Anda di halaman 1dari 21

KEBAB FROZEN MINI DAPUR DELIMA

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
Diajukan guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Kewirausahaan
yang diampu oleh Bapak Zuhrupal Hadi, SKM., M. Kes

OLEH:

DEVIA ANISA (16.07.0107)


NURUL HIKMAH (16.07.0022)
SYAHDI SETIAWAN (16.07.0037)
MAR’IE MUAMMAR (16.07.0189)
ABDI ROSIANUR RAHMAN (16.07.0186)

KELAS REGULER SEMESTER VIII PEMINATAN K3/KESLING


BANJARBARU

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal kewirausahaan ini. Adapun

produk yang akan kami tawarkan dalam proposal ini, yaitu “Kebab Frozen Mini

Dapur Delima”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih

banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik

dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan proposal ini. Tidak

lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu

penyusunan proposal ini, khususnya kepada Dosen pengampu Mata Kuliah

Kewirausahaan.

Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari “kewirausahaan” serta dapat

digunakan sebagaimana mestinya di kemudian hari.

Banjarmasin, 13 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan Usaha......................................................................
D. Manfaat Usaha....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Umum Tentang Kebab...................................…
B. Tinjauan Umum Tentang Frozen Food.........................…
C. Analisis SWOT Usaha...................................................…
D. Sistem Pemasaran..............................................................

BAB III KONSEP USAHA


A. Profil Usaha.......................................................................
B. Struktur Organisasi Dapur Delima....................................
C. Metode Pelaksanaan Usaha...............................................
D. Biaya Usaha.......................................................................
E. Cara Produksi……………………………………………

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.......................................................................
B. Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus Presiden

Joko Widodo di periode kedua masa pemerintahannya. Pembangunan

sumber daya manusia erat kaitannya dengan asupan gizi setiap individu.

Kementerian Kesehatan akan memfokuskan peningkatan gizi masyarakat

Indonesia dan telah tercantum pada Rencana Strategis dari tahun 2020

sampai dengan 2040 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019).

Sebagai negara yang sedang berkembang, Bangsa Indonesia

masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika

dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Salah satunya adalah

dalam bidang kesehatan, khususnya soal gizi. Berkaitan dengan gizi,

Indonesia adalah negara yang mengalami dua masalah gizi sekaligus

yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi (Raditya, 2019).

Masyarakat Indonesia umumnya tak bisa dipisahkan dari nasi

sebagai sumber karbohidrat, Konsumsi karbohidrat penduduk Indonesia

cenderung tinggi dan berlebihan. Padahal, kelebihan konsumsi

karbohidrat bisa memicu diabetes mellitus tipe 2 (Wisnubrata, 2018).

Selain kebiasaan mengkonsumsi sumber karbohidrat yang sama setiap

hari menurut data dari Organisation for Economic Co-operation and

Development (OECD) yang dirilis pada 2018, konsumsi daging pada

masyarakat Indonesia pada baru mencapai rata-rata 1,8 kg untuk daging


sapi, 7 kg daging ayam, 2,3 kg daging babi, dan 0,4 kg daging kambing.

Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN

lainnya, Indonesia jauh tertinggal (Kementerian Perdagangan Republik

Indonesia, 2019).

Konsumsi sayuran masyarakat Indonesia pun juga sangat kecil.

Konsumsi sayuran masyarakat Indonesia mengacu data Badan Pusat

Statistik tahun 2016 mencapai 173 gram saja per hari, lebih kecil

dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia atau World

Health Organization (WHO) yaitu 400 gram per hari (Supriyatna,

2018).

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami tertarik untuk

membuat proyek usaha kuliner “Kebab Frozen Mini Dapur Delima”

sebagai salah satu panganan praktis yang bergizi serta sehat untuk

masyarakat yang dapat dikonsumsi segala usia dengan harga yang

terjangkau.

B. Rumusan Masalah

1. Pernyataan Masalah

Berdasarkan Laporan Gizi Global atau Global Nutrition Report

di tahun 2014, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki

3 permasalahan gizi sekaligus yaitu stunting atau pendek, wasting atau

kurus dan overweight atau gizi lebih. Masalah gizi merupakan hal

yang sangat kompleks dan penting untuk segera diatasi.


