Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL

PEMASARAN PRODUK GIZI (PPG)

”TASTE” BATATAS CROFFLE TALAS dan KACANG TANAH

DI SUSUN OLEH:

NAMA : BAIQ ADELINA MANDAYANI

NIM : P071311180 03

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI MATARAM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab berkat rahmat

serta hidayah- Nya lah kami bisa menyelesaikan laporan hasil pemasaran produk gizi

“Batatas Croffle Talas dan Kacang Tanah” ini tepat pada waktunya. Ada pula maksud

dan tujuan dari penyusunan laporan ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas yang

diberikan oleh dosen pada mata kuliah pemasaran produk gizi.

Saya sangat berharap laporan ini bisa bermanfaat serta berguna. Saya menyadari

jika di dalam laporan ini masih ada kekurangan-kekurangan serta jauh dari apa yang di

harapkan. Maka untuk itu, saya berharap terdapatnya kritik atau saran serta usulan demi

memperbaiki di masa yang akan datang.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak- pihak terkait yang sudah

menolong serta membagikan sebuah referensi sehingga saya bisa menuntaskan laporan ini

dengan tepat sesuai waktunya.

Mataram, 7 April 2022

Penyusun

Mengetahui,

Menyetujui
Dosen Bidang Studi Penyusun

Luh Suranadi, Baiq Adelina Mandayani


NIP. 196509201986031003 NIM. P07131118003
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Visi dan Misi............................................................................................................. 3
D. Tujuan...................................................................................................................... 4
E. Manfaat........................................................................................................................ 4
F. Profil Usaha................................................................................................................. 5
BAB II..................................................................................................................................... 6
PRODUK YANG AKAN DI PASARKAN.................................................................................6
A. Nama Produk............................................................................................................... 6
B. Analisis Finansial......................................................................................................... 6
BAB II..................................................................................................................................... 8
ANALISIS SWOT................................................................................................................... 8
A. Strength (Kekuatan).....................................................................................................8
B. Kelemahan (weakness)...............................................................................................8
C. Opportunity (Peluang)..................................................................................................8
D. Ancaman (threats).......................................................................................................8
BAB IV.................................................................................................................................... 9
ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN..................................................................................9
A. Analisis Pasar.............................................................................................................. 9
B. Strategi Pemasaran...................................................................................................10
C. Desain Kemasan....................................................................................................11
BAB V................................................................................................................................... 11
PERENCANAAN BISNIS/USAHA........................................................................................11
A. Metode Pelaksanaan Usaha......................................................................................11
B. Rencana Usaha......................................................................................................... 12
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................14
A. Hasil Penjualan.......................................................................................................... 14
B. Pembahasan............................................................................................................. 17
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran......................................................................................................................... 19

i
LAMPIRAN........................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas merupakan

investasi berharga sebagai upaya pembangunan suatu bangsa. Faktor gizi

memegang peranan penting dalam mencapai SDM berkualitas (Depkes RI, 2005).

Saat masa pandemic ini Croffle merupakan salah satu kuliner (makanan ringan)

yang sedang tren. Camilan ini mulai viral karena seorang penyanyi asal Korea

Selatan, Kang Min-Kyung menyukainya, lalu di tahun 2020 croffle menjadi populer di

streed food Korea Selatan membuat banyak orang mengira Croffle ini dari Negara

Korea. Sebenarnya Croffle pertama kali ditemukan oleh Louise Lennox koki asal

Dublin, Irlandia pada tahun 2017 ia mulai mengembangkan idenya dan menjual

croffle di Negara Perancis pada cafe sebuah cafe yang bernama La Petite

Boulangerie dengan kepemilikan Cuisine de France yang terletak di Dublin,

Perancis. Adanya Croffle ini berawal dari ide seorang koki di Perancis yang

bereksperimen dengan menggabungkan antara Croissant dan Waffle, nama Croffle

sendiri merupakan singkatan dari croissant dan waffle.

Croffle mempunyai bentuk yang sangat unik yaitu berbentuk seperti bulan

sabit lalu di buat dengan cara di panggang menggunakan cetakan, biasanya

disajikan sebagai makanan penutup dengan cita rasa manis atau gurih, tergantung

pada topping yang dibuat.


