tp
s:
//kl
un
gk
ung
ka
b.
bp
s.
go
.id
. id
go
s.
bp
b.
ka
u ng
gk
n
lu
//k
s:
tp
ht
ISBN: 978602684025
Nomor Publikasi: 51050.1714
Katalog: 9102055.5105
id
Jumlah Halaman: viii + 52 halaman
.
go
s.
Naskah:
bp
Gambar Kulit:
ng
Diterbitkan Oleh:
n
E-mail: bps5105@bps.go.id
tp
ht
Dicetak Oleh:
Percetakan Arysta Jaya
S
esuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik
(BPS) telah melaksanakan Sensus Ekonomi 2016
(SE2016). Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa
tahapan, salah satunya adalah listing atau pendaftaran
usaha/perusahaan (SE2016-L). Listing merupakan kegiatan
pendataan secara lengkap seluruh kegiatan unit usaha/
perusahaan di wilayah Indonesia kecuali kegiatan
id
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan dan Administrasi
.
Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib. Tujuan
go
listing adalah untuk memperoleh data dan informasi
mengenai unit usaha/perusahaan beserta karakteristik
s.
usahanya. Dengan ketersediaan data yang lengkap
bp
id
Kategori G : Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
.
Mobil & Sepeda Motor go
s.
Kategori H : Pengangkutan dan Pergudangan
bp
Kategori N : Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
//k
Kategori P : Pendidikan
ht
Bab 1 1
Potensi Ekonomi Kabupaten Klungkung
• Sumber Daya Manusia Yang Mencukupi 3
• Usaha Mikro Kecil Menjadi Sumber Mata Pencaharian Utama 5
Bab 2 7
Tantangan Ekonomi Kabupaten Klungkung
id
• Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Rendah 9
.
• Infrastruktur Ekonomi yang Terbatas 11
go
s.
Bab 3 13
bp
Bab 4 23
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
u
gk
Bab 5 29
s:
Bab 6 35
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Usaha Yang Terus Berkembang
• Kontribusi Dalam Perekonomian Klungkung 37
• Program Pengembangan Sektoral Pemerintah Daerah 39
Bab 7 41
Kesimpulan
Catatan Teknis 43
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:
$ $ $
$ $
$
$ $ $
Potensi Ekonomi
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
$
ht
$
Kabupaten Klungkung
id
tenaga kerja. Meskipun demikian, tingkat pendidikan tenaga
.
Hasil SE2016 go
kerja Klungkung terus membaik setiap tahun. Dengan dukungan
peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, akan
s.
menunjukkan
berdampak pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
bp
bahwa terjadi
peningkatan daya saing.
peningkatan
b.
perusahaan di kerja selama lima tahun terakhir cenderung meningkat. Data tahun
ng
Klungkung yang 2015 menunjukkan bahwa ada sekitar 105,60 ribu orang angkatan
cukup signifikan. kerja di Klungkung, sebanyak 104,13 ribu orang diantaranya
u
Jumlah usaha/
gk
sebesar 32,07
lu
kurun waktu Jumlah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Kabupaten Klungkung
(Ribu Orang), 2011-2015
s:
sepuluh tahun
tp
104,13
102,80
perusahaan 101,53
100,80
di tahun 2006 98,59
99,42
menjadi sebanyak 96,53
21.786 usaha/ 95,00
perusahaan di 92,77
tahun 2016.
id
Tenaga kerja Klungkung mayoritas dalam menyediakan peluang kerja bagi
.
berpendidikan SMP ke bawah. Hal ini akan
menimbulkan tingginya pengangguran go
angkatan kerja. Kegiatan informal mampu
menampung tenaga kerja dengan
s.
sebagai akibat dari tidak tertampungnya keahlian yang kurang, hal ini nantinya akan
bp
Tabel 1.1
ka
id
seluruh wilayah kabupaten/ sendi perekonomian baik
.