Terutama dikarenakan Indonesia adalah salah satu negara yang

mempunyai permasalahan gizi yang paling lengkap dibanding

negara-negara Asia Tenggara lainnya (Safitri, 2020).

2. Pertanyaan Masalah

a. Apa saja hambatan dan keuntungan yang akan dihadapi ketika

menjalankan usaha Kebab Frozen Mini Dapur Delima?

b. Bagaimana sistem pemasaran Kebab Frozen Mini Dapur Delima?

C. Tujuan Usaha

1. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan.

2. Mewujudkan kemampuan mengolah ide usaha dan kemantapan untuk

berwirausaha guna mencapai kemandirian dan kesejahteraan di

kemudian hari.

3. Membudayakan sikap sabar, semangat dan disiplin dalam

menjalankan sebuah usaha.

D. Manfaat Usaha

2. Bagi pemilik usaha

Mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan dan menambah

pengalaman dalam berbisnis.

3. Bagi masyarakat

Mendapatkan panganan yang bergizi, sehat dan mengenyangkan yang

bisa diolah dengan cara praktis dan harga yang relatif terjangkau.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Umum Tentang Kebab

Kebab adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar daging

sapi atau daging domba yang dipanggang dengan ukuran kecil kecil atau

pipih. Kebab berasal dari timur tengah dan saat ini sudah populer di

berbagai negara. Tata cara penyajian kebab pun kini sudah bermacam-

macam. Awalnya kebab hanyalah makanan yang hanya berasal dari daging

sapi atau domba yang penyajiannya cukup dengan di tusuk dan di

panggang dan kini cara penyajiaanya sudah berbeda beda dan umumnya

disesuaikan dengan masing masing daerah tersebut.

Di daerah asal kebab sendiri yaitu timur tengah, kebab cukup

disajikan di atas piring, ditusuk atau menjadi lauk sehari hari. Namun

berbeda dengan eropa penyajian kebab dipadukan dengan aneka bahan lain

seperti isi dari crepes, pancake atau menggunakan kulit roti tortilla.

Penyajian yang berbeda beda tentunya akan menghasilkan cita

rasa yang berbeda. Di Indonesia sendiri sering kita temui penjual kebab di

pinggir jalan, cara penyajiaan yang digunakan di Indonesia yaitu dengan

dibalut kulit roti tortilla dan untuk cita rasanya sendiri mampu menyaingi

fast food seperti Hamburger dan Pizza. Nama yang jarang didengar
membuat kita seolah asing dan penasaran dengan makanan tersebut (Putri,

2017).

Kebab memang sangat disukai oleh masyarakat di Indonesia

karena memiliki rasa dan juga tekstur makanan yang hampir sama dengan

jenis makanan yang ada di Indonesia, oleh karena itu jumlah penjual kebab

semakin bertambah di dikarenakan semakin banyaknya para penikmat dan

penggemar makanan kebab di Indonesia. Kebab biasanya akan ditambah

dengan sayuran segar yang akan menambah cita rasa.

Kebab tentunya sehat serta mengenyangkan. Dalam sebuah

kebab terdapat sumber karbohidrat, protein dan vitamin serta mineral yang

berasal dari sayuran (Kanaya, 2020).

B. Tinjauan Umum Tentang Frozen Food

Dalam sejarahnya makanan beku (frozen food) sudah ada sejak

sekitar 3000 tahun sebelum masehi ketika masyarakat Cina kuno mulai

bisa menggunakan es untuk mempertahankan makananya di sepanjang

musim dingin. Begitu pula orang Romawi yang dapat menggunakan

salju untuk membekukan makanannya. Untuk pertama kalinya yaitu

pada 1930 di Springfield, Massachusetts, seorang yang bernama

Clarence Birdseye sudah memperkenalkan makanan beku berupa

sayuran, buah-buahan, seafoods dan daging yang dijual kepada

masyarakat.
Di Indonesia makanan beku mulai dapat diperkenalkan oleh

orang-orang Cina dan Jepang. Secara umum pembuatan produk beku

melalui beberapa tahap mulai yaitu dari persiapan raw material (bahan

baku), proses pencetakan atau forming (untuk produk seperti bakso,

nugget), pelapisan (coating), menggorengan (frying), pembekuan

(freezing) serta pengemasan (packaging).

