Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahuilah, Wahai para penuntut ilmu bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran agama

islam adalah beribadah kepada Allah secara ikhlas, dan selalu melaksanakan seluruh apa

yang di perintahkan dan meninggalkan apa saja yang dilarangnya, dan beribadahlah kepada-

Nya dengan pengetahuan dengan menggali segala ilmu agama yang di bawa Rasullullah.kita

hidup di dunia ini adalah sementara tiada lain hanya untuk berbati kepada yang kuasa.:

artinya:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah

kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat1:56)

Telah tahu Kita ketahui bersama bahwasanya Allah menciptakan makhluq ini untuk

beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa jikalau hambanya tiada ber ibadah allah tiada

kurang dan rugi, tapi yang rugi hanya hamba yang tiada mau beribadah kepadanya. Ibadah

tidak disebut ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid (pengesaan) kepada sang khaliq.

Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat bila tidak disertai dengan bersuci. Bila ibadah

dicampuri syirik tida mau mentauhidkan sang pencipta, maka rusaklah ibadah itu karna batal

keimanannya, sebagaimana rusaknya shalat bila disertai adanya najis.

1
Allah berfirman:

artinya:

” Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang

mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya,

dan mereka itu kekal di dalam neraka” (At-Taubah: 17) Oleh karena itu, perlu dipahami

bahwa ibadah yaang bercampur dengan kesyirikan akan merusak amal ibadah itu sendiri. Dan

ibadah yang bercampur dengan syirik itu akan menggugurkan amal itu sendiri sehingga

pelakunya menjadi penghuni neraka, dan kekal selama-lamanya.

Allah berfirman :

2
Artinya:”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni

segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapayang

mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisaa’: 48)

Penulisan makalah ini insyaallah memberikan sedikit banyaknya pengetahuan tentang

sifat-sifat Allah beserta dalil-dalilnya baik secara naqli atau aqal.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi latar belakang penyusunan makalah ini

adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian sifat wajib dan mustahil bagi Rasul ?

2. Berapakan jumlah masing-masing sifat tersebut? sebutkan!

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat yang wajib bagi Rasul

Sifat yang wajib bagi Nabi / Rasul adalah 3 (tiga) tidak termasuk Fathonah

dengan dalil : Tidak mungkin Allah SWT mengutus seorang Nabi /Rasul yang bodoh

(tidak pintar), namun untuk lebih menentramkan hati, para ulama tetap memasukkan

Sifat Fathonah ini sebagai Sifat yang wajib bagi Nabi / Rosul.

1. Siddiq artinya Benar/ Jujur

Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan

mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. ( QS. Maryam [19] : 41)

Artinya:”ceritakanlah (hai muhammad) kisah ibrohim di dalam Al kitab (al qur’an)

ini.sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi

(Q.S.19 Maryam 41).

orang Nabi dan Rasul pasti memiliki sifat jujur dalam setiap perkataan, perbuatan dan

perilakunya. Maka tidak mungkin seorang Nabi dan Rasul berdusta demi kepentingan

sendiri, atau untuk keluarganya.

2. Amanah artinya Dipercaya

Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak

bertakwa?. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus)

kepadamu ( QS. As-Syuaraa [26] : 106-107 )

4
Artinya:”Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka:” Mengapa kamu tidak

bertaqwa?sesungguhnya aku adalah seorang rosul kepercayaan (yang di utus)

kepadamu (Q.S.26 Asy Syu’araa’ ayat 106-107)

Nabi dan Rasul adalah Manusia yang selalu memegang amanah apapun yang Allah

berikan sekalipun berat untuk disampaikan. Sekalipun nyawa menjadi taruhannya,

Nabi dan Rasul akan tetap memegang amanah yang diembannya. Amanah yang

diberikan kepada para Nabi dan Rasul adalah risalah dan syari'at Allah Ta'ala. Maka

mustahil para Nabi dan Rasul berkhianat atas amanah yang Allah berikan kepadanya

3. Tabligh artinya Menyampaikan

Artinya:”dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah)

dengan jelas”.(q.S.36 Yaa siin 17)

Nabi dan Rasul kedua-duanya wajib menyampaikan ajaran dan syari'at yang Allah

turunkan melalui wahyu-Nya. Tidak boleh satu ayatpun yang disembunyikan, walau

terkadang ayat tersebut menegur sikap atau keputusan Nabi. Maka seorang Nabi dan

Rasul tidak ada yang menyembunyikan wahyu Allah dan Mereka selalu mengatakan

yang benar walau seringkali kebenaran itu ditolak oleh kaum kafir.