kota di Bali. Sebaran
menurut kabupaten/kota
pada
go tingkat nasional
maupun regional. Beberapa
s.
menunjukkan bahwa UMK mendominasi penelitian membuktikan bahwa UMK
bp
UMK mampu menyerap tenaga kerja lebih terhadap goncangan ekonomi global.
ka
dari 42 ribu orang (85,17 persen), atau Proteksi ekonomi dan penguatan
ng
hampir enam kali lipat dari jumlah tenaga investasi pada skala usaha mikro kecil
kerja Usaha Menengah Besar (UMB). harus tetap diperkuat untuk mendukung
u
gk
Gambar 1.3
lu
2006
tp
2016
Menengah;
ht
Kecil; 17,80%
Mikro; 80,65%
Mikro; 88,51%
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:
$ $ $
$ $
$
$ $ $
Tantangan Ekonomi
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
$
ht
$
Kabupaten Klungkung
id
bawah. Tenaga kerja yang berpendidikan SD sekitar 24,72 persen,
.
Hasil SE2016 go
bahkan masih terdapat 12,10 persen yang tidak pernah sekolah
dan 11,58 persen yang tidak tamat SD (Gambar 2.1).
s.
menunjukkan
bp
bahwa terjadi
Tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang rendah, akan
peningkatan
b.
kerja di Klungkung mereka pada lapangan pekerjaan yang lebih profesional dan
ng
persen selama
lu
35.753 tenaga
kerja di tahun 2006 Perguruan Tinggi; Tidak Sekolah; 12,10%
ht
12,86%
menjadi sebanyak
49.574 tenaga
Tidak Tamat SD; 11,58%
kerja di tahun
2016.
SMA Sederajat; 27,60%
SD Sederajat; 24,72%
39,90
38,50
41,01 40,47 Jika ditinjau lebih rinci menurut jenis
33,83 kelamin, tingkat pendidikan tenaga kerja
laki-laki jauh lebih baik dibandingkan
tenaga kerja perempuan. Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, persentase
tenaga kerja laki-laki yang memiliki
pendidikan SMA ke atas berada pada
rentang 41 hingga 48 persen, sementara
2011 2012 2013 2014 2015
tenaga kerja perempuan hanya berada
id
pada rentang 25 hingga 33 persen.
.
Meskipun tenaga kerja di Klungkung
masih didominasi oleh tenaga kerja go
Sesungguhnya, pendidikan meningkatkan
s.
berpendidikan SMP ke bawah, namun produktivitas secara tidak langsung. SDM
bp
Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki pendidikan pula proses produksi menjadi
ng
oleh tenaga kerja, maka semakin tinggi lebih baik. Kesimpulannya, peningkatan
pula produktivitas yang bisa dicapainya. pendidikan akan meningkatkan efisiensi
u
Tercatat bahwa tenaga kerja yang memiliki seluruh faktor produksi (UNDP, 1996).
n gk
Gambar 2.3
lu
2006 2016
tp
Menengah;
6,04% Menengah;
11,57%
Kecil; 27,84%
Kecil; 22,70%
id
akan berdampak pada produksi.
.
peningkatan jumlah output.
Dari sisi input tenaga go Dari sisi pembangunan
s.
kerja, infrastruktur transportasi dan keterampilan tenaga kerja, infrastruktur
bp
komunikasi juga merupakan sarana untuk pendidikan dan pelatihan sangat vital
meningkatkan mobilitas dan konektivitas dalam peningkatan produktivitas.
b.
Umum Kabupaten Klungkung, sepanjang kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK).
41,82km jalan di Kecamatan Nusa Penida
s:
Gambar 2.4
sampai level kabupaten/kota dengan
ht
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:
$ $ $
$ $
$
$ $ $
Pengembangan
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
$
ht
$
Potensi Ekonomi Lokal
Untuk Pertumbuhan
. id
Hasil SE2016 go
Di sisi lain, penguatan sendi perekonomian Klungkung juga tidak
terlepas dari menguatnya perekonomian pada berbagai aktivitas
s.
menunjukkan
yang mulai menunjukkan perkembangan cukup pesat. Kategori
bp
bahwa terjadi
Industri Pengolahan, Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan,
peningkatan
b.