Frozen food adalah salah satu alternatif pangan yang baik bagi

ketersediaan protein, baik itu protein hewani maupun protein Nabati.

Makanan beku juga didefinisikan sebagai makanan yang dibekukan

dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan.

Sejak zaman dahulu, petani, nelayan, serta pemburu telah mengawetkan

hasil usaha mereka. Proses Pembekuan memperlambat dekomposisi

dengan dapat mengubah kadar air yang tersisa menjadi es dan

menghambat pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.

Freezer Atau biasa disebut juga lemari pembeku atau ruangan

pembeku digunakan  untuk menyimpan makanan dalam keadaan beku

ialah minimal dengan suhu -18 Celcius. Untuk sayuran, buah, serta

kebanyakan daging  bisa disimpan lebih dari 1 tahun (Materi, 2018).

C. Analisis Swot Usaha

1. Faktor Internal

a. Strength (Kekuatan)

1) Tidak memerlukan banyak waktu dalam penyajiannya.


2) Bahan pembuatan mudah didapatkan.

3) Harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.

4) Bisa dikonsumsi dari anak-anak sampai orang dewasa.

5) Bergizi, sehat dan mengenyangkan.

6) Rasa yang nikmat dan gurih karena kualitas dan kebersihan

produksi yang akan selalu kami utamakan.

7) Bisa disimpan di frezeer dan bertahan sampai 2 minggu.

8) Tidak membutuhkan lapak dagang karena pemasaran dan

penjualan dilakukan secara online.

b. Weakness (Kelemahan)

1) Apabila promosi kurang kreatif maka angka penjualan tidak

akan mencapai target.

2) Jika harga bahan di pasar naik otomatis harga jual juga akan

naik.

2. Faktor Eksternal

a. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)

1) Dapat menjadi pengganti makanan pokok yang pasti

mengenyangkan dan praktis.

2) Pemasaran mudah.

3) Sudah ada pasarnya atau banyak yang menggemari.

b. Threats (Ancaman)

1) Pesaing yang banyak.


D. Sistem Pemasaran

Adapun sistem atau strategi pemasaran Kebab Frozen Mini

Dapur Delima adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Pemasaran dilakukan dengan cara mulut ke mulut bercerita dengan

teman-teman atau keluarga untuk membantu mempromosikan produk.

2. Dengan menggunakan media internet seperti facebook, instagram,

twitter, olx, blog dan lain-lain.

3. Pengembangan produk untuk menambahkan rasa yang mungkin belum

ada di pesaing lain dan membuat iklan sekreatif mungkin guna menarik

minat beli masyarakat.


BAB III

KONSEP USAHA

A. Profil Usaha

1. Nama Perusahaan : Dapur Delima

2. Produk yang dijual : Kebab frozen mini

3. Harga produk yang dijual : Rp. 35.000 (1 toples isi 6 kebab)

4. Jenis usaha : Kuliner

5. Alamat : Jl. A. Yani Km. 8 Komplek Bunyamin Residence

Blok E, Banjarmasin.

B. Struktur Organisasi

1. Ketua: Devia Anisa

a. Mengkoordinasi semua anggota agar menjalankan tugas dengan

maksimal.

b. Mengambil keputusan-keputusan yang dapat membuat usaha

berkembang.

c. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasional.

d. Memproduksi produk yang dijual.


e. Memasarkan produk yang dijual.

2. Sekretaris: Syahdi Setiawan

a. Melakukan pencatatan administrasi Dapur Delima.

b. Memproduksi produk yang dijual.

c. Memasarkan produk yang dijual.

3. Bendahara: Nurul Hikmah

a. Melakukan pembukuan untuk setiap transaksi Dapur Delima.

b. Melaporkan kondisi keuangan setiap minggu.

c. Membuat laporan keuangan.

d. Memproduksi produk yang dijual.

e. Memasarkan produk yang dijual.

4. Produksi dan Pemasaran: Mar’ie Muammar dan Abdi Rosianur R.

a. Melakukan pembelian bahan-bahan.

b. Memproduksi produk yang dijual.

c. Memasarkan produk yang dijual.

