Anda di halaman 1dari 62

ht

tp
s:
//kl
un
gk
ung
ka
b.
bp
s.
go
.id
. id
go
s.
bp
b.
ka
u ng
gk
n
lu
//k
s:
tp
ht

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing i


Potensi Ekonomi Klungkung
Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing
Potensi Ekonomi Klungkung

ISBN: 978602684025
Nomor Publikasi: 51050.1714
Katalog: 9102055.5105

Ukuran Buku: 17,5 cm X 25 cm

id
Jumlah Halaman: viii + 52 halaman

.
go
s.
Naskah:
bp

BPS Kabupaten Klungkung


b.
ka

Gambar Kulit:
ng

BPS Kabupaten Klungkung


u
gk

Diterbitkan Oleh:
n

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung


lu

Jalan Raya Besakih, Akah, Semarapura, Klungkung


//k

Telp. (0366) 21180 Fax. (0366) 24242


s:

E-mail: bps5105@bps.go.id
tp
ht

Dicetak Oleh:
Percetakan Arysta Jaya

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Kata Pengantar

S
esuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik
(BPS) telah melaksanakan Sensus Ekonomi 2016
(SE2016). Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran
usaha/perusahaan (SE2016-L). Listing merupakan kegiatan
pendataan secara lengkap seluruh kegiatan unit usaha/
perusahaan di wilayah Indonesia kecuali kegiatan

id
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan dan Administrasi

.
Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib. Tujuan
go
listing adalah untuk memperoleh data dan informasi
mengenai unit usaha/perusahaan beserta karakteristik
s.
usahanya. Dengan ketersediaan data yang lengkap
bp

mencakup seluruh wilayah Indonesia, maka hasil SE2016-L


dapat digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas usaha
b.

yang potensial baik dalam hal penyerapan tenaga kerja


ka

maupun penyediaan lapangan usaha.


ng

Publikasi Potensi Ekonomi Klungkung 2016 ditujukan


untuk memperoleh gambaran dan informasi potensi
u

ekonomi kewilayahan. Informasi ini sangat bermanfaat


gk

bagi pemerintah dalam mengevaluasi program-program


n

terkait pengembangan potensi wilayah yang sudah


lu

dilakukan selama ini.


//k

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


s:

yang telah ikut berpartisipasi baik secara langsung


maupun tidak langsung dalam menyukseskan SE2016-L
tp

hingga penyusunan publikasi ini dapat terlaksana. Semoga


ht

publikasi ini dapat memberikan manfaat kepada segenap


penggunanya.

Semarapura, Desember 2017


Kepala BPS Kabupaten Klungkung

Ir. A.A.A Raka Suarningsih

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing iii


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Kategori Cakupan
Sensus Ekonomi 2016

Kategori B : Pertambangan dan Penggalian


Kategori C : Industri Pengolahan
Kategori D : Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
Kategori E : Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan
Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi
Kategori : Konstruksi

id
Kategori G : Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan

.
Mobil & Sepeda Motor go
s.
Kategori H : Pengangkutan dan Pergudangan
bp

Kategori I : Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum


b.
ka

Kategori J : Informasi dan Komunikasi


ng

Kategori K : Aktivitas Keuangan dan Asuransi


u

Kategori L : Real Estat


gk

Kategori M : Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis


n
lu

Kategori N : Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
//k

Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya


s:
tp

Kategori P : Pendidikan
ht

Kategori Q : Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial


Kategori R : Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
Kategori S : Aktivitas Jasa Lainnya
Kategori U : Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
Lainnya

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing v


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Isi vii

Bab 1 1
Potensi Ekonomi Kabupaten Klungkung
• Sumber Daya Manusia Yang Mencukupi 3
• Usaha Mikro Kecil Menjadi Sumber Mata Pencaharian Utama 5

Bab 2 7
Tantangan Ekonomi Kabupaten Klungkung

id
• Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Rendah 9

.
• Infrastruktur Ekonomi yang Terbatas 11
go
s.
Bab 3 13
bp

Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan


• Penggerak Utama Perekonomian Klungkung 15
b.

• Potensi Ekonomi Regional 17


ka
ng

Bab 4 23
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
u
gk

dan Sepeda Motor Usaha Yang Banyak Digeluti


• Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung 25
n

• Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 27


lu
//k

Bab 5 29
s:

Industri Pengolahan Usaha Yang Cukup Diminati


tp

• Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung 31


ht

• Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 33

Bab 6 35
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Usaha Yang Terus Berkembang
• Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung 37
• Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 39

Bab 7 41
Kesimpulan

Catatan Teknis 43

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing vii


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
1
bab

. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:

$ $ $
$ $
$
$ $ $
Potensi Ekonomi
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
$
ht

$
Kabupaten Klungkung

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 1


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Potensi Ekonomi
Kabupaten Klungkung

A. Sumber Daya Manusia Yang Mencukupi

Potensi kekuatan ekonomi Klungkung tidak hanya dari Sumber


Daya Alam (SDA), namun juga dari Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai faktor produksi. Oleh sebab itu, SDM yang banyak
dan berkualitas merupakan investasi yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk terkecil di
Bali, Klungkung mengalami sedikit kesulitan dalam penyediaan

id
tenaga kerja. Meskipun demikian, tingkat pendidikan tenaga

.
Hasil SE2016 go
kerja Klungkung terus membaik setiap tahun. Dengan dukungan
peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, akan
s.
menunjukkan
berdampak pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
bp

bahwa terjadi
peningkatan daya saing.
peningkatan
b.

jumlah usaha/ Jumlah angkatan kerja yang menggambarkan penawaran tenaga


ka

perusahaan di kerja selama lima tahun terakhir cenderung meningkat. Data tahun
ng

Klungkung yang 2015 menunjukkan bahwa ada sekitar 105,60 ribu orang angkatan
cukup signifikan. kerja di Klungkung, sebanyak 104,13 ribu orang diantaranya
u

Jumlah usaha/
gk

tercatat sebagai penduduk yang bekerja. Dengan kata lain, tingkat


perusahaan naik kesempatan kerja pada tahun 2015 adalah sebesar 98,61 persen.
n

sebesar 32,07
lu

persen selama Gambar 1.1


//k

kurun waktu Jumlah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Kabupaten Klungkung
(Ribu Orang), 2011-2015
s:

sepuluh tahun
tp

terakhir, yaitu dari


105,60
16.496 usaha/
ht

104,13
102,80
perusahaan 101,53
100,80
di tahun 2006 98,59
99,42
menjadi sebanyak 96,53
21.786 usaha/ 95,00

perusahaan di 92,77

tahun 2016.

2011 2012 2013 2014 2015

Angkatan Kerja Tenaga Kerja

Sumber: BPS Kabupaten Klungkung, Sakernas Agustus 2011-2015

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 3


Potensi Ekonomi Klungkung
Potensi Ekonomi Kabupaten Klungkung

Gambar 1.2 khusus. Namun, di sisi lain tidak


Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di tertampungnya pekerja profesional akan
Kabupaten Klungkung (Persen), 2011-2015
menciptakan lapangan pekerjaan di sektor
98,61
informal. Kegiatan informal mempunyai
karakteristik: berskala kecil, dimiliki oleh
individu atau keluarga, menggunakan
98,06 teknologi yang sederhana, bersifat padat
97,91 97,92
tenaga kerja, pendidikan dan keahlian
97,65 tenaga kerja rendah, dan tingkat upah
yang relatif rendah pula (Bappenas, 2009).
Keberadaan dan kelangsungan kegiatan
2011 2012 2013 2014 2015 informal dalam perekonomian Klungkung
merupakan realitas yang juga berperan

id
Tenaga kerja Klungkung mayoritas dalam menyediakan peluang kerja bagi

.
berpendidikan SMP ke bawah. Hal ini akan
menimbulkan tingginya pengangguran go
angkatan kerja. Kegiatan informal mampu
menampung tenaga kerja dengan
s.
sebagai akibat dari tidak tertampungnya keahlian yang kurang, hal ini nantinya akan
bp

tenaga profesional dengan keahlian mengurangi tingkat penggangguran.


b.