5
4. Fathonah artinya Pintar (cerdik)

“berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila” ( QS. Al-

Qalam [68] : 2 )

Nabi dan Rasul dianugerahi kecerdasan yang berasal dari wahyu Allah Ta'ala untuk

menjadi bukti kebenaran risalah yang dibawanya adalah benar dari Allah Ta'ala.

Maka tidak mungkin Nabi dan Rasul memiliki IQ dibawah standar apalagi lemot.

Adapun kenyataan bahwa Nabi Muhammada Shalallahu 'alayhi wa sallam buta huruf,

hal itu tidak disebabkan karena Beliau tidak cerdas. Akan tetapi Allah ingin

membuktikan pada Kaum Kafir Quraisy bahwa Alquran bukanlah karangan

Muhammad Shalallahu 'alayhi wassalam. Dan ini adalah dalil sebagai bukti bahwa

Rosulullah tidaklah Gila / bodoh :

“ Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh

memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu

cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu

maha Melihat.” ( QS. Al-Furqon [25] : 20 )

6
B. Sifat Yang Mustakhil bagi Rasul

1. Kizzib artinya Dusta

2. Khianat artinya Tidak Dipercaya (dengki)

3. Kistman artinya menyembunyikan

4. Baladah Artinya Bodoh

1. Al-Kiẓẓib

Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan

rasul tidak pernah bohong atau dusta.

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah

yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’ān) adalah

wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/53: 2-4)

2. Al-Khiānah

Al-Khiānah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti

dilaksanakan.

7
Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada

Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’ām/6: 106)

3. Al-Kiṭmān

Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia

terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa

perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak

(pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di

wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang

melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’ām/6: 50)

4. Al-Balādah

Al-Balādah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. Tidak bisa

membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.

Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta

janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’rāf/7: 199)


8
C. Sifat Jaiz bagi Rasul

Jaiz para Rasul adalah Basyariah artinya berkelakuan seperti manusia biasa. Rasul

diperbolehkan makan dan minum, beristri, pergi ke pasar, tidur dan lain sebagainya.

Nabi dan Rasul bukanlah Malaikat yang tidak makan dan minum. Hal ini berbeda

dengan para Pendeta kaum nasrani atau Budha dan Hindu yang mereka

mengharamkan dirinya untuk merasakan nikmatnya hidup dan berumah tangga

Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain

rasul, yaitu seperti berikut.

1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam

kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt.

sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang

mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan

perintah Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. Itu harus

berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri

pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun

menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

A. Sifat Wajib Rasul

Sifat wajib rasul terdiri dari:

 Siddiq  Tabligh

 Amanah  Fathonah

B. Sifat Mustahil Rasul

Sifat mustahil rasul terdiri dari:

 Kasib  Kistman

 Khianat  Baladah

C. Sifat Jaiz Rasul

 Basyariah artinya berkelakuan seperti manusia biasa

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan semoga bermanfa’at untuk kita semua

dalam mencari keridhoan Allah SWT, dan untuk memantapkan keimanan kita kepada

Allah SWT & Rasul. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah.

Kami harap dala penulisan berikutnya lebih baik daripada saat ini makalah ini siap.

Semoga Allah menghantarkan kita jalan yang lurus yaitu jalan-jalan orang yang di

kekehendaki-Nya. amiin ya rabbal’alamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Muhammad Nazir.2004. Dialektika Teologi Islam. Pekanbaru: Penerbit Nuansa


Sabiq, Sayyid.2008. Aqidah Islamiyah. Jakarta: Robbani Press
http://www.quran30.net
https://fikmakalah.blogspot.co.id/2017/04/makalah-akidah-akhlak-tentang-sifat.html

11

Anda mungkin juga menyukai