Menurut BPS (2010) selama ini Indonesia merupakan Negara pengimpor

gandum terbesar keempat di duniadengan volume impor mencapai 554 ribu ton pada

tahun 2008. Jika keadaan ini dibiarkan, ketergantungan pangan dari luar negeri

dapat meningkatkan pengeluaran devisa negara. Selain itu, menyebabkan beberapa

industri makanan berbasis terigu mengalami ketergantungan terhadap tepung terigu.

Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap

penggunaan tepung terigu yaitu dengan mengalihkan penggunaan tepung terigu ke

non terigu (Fatkurahman, 2012).

Upaya diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan mengganti atau

memodifikasi pangan yang berbahan dasar tepung terigu dengan pangan lokal yang

ada di Indonesia. Produk olahan pangan yang sekiranya dapat dijadikan sebagai

alternative pangan adalah brownies (Haryanto, 2004). Salah satunya yaitu dalam

pembuatan brownies kukus dengan substitusi tepung talas dan tepung kacang

tanah.

Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis. Negara

Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah terutama pada jenis

tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan umbi

belum optimal. Agar kecukupan pangan saat ini bisa terpenuhi, maka upaya yang

dilakukan adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan

teknologi. Salah satunya disini adalah bahan lokal talas.

Kacang tanah merupakan salah satu komoditas unggulan Nasional yang

sangat berpotensi dikembangkan di NTB karena kondisi agroekosistem, iklim dan

tanah yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Namun hingga saat ini produktivitas

kacang tanah masih rendah baik secara Nasional maupun ditingkat Daerah.

Berbagai upaya peningkatan produksi kacang tanah telah diupayakan, salah satunya

dengan pemanfaatan pembuatan pangan lokal menggunakan kacang tanah.

2
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana membuat Croffle dengan menggunakan tepung talas dan tepung

kacang tanah sebagai peluang usaha?

b. Bagaimana mengurangi penggunaan tepung terigu dan mengedepankan

pangan lokal sebagai bahan dasar pembuatan produk?

c. Bagaimana mengolah Croffle dengan menggunakan tepung talas dan tepung

kacang tanah sebagai peluang usaha?

d. Bagaimana meningkatkan kesukaan akan makanan dengan bahan dasar dari

daerah (local) yang bergizi?

e. Bagaimana menambah pendapatan dan partisipasi masyarakat melalui

peningkatan penggunaan produksi setempat?

C. Visi dan Misi

1. Visi: Menjadikan “Batatas Croffle” sebagai usaha makanan ringan kekinian yang

terkenal bukan hanya karena rasa namun bernilai gizi yang tinggi.

2. Misi

a. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan dan penyajian

b. Berorientasi kepada kepuasan konsumen

c. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan

3
D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan usaha ini bukan hanya memenuhi tugas dan mencari profit saja,

melainkan juga mencari penekanan kepada pengalaman sebuah proses

wirausaha karena melalui pemasaran dan penjuala ini kami dituntut untuk

berinteraksi dengan orang banyak bagaimana cara menawarkan produk dengan

baik dan sopan kepada calon konsumen, meyakinkan konsumen agar tertarik

dan mau membeli produk yang ditawarkan dan memberi penjelasan serta

pelayanan terbaik agar konsumen merasa puas dan menjadi pelanggan setia

kami.

2. Tujuan Khusus:

a. Membuat Croffle dengan menggunakan tepung talas dan tepung kacang

tanah sebagai peluang usaha

b. Mengurangi penggunaan tepung terigu dan mengedepankan pangan lokal

sebagai bahan dasar pembuatan produk

c. Mengolah Croffle dengan menggunakan tepung talas dan tepung kacang

tanah sebagai peluang usaha

d. Meningkatkan kesukaan akan makanan dengan bahan dasar dari daerah

(local) yang bergizi

e. Menambah pendapatan dan partisipasi masyarakat melalui peningkatan

penggunaan produksi setempat

E. Manfaat

a. Menambah pengalaman dan pengetahuan serta melatih mahasiswa dalam

kegiatan berwirausaha.

b. Melatih kemampuan berwirausaha bagi pemula dan dapat membuka usaha

kecil- kecilan sebagi peluang usaha baru.

4
c. Membantu untuk berfikir kritis, inovatif dan kreatif atas bidang usaha yang

akan di jalankan.