Tabel 1.1
ka

Jumlah Usaha/Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha


di Kabupaten Klungkung, 2016
u ng

Kategori Lapangan Usaha Usaha/Perusahaan Tenaga Kerja


gk

B,D,E. Pertambangan, Energi, Pengelolaan Air dan Limbah 177 917


n

C. Industri Pengolahan 5.550 11.142


lu

F. Konstruksi 223 2.180


//k

G. Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Dan Perawatan


8.961 14.878
s:

Mobil Dan Sepeda Motor


tp

H. Pengangkutan dan pergudangan 563 902


ht

I. Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 3.712 7.310


J. Informasi Dan Komunikasi 230 389
K. Aktivitas Keuangan Dan Asuransi 323 2.273
L. Real Estat 236 350
M,N. Jasa Perusahaan 295 843
P. Pendidikan 365 4.541
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial 188 1.658
R,S,U. Jasa Lainnya 963 2.191

Jumlah 21.786 49.574

Sumber: Hasil SE2016 Listing

4 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Potensi Ekonomi Kabupaten Klungkung

B. Usaha Mikro Kecil Menjadi Sumber Mata Pencaharian Utama

Kegiatan informal yang biasanya mengapa tingkat pengangguran terbuka


merupakan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Klungkung cenderung menurun dalam
memang menjadi andalan periode lima tahun terakhir.
sebagian besar penduduk Bahkan pada tahun 2015
Klungkung. Berdasarkan hasil hanya sebesar 1,39 persen.
Dari sebanyak
SE2016 listing, jumlah usaha
16.496 usaha/
yang termasuk UMK di luar perusahaan di
UMK tidak hanya menjadi
pertanian tercatat sebanyak tahun 2006, menjadi tumpuan mata pencaharian
21,48 ribu usaha/perusahaan sebanyak 21.786 penduduk di Klungkung,
(98,61 persen). Komposisi usaha/perusahaan tetapi juga menjadi sumber
ini hampir seragam di di tahun 2016. aktivitas yang memperkuat

id
seluruh wilayah kabupaten/ sendi perekonomian baik

.
kota di Bali. Sebaran
menurut kabupaten/kota
pada
go tingkat nasional
maupun regional. Beberapa
s.
menunjukkan bahwa UMK mendominasi penelitian membuktikan bahwa UMK
bp

keseluruhan usaha/perusahaan. merupakan usaha yang memiliki


fleksibilitas dan ketahanan yang tinggi
b.

UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih terhadap goncangan ekonomi global.
ka

dari 42 ribu orang (85,17 persen), atau Proteksi ekonomi dan penguatan
ng

hampir enam kali lipat dari jumlah tenaga investasi pada skala usaha mikro kecil
kerja Usaha Menengah Besar (UMB). harus tetap diperkuat untuk mendukung
u
gk

Hal ini merupakan salah satu penyebab keberlanjutan perekonomian bangsa.


n

Gambar 1.3
lu

Perkembangan Distribusi Usaha/Perusahaan Menurut Skala Usaha


//k

di Kabupaten Klungkung (Persen), 2006-2016


s:

2006
tp

2016
Menengah;
ht

Menengah; Besar; 0,06%


Besar; 0,18% 1,33%
1,33%
Kecil; 10,10%

Kecil; 17,80%

Mikro; 80,65%
Mikro; 88,51%

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 5


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
2
bab

. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:

$ $ $
$ $
$
$ $ $
Tantangan Ekonomi
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
$
ht

$
Kabupaten Klungkung

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 7


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Tantangan Ekonomi
Kabupaten Klungkung

A. Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Rendah

Smith (2003) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan


penyerapan tenaga kerja saling berkaitan dan menguatkan.
Namun, untuk menciptakan ekonomi yang kuat, tenaga kerja yang
berkualitas adalah syarat yang harus dipenuhi. Hasil Sakernas 2015
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja Klungkung
masih rendah karena sebagian besar berpendidikan SMP ke

id
bawah. Tenaga kerja yang berpendidikan SD sekitar 24,72 persen,

.
Hasil SE2016 go
bahkan masih terdapat 12,10 persen yang tidak pernah sekolah
dan 11,58 persen yang tidak tamat SD (Gambar 2.1).
s.
menunjukkan
bp

bahwa terjadi
Tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang rendah, akan
peningkatan
b.

berdampak pada rendahnya daya tawar tenaga kerja Klungkung.


jumlah tenaga Hal tersebut akan menyebabkan tidak tertampungnya
ka

kerja di Klungkung mereka pada lapangan pekerjaan yang lebih profesional dan
ng

yang cukup mensyaratkan keahlian serta kualifikasi tinggi. Pendidikan dan


signifikan. Jumlah latihan dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber
u

tenaga kerja naik


gk

daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas


sebesar 38,66 tenaga kerja (Todaro, 2014).
n

persen selama
lu

kurun waktu Gambar 2.1


//k

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja


sepuluh tahun Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan (Persen), 2015
s:

terakhir, yaitu dari


tp

35.753 tenaga
kerja di tahun 2006 Perguruan Tinggi; Tidak Sekolah; 12,10%
ht

12,86%
menjadi sebanyak
49.574 tenaga
Tidak Tamat SD; 11,58%
kerja di tahun
2016.
SMA Sederajat; 27,60%

SD Sederajat; 24,72%

SMP Sederajat; 11,12%

Sumber: BPS Kabupaten Klungkung, Sakernas Agustus 2015

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 9


Potensi Ekonomi Klungkung
Tantangan Ekonomi Kabupaten Klungkung

Gambar 2.2 pendidikan SMA ke atas meningkat dari


Persentase Tenaga Kerja Dengan 33,83 persen pada tahun 2011 menjadi
Pendidikan SMA Ke Atas, 2011-2015 40,47 persen pada tahun 2015.

39,90
38,50
41,01 40,47 Jika ditinjau lebih rinci menurut jenis
33,83 kelamin, tingkat pendidikan tenaga kerja
laki-laki jauh lebih baik dibandingkan
tenaga kerja perempuan. Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, persentase
tenaga kerja laki-laki yang memiliki
pendidikan SMA ke atas berada pada
rentang 41 hingga 48 persen, sementara
2011 2012 2013 2014 2015
tenaga kerja perempuan hanya berada

id
pada rentang 25 hingga 33 persen.

.
Meskipun tenaga kerja di Klungkung
masih didominasi oleh tenaga kerja go
Sesungguhnya, pendidikan meningkatkan
s.
berpendidikan SMP ke bawah, namun produktivitas secara tidak langsung. SDM
bp

berdasarkan data Sakernas 2011-2015, yang berpendidikan dapat menggunakan


tenaga kerja berpendidikan SMA ke sumber daya lain dengan lebih efisien
b.

atas cenderung berfluktuasi meningkat. sehingga menjadi lebih produktif. Dengan


ka

Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki pendidikan pula proses produksi menjadi
ng

oleh tenaga kerja, maka semakin tinggi lebih baik. Kesimpulannya, peningkatan
pula produktivitas yang bisa dicapainya. pendidikan akan meningkatkan efisiensi
u

Tercatat bahwa tenaga kerja yang memiliki seluruh faktor produksi (UNDP, 1996).
n gk

Gambar 2.3
lu

Perkembangan Distribusi Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha


//k

di Kabupaten Klungkung (Persen), 2006-2016


s:

2006 2016
tp

Besar; 2,70% Besar; 3,26%


ht

Menengah;
6,04% Menengah;
11,57%

Kecil; 27,84%
Kecil; 22,70%

Mikro; 63,07% Mikro; 62,48%

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

10 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Tantangan Ekonomi Kabupaten Klungkung

B. Ketidakmerataan Infrastruktur Salah Satu Penyebab Disparitas


Ekonomi Wilayah
Ketersediaan infrastruktur seperti sarana dalam keadaan rusak berat. Kondisi
transportasi dan komunikasi tersebut masih sangat jauh
mendukung peningkatan tertinggal dibandingkan
produktivitas dari dua sisi, kecamatan lainnya di
baik dari sisi input maupun Dari sebanyak Kabupaten Klungkung
output. Dari sisi output, 35.753 tenaga kerja yang memiliki luas wilayah
di tahun 2006,
infrastruktur merupakan lebih kecil. Hal ini menjadi
menjadi sebanyak
hal yang penting dalam 49.574 tenaga kerja
tantangan tersendiri
menunjang proses produksi di tahun 2016. untuk meningkatkan
dan distribusi yang nantinya produktivitas dari sisi

id
akan berdampak pada produksi.

.
peningkatan jumlah output.
Dari sisi input tenaga go Dari sisi pembangunan
s.
kerja, infrastruktur transportasi dan keterampilan tenaga kerja, infrastruktur
bp

komunikasi juga merupakan sarana untuk pendidikan dan pelatihan sangat vital
meningkatkan mobilitas dan konektivitas dalam peningkatan produktivitas.
b.

tenaga kerja. Sayangnya, aspek geografis dan tidak


ka

meratanya pembangunan infrastruktur


ng

Sayangnya, kondisi infrastruktur tersebut ini menjadi permasalahan lain dalam


cukup bervariasi antar kecamatan di pembangunan ekonomi kewilayahan.
u

Klungkung. Di Kecamatan Nusa Penida, Indikator yang dapat dijadikan acuan


gk

kondisinya belum memadai di seluruh untuk menggambarkan keberadaan


n

wilayah. Sebagai contoh, berdasarkan sarana pendidikan dan pelatihan adalah


lu

data sekunder dari Dinas Pekerjaan jumlah lembaga penyelenggara pelatihan


//k

Umum Kabupaten Klungkung, sepanjang kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK).
41,82km jalan di Kecamatan Nusa Penida
s:

Idealnya, lembaga pelatihan kerja tersedia


tp

Gambar 2.4
sampai level kabupaten/kota dengan
ht

Panjang Jalan Yang Belum Diaspal


Menurut Kecamatan (Km), 2016 jumlah yang cukup, namun sampai saat ini
di Klungkung masih belum tersedia fasilitas
20,96
BLK. Padahal, sarana ini dapat membantu
dalam meningkatkan keterampilan atau
kapabilitas pekerja. Meskipun demikian,
di Klungkung sudah tersedia beberapa
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta
yang tersebar di ibu kota kabupaten. LPK
0,954
2,25 tersebut berguna dalam meningkatkan
0,08
kualitas SDM, khususnya para pencari
Nusa Penida Banjarangkan Klungkung Dawan
kerja di Klungkung.
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 11


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
3
bab

. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:

$ $ $
$ $
$
$ $ $
Pengembangan
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
$
ht

$
Potensi Ekonomi Lokal
Untuk Pertumbuhan

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 13


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Pengembangan Potensi
Ekonomi Lokal Untuk
Pertumbuhan
A. Penggerak Utama Perekonomian Klungkung

Dari hasil SE2016 listing, jumlah usaha/perusahaan di Klungkung


tercatat sebanyak 21.786 usaha/perusahaan. Angka ini meningkat
dari hasil SE2006 yang hanya sebanyak 16.496 usaha/perusahaan.
Perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya usaha modern
turut memberikan andil terhadap meningkatnya aktivitas ekonomi
Klungkung dalam beberapa tahun terakhir.