C. Metode Pelaksanaan Usaha

1. Survei bahan baku.

Menjalin kerjasama dengan pedagang daging, tortilla dan sayur untuk

mendapat harga grosir yang lebih murah.

2. Sosialisasi kepada masyarakat.

Memberi secara cuma-cuma kepada tetangga sekitar dan 5 orang

pelanggan pertama.
3. Produksi produk.

Memproduksi produk yang akan dijual dengan mengutamakan kualitas

rasa dan kebersihan menggunakan bahan-bahan yang segar dan

premium.

4. Pemasaran dan penjualan produk.

5. Pembagian keuntungan dibagi rata.

D. Biaya Usaha

Adapun perkiraan anggaran biaya untuk memulai usaha Kebab

Frozen Mini Dapur Delima ialah sebagai berikut, yaitu:

Tabel 3.1 Rincian Anggaran Biaya Usaha

No. Bahan Harga

1. 1 kg daging sapi Rp.

2. 100 lembar tortilla instan Rp.

3. Sayur: 1 kg selada, 1 kg tomat, 1 kg Rp.

jagung, 1 kg kol.

4. Bumbu: ½ kg bumbu kari instan, ¼ Rp.

kg bawang putih dan bawang

bombai, 1 kg mayones, 100 lembar

keju chedar, 1 pack saus


tomat/sambal cabai instan.

5. Pelengkap: Margarin, 1 pack plastik Rp.

transparan dan 20 toples plastik untuk

packaging kebab.

JUMLAH: Rp.

E. Cara Produksi

1. Bahan Isian

a. Panaskan mentega di wajan, tumis bawang putih serta bawang

bombai sampai harum, setelah bawang layu masukkan tomat yang

telah dipotong dadu dan jagung yang telah dipisahkan dari

bonggolnya. Tambahkan bumbu kari lalu masukan daging sapi yang

telah dicuci bersih dan dicincang.

b. Masak semua dan aduk sampai matang dan berikan perasa seperti

garam, gula dan lada secukupnya.

2. Sayuran

Cuci bersih dan potong selada serta kol sesuai selera untuk bahan

campuran bahan isian.

3. Penyajian Kebab.

Daging yang telah matang dan sayuran segar yang telah dipotong lalu

digulung ke dalam tortilla instan/kulit kebab instan, sebelum daging dan

sayur dimasukkan terlebih dahulu tambahkanlah sedikit olesan mayones


dan beri lembaran keju chedar pada bagian dalam tortilla. Gulung kebab

dengan rapi dan bungkus dengan plastik transparan lalu susun ke dalam

toples packaging dan masukkan 3 buah saus tomat/sambal instan. Satu

toples berisi 6 buah Kebab Frozen Mini Dapur Delima dengan isian

daging sapi asli. Kebab yang telah dipesan akan langsung diantar oleh

kurir ke penerima sedangkan kebab yang belum dipesan akan

dimasukkan ke dalam freezer bersih bersuhu -18 celcius.

4. Kebab siap dipasarkan dan dijual Rp. 35.000 (per 1 toples isi 6 kebab).
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebab adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar daging sapi

atau daging domba yang dipanggang dengan ukuran kecil kecil atau pipih

Kebab sendiri berasal dari timur tengah, kebab cukup disajikan di atas

piring, ditusuk atau menjadi lauk sehari hari. Namun berbeda dengan

eropa penyajian kebab dipadukan dengan aneka bahan lain seperti isi dari

crepes, pancake atau menggunakan kulit roti tortilla.

Frozen food  adalah salah satu alternatif pangan yang baik bagi

ketersediaan protein, baik itu protein hewani maupun protein Nabati. Sejak

zaman dahulu, petani, nelayan, serta pemburu telah mengawetkan hasil

usaha mereka. Proses Pembekuan memperlambat dekomposisi dengan


dapat mengubah kadar air yang tersisa menjadi es dan menghambat

pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.