Mikro Kecil (UMK) belakangan ini menjadi pendorong aktivitas ekonomi Klungkung.
ng
persen selama
lu
Gambar 3.1
kurun waktu
//k
terakhir, yaitu
dari 16.240 UMK
tp
14,96
di tahun 2006 13,76
ht
menjadi sebanyak
21.484 UMK di 10,18
9,30 9,24
tahun 2016. 7,38
8,32 8,52 7,96
7,07
Kontribusi Pertumbuhan
id
sisanya adalah Usaha Menengah Besar
.
Namun demikian, jika dilihat secara
kuantitas, aktivitas ekonomi yang
go
(UMB) yang hanya sebesar 1,39 persen.
Proporsi UMB sedikit menurun jika
s.
paling banyak dijalankan adalah usaha dibandingkan dengan tahun 2006 yang
bp
Tabel 3.1
ka
Usaha/
u
41,13 30,01
Mobil Dan Sepeda Motor
tp
id
Approach, yang mengukur
.
Potensi sumber daya sebagai
potret potensi ekonomi
go kegiatan ekonomi
suatu wilayah dari nilai
di
s.
di suatu wilayah harus berdasarkan pemanfaatan faktor produksi atau input
bp
data yang tepat dan akurat. Data hasil baik yang tersedia di wilayah tersebut
SE2016 listing mampu menakar potensi maupun yang berasal dari wilayah lain
b.
mengenai aktivitas ekonomi dan tenaga dengan mengukur nilai produksi, aktivitas
kerja seluruh sektor di luar pertanian ekonomi, dan pertumbuhan setiap
u
gk
mengukur potensi nilai ekonomi di suatu menjadi sektor unggulan dan bukan
lu
Konsep dasar economic base approach atau lapangan pekerjaan yang diciptakan
terletak pada asumsi bahwa tingkat (jumlah tenaga kerja yang terserap).
pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah
ditentukan oleh pertumbuhan ekspor Untuk mendapatkan sektor/kategori
dari wilayah yang mampu mendatangkan unggulan di suatu wilayah, beberapa
pendapatan dari luar wilayah. Sektor- metode pengukuran yang umum
sektor yang kinerja ekspornya baik dan digunakan antara lain Location Quotient
tumbuh pesat dikategorikan sebagai (LQ), Analisis Shift-Share, Analisis Model
base activities/sectors (sektor unggulan). Rasio Pertumbuhan (MRP), dan Tipologi
Sebaliknya, kategori lapangan usaha Klassen. Penjelasan mengenai metode-
yang tidak memiliki performa ekspor yang metode tersebut dapat dilihat pada
tinggi dapat dikategorikan sebagai non- Catatan Teknis.
base sectors (sektor bukan unggulan).
id
Analisis dari sektor unggulan dan bukan Hasil dari analisis economic based approach
.
unggulan didasarkan pada nilai tambah adalah sebagai berikut:
go
s.
Tabel 3.2
bp
1 1 0 0 0 2
Pengelolaan Air dan Limbah
u
C. Industri Pengolahan 1 1 0 0 1 3
gk
F. Konstruksi 0 0 1 1 1 3
n
Sepeda Motor
H. Pengangkutan dan pergudangan 1 0 0 0 0 1
s:
0 0 0 1 0 1
Penyediaan Makan Minum
ht
id
Klungkung. Oleh sebab itu, 4. Pengembangan
.
beberapa kategori tersebut Kepulauan Nusa Penida
dapat dikatakan sebagai go
sebagai Pusat Unggulan
s.