. id
Hasil SE2016 go
Di sisi lain, penguatan sendi perekonomian Klungkung juga tidak
terlepas dari menguatnya perekonomian pada berbagai aktivitas
s.
menunjukkan
yang mulai menunjukkan perkembangan cukup pesat. Kategori
bp

bahwa terjadi
Industri Pengolahan, Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan,
peningkatan
b.

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan


jumlah Usaha Komunikasi, serta Jasa Kesehatan merupakan kategori usaha yang
ka

Mikro Kecil (UMK) belakangan ini menjadi pendorong aktivitas ekonomi Klungkung.
ng

di Klungkung yang Capaian pertumbuhan ekonomi pada kategori tersebut cukup


cukup signifikan. tinggi dan selalu berada di atas 5 persen pada periode 2010-2016.
u

Jumlah UMK naik


gk

Hal ini merupakan prestasi yang cukup menggembirakan untuk


sebesar 32,29 mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
n

persen selama
lu

Gambar 3.1
kurun waktu
//k

Kontribusi dan Pertumbuhan PDRB Menurut Kategori Dominan


sepuluh tahun di Kabupaten Klungkung (Persen), 2016
s:

terakhir, yaitu
dari 16.240 UMK
tp

14,96
di tahun 2006 13,76
ht

menjadi sebanyak
21.484 UMK di 10,18
9,30 9,24
tahun 2016. 7,38
8,32 8,52 7,96
7,07

Akomodasi Industri Konstruksi Infokom Perdagangan

Kontribusi Pertumbuhan

Sumber: BPS Kabupaten Klungkung, PDRB 2016

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 15


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

Gambar 3.2 dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor


Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga
(Kategori G) sebesar 41,13 persen.
Kerja UMK di Kabupaten Klungkung,
2006 dan 2016 Kemudian diikuti oleh usaha Industri
Pengolahan (Kategori C) serta Penyediaan
42.224 Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
32.505
(Kategori I) yang merupakan aktivitas
ekonomi terbesar kedua dan ketiga yang
21.484 dijalankan masing-masing sebesar 25,48
16.240
persen dan 17,04 persen.

Usaha Mikro Kecil (UMK) masih


Usaha Tenaga Kerja mendominasi aktivitas ekonomi dengan
2006 2016
proporsi sebesar 98,61 persen. Sementara

id
sisanya adalah Usaha Menengah Besar

.
Namun demikian, jika dilihat secara
kuantitas, aktivitas ekonomi yang
go
(UMB) yang hanya sebesar 1,39 persen.
Proporsi UMB sedikit menurun jika
s.
paling banyak dijalankan adalah usaha dibandingkan dengan tahun 2006 yang
bp

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi sebesar 1,51 persen.


b.

Tabel 3.1
ka

Persentase Usaha/Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha


di Kabupaten Klungkung (Persen), 2016
ng

Usaha/
u

Kategori Lapangan Usaha Tenaga Kerja


Perusahaan
gk

B,D,E. Pertambangan, Energi, Pengelolaan Air dan Limbah 0,81 1,85


n
lu

C. Industri Pengolahan 25,48 22,48


//k

F. Konstruksi 1,02 4,40


G. Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Dan Perawatan
s:

41,13 30,01
Mobil Dan Sepeda Motor
tp

H. Pengangkutan dan pergudangan 2,58 1,82


ht

I. Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum 17,04 14,75


J. Informasi Dan Komunikasi 1,06 0,78
K. Aktivitas Keuangan Dan Asuransi 1,48 4,59
L. Real Estat 1,08 0,71
M,N. Jasa Perusahaan 1,35 1,70
P. Pendidikan 1,68 9,16
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial 0,86 3,34
R,S,U. Jasa Lainnya 4,42 4,42

Jumlah 100,00 100,00


Sumber: Hasil SE2016 Listing

16 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

B. Potensi Ekonomi Regional

Pembangunan ekonomi di suatu Untuk mengukur potensi ekonomi di


negara merupakan akumulasi dari hasil suatu wilayah terdapat tiga metode yaitu:
pembangunan subnasional. 1. Regional Account
Oleh sebab itu, capaian (Income – Expenditure)
pembangunan di suatu Approach, yang mengukur
wilayah akan memengaruhi Dari sebanyak nilai ekonomi dari suatu
capaian pembangunan 16.240 UMK wilayah berdasarkan
nasional. Dengan demikian di tahun 2006, produk atau kegiatan
informasi mengenai potret menjadi sebanyak ekonomi pada setiap sektor
perekonomian regional 21.484 UMK di di suatu wilayah.
menjadi sangat penting. tahun 2016. 2. Input – Output

id
Approach, yang mengukur

.
Potensi sumber daya sebagai
potret potensi ekonomi
go kegiatan ekonomi
suatu wilayah dari nilai
di
s.
di suatu wilayah harus berdasarkan pemanfaatan faktor produksi atau input
bp

data yang tepat dan akurat. Data hasil baik yang tersedia di wilayah tersebut
SE2016 listing mampu menakar potensi maupun yang berasal dari wilayah lain
b.

ekonomi sampai level Kabupaten/Kota. untuk menghasilkan output tertentu.


ka

Data tersebut menyediakan informasi 3. Economic Base Approach, yaitu


ng

mengenai aktivitas ekonomi dan tenaga dengan mengukur nilai produksi, aktivitas
kerja seluruh sektor di luar pertanian ekonomi, dan pertumbuhan setiap
u
gk

hingga level administrasi terkecil. Oleh sektor ekonomi sehingga menghasilkan


karena itu, data ini sangat penting dalam kelompok struktur perekonomian daerah
n

mengukur potensi nilai ekonomi di suatu menjadi sektor unggulan dan bukan
lu

wilayah. Ketersediaan data yang lengkap unggulan.


//k

dengan metodologi yang tepat akan


s:

menghasilkan informasi yang bermanfaat. Mengukur potensi ekonomi di suatu


tp

wilayah berdasarkan data SE2016 listing


Gambar 3.3
dapat menggunakan pendekatan
ht

Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga


Kerja UMB di Kabupaten Klungkung, teori Economic Base Approach. Teori
2006 dan 2016 ini didasarkan pada perkembangan
peran sektor ekonomi, baik di dalam
7.350 wilayah maupun ke luar wilayah
terhadap pertumbuhan perekonomian
wilayah tersebut. Selain itu juga dapat
3.128
dilihat berdasarkan jumlah penyediaan
lapangan usaha dan penyerapan tenaga
kerja. Dari metode tersebut kemudian
302
249
dikelompokkan menjadi tiga sektor, yaitu
Usaha
2006 2016
Tenaga Kerja
sektor unggulan, sektor potensial, dan
bukan sektor unggulan.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 17


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

Konsep dasar economic base approach atau lapangan pekerjaan yang diciptakan
terletak pada asumsi bahwa tingkat (jumlah tenaga kerja yang terserap).
pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah
ditentukan oleh pertumbuhan ekspor Untuk mendapatkan sektor/kategori
dari wilayah yang mampu mendatangkan unggulan di suatu wilayah, beberapa
pendapatan dari luar wilayah. Sektor- metode pengukuran yang umum
sektor yang kinerja ekspornya baik dan digunakan antara lain Location Quotient
tumbuh pesat dikategorikan sebagai (LQ), Analisis Shift-Share, Analisis Model
base activities/sectors (sektor unggulan). Rasio Pertumbuhan (MRP), dan Tipologi
Sebaliknya, kategori lapangan usaha Klassen. Penjelasan mengenai metode-
yang tidak memiliki performa ekspor yang metode tersebut dapat dilihat pada
tinggi dapat dikategorikan sebagai non- Catatan Teknis.
base sectors (sektor bukan unggulan).

id
Analisis dari sektor unggulan dan bukan Hasil dari analisis economic based approach

.
unggulan didasarkan pada nilai tambah adalah sebagai berikut:
go
s.
Tabel 3.2
bp

Matriks Hasil Pengukuran Kategori Unggulan di Kabupaten Klungkung, 2016


b.