Dapur Delima adalah perusahaan yang bergerak dibidang kuliner yang

menjual produk Kebab Frozen mini yang dijual dengan harga Rp. 35.000

(1 toples isi 6 kebab) bertempat di Jalan A. Yani Km. 8 Komplek

Bunyamin Residence Blok E, Banjarmasin.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Materi, Pertanian., 2018.Pengertian Frozen Food, Ciri, dan Contohnya


Produknya. [online]. (Dipublikasikan 7 Desember 2018).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjoNeZ_tPqAh
WUaCsKHYG7AhUQFjAAegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fdosenpertanian.com%2Fpengertian-frozenfood
%2F&usg=AOvVaw1HQ7wqXE_8aUDZxuz_gfeJ. Diakses 13 Juli 2020.
Kanaya., 2020. Kebab, Makanan Sehat dan Mengenyangkan. [online].
(Dipublikasikan 10 Maret 2020). https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjh1oOb2tPqAh
Xi6XMBHcrZABIQFjAEegQIAhAB&url=https%3A%2F
%2Fkayanakebab.com%2Fkebab-makanan-sehat-dan-mengenyangkan
%2F&usg=AOvVaw0rlyAZLtWR3OGUmGQooVoj. Diakses 13 Juli 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2019. Kemenkes Tingkatkan Status


Gizi Masyarakat. [online]. (Dipublikasikan 16 Agustus 2019).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiFppe4ltPqAh
UKWX0KHdm6BMoQFjACegQIAxAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.kemkes.go.id%2Farticle%2Fview
%2F19081600004%2Fkemenkes-tingkatkan-status-
gizimasyarakat.html&usg=AOvVaw2Zd-566RZk2V5fG8Z9MVf0. Diakses
13 Juli 2020.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia., 2019. Sistem Pemantauan Pasar
Kebutuhan Pokok (SP2KP). Jakarta.

Putri, Petronela., 2017. Kebab, Makanan Khas Turki Ini Saingan Berat Burger .
[online]. (Dipublikasikan 7 Mei 2017). https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiQgT41NPqAh
XNbn0KHaTJDpgQFjABegQIAhAB&url=htps%3A%2F
%2Fmesinraya.co.id%2Fapa-itu
kebab.html&usg=AOvVaw3yAU6UOmPaoqzu_97KtkNb. Diakses 13 Juli
2020.

Raditya, Dendy., 2019. Masalah Gizi di Indonesia. [online]. (Dipublikasikan 8


November 2019). https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
EwiFppe4ltPqAhUKWX0KHdm6BMoQFjAGegQIBxAB&url=https%3A
%2F%2Fchub.fisipol.ugm.ac.id%2F2019%2F11%2F08%2Fmasalah-gizi-di
indonesia%2F&usg=AOvVaw0LLGD79580XGUD7asPpTRN. Diakses 13
Juli 2020.

Safitri, Adelia., 2020. 6 Masalah Gizi Yang Sering Terjadi di Indonesia. [online].
(Dipublikasikan 23 Maret 2020). https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiU_vuR1dPqA
hVOXSsKHe9UAJIQFjAAegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fhidup-sehat%2Fnutrisi%2Fmasalah-gizi-di-
indonesia%2F&usg=AOvVaw07mVEaK_CJ1AdiHGl1wqYq. Diakses 13
Juli 2020.

Supriyatna, Iwan., 2018. Orang Indonesia Hanya Makan Sayur 173 gram
Perhari. [online]. (Dipublikasikan 30 November 2018).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi0x6LkptPqAh
XHeisKHa0YDGwQFjAFegQIBBAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.suara.com%2Flifestyle
%2F2018%2F11%2F30%2F113945%2Fdata-bps-orang-indonesia-makan-
buah-dan-sayur-hanya-173-gram-per-hari&usg=AOvVaw1rIgKqv8S-
Q6UowRo-Kzw2. Diakses 13 Juli 2020.

Wisnubrata., 2018. Berapa Banyak Karbo Yang Harus Dibatasi. [online].


(Dipublikasikan 15 Februari 2018). https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi2pLjRoNPqA
hXILcAHUDGBa0QFjACegQIAxAB&url=https%3A%2F
%2Flifestyle.kompas.com%2Fread
%2F2018%2F02%2F15%2F052400220%2Fberapa-banyak-karbohidrat-
yang-harus-dibatasi-supayaberatturun%3Fpage
%3Dall&usg=AOvVaw20jkWh8fWa3iouuL3WwbG. Diakses 13 Juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai