Anda di halaman 1dari 17

Laporan Perencanaan Makanan Daerah

Modifikasi

Disusun Oleh :
Marzel Zhafir Nugroho (16)
XII MIPA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 47 JAKARTA


Jl. Delman Utama 1, Tanah Kusir, Kebayoran Lama 12240
Telp. (021) 7260904, Fax. (021) 7221315
E-mail: info@smun47-jkt.sch.id
Jakarta
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Tersclesaikannya aporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Olch karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. SMAN 47 Jakarta yang telah memberikan tugas Ujian Praktik ini.
2. Bapak Yayat selaku guru PKWU SMAN 47 Jakarta.
3. Bapak Amudi Lumbantoruan selaku guru PKWU SMAN 47 Jakarta.
4. Keluarga saya yang telah mendukung saya untuk bisa menyelesaikan laporan ini .

Laporan ini disusun untuk menyelesaikan Ujian Praktik PKWU dari kelompok Ujian Praktik
Wajib. Selain itu. saya berharap semoga Laporan Perencanaan Makanan Daerah Modifikasi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.

Oleh karena itu, saya mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan Iaporan lebih baik dari sebelumnya. Saya mobon maaf atas kesalahan maupun
kckurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga dengan saya membuat karya ilmiah ini dapat
bemmanfaat danmemberikan motivasi bagi para pembacanya. khususnya bagi saya dan bagi para
generasi muda yang akan datang.

Jakarta, 9 Februari 2022

Marzel Zhafir Nugroho

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................................................................ii

BAB I ............................................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Ide Usaha ..................................................................................................................................... 2
C. Peluang Usaha ............................................................................................................................. 3

BAB II........................................................................................................................................................... 4
A. Alat dan Bahan ............................................................................................................................ 4
B. Langkah Pembuatan .................................................................................................................... 4

BAB III ......................................................................................................................................................... 6


A. Analisis SWOT ........................................................................................................................... 6
1) Kekuatan ................................................................................................................................. 6
2) Kelemahan............................................................................................................................... 6
3) Peluang .................................................................................................................................... 6
4) Ancaman ................................................................................................................................. 7
B. Penentuan Harga Jual dan BEP ................................................................................................... 7
1) Biaya Peralatan........................................................................................................................ 7
2) Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) ......................................................................................... 8
3) HPP ................................................................................................................................................9
4) BEP ......................................................................................................................................... 9
C. Promosi dan Pemasaran ........................................................................................................ 10
D. Pengemasan ........................................................................................................................... 11

BAB IV ....................................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
B. Saran.......................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang

Produksi Es Doger modifikasi ini merupakan sebuah kesempatan berwirausaha untuk meraih
posisi ideal dalam pasar. Ketersediaan bahan dan kemampuan yang cukup untuk melaksanakan
proses produksi secara rutin menjadi indikator utama bahwa rencana membuat usaha Es Doger
modifikasi ini memiliki prospek ke depannya. Dengan adanya prospek inilah usaha modifikasi
Es Doger menjadi layak untuk dijalankan.

Modifikasi Es Doger merupakan sebuah usaha inovasi yang tercipta dari pencetusan ide untuk
mengonbinasikan Es Doger dengan ekstrak kopi, di sini kopi yang saya pilih adalah kopi
arabika. Pemilihan kopi arabika ini didasarkan oleh rasanya yang terkesan ringan dan sedikit
manis yang membuat kopi arabika ini bisa terasa harmonis dengan bahan-bahan Es Doger
lainnya.

Kondisi lingkungan, angka peminat, dan daya beli masyarakat Jakarta yang tinggi juga menjadi
faktor pendorong yang signifikan bagi saya untuk memulai usaha ini. Dengan ketiga faktor di
atas inilah usaha yang saya mulai memiliki probabilitas yang cukup tinggi dalam bertahan dan
berkembang dalam persaingan pasar saat ini. Dengan adanya inovasi menambah ekstrak kopi
pada Es Doger juga produk wirausaha saya akan menjadi lebih menonjol disbanding pesaing-
pesaing usaha saya yang lainnya.

Dengan pertimbangan yang matang juga saya merasa bahwa usaha ini layak untuk diujicobakan
ke dalam persaingan pasar saat ini. Dengan mengujicobakan produksi dan penjualan produk Es
Doger ini, saya dapat melakukan analisis lebih lanjut dalam mengembangkan dan
memperkokoh posisi produk saya dalam pasar dan juga di mata masyarakat.

1
B. Ide Usaha
Ide untuk memulai usaha ini berasal dari pengamatan akan kondisi lingkungan sekitar dan juga
tingginya angka peminat. Es Doger yang merupakan makanan daerah tetap diminati oleh
berbagai kalangan disebabkan rasanya yang manis dan juga ringan. Hal ini mendorong saya
untuk melakukan suatu inovasi pada Es Doger ini. Inovasi yang saya lakukan akan tetap
mempertahankan ciri khas Es Doger, tetapi juga memberi sedikit sentuhan modern. Sentuhan
modern di sini adalah pemberian ekstrak kopi pada saat santan sedang dimasak. Hal ini
bertujuan untuk memperkaya aroma dan rasa.

Inovasi membuat Es Doger yang terkesan modern ini tentu akan bisa memikat hati masyarakat.
Angka konsumsi kopi di Indonesia meningkat 8,22% dalam periode 2016-2021. Data hasil
penelitian ini juga menjadi akar bagi ide saya untuk memulai usaha Es Doger dengan
penambahan ekstrak kopi arabika. Produk ini juga sudah saya beri nama ‘Araboger’ yang
merupakan hasil kombinasi dari kopi arabika yang merupakan ekstrak kopi yang saya gunakan
disebabkan rasanya yang agak manis dan sangat light atau ringan di mulut dan Es Doger yang
merupakan makanan daerah yang akan saya modifikasi.

Kekuatan daya beli masyarakat Jakarta juga memegang peranan yang signifikan. Dengan angka
daya beli masyarakat yang tinggi, saya bisa memasang harga yang akan membuat saya
mendapat laba. Tentu harga ini juga akan ditentukan dengan kualitas yang saya beri dalam
produk ini. Gaya hidup masyarakat Jakarta yang relatif sering aktif dalam media social juga
akan membantu penyebaran produk saya baik ke pasar nasional maupun internasional.

Dengan persiapan yang matang inilah saya siap terjun ke dalam persaingan pasar. Segala
informasi yang telah saya teliti dan analisis akan menjadi dasar bagi saya untuk beradaptasi dan
membawa produk ini ke tingkatan yang lebih lanjut.

2
C. Peluang Usaha
Peluang untuk melakukan bisnis ini relatif terbuka lebar. Hal ini mayoritas disebabkan oleh
para pesaing yang menjual produk Es Doger masih mengabaikan opsi untuk melakukan inovasi
pada produk mereka. Dengan saya melakukan inovasi pada produk Araboger saya ini, tentunya
produk saya akan menarik minat dan rasa penasaran para calon pelanggan.

Di luar dari inovasi sendiri, sebenarnya peluang untuk membuka usaha Es Doger memang
sangat terbuka lebar. Angka permintaan yang tinggi tidak dapat ditutupi disebabkan produsen
dan penjual Es Doger sudah tidak terlalu banyak. Maka dari itu, usaha Es Doger yang
dimodifikasi ini memiliki peluang yang sangat luas disebabkan angka permintaan masyarakat
yang tinggi dan adanya inovasi yang baru untuk memberi suntikan modernisasi terhadap Es
Doger.

3
BAB II
PROSES PEMBUATAN
A. Alat dan Bahan
Alat :
 Pisau
 Moka pot
 Gelas
 Nampan
 Kulkas (Freezer)
 Sodet kayu
 Panci
 Sendok
Bahan :
 Santan
 Air putih
 Gula pasir
 Roti tawar
 Ketan hitan
 Daging kelapa
 Agar-agar
 Tape
 Susu kental manis
 Cincau hijau
 Bubu kopi arabika
 Keju (opsional)

B. Cara Membuat
 Siapkan alat dan bahan

 Masukkan arabika bubuk ke dalam corong moka pot dan masukkan 250 mL air putih ke

4
dalam wadah air seduhan (bagian bawah moka pot), lalu tutup moka pot dengan wadah
kopi dan masak dengan api sedang hingga kopi terekstrak.

 Ketika kopi sudah terekstrak, dinginkan sebentar dan tuang ekstrak tersebut ke dalam
gelas.

 Masak 65 mL santan dengan 300 mL air putih dan terus diaduk agar santan tidak
menggumpal.

 Ketika air santan sudah mendidih, masukkan gula pasir 50 gram dan ekstrak kopi arabika.
Aduk hingga tercampur merata.

 Dinginkan Es Araboger yang sudah matang tersebut, lalu letakkan di dalam freezer
hingga membeku.

 Setelah Es Araboger membeku, keluarkan dan keruklah es tersebut dengan sendok atau
garpu.

 Potong roti, agar-agar, dan tape untuk persiapan melakukan plating.

 Susunlah Es Araboger sesuai selera, tetapi usahakan dibuat beberapa lapis agar lebih
menarik.

 Di bagian atas, lapisi kembali Es Araboger dengan daging kelapa dan beri sedikit susu
kental manis.

 Penambahan berbagai toping lain seperti keju bisa disesuaikan dengan selera.

 Es Araboger pun siap dinikmati.

5
BAB III
ANALISIS
A. Analisis SWOT
1) Strenght (Kekuatan)
Usaha Es Doger modifikasi ini tergolong mudah dibuat dan biaya untuk peralatan serta
bahannya juga relatif cukup murah. Proses produksinya pun bisa dilakukan dengan
ketelitian dan keuletan dalam mengolah bahan-bahannya. Proses produksi juga dapat
dilakukan secara masal disebabkan cara memproduksinya yang cukup sederhana walau
memang memerlukan dedikasi dalam pembuatannya.

2) Weakness (Kelemahan)
Usaha Es Doger ini disebabkan menggunakan bahan-bahan yang alami, maka tentu
masa bertahan Es Doger modifikasi ini tidak terlalu lama. Selain itu, proses produksinya
juga relatif cukup lama karena diperlukannya proses pendinginan hingga membeku
pada santan yang telah dimasak. Di luar dari kedua hal ini usaha Es Doger modifikasi
ini tidak memiliki kelemahn signifikan lainnya.

Solusi dari permasalahan berupa tidak awetnyaa Es Doger ini tentu menjadi hal besar
yang harus ditemukan karena apabila saya ingin membuka usaha secara nasional bahkan
internasional, saya akan berurusan dengan kegiatan impor atau pun transportasi produk
jarak jauh yang mana akan menguji seberapa awet produk saya. Maka dari itu saya
menemukan solusi yaitu dalam packaging atau pengemasan, bahan-bahan yang relatif
kurang awet akan saya pisahkan dari Es Dogernya, Bahan-bahan tersebut juga akan di-
vacuum untuk mengawetkan bahan-bahan tersebut.

3) Opportunity (Peluang)
Tingginya angka permintaan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya (JABODETABEK
menjadi target pasar utama saya), kemampuan daya beli masyarakat yang tinggi, dan
kondisi lingkungan atau lokasi pemasaran yang mendukung menjadi dasar terbukanya

6
peluang usaha secara luas. Penyuplai bahan juga mempunyai konsistensi dalam kualitas
dan kuantitas sehingga kualitas dan kuantitas produksi tidak akan mudah terganngu
yang akan membuka peluang untuk melakukan pemasaran secara lebih luas.

4) Threat (Ancaman)
Ancaman yang berpotensi terjadi adalah meningkat secara drastisnya para pesaing
dalam pasar dikarenakan angka permintaan yang tinggi akan mendorong banyaknya
calon wirausahawan lain untuk memulai usaha dalam bidang yang sama.