LQ LQ Shift Analisis Tipologi


Kategori Lapangan Usaha Jumlah
Usaha Tenaker Share MRP Klassen
ka

B,D,E. Pertambangan, Energi,


ng

1 1 0 0 0 2
Pengelolaan Air dan Limbah
u

C. Industri Pengolahan 1 1 0 0 1 3
gk

F. Konstruksi 0 0 1 1 1 3
n

G. Perdagangan Besar Dan Eceran;


lu

Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan 1 1 0 0 0 2


//k

Sepeda Motor
H. Pengangkutan dan pergudangan 1 0 0 0 0 1
s:

I. Penyediaan Akomodasi Dan


tp

0 0 0 1 0 1
Penyediaan Makan Minum
ht

J. Informasi Dan Komunikasi 0 0 0 1 0 1


K. Aktivitas Keuangan Dan Asuransi 1 0 1 1 1 4
L. Real Estat 0 0 0 0 0 0
M,N. Jasa Perusahaan 0 0 0 0 0 0
P. Pendidikan 1 1 1 1 0 4
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia
0 1 1 1 1 4
Dan Aktivitas Sosial
R,S,U. Jasa Lainnya 0 0 0 0 0 0

Keterangan: Angka 1 memenuhi syarat dan angka 0 tidak memenuhi syarat


Sumber: Hasil SE2016 Listing

18 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

Hasil pengkategorian sektor unggulan 2. Peningkatan akses dan mutu


tersebut menunjukkan bahwa terdapat pendidikan melalui pemerataan
beberapa lapangan usaha yang termasuk pembangunan sarana pendidikan di
kategori lapangan usaha unggulan Kepulauan Nusa Penida dan wajar dua
atau memiliki potensi bila dilihat dari belas tahun.
jumlah aktivitas ekonomi, 3. Pusat rujukan
penyerapan tenaga kerja, Rumah Sakit Bali Timur
dan nilai tambah yang Dari sebanyak melalui Peningkatan
dihasilkannya. Meskipun 249 UMB di tahun pelayanan Rumah Sakit
demikian, tidak semua 2006, menjadi Pratama di Nusa Penida dan
kategori atau sektor sebanyak 302 Peningkatan pelayanan
ekonomi menjadi prioritas UMB di tahun RSUD Klungkung sesuai
pembangunan di Kabupaten 2016. Standar Tipe B.

id
Klungkung. Oleh sebab itu, 4. Pengembangan

.
beberapa kategori tersebut Kepulauan Nusa Penida
dapat dikatakan sebagai go
sebagai Pusat Unggulan
s.
sektor potensial. Pariwisata Terpadu melalui: (a)
bp

Pembangunan jalan lingkar Nusa Penida,


Sementara itu, Pemerintah Daerah Dermaga, dan sarana pendukung lainnya;
b.

Kabupaten Klungkung telah menetapkan (b) Kawasan Konservasi Perairan.


ka

RPJMD Tahun 2013-2018 untuk 5. Peningkatan pendapatan petani


ng

mewujudkan visi dan misi daerah yang melalui pengembangan pertanian


telah disusun. Adapun beberapa program berbasis agrobisnis.
u

unggulan yang akan dilaksanakan 6. Menurunkan angka kemiskinan


gk

Pemerintah Kabupaten Klungkung tahun hingga 3 persen melalui: pengembangan


n

2014-2018 meliputi: dasar perumahan dan pemukiman,


lu

1. Pembangunan Klungkung sebagai pemberian beasiswa bagi siswa kurang


//k

pusat sentra seni dan budaya. mampu, dan pemberdayaan masyarakat


termasuk pelatihan usaha ekonomi mikro
s:

Gambar 3.4 dan kecil/pemberian kredit usaha.


tp

Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut


7. Pelestarian lingkungan hidup menuju
ht

Kategori Dominan, 2016


Klungkung yang hijau (go green), melalui
14.878
pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
11.142

8.961 Hasil SE2016 dan kinerja ekonomi yang


7.310
dilihat berdasarkan PDRB perlu dianalisis
5.550
3.712
capaiannya pada setiap kategori.
Kemudian hasilnya perlu dikaitkan
dengan program pemerintah, sehingga
Perdagangan Industri Akomodasi hasilnya akan menjadi bahan evaluasi
Usaha Tenaga Kerja
dalam perumusan kebijakan sektoral dan
regional selanjutnya.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 19


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

Merujuk pada Tabel 3.2, lapangan usaha jika mengacu pada RPJMD Klungkung
yang termasuk kategori unggulan di Tahun 2013-2018, kegiatan-kegiatan
Kabupaten Klungkung adalah yang yang menjadi prioritas pembangunan di
memenuhi kriteria dengan jumlah ≥3, yaitu Klungkung antara lain kategori Konstruksi,
kategori Industri Pengolahan, Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, Jasa
Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, dan Kesehatan, dan Penyediaan Akomodasi
Jasa Kesehatan. Sementara itu, terdapat dan Penyediaan Makan Minum. Hal
dua kategori yang hanya unggul dari segi ini menunjukkan bahwa dokumen
aktivitas usaha dan penyerapan tenaga perencanaan pembangunan (RPJMD)
kerja, yaitu kategori Pertambangan serta sudah sejalan dengan sektor yang menjadi
Perdagangan dan Reparasinya. Kemudian unggulan di Klungkung.

Tabel 3.3

id
Ringkasan Hasil Pengukuran Kategori Unggulan di Kabupaten Klungkung, 2016

.
Kategori Lapangan Usaha
Unggulan/
Potensi go Keterangan RPJMD
s.
B,D,E. Pertambangan, Energi, Sektor unggulan dari sisi jumlah aktivitas
bp

Unggulan Ya
Pengelolaan Air dan Limbah ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
b.

Sektor unggulan dari sisi jumlah aktivitas


C. Industri Pengolahan Unggulan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta per- Ya
ka

tumbuhan yang pesat


ng

Sektor unggulan dari sisi nilai tambah serta per-


F. Konstruksi Unggulan Ya
tumbuhan yang pesat
u

G. Perdagangan Besar Dan Eceran;


Sektor unggulan dari sisi jumlah aktivitas
gk

Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Unggulan Ya


ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
Sepeda Motor
n
lu

H. Pengangkutan dan pergudangan - - -


//k

I. Penyediaan Akomodasi Dan


Potensi Sektor potensial yang dapat dikembangkan Ya
Penyediaan Makan Minum
s:

J. Informasi Dan Komunikasi Potensi Sektor potensial yang dapat dikembangkan -


tp

Sektor unggulan dari sisi jumlah aktivitas ekonomi


ht

K. Aktivitas Keuangan Dan Asuransi Unggulan Ya


serta nilai tambah dan pertumbuhan yang pesat

L. Real Estat - - -

M,N. Jasa Perusahaan - - -

Sektor unggulan baik dari sisi jumlah aktivitas


ekonomi dan penyerapan tenaga kerja maupun
P. Pendidikan Unggulan Ya
nilai tambah, serta potensial untuk dikembang-
kan
Sektor unggulan baik dari sisi penyerapan tenaga
Q. Aktivitas Kesehatan Manusia Dan
Unggulan kerja maupun nilai tambah, serta pertumbuhan Ya
Aktivitas Sosial
yang pesat

R,S,U. Jasa Lainnya - - -

Sumber: Hasil SE2016 Listing

20 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Pertumbuhan

Seperti yang tertuang dalam dokumen kategori yang memberikan kontribusi


perencanaan pembangunan, Pemerintah terbesar kedua dan kelima terhadap
Daerah Kabupaten Klungkung sedang pembentukan PDRB Klungkung. Selain
mengembangkan kepulauan Nusa Penida sebagai kontributor yang cukup besar,
sebagai pusat unggulan pariwisata kedua kategori tersebut juga mencapai
terpadu. Program tersebut pertumbuhan yang tinggi
didukung dengan hasil dan selalu berada di atas
penghitungan analisis yang Perdagangan, 5 persen dalam kurun
mencatat bahwa kategori Industri, dan waktu 2010-2016. Dengan
Penyediaan Akomodasi Penyediaan demikian sudah sewajarnya
dan Makan Minum serta Akomodasi jika kedua kategori
Informasi dan Komunikasi menyerap tenaga tersebut saat ini termasuk
yang tidak terpilih sebagai kerja terbanyak dalam program unggulan

id
sektor unggulan. Namun, Pemerintah Daerah.