F. Profil Usaha

1. Nama   Usaha : Taste “Batatas Croffle”

2. Lokasi Usaha : Gerung, Lombok Barat

3. Produk : Croffle

4. Jenis produk : Makanan Ringan

5. Pemilik Usaha : Baiq Adelina Manadayani

6. HP : 085942920248

7. Sosial Media : Instagram @adelmandayani @taste.me

Facebook @Baiq Adelina Mandayani

d.

5
BAB II

PRODUK YANG AKAN DI PASARKAN

A. Nama Produk
Produk yang saya pasarkan dengan nama “Taste Batatas Croffle”, Taste artinya
lezat dan Batatas merupakan gabungan dari Talas dan Kacang Tanah.

B. Analisis Finansial
1. Harga Jual Perproduk: Rp. 10.000 (perhitungan terlampir)
2. Modal Usaha
a. Daftar Kebutuham
No. Bahan Berat (g) Harga Harga Total
Satuan
1 Tepung terigu 190 Rp. 11.000 Rp. 2.000
protein tinggi
2 Tepung Talas 90 Rp. 4.000 Rp. 1.000
3 Tepung kacang 10 Rp. 3.000 Rp. 1.000
tanah
4 Butter 150 Rp. 35.000 Rp. 17.500
5 Susu cair 200 Rp. 3.000 Rp. 3.000
6 Gula Pasir 30 Rp. 4.000 Rp. 1.000
7 Garam 5 Rp. 1.000 Rp. 500
8 Ragi 6 Rp. 5.000 Rp. 2.500
9 Bubuk kayu manis 5 Rp. 6.000 Rp. 1.000
10 Glaze 200 Rp. 12.000 Rp. 4.000
(coklat,strawberry)
11 Kemasan 1 pack Rp. 11.000 Rp. 11.000
TOTAL Rp. 44.500

No. Uraian Unit Harga Total


Perunit
1 Gas isi ulang 1 buah Rp. 18.000 Rp. 9.000
2 Sabun cuci 1 bungkus Rp. 2.000 Rp. 2.000
piring kecil
3 Biaya parkir 2 kali Rp. 2.000 Rp. 2.000
4 Plastic wrap 1 buah Rp. 16.000 Rp. 3.000
5 Air PDAM Rp. 4.000 Rp. 1.000
6 Listrik Rp. 1.000 Rp. 500
TOTAL Rp.17.500

3. Perhitungan Food Cost


1 resep = 12 porsi
1 porsi = 3 buah
 Total cost =a+b

6
= 44.500 + 17.500 = Rp. 62.000
 Target pemasaran perhari = 8 porsi =24 buah
 Biaya perproduk = Harga Total
Jumlah produksi (porsi)
= 62.000
8
= Rp. 7.750
 Laba kotor 30% = 30% x 7.750
= 2.325
 Harga jual = 7.750 + 2.325
= Rp. 10.075 atau Rp. 10.000

7
BAB II

ANALISIS SWOT

A. Strength (Kekuatan)
1. Croffle memiliki tampilan yang unik dan menarik karena memiliki warna tidak

seperti croffle pada umumnya.

2. Croffle memiliki rasa yang lezat karena pemilihan bahan baku yang berkualitas.

3. Harga Batatas Croffle sangat terjangkau bagi semua kalangan.

4. Terdapat layanan sistem pemesanan online sehingga konsumen dari berbagai

daerah dapat memesan produk ini dengan tambahan biaya pengiriman.

B. Kelemahan (weakness)
1. Produk yang ditawarkan hanya satu jenis dari kebanyakan kue modern yang ada,

jika selera konsumen terus berubah, bukan tidak mungkin produk ini akan di

tinggalkan dan beralih ke produk lain yang lebih inovatif.

2. Masa expired singkat, Croffle ini memiliki masa expired yang singkat, bisa

disimpan didalam lemari pendingin namun cita rasa dari kue ini dapat berkurang

jika disimpan didalam lemari pendingin karena kue ini dapat keras.

C. Opportunity (Peluang)
1. Belum ada penjual croffle dengan tambahan tepung talas dan kacang tanah

2. Rasanya mudah di terima

3. Cocok untuk berbagai kalangan usia

4. Budaya masyarakat yang konsumtif

D. Ancaman (threats)
1. Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha croffle ini, terutama keunikan

dan produknya hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.