B. Biaya Produksi
1) Biaya Peralatan
No. Alat Harga
1. Pisau Rp15.000,00
2. Moka pot Rp95.000,00
3. Gelas Rp5.000,00
4. Nampan RP10.000,00
5. Kulkas (Freezer) Rp380.000,00
6. Sodet kayu Rp.8.500,00
7. Panci Rp17.000,00
8. Sendok Rp5.000,00
Total Rp535.500,00

Jika kita anggap semua alat di atas mampu bertahan selama 5 tahun pakai, maka kita
membutuhkan biaya penyusutan untuk penggunaan 5 tahun yang mana sama dengan
60 bulan.

Biaya penysutan alat = = Rp8.925,00

7
Jadi, biaya tetap produksi yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini adalah :
No. Keterangan Harga
1. Air Rp43.000,00
2. Listrik Rp212.000,00
3. Gas Rp25.000,00
4. Biaya penyusutan alat Rp8.925,00
5. Tenaga Kerja Rp0,00
Total Rp288.925,00

2) Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)


No. Bahan Harga
1. Santan 65 mL Rp3.000,00
2. Air putih 550 mL (250 mL untuk Rp1.000,00
mengekstrak bubuk arabika dan 300 mL
untuk dimasak bersama santan)
3. Gula pasir 50 gram Rp2.000,00
4. Roti tawar 2 lembar Rp4.000,00
5. Ketan hitan 30 gram Rp1.500,00
6. Daging kelapa 100 gram Rp10.000,00
7. Agar-agar Rp4.000,00
8. Tape 40 gram Rp3.000,00
9. Susu kental manis Rp4.000,00
10. Cincau hijau 40 gram Rp2.000,00
11. Bubuk kopi arabika 100 gram Rp9.500,00
12. Keju (opsional) Rp5.000,00
Jumlah biaya tidak tetap (variable cost) ini adalah Rp49.000,00
untuk memproduksi dua porsi Es Araboger
Jika diasumsikan dalam satu bulan dapat terjual Rp1.875.500,00
75 porsi Es Araboger, maka biaya variabel yang
diperlukan dalam jangka waktu satu bulan adalah

8
= Rp1.875.500,00

3) Biaya HPP

Harga pokok produksi =

= Rp28.859,00

Jika saya mencari keuntungan sebesar 15% dari penjualan produk, maka :
Besar keuntungan per unit = 15% x Rp28.859,00 = Rp.4.428,85

Harga jual per unit = HPP per unit + keuntungan per unit
= Rp28.859,00 + Rp4.428,85
= Rp33.287,85 dibulatkan menjadi Rp33.288,00/unit dan saat
dipasarkan akan dijadikan 33.500,00/unit.

4) BEP

Break even point =

= Rp1.075.433,05 dibulatkan menjadi Rp1.075.445,00


Jadi, saya perlu melakukan penjualan senilai Rp1.075.443,00 untuk mencapai titik
impas dalam usaha saya ini. Ketika saya sudah mencapai mencapai angka tersebut
melalui penjualan produk saya, penjualan produk setelah menyentuh BEP adalah
keuntungan atau laba yang akan saya peroleh.

Break even point per unit =

= 32,103 dibulatkan ke atas = 33 unit atau porsi

9
Jadi, saya perlu melakukan penjualan sebanyak 33 unit produk saya untuk menyentuh
(melebihi sedikit) BEP atau titik impas dalam usaha saya. Penjualan produk ke-34
dan seterusnya akan menjadi keuntungan saya.

C. Promosi dan Pemasaran


Dalam melakukan promosi dan pemasaran, saya tentunya akan menggunakan berbagai media
social seperti Instagram, Line, Tiktok, Twitter, Facebook, dan beberapa media social lainnya.
Dengan membuat post seperti ini, publikasi akan bisa dilakukan secara luas dengan dana
minimalis. Untuk mempromosikan secara offline, saya akan menyebarkan poster ke beberapa
tempat strategis seperti mall untuk menginformasikan ketersediaan produk saya di pasar.
Dengan begini masyarakat yang tidak menggunakan media social juga masuk ke dalam target
pemasaran dan calon pembeli produk saya.
Berikut hasil poster yang telah saya buat.

10
D. Pengemasan
Untuk pengemasan saya akan menggunakan kertas kraft sebagai bahan dasar kemasan. Hal
ini dilakukan karena kertas kraft lebih mudah terurai. Dengan begini, produk saya tidak akan
membahayakan lingkungan sekitar.
Berikut ini adalah contoh kemasannya :

Dan saya juga akan menggunakan reusable vacuum bag yang merupakan kantung yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan yang akan divakum agar lebih awet. Di
sini saya menggunakan vacuum bag yang dapat digunakan berkali-kali agar calon pembeli
saya tidak akan membuangnya sehingga tidak aka nada sampah yang mampu membahayakan
lingkungan sekitar.

11
Berikut ini adalah gambarnya :

12
Bab IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Es Doger yang merupakan minuman khas Jawa Barat yang menjadi makanan atau minuman
khas daerah yang saya jadikan produk pilihan untuk dimodifikasi. Saya memutuskan untuk
melakukan modifikasi Es Doger dengan menambahkan ekstrak kopi arabika yang disebabkan
oleh cita rasa kedua produk yang dapat dikorelasikan. Penggabungan kedua produk ini
berhasil menciptakan aroma yang elegan dan rasa yang harmonis. Proses pembuatan produk
yang saya namakan ‘Es Araboger’ ini juga cukup mudah dan bahan-bahannya pun tergolong
bisa didapatkan tanpa kesulitas berarti. Peluang pasar yang tersedia bagi produk ini juga
sangat terbuka lebar. Peluang ini didasarkan oleh beberapa indicator yang sudah divalidasi
dan dianalisis secara matang agar mampu menghasilkan suatu usaha produk yang sukses.
Maka dari itu, produk Es Araboger ini akan menjadi pilihan yang ideal bagi saya untuk
memulai suatu usaha dan terjun ke pasar masyarakat.

B. Saran
Pemilihan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan produk harus masih segar agar saat
proses memasak tidak terjadi kerusakan atau distorsi rasa. Di saat proses produksi Es
Araoger, dianjurkan untuk mengikuti langkah-langkah pembuatan secara tepat dan eksak.
Pengukuran bahan juga harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi dominasi rasa satu
atau dua bahan saja yang akan berakibat pada rusaknya sensasi harmonis produk saat
disantap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Yuharrani. (2020, Juni 21). Resep Es Doger, Sajian Penutup yang Bikin Seger.
Kompas. Diakses pada 10 Februari 2022 melalui
https://www.kompas.com/food/read/2020/06/21/155329075/resep-es-doger-sajian-
penutup-yang-bikin-seger

Kementan. (2018). 2021, Konsumsi Kopi Indonesia Diprediksi Mencapai 370 Ribu Ton.
Databoks. Diakses pada 12 Februari 2022 melalui
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/07/31/2021-konsumsi-kopi-indonesia-
diprediksi-mencapai-370-ribu-ton

Sitorasemi, Ayu Raftika. (2021, April 15). 5 Cara Membuat Laporan pada Microsoft Word yang
Baik dan Benar. Liputan6. Diakses pada 12 Februari 2022 melalui
https://hot.liputan6.com/read/4533346/5-cara-membuat-laporan-pada-microsoft-word-
yang-baik-dan-benar

Atthalah, Gattar Fath. (2021, Desember 13). Memahami Definisi dan Cara Menghitung BEP
(Break Even Point). Mekari. Diakses pada 12 Februari 2022 melalui
https://mekari.com/blog/cara-menghitung-
bep/#:~:text=Rumus%20unit%20adalah%20rumus%20BEP,unit%2Fharga%20per%20un
it).

14

Anda mungkin juga menyukai