.
kategori ini memiliki
kontribusi yang cukup go
Tabel 3.3 juga memberikan
s.
tinggi dalam menciptakan nilai tambah. informasi lain mengenai kategori
bp

Oleh karena itu, kategori ini dapat lapangan usaha yang tidak termasuk
dikatakan sebagai sektor potensial untuk dalam sektor unggulan maupun potensial.
b.

dikembangkan. Kategori tersebut adalah lapangan usaha


ka

Pengangkutan dan Pergudangan, Real


ng

Jika ditelaah lebih lanjut, pada tahun Estate, Jasa Perusahaan, dan Jasa Lainnya.
2016 kategori Penyediaan Akomodasi Bahkan pada tiga kategori terakhir sama
u

dan Makan Minum serta Informasi dan sekali tidak memenuhi kriteria analisis LQ,
gk

Komunikasi masing-masing merupakan Shift Share, MRP, maupun Klassen.


n

Gambar 3.5
lu

Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Dominan


//k

di Kabupaten Klungkung, 2006-2016


s:
tp

Usaha Tenaga Kerja


ht

14.878
8.961

10.896 11.142
6.335
5.550
7.665 7.310
3.576 3.712
2.853 4.805

Perdagangan Industri Akomodasi Perdagangan Industri Akomodasi

2006 2016 2006 2016

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 21


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
bab

4
. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $
pR
$ $ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$$ $
$ $pR $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $$
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $
$ $ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp

Perdagangan
$ $ danBesar
$
$
$ Eceran;
$
$
ht

$
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Motor Usaha Yang
Banyak Digeluti

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 23


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Motor Usaha Yang Banyak Digeluti

A. Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung

Dalam hal jumlah aktivitas ekonomi, jumlah usaha kategori


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Motor (Kategori G) menempati urutan pertama terbanyak di
Klungkung. Dari segi penyerapan tenaga kerja, kategori ini juga

id
menyerap tenaga kerja terbanyak diantara kategori lainnya. Hal

.
ini merupakan sinyal positif adanya potensi penyediaan lapangan
Hasil SE2016 pekerjaan bagi penduduk lokal. go
s.
menunjukkan
bp

bahwa terjadi Hasil SE2016 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah


peningkatan usaha Kategori G di Klungkung yang cukup signifikan. Jumlah
b.

jumlah usaha usaha Kategori G naik sebesar 41,45 persen selama kurun waktu
ka

Perdagangan di sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 6.335 usaha di tahun 2006
ng

Klungkung yang menjadi sebanyak 8.961 usaha di tahun 2016. Jika ditinjau dari sisi
cukup signifikan. tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori G naik sebesar 36,55
u

Jumlah usaha persen, yaitu dari 10.896 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
gk

Perdagangan naik sebanyak 14.878 tenaga kerja di tahun 2016.


n

sebesar 41,45
lu

Gambar 4.1
persen selama
//k

Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori G


kurun waktu di Kabupaten Klungkung, 2006-2016
s:

sepuluh tahun
terakhir, yaitu
tp

14.878
dari 6.335 usaha
ht

di tahun 2006 10.896


menjadi sebanyak 8.961
8.961 usaha di
tahun 2016. 6.335

Usaha Tenaga Kerja

2006 2016

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 25


Potensi Ekonomi Klungkung
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Motor Usaha Yang Banyak Digeluti

Gambar 4.2
Kontribusi Kategori G Terhadap PDRB
Selama tujuh tahun terakhir, Kategori
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten G selalu memberikan kontribusi di
Klungkung (Persen), 2010-2016 atas 7 persen terhadap pembentukan
ekonomi Klungkung. Pada tahun 2016,
kontribusi kategori ini sebesar 7,96
persen. Dari kontribusi tersebut, sebagian
8,12
8,03
besar disumbangkan oleh sub kategori
7,96
7,87 7,81 7,74
7,84 Perdagangan Besar dan Eceran Bukan
Mobil dan Sepeda Motor yaitu sebesar
81,27 persen, sisanya sebesar 8,73 persen
disumbangkan oleh Perdagangan Mobil,
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sepeda Motor, dan Reparasinya.

id
Laju pertumbuhan ekonomi Kategori G

.
Sekitar 93,52 persen usaha pada Kategori
G tidak memiliki badan usaha, sementara
go
pada tahun 2016 sebesar 7,07 persen.
Masing-masing sub kategori pada
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam lapangan usaha ini juga memberikan
bp

bentuk PT, CV, Koperasi, dan Ijin Khusus. pertumbuhan yang tinggi, yaitu sub
b.

Dari total usaha Kategori G tersebut, kategori Perdagangan Besar dan Eceran
sebagian besar usaha memiliki omset Bukan Mobil dan Sepeda Motor sebesar
ka

kurang dari 300 juta rupiah setahun, yakni 7,16 persen, kemudian sub kategori
ng

sekitar 85,67 persen. Hal ini menunjukkan Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan
mayoritas usaha Kategori G adalah UMK. Reparasinya sebesar 6,71 persen.
u
gk

Gambar. 4.3
n

Persentase Usaha dan Tenaga Kerja Kategori G Menurut Skala Usaha


lu

di Kabupaten Klungkung (Persen), 2016


//k
s:

Usaha Tenaga Kerja


tp

Menengah; Besar; 1,01%


Besar; 0,01% Menengah;
1,22%
9,24%
ht

Kecil; 13,24%

Kecil; 19,28%

Mikro; 70,48%

Mikro; 85,54%

Sumber: Hasil SE2016 Listing

26 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
Mobil dan Motor Usaha Yang Banyak Digeluti

B. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah

Salah satu misi yang tercantum dalam untuk meningkatkan aktivitas ekonomi
RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018 adalah masyarakat. Sebagai perantara untuk
Misi D yaitu meningkatkan menyampaikan barang
perekonomian yang dan jasa kepada konsumen,
berbasis kerakyatan dengan pasar merupakan salah
mengedepankan konsepsi Dari sebanyak satu wadah vital untuk
kemitraan. Untuk mencapai 6.335 usaha menampung kegiatan
misi tersebut, Pemda di tahun 2006, ekonomi masyarakat.
Klungkung menetapkan menjadi sebanyak
beberapa strategi dan arah 8.961 usaha di Merujuk pada hasil
kebijakan yang berkaitan tahun 2016. pengkategorian sektor

id
dengan sektor perdagangan, unggulan pada bab

.
yaitu meningkatkan sektor
ekonomi kerakyatan dan
go sebelumnya, Kategori G
termasuk dalam sektor
s.
ekonomi lokal melalui revitalisasi pasar unggulan dari segi analisis LQ usaha dan
bp

tradisional; dan meningkatkan kapasitas LQ tenaga kerja. Hal ini mengindikasikan


dan daya saing usaha melalui standarisasi bahwa Kategori G merupakan sektor
b.

harga pada sektor perdagangan. unggulan dalam hal aktivitas ekonomi


ka

usaha dan penyerapan tenaga kerja. Data


ng

Program pembangunan yang telah hasil SE2016 listing pun mendukung


ditetapkan oleh Pemda Klungkung realitas ini karena Kategori G merupakan
u
gk

tersebut diharapkan dapat mendorong usaha yang paling banyak digeluti oleh
perekonomian Klungkung, khususnya masyarakat di luar sektor pertanian.
n

meningkatkan nilai tambah pada


lu

Kategori G. Pasar tradisional merupakan Berdasarkan analisis LQ tersebut, Kategori


//k

salah satu infrastruktur pendukung G merupakan sektor unggulan yang


s:

tingkat spesialisasinya lebih tinggi pada


tp

Gambar 4.4 wilayah Klungkung daripada wilayah Bali,


Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga baik dari sisi penyediaan lapangan usaha
ht

Konstan Menurut Kategori G Kabupaten maupun dari penyerapan tenaga kerja.


Klungkung (Persen), 2011-2016 Analisis LQ digunakan untuk menunjukkan
besarnya peranan sektor perekonomian
8,87 suatu wilayah dengan membandingkan
sektor yang sama pada wilayah yang
7,07 lebih besar. Metode ini digunakan
6,58
6,50
untuk mengidentifikasi sektor ekonomi
5,69
5,25 potensial yang menjadi unggulan dan
dapat dikembangkan di suatu wilayah.
Disamping itu juga digunakan untuk
2011 2012 2013 2014 2015 2016
mengidentifikasi keunggulan komparatif
suatu wilayah.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 27


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
bab

5
. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Industri Pengolahan
$ $ $
s:

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
Usaha Yang Cukup
$
ht

Diminati

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 29


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Industri Pengolahan Usaha
Yang Cukup Diminati

A. Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung

Dalam hal jumlah aktivitas ekonomi, jumlah usaha kategori Industri


Pengolahan (Kategori C) menempati urutan kedua terbanyak di
Klungkung. Dari segi penyerapan tenaga kerja, kategori ini juga
menyerap tenaga kerja kedua terbanyak diantara kategori lainnya.

id
Hal ini merupakan sinyal positif adanya potensi penyediaan

.
lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal.
Hasil SE2016 go
s.
menunjukkan Hasil SE2016 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
bp

bahwa terjadi usaha Kategori C di Klungkung yang cukup signifikan. Jumlah


peningkatan usaha Kategori C naik sebesar 55,20 persen selama kurun waktu
b.

usaha Industri sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 3.576 usaha di tahun 2006
ka

Pengolahan menjadi sebanyak 5.550 usaha di tahun 2016. Jika dilihat dari sisi
ng

di Klungkung tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori C naik sebesar 45,36
yang cukup persen, yaitu dari 7.665 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
u

signifikan. Jumlah sebanyak 11.142 tenaga kerja di tahun 2016.


gk

usaha Industri
n

Gambar 5.1
Pengolahan naik
lu

Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori C


sebesar 55,20 di Kabupaten Klungkung, 2006-2016
//k

persen selama
s:

kurun waktu 11.142


sepuluh tahun
tp

terakhir, yaitu
ht

dari 3.576 usaha 7.665

di tahun 2006 5.550


menjadi sebanyak
5.550 usaha di 3.576

tahun 2016.

Usaha Tenaga Kerja

2006 2016

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 31


Potensi Ekonomi Klungkung
Industri Pengolahan Usaha Yang Cukup Diminati

Gambar 5.2
Kontribusi Kategori C Terhadap PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Kategori C menyumbangkan 9,30 persen
Klungkung (Persen), 2010-2016 terhadap total PDRB Klungkung pada
tahun 2016, dengan laju pertumbuhan
sebesar 7,38 persen. Sub Kategori yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap
9,21
9,31 9,30 Kategori C adalah Industri Makanan dan
9,10
8,95 8,95 9,00
Minuman yakni sebesar 60,88 persen.
Sub kategori ini juga tercatat memiliki
pertumbuhan yang cukup tinggi
dibandingkan sub kategori lainnya yaitu
sebesar 6,76 persen.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

id
Sub Kategori yang juga memberikan

.
Sekitar 96,59 persen usaha pada Kategori
C tidak memiliki badan usaha, sementara
go
peranan cukup besar atau memberikan
kontribusi terbesar kedua adalah Industri
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus, dan
bp

bentuk PT, CV, Koperasi, dan Ijin Khusus. Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan, dan
b.

Dari total usaha Kategori C tersebut, Sejenisnya yang memberikan sumbangan


sebagian besar usaha memiliki omset sebesar 11,52 persen. Pada tahun 2016
ka

kurang dari 300 juta rupiah setahun, yakni pertumbuhan pada sub kategori ini
ng

sekitar 93,84 persen. Hal ini menandakan terbilang cukup tinggi yang mencapai
mayoritas usaha Kategori C adalah UMK. angka 8,55 persen.
u
gk

Gambar. 5.3
n
lu

Persentase Usaha dan Tenaga Kerja Kategori C Menurut Skala Usaha


di Kabupaten Klungkung (Persen), 2016
//k
s:

Usaha Tenaga Kerja


tp

Menengah; Besar; 2,83%


Besar; 0,05% Menengah;
0,36%
ht

7,25%
Kecil; 5,91%

Kecil; 22,22%

Mikro; 67,70%

Mikro; 93,68%

Sumber: Hasil SE2016 Listing

32 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Industri Pengolahan Usaha Yang Cukup Diminati

B. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah

Salah satu misi yang tercantum dalam Kategori C. Industri yang berkembang
RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018 di Klungkung terkenal dengan industri
adalah Misi D: meningkatkan kain endek dan songket,
perekonomian yang industri barang dari logam
berbasis kerakyatan dengan yaitu industri pembuatan
mengedepankan konsepsi Dari sebanyak gong atau gamelan,
kemitraan. Untuk mencapai 3.576 usaha pembuatan uang kepeng,
misi tersebut, Pemda di tahun 2006, bokor, dan genta sebagai
Klungkung menetapkan menjadi sebanyak sarana pelengkap upacara
beberapa strategi dan arah 5.550 usaha di keagamaan di Bali, serta
kebijakan yang berkaitan tahun 2016. industri hasil pertanian.

id
dengan sektor industri, yaitu

.
revitalisasi dan keterlibatan
masyarakat lokal dalam
go Mengacu pada tabel hasil
pengkategorian sektor
s.
bidang usaha industri kecil dan menengah unggulan di bab sebelumnya, Kategori C
bp

serta penguatan infrastruktur ekonomi termasuk dalam sektor unggulan dari segi
daerah; dan meningkatkan kerja sama analisis LQ usaha, LQ tenaga kerja, dan
b.

usaha dengan swasta melalui bapak Tipologi Klassen. Analisis LQ usaha dan LQ
ka

angkat dan pemberdayaan usaha kecil tenaga kerja menunjukkan bahwa Kategori
ng

menengah. C merupakan sektor unggulan dalam hal


aktivitas ekonomi usaha dan penyerapan
u
gk

Program pembangunan yang telah tenaga kerja. Data hasil SE2016 listing pun
ditetapkan oleh Pemda Klungkung mendukung realitas ini karena Kategori C
n

tersebut diharapkan dapat mendorong merupakan usaha terbanyak kedua yang


lu

perekonomian Klungkung, khususnya diminati oleh masyarakat.


//k

meningkatkan nilai tambah pada


s:

Analisis Tipologi Klassen menunjukkan


tp

Gambar 5.4 posisi pertumbuhan dan pangsa sektor


Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga tersebut dalam membentuk perekonomian
ht

Konstan Menurut Kategori C Kabupaten wilayah. Untuk melihat potensi ekonomi


Klungkung (Persen), 2011-2016 di suatu wilayah digunakan pendekatan
pertumbuhan sektoral dan kontribusinya
8,67 8,64 terhadap perekonomian di suatu wilayah.
6,63
7,38
Berdasarkan hasil analisis Tipologi
5,81 Klassen, Kategori C termasuk dalam
sektor unggulan yang tumbuh cepat.
Hal ini ditengarai oleh laju pertumbuhan
dan kontribusi Kategori C terhadap
0,92
perekonomian Klungkung lebih besar dari
2011 2012 2013 2014 2015 2016
pertumbuhan dan kontribusi Kategori C
terhadap perekonomian Bali.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 33


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
bab

6
. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Penyediaan
$ $ $
s:

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
Akomodasi dan Makan
$
ht

Minum Usaha Yang


Terus Berkembang

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 35


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum Usaha
Yang Terus Berkembang

A. Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung

Dalam hal jumlah aktivitas ekonomi, jumlah usaha kategori


Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Kategori I) menempati
urutan ketiga terbanyak di Klungkung. Dari segi penyerapan tenaga
kerja, kategori ini juga menyerap tenaga kerja ketiga terbanyak

id
diantara kategori lainnya. Hal ini merupakan sinyal positif adanya

.
potensi penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal.
Hasil SE2016 go
s.
menunjukkan Hasil SE2016 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
bp

bahwa terjadi usaha Kategori I di Klungkung yang cukup signifikan. Jumlah


peningkatan usaha Kategori I naik sebesar 30,11 persen selama kurun waktu
b.

usaha Penyediaan sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 2.853 usaha di tahun 2006
ka

Akomodasi di menjadi sebanyak 3.712 usaha di tahun 2016. Jika ditinjau dari
ng

Klungkung yang sisi tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori I naik sebesar
cukup signifikan. 52,13 persen, yaitu dari 4.805 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
u

Jumlah usaha sebanyak 7.310 tenaga kerja di tahun 2016.


gk

Penyediaan
n

Akomodasi naik Gambar 6.1


lu

Perkembangan Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori I


sebesar 30,11
//k

di Kabupaten Klungkung, 2006-2016


persen selama
s:

kurun waktu
7.310
sepuluh tahun
tp

terakhir, yaitu
ht

dari 2.853 usaha 4.805


di tahun 2006
3.712
menjadi sebanyak
2.853
3.712 usaha di
tahun 2016.

Usaha Tenaga Kerja

2006 2016

Sumber: Hasil SE2006 dan SE2016 Listing

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 37


Potensi Ekonomi Klungkung
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Usaha Yang Terus Berkembang

Gambar 6.2
Kontribusi Kategori I Terhadap PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bisnis pariwisata Klungkung merupakan
Klungkung (Persen), 2010-2016 roda penggerak perekonomian, wajar
saja jika Kategori I menjadi penyumbang
terbesar kedua setelah Pertanian terhadap
13,37
13,76 PDRB Klungkung. Pada tahun 2016,
13,15
kontribusi lapangan usaha ini tercatat
11,82 sebesar 13,76 persen. Hal ini didukung
10,84 dengan banyaknya jumlah hotel bintang
9,85
10,08 dan non bintang yang ada di Klungkung,
terutama di Pulau Nusa Lembongan yang
menjadi salah satu tujuan wisata di Bali.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

id
Jika ditelaah lebih dalam, dari sumbangan

.
Sekitar 94,15 persen usaha pada Kategori
I tidak memiliki badan usaha, sementara
go
sebesar 13,76 persen terhadap PDRB
Klungkung tersebut, sebesar 76,85
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam bentuk persen disumbangkan oleh sub kategori
bp

PT, CV, Yayasan, dan Izin Khusus. Dari total Penyediaan Akomodasi dan sisanya 23,15
b.

usaha Kategori I tersebut, sebagian besar persen disumbangkan oleh sub kategori
ka

usaha memiliki omset kurang dari 300 juta Penyediaan Makan Minum. Secara
rupiah setahun, yakni sekitar 90,54 persen. keseluruhan, Kategori I tercatat memiliki
ng

Hal ini mengindikasikan mayoritas usaha laju pertumbuhan yang tinggi yaitu
u

Kategori I adalah UMK. sebesar 10,18 persen di tahun 2016.


n gk

Gambar. 5.3
lu

Persentase Usaha dan Tenaga Kerja Kategori I Menurut Skala Usaha


di Kabupaten Klungkung (Persen), 2016
//k
s:

Usaha Tenaga Kerja


tp

Menengah; Menengah; Besar; 0,18%


ht

0,54% Besar; 0,08% 9,14%


Kecil; 8,84%

Kecil; 21,45%

Mikro; 69,23%

Mikro; 90,54%

Sumber: Hasil SE2016 Listing

38 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Usaha Yang Terus Berkembang

B. Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah

Salah satu misi yang tercantum dalam kreativitas pengelolaan pengembangan


RPJMD Klungkung 2013-2018 adalah potensi daya tarik wisata termasuk kawasan
Misi D: meningkatkan pesisir dan kelautan
perekonomian yang berbasis masyarakat lokal
berbasis kerakyatan dengan sebagai pilar adat dan
mengedepankan konsepsi Dari sebanyak agama yang berbasis Desa
kemitraan. Untuk mencapai 2.853 usaha Pakraman, Banjar, Subak,
misi tersebut, Pemda di tahun 2006, dan Seka-Seka lainnya yang
Klungkung menetapkan menjadi sebanyak menunjang kehidupan
beberapa strategi dan arah 3.712 usaha di beragama dan pariwisata.
kebijakan yang berkaitan tahun 2016.

id
dengan sektor pariwisata, Merujuk pada tabel

.
yaitu meningkatkan sektor
industri pariwisata yang
go hasil pengkategorian
sektor unggulan di bab
s.
kreatif dan berdaya saing secara lokal, sebelumnya, Kategori I termasuk dalam
bp

regional, nasional, dan internasional sektor potensial dari hasil analisis MRP.
serta mampu meningkatkan pendapatan Metode MRP melakukan identifikasi
b.

masyarakat dan menciptakan lapangan sektor-sektor ekonomi potensial


ka

kerja secara berkelanjutan; meningkatkan berdasarkan kriteria pertumbuhan PDRB


ng

pengaturan mekanisme perizinan (competitive advantage). Metode MRP


usaha pariwisata terintegrasi dengan membandingkan pertumbuhan suatu
u
gk

keterlibatan desa adat setempat sektor pada suatu wilayah terhadap


dalam rangka melestarikan berbagai wilayah yang lebih besar, baik dalam
n

peninggalan sejarah/purbakala, dan skala besar maupun kecil. Pada analisis


lu

warisan adat/budaya/pusaka bangsa ini terdapat dua rasio pertumbuhan yang


//k

warisan nilai-nilai budaya; meningkatkan bisa dihitung, yaitu pertumbuhan wilayah


s:

studi dan wilayah referensi.


Gambar 6.3
tp

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berdasarkan hasil analisis MRP tersebut,
ht

Konstan Menurut Kategori I Kabupaten Kategori I termasuk kategori potensial


Klungkung (Persen), 2011-2016
di tingkat regional Klungkung, namun
secara global Bali kurang berpotensi. Hal
10,18 ini ditunjukkan dengan laju pertumbuhan
8,51
Kategori I di wilayah Klungkung yang lebih
7,27 7,41 tinggi dibandingkan laju pertumbuhan
5,64
Kategori I di wilayah Bali. Berbeda dengan
5,23
analisis Tipologi Klassen, metode MRP
hanya memperhitungkan pertumbuhan
sektor yang dianalisis, tanpa melihat
2011 2012 2013 2014 2015 2016 kontribusi sektor tersebut terhadap
perekonomian wilayah.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 39


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
bab

7
. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Kesimpulan
$ $ $
s:

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
$
ht

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 41


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Kesimpulan

P
eningkatan usaha/perusahaan dan tenaga kerja di Klungkung tercermin
dari meningkatnya jumlah usaha/perusahaan dan tenaga kerja hasil SE2016
dibandingkan dengan SE2006. Jumlah usaha/perusahaan naik sebesar 32,07
persen selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 16.496 usaha/perusahaan
di tahun 2006 menjadi sebanyak 21.786 usaha/perusahaan di tahun 2016. Sementara
itu, jumlah tenaga kerja naik sebesar 38,66 persen, yaitu dari 35.753 tenaga kerja di tahun
2006 menjadi sebanyak 49.574 tenaga kerja di tahun 2016.

Hasil SE2016 listing juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah Usaha Mikro
Kecil (UMK) di Klungkung yang cukup signifikan. Jumlah UMK naik sebesar 32,29 persen

id
dalam periode sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 16.240 UMK di tahun 2006 menjadi

.
Hasilsebanyak go
ST2013 21.484 UMK di tahun 2016. Sementara itu, jumlah Usaha Menengah Besar
(UMB) naik sebesar 21,29 persen, yaitu dari 249 UMB di tahun 2006 menjadi sebanyak
s.
menunjukkan
302 UMB di tahun 2016.
bp

bahwa terjadi
peningkatan
b.

Jika ditinjau dari sisi tenaga kerja menurut skala usaha, jumlah tenaga kerja pada kategori
usaha pertanian
ka

UMK naik sebesar 29,90 persen selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yaitu dari
di Indonesia yang
cukup32.505 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi sebanyak 42.224 tenaga kerja di tahun 2016.
ng

signifikan.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja pada kategori UMB naik sangat signifikan hingga
Jumlah rumah
u

134,97 persen, yaitu dari 3.128 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi sebanyak 7.350
tangga usaha
gk

tenaga kerja di tahun 2016.


pertanian naik
n

sebesar 25 persen
lu

Lapangan usaha yang mendominasi adalah kategori Perdagangan Besar Dan Eceran;
selama kurun
//k

Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor (Kategori G), kategori Industri
waktu sepuluh
tahunPengolahan
terakhir, (Kategori C), serta kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan
s:

yaituMinum
dari 70(Kategori
ribu I). Jika dirinci menurut jumlah usaha/perusahaan masing-masing
tp

tercatat sebanyak 8.961, 5.550, dan 3.712 usaha/perusahaan, sementara menurut jumlah
rumah tangga
ht

tenaga kerja masing-masing sebanyak 14.878, 11.142, dan 7.310 tenaga kerja.
di tahun 2003
menjadi sebanyak
Berdasarkan hasil pengkategorian sektor unggulan, lapangan usaha yang termasuk
90 ribu rumah
kategori unggulan di Kabupaten Klungkung adalah kategori Industri Pengolahan,
tangga di tahun
Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, dan Jasa Kesehatan. Sementara itu,
2013.
terdapat dua kategori yang hanya unggul dari segi penyediaan lapangan kerja dan
penyerapan tenaga kerja, yaitu kategori Pertambangan serta Perdagangan dan Reparasi.
Jika mengacu pada RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018, kegiatan yang menjadi prioritas
pembangunan di Klungkung antara lain kategori Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa
Pendidikan, Jasa Kesehatan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Hal ini
menunjukkan bahwa dokumen perencanaan pembangunan (RPJMD) sudah sejalan
dengan sektor yang menjadi unggulan di Klungkung.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 43


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
CT
. id
go
s.
bp
b.

pR R$p
$
ka

$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u

pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk

$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n

$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu

$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k

$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Catatan Teknis
$ $ $
s:

$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp

$ $ $
$ $
$
$
ht

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 45


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
Catatan Teknis

Untuk mendapatkan sektor/kategori unggulan di suatu wilayah, perlu ditetapkan


wilayah analisis (yang menjadi objek analisis) dan wilayah referensi atau wilayah yang
lebih besar. Dalam hal ini terdapat ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk publikasi nasional, wilayah analisis adalah pulau (Sumatera, Jawa, Bali
Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua) dan wilayah referensi adalah
nasional (Indonesia).
2. Untuk publikasi provinsi, wilayah analisis adalah provinsi yang bersangkutan
dan wilayah referensi adalah wilayah yang lebih luasnya, bisa pulau atau nasional.
3. Untuk publikasi kabupaten/kota, wilayah analisis adalah kabupaten/kota yang
bersangkutan dan wilayah referensi adalah wilayah yang lebih luasnya, yaitu

id
provinsi.

.
go
Setelah penentuan wilayah analisis dan referensi, maka perlu dilakukan identifikasi sektor
s.
yang mungkin dapat dikelompokkan. Hal ini dilakukan karena beberapa data kategori
bp

sampai level provinsi dan kabupaten kota tidak tersedia atau jumlahnya sangat kecil.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa ketentuan penggabungan data kategori sektoral
b.

sebagai berikut:
ka

1. Kategori-kategori yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi dan menjadi


ng

program pemerintah dalam rangka pengembangan potensi ekonomi wilayah


(seperti kategori B, C, G, dan I) tidak dikelompokkan/di-grouping.
u

2. Kategori-kategori penunjang seperti kategori D, E, F, H, J, K, L, dan M & N bisa


gk

dikelompokkan (di-grouping) menjadi beberapa gabungan kategori, misalnya D &


n

E; F, H, J; serta K, L, N.
lu

3. Kategori-kategori yang sifatnya nonprofit atau jasa penunjang seperti kategori


//k

P,Q, dan R,S,U bisa dikelompokkan (di-grouping) menjadi satu.


s:

4. Kategori-kategori jasa bisa digabung dalam 1 grup.


5. Kategori-kategori yang jumlah usahanya kurang dari 5 persen baik untuk UMK
tp

maupun UMB bisa digabung menjadi satu disesuaikan dengan klasifikasi yang
ht

logis atau berkaitan satu sama lain.

Setelah menentukan wilayah analisis, wilayah referensi, dan kelompok kategori, maka
dapat dilakukan pengukuran sektor unggulan. Beberapa metode pengukuran yang
umum digunakan antara lain:

1. Location Quotient (LQ)


Analisis LQ digunakan untuk menunjukkan besarnya peranan sektor perekonomian
suatu wilayah dengan membandingkan sektor yang sama pada wilayah yang lebih
besar. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi potensial
yang menjadi unggulan dan dapat dikembangkan di suatu wilayah.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 47


Potensi Ekonomi Klungkung
Catatan Teknis

Disamping itu juga digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan komparatif


(comparative advantage) suatu wilayah.