2. Adanya pedagang-pedagang baru yang ada di masyarakat dan berkeliling

menjualkan dagangan croffle mereka dengan harga yang lebih murah dan bahan

yang berbeda grade.

8
BAB IV

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A. Analisis Pasar
Pada umumnya, mereka yang membuat/memproduksi Croffle membuat

olahannya ini hanya dengan menggunakan tepung terigu dan butter, tetapi kali ini,

saya membuat jajanan yang banyak digembari masyarakat ini dengan sedikit

berbeda, sesuai dengan namanya, yaitu Croffle Talas dan Kacang Tanah, saya

membuat croffle ini dengan menggunakan umbi talas yang sudah dihaluskan

menjadi tepung dan tepung kacang tanah. Dengan demikian, croffle ini bukan hanya

enak, tetapi juga sehat dan padat gizi untuk di konsumsi, karna saya menggunakan

talas dan kacang tanah, yang banyak mengandung energi, protein dan serat yang

baik untuk pencernaan.

Karena itulah, saya mempunyai inovasi baru yang diharapkan dapat menjadi

makanan jajanan yang membantu memperbaiki asupan masyarakat dalam

mengkonsumsi jajanan yang tidak hanya enak namun juga sehat. Croffle yang unik

tapi sehat ini semoga dapat membantu memperbaiki asupan masyarakat. Saya juga

berharap dengan adanya inovasi baru ini dapat memberikan kepuasan bagi

konsumen yang telah membeli produk saya.

B. Strategi Pemasaran
1. Promosi

Promosi yang akan saya lakukan dengan menyebarkan poster di sosial media

seperti Instagram,Twitter, Line, Whatsapp dan lain-lain.

2. Sistem Pemasaran dan Distribusi

Sistem pemasaran yang saya gunakan system pending order dimana pembeli

akan memesan terlebih dahulu minimal h-1, kemudian saya akan mereadykan

pesanan dengan 2 waktu dalam sehari. Tempat yang kami gunakan dalam usaha

ini adalah tempat tinggal saya sendiri. Untuk distribusi produk saya gunakan

9
system antar dimana pembeli dapat saya berikan gratis ongkir minimal

pememsanan 2 porsi.

C. Desain Kemasan

10
BAB V

PERENCANAAN BISNIS/USAHA

A. Metode Pelaksanaan Usaha


a. Metode Pengumpulan Data untuk Usaha

1. Pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey pasar

yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan

dilakukannya survei  adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat

konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.

2. Kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan

studi kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan

untuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang menguntungkan

dan memiliki prospek jangka panjang.

b. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk Croffle ini adalah

Talas, Tepung Terigu, Kacang Tanah dan Butter. Persiapan yang perlu dilakukan

adalah meliputi persiapan dalam pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana

dan prasarana untuk menunjang proses produksi.

Persiapan dan pengadaan  bahan baku bahan pelengkap untuk langkah awal

memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan

saat proses produksi seuatu usaha.

c. Kemasan dari Produk

Kemasan yang digunakan adalah kemasan Ivory Paper Box, yang dikemas

dengan aman dan menggunakan label sebagai brand produk itu sendiri.

d. Pemasaran Produk

11
Sistem pemasaran yang saya gunakan system pending order dimana

pembeli akan memesan terlebih dahulu minimal h-1, kemudian saya akan

mereadykan pesanan dengan 2 waktu dalam sehari. Tempat yang kami gunakan

dalam usaha ini adalah tempat tinggal saya sendiri. Untuk distribusi produk saya

gunakan system antar dimana pembeli dapat saya berikan gratis ongkir minimal

pemesanan 2 porsi.

B. Rencana Usaha
a. Jangka Pendek

Usaha Croffle Batatas ini bertujuan untuk menambah pengalaman bisnis,

selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan usaha yang

menjanjikan untuk kehidupan masa depan.

b. Jangka Menengah

Usaha Croffle Batatas ini akan saya kembangkan demi mewujudkan impian

menjadi seorang pengusaha yang sukses. Pelanggan adalah raja, maka

kepuasan pelanggan menjadi hal yang utama dari susksesnya suatu usaha.

Selain itu, kami akan melakukan promosi usaha ini, baik dari mulut ke mulut,

media sosial, dan media lainnya.

c. Jangka Panjang

Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan

kualitas dari usaha ini. Selain itu kami akan mencoba memperluas jangkauan

usaha atau membuat toko.

12
BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penjualan

1. Rincian Anggaran Belanja

a. Total Penjualan Batatas Croffle adalah 28 porsi.

b. Dikenakan ongkos kirim mulai dari Rp.3000 sesuai jarak, pengiriman dilakukan

sebanyak 8 kali.

c. Perincian harga bahan makanan untuk 28 porsi Batatas Croffle sebagai berikut

JUMLAH BERAT
BAHAN HARGA JUMLAH
YANG BDD (%) KOTOR
MAKANAN SATUAN HARGA (Rp)
DIBUTUHKAN (g)

Tepung terigu
475 g 100 475 g Rp. 11.000 5.000
protein tinggi

Tepung Talas 225 g 100 225 g Rp. 4.000 2.000

Tepung kacang
25 g 100 25 g Rp. 3.000 2.000
tanah

Butter 375 g 100 375 g Rp. 35.000 35.000

Susu cair 500 g 100 500 g Rp. 3.000 6.000

Gula Pasir 75 g 100 75 g Rp. 4.000 2.000

Garam 25 g 100 25 g Rp. 1.000 1.000

Ragi 15 g 100 15 g Rp. 5.000 5.000

Bubuk kayu manis 25 g 100 25 g Rp. 6.000 2.000

Glaze
300 g 100 300 g Rp. 12.000 8.000
(coklat,strawberry)

Kemasan 28 pcs - 28 pcs 22.000/20 pcs 30.800

Kertas stiker 2 lembar - 2 lembar 7.000/lembar 14.000

13
TOTAL 112.800

2. Jumlah yang terjual 28 porsi Batatas Croffle

Rincian Order

Hari/Tanggal Jumlah Pemasukan (Rp) Pengeluaran Lain-lain

Tambah

Ongkir
7 Maret 2022 3 porsi 30.000 -
9.000 (3

orang)

9 Maret 2022 2 porsi 20.000 - -

Tambah

12 Maret Ongkir
7 porsi 70.000 -
2022 12.000 (4

orang)

Tambah

16 Maret Ongkir
2 porsi 20.000 -
2022 6.000 (2

orang)

18 Maret
1 porsi 10.000 - -
2022

Tambah

20 Maret Ongkir
5 porsi 50.000 -
2022 12.000 (4

orang)

22 Maret 3 porsi 30.000 - Tambah

2022 Ongkir

14
6.000 (2

orang)

Tambah

24 Maret Ongkir
3 porsi 30.000 -
2022 9.000 (3

orang)

Tambah

27 Maret Ongkir
2 porsi 20.000 -
2022 6.000 (2

orang)

TOTAL 28 porsi 280.000 - 60.000

3. Perhitungan Rugi – Laba

a. Laba Bersih : 15% dan mendapat untung 42.000 untuk 28 porsi croffle.

Keuntungan dari menjual 28 porsi croffle yaitu :

Profit = 15% dari Rp 280.000

= Rp 42.000

b. Untuk mengetahui apakah kita untung atau rugi dapat dihitung dengan rumus :

L = TR – TC

a) Keterangan :

L  : Laba/Rugi

TR : Penerimaan Total

TC : Pengeluaran (Biaya Total)

b) Jika :

L negatif berarti Rugi

L positif berarti Laba (untung)

L = 0 berarti Impas (tidak untung dan tidak rugi)

15
c) Perhitungan

Laba-rugi = Penerimaan total – Pengeluaran

= Rp 340.000 – Rp 280.000

= Rp 60.000

Jadi, karena Laba-Rugi hasilnya Rp 60.000 maka bisa diartikan positif atau

laba (untung). Keuntungan bersih sebesar Rp 42.000. Maka dapat

dikatakan dalam penjualan batatas croffle seharga Rp 10.000 dan

sebanyak 28 porsi berarti untung dalam penjualan.