Rumus untuk mendapatkan sektor unggulan di suatu wilayah analisis adalah


sebagai berikut:

Keterangan:
Sij : PDRB pada sektor i pada wilayah analisis j
Sj : PDRB pada wilayah analisis j

id
Sin : PDRB pada sektor i di wilayah referensi

.
Sn : PDRB di wilayah referensi
go
s.
Jika berpijak pada data SE2016-L yang menghasilkan indikator jumlah usaha dan
bp

jumlah tenaga kerja, maka PDRB pada rumus di atas dapat menggunakan jumlah
usaha dan jumlah tenaga kerja. Pengukuran LQ menghasilkan kriteria sebagai
b.

berikut:
ka

a. Jika LQ > 1, sektor i di wilayah analisis j merupakan sektor unggulan,


ng

yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi pada wilayah analisis
tersebut daripada tingkat wilayah yang lebih luas lagi (wilayah referensi).
u

b. Jika LQ = 1, sektor i di wilayah analisis j bukan merupakan sektor unggulan,


gk

yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya sama dengan wilayah referensi.


n

c. Jika LQ < 1, sektor i di wilayah analisis j bukan merupakan sektor


lu

unggulan, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah daripada


//k

wilayah referensi.
s:

2. Analisis Shift-Share
tp

Analisis shift share merupakan salah satu teknik untuk menganalisis data statistik
ht

regional, seperti PDRB, tenaga kerja, dan lain-lain untuk mengamati struktur
perekonomian daerah dan perubahannya secara deskriptif. Caranya dengan
menitikberatkan pada pertumbuhan sektor di suatu wilayah dan memproyeksikan
kegiatan ekonomi di wilayah tersebut dengan data yang terbatas (Firdaus, 2007).

Analisis ini merupakan salah satu teknik kuantitatif yang biasa digunakan untuk
menganalisis perubahan struktur ekonomi suatu wilayah terhadap struktur
ekonomi wilayah administratif yang lebih luas sebagai referensi.

48 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Catatan Teknis

Dalam metode ini terdapat 3 bagian yaitu:


a. Regional Share (RS) merupakan komponen share pertumbuhan ekonomi
daerah yang disebabkan oleh faktor eksternal. RS mengindikasikan adanya
peningkatan kegiatan ekonomi daerah akibat kebijakan nasional yang
berlaku.
b. Proporsional Shift (PS) merupakan komponen pertumbuhan ekonomi
daerah yang disebabkan oleh struktur ekonomi daerah tersebut yang baik,
dengan berspesialisasi pada sektor yang pertumbuhannya cepat.
c. Differential Shift (DS) merupakan komponen pertumbuhan ekonomi
daerah karena kondisi spesifik daerah yang kompetitif. Unsur pertumbuhan
ini merupakan keunggulan kompetitif daerah yang dapat mendorong
pertumbuhan ekspor daerah.
d. Shift Share (SS) merupakan penjumlahan dari Regional Share dengan

id
Proportional Share dan Differential Share.

.
go
Jika ingin melihat keunggulan wilayah di suatu wilayah, maka keempat unsur
s.
tersebut dirumuskan sebagai berikut:
bp
b.
ka
u ng
n gk
lu
//k
s:
tp

Keterangan:
ht

Yt : PDRB wilayah referensi periode akhir tahun.


Y0 : PDRB wilayah referensi periode awal tahun.
yit : PDRB wilayah referensi sektor ke-i periode tahun akhir.
yi0 : PDRB wilayah referensi sektor ke-i periode tahun awal.
yijt : PDRB wilayah analisis sektor ke-i periode tahun akhir.
yij0 : PDRB wilayah analisis sektor ke-i periode tahun awal.

Interpretasi dari hasil pengukuran diatas sebagai berikut:


a. Jika PSij > 0, artinya bahwa sektor i pada suatu wilayah analisis tumbuh
lebih cepat daripada sektor i di wilayah referensi, dan sebaliknya.

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 49


Potensi Ekonomi Klungkung
Catatan Teknis

a. Jika DSij > 0, artinya bahwa daya saing sektor i pada suatu wilayah analisis
lebih tinggi dari daya saing sektor i di wilayah referensi, dan sebaliknya.
b. Jika SSij>0, artinya terjadi penambahan nilai absolut atau mengalami
kenaikan kinerja ekonomi daerah pada sektor i di wilayah analisis tersebut.

Dari ukuran diatas, maka sektor unggulan wilayah adalah sektor-sektor yang
mempunyai daya saing yang tinggi. Daya saing suatu sektor menunjukkan potensi
yang tinggi untuk dikembangkan.

3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP)


Metode MRP melakukan identifikasi sektor-sektor ekonomi potensial berdasarkan
kriteria pertumbuhan PDRB (competitive advantage). MRP membandingkan
pertumbuhan suatu sektor pada suatu wilayah terhadap wilayah yang lebih

id
besar, baik dalam skala besar maupun kecil. Pada analisis ini terdapat dua rasio

.
pertumbuhan yang bisa dihitung yaitu: rasio pertumbuhan wilayah study (RPs),
go
dan rasio wilayah referensi (RPr). Jika ingin melihat sektor unggulan suatu pulau,
s.
rumusnya adalah sebagai berikut:
bp
b.
ka
u ng
n gk

Keterangan:
lu

yipt : PDRB sektor i wilayah analisis ke p pada periode tahun akhir.


//k

yip0 : PDRB sektor i wilayah analisis ke p pada periode tahun awal.


s:

ypt : PDRB total wilayah analisis p pada periode tahun akhir.


yp0 : PDRB total wilayah analisis p pada periode tahun awal.
tp

yint : PDRB sektor i wilayah referensi pada periode tahun akhir.


ht

yin0 : PDRB sektor i wilayah referensi pada periode tahun awal.


ynt : PDRB wilayah referensi pada periode tahun akhir.
yn0 : PDRB wilayah referensi pada periode tahun awal.

MRP hanya memperhitungkan pertumbuhan sektor, tanpa melihat kontribusi


suatu sektor di dalam suatu wilayah. Berikut interpretasi hasilnya:
a. Jika nilai RPip positif dan RPin positif maka pertumbuhan sektor i di wilayah
analisis dan wilayah referensi sama-sama tinggi, maka sektor tersebut
merupakan potensi baik di tingkat regional maupun global (di level wilayah
referensinya).

50 Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing


Potensi Ekonomi Klungkung
Catatan Teknis

b. Jika nilai RPip positif dan RPin negatif maka pertumbuhan sektor i di wilayah
analisis lebih tinggi dari wilayah referensi, maka sektor tersebut merupakan
potensi di tingkat regional namun secara global tidak berpotensi.
c. Jika nilai RPip negatif dan RPin positif maka pertumbuhan sektor i di wilayah
analisis lebih rendah dari wilayah referensi, maka sektor tersebut merupakan
potensi di tingkat global namun secara regional tidak berpotensi.
d. Jika nilai RPip negatif dan RPin negatif maka pertumbuhan sektor i di
wilayah analisis dan wilayah referensi sama-sama rendah, maka sektor
tersebut tidak berpotensi baik di tingkat regional maupun global (wilayah
referensi).

4. Tipologi Klassen
Tipologi Klassen mendasarkan pengelompokkan suatu sektor di suatu wilayah

id
dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut dengan

.
pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih luas dan membandingkan pangsa
go
sektor tersebut dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih luas. Hasil analisis
s.
Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor
bp

tersebut dalam membentuk perekonomian di suatu wilayah.


b.

Untuk melihat potensi ekonomi di suatu wilayah digunakan pendekatan


ka

pertumbuhan sektoral dan kontribusinya terhadap perekonomian di suatu


ng

wilayah. Melalui metode ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur
pertumbuhan dari sektor ekonomi yang berbeda, yaitu: sektor unggulan dan
u

tumbuh pesat, sektor unggulan tapi pertumbuhannya tertekan, sektor potensial


gk

yang berkembang cepat, dan sektor yang tidak potensial.


n
lu

Adapun matriks untuk menentukan tipe karakteristik untuk melihat sektor


//k

unggulan di tingkat wilayah analisis adalah sebagai berikut:



s:

Kontribusi Pertumbuhan Sektoral


tp

Sektoral Gi ≥ G Gi < G
ht

Sektor unggulan tetapi pertumbuhannya


Si ≥ S Sektor unggulan dan tumbuh pesat
tertekan

Sektor potensial dan masih dapat


Si < S Bukan sektor potensial dan tertinggal
dikembangkan

Keterangan:
Gi : Pertumbuhan sektor i di wilayah analisis
G : Pertumbuhan sektor i di wilayah referensi
Si : Kontribusi sektor i di wilayah analisis
S : Kontribusi sektor i di wilayah referensi

Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing 51


Potensi Ekonomi Klungkung
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id
ht
tp
s:
//k
lu
ngk
ung
ka
b.
bp
s.
go
. id

Anda mungkin juga menyukai