B. Pembahasan

1. Proses Produksi

Produk batatas croffle dibuat dengan bahan-bahan yang dibeli langsung oleh

owner sehingga dapat dipastikan menggunakan bahan-bahan dengan kualitas

terbaik. Proses pembuatan batatas croffle dimulai dari tahap persiapan bahan dan

alat yang akan digunakan. Kemudian mulai mencampur adonan sehingga

didapatkan adonan croffle yang diinginkan. Sama seperti proses pembuatan croffle

pada umumnya, adonan croffle batatas juga mengalami proses pembekuan selama

3x. Setelah 3x proses pembekuan terahir adonan siap dipanggang dan dicetak

kemudian disajikan menggunakan topping yang ada. Setelah croffle siap untuk

dikemas, croffle siap untuk di distribusikan.

2. Proses Pemasaran

Untuk pemasaran produk, saya menawarkan produk ini melalui akun sosial

media seperti WhatsApp, Instagram, Market Facebook dan melalui promosi secara

langsung dengan menunjukkan produk. Saya melakukan pre order 1 hari sebelum

pengiriman.

3. Proses Penjualan

16
Pada proses penjualan saya menggunakan kendaraan pribadi untuk

mengantar setiap orderan dan dikenakan biaya ongkir Rp 3.000.

4. Kendala yang dihadapi

a. Banyak pembeli yang masih keberatan dengan biaya ongkir.

b. Saat melakukan proses produksi hingga distribusi dilakukan sendiri dan cukup

menguras tenaga.

c. Kurangnya koneksi untuk mempromosikan produk.

d. Produk rentan keras dan alot jika sudah lama.

17
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari penjualan batatas croffler ini mendapat untung bersih sebesar Rp 42.000

pada penjualan 28 porsi croffle dengan 8 kali open order. Dalam perhitungan laba-rugi

didapat hasil untung Rp 60.000. Bahan yang digunakan dalam pembuatan croffle ini

adalah bahan-bahan yang bebas dari bahan-bahan berbahaya dan terjamin

kebersihannya. Untuk proses penjualan banyak pembeli yang masih enggan jika

dikenakan biaya ongkir dan masih kurang dalam mempromosikan sehingga kurang

adanya minat dalam pembeli.

B. Saran

1. Sebisa mungkin untuk menyamakan ukuran Monchur agar tidak ada perbedaan

panjang pada Monchur.

2. Mencoba membuat varian rasa lain agar lebih bervariasi.

18
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan Pemasaran

2. Proses pembuatan dan produk

19
3. Dokumentasi Penjualan dan Testi

20
DAFTAR PUSTAKA

Autoridad Nacional del Servicio Civil. (2021). strategi pengembangan usaha pada populer
bakery di sidoarjo. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 4(1), 2013–
2015.BIDANG ILMU MANAJEMEN. (n.d.).

Hashfi, S. M. (2021). Analisis Strategi Marketing @ Gamisanak _ Rahmahshop Surabaya


Melalui Instagram. 15. http://repository.untag-sby.ac.id/7446/1/Eas Technopreneurship
Sharfan 1151700240.pdf

Hermanto, A., Supangat, S., & Mandita, F. (2017). Evaluasi Usabilitas Layanan Sistem
Informasi Akademik Berdasarkan Kombinasi ServQual dan Webqual Studi Kasus: SIAKAD
Politeknik XYZ. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 3(1),
33. https://doi.org/10.20473/jisebi.3.1.33-39

Nafilah, S. (2019). Cake Pelangi Dadar Gulung. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.

Septiadi, B. E., Kusnanto, G., & Supangat, S. (2019). Analisis Tingkat Kematangan Dan
Perancangan Peningkatan Layanan Sistem Informasi Rektorat Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya (Studi Kasus: Badan Sistem Informasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya).
Konvergensi, 15(1). https://doi.org/10.30996/konv.v15i1.2831

Supangat, S., & Prawinda, E. E. (2021). Digital Konten Media Strategi Marketing Dalam
Instagram Makwinfood. Digital Konten Media .... http://repository.untag-
sby.ac.id/id/eprint/7421

https://bisnis.tempo.co/read/1493758/peluang-usaha-bisnis-kuliner-croffle-yang-lagi-
ngetren/full&view=ok

https://www.suara.com/lifestyle/2021/08/03/140043/mengenal-apa-itu-croffle-bahan-bentuk-
dan-penemu-camilan-kekinian-yang-viral?page=all

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/13/191100275/sejarah-croffle-yang-sedang-
hits-dari-

mana-asalnya-?page=all

https://id.theasianparent.com/fakta-sejarah-resep-croffle

21

Anda mungkin juga menyukai