sektor potensial. Pariwisata Terpadu melalui: (a)
bp
Merujuk pada Tabel 3.2, lapangan usaha jika mengacu pada RPJMD Klungkung
yang termasuk kategori unggulan di Tahun 2013-2018, kegiatan-kegiatan
Kabupaten Klungkung adalah yang yang menjadi prioritas pembangunan di
memenuhi kriteria dengan jumlah ≥3, yaitu Klungkung antara lain kategori Konstruksi,
kategori Industri Pengolahan, Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, Jasa
Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, dan Kesehatan, dan Penyediaan Akomodasi
Jasa Kesehatan. Sementara itu, terdapat dan Penyediaan Makan Minum. Hal
dua kategori yang hanya unggul dari segi ini menunjukkan bahwa dokumen
aktivitas usaha dan penyerapan tenaga perencanaan pembangunan (RPJMD)
kerja, yaitu kategori Pertambangan serta sudah sejalan dengan sektor yang menjadi
Perdagangan dan Reparasinya. Kemudian unggulan di Klungkung.
Tabel 3.3
id
Ringkasan Hasil Pengukuran Kategori Unggulan di Kabupaten Klungkung, 2016
.
Kategori Lapangan Usaha
Unggulan/
Potensi go Keterangan RPJMD
s.
B,D,E. Pertambangan, Energi, Sektor unggulan dari sisi jumlah aktivitas
bp
Unggulan Ya
Pengelolaan Air dan Limbah ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
b.
L. Real Estat - - -
id
sektor unggulan. Namun, Pemerintah Daerah.
.
kategori ini memiliki
kontribusi yang cukup go
Tabel 3.3 juga memberikan
s.
tinggi dalam menciptakan nilai tambah. informasi lain mengenai kategori
bp
Oleh karena itu, kategori ini dapat lapangan usaha yang tidak termasuk
dikatakan sebagai sektor potensial untuk dalam sektor unggulan maupun potensial.
b.
Jika ditelaah lebih lanjut, pada tahun Estate, Jasa Perusahaan, dan Jasa Lainnya.
2016 kategori Penyediaan Akomodasi Bahkan pada tiga kategori terakhir sama
u
dan Makan Minum serta Informasi dan sekali tidak memenuhi kriteria analisis LQ,
gk
Gambar 3.5
lu
14.878
8.961
10.896 11.142
6.335
5.550
7.665 7.310
3.576 3.712
2.853 4.805
4
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $
pR
$ $ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$$ $
$ $pR $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $$
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $
$ $ $
$ $ $
$
$
$ $
$ $
$ $
s:
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp
Perdagangan
$ $ danBesar
$
$
$ Eceran;
$
$
ht
$
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Motor Usaha Yang
Banyak Digeluti
id
menyerap tenaga kerja terbanyak diantara kategori lainnya. Hal
.
ini merupakan sinyal positif adanya potensi penyediaan lapangan
Hasil SE2016 pekerjaan bagi penduduk lokal. go
s.
menunjukkan
bp
jumlah usaha usaha Kategori G naik sebesar 41,45 persen selama kurun waktu
ka
Perdagangan di sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 6.335 usaha di tahun 2006
ng
Klungkung yang menjadi sebanyak 8.961 usaha di tahun 2016. Jika ditinjau dari sisi
cukup signifikan. tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori G naik sebesar 36,55
u
Jumlah usaha persen, yaitu dari 10.896 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
gk
sebesar 41,45
lu
Gambar 4.1
persen selama
//k
sepuluh tahun
terakhir, yaitu
tp
14.878
dari 6.335 usaha
ht
2006 2016
Gambar 4.2
Kontribusi Kategori G Terhadap PDRB
Selama tujuh tahun terakhir, Kategori
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten G selalu memberikan kontribusi di
Klungkung (Persen), 2010-2016 atas 7 persen terhadap pembentukan
ekonomi Klungkung. Pada tahun 2016,
kontribusi kategori ini sebesar 7,96
persen. Dari kontribusi tersebut, sebagian
8,12
8,03
besar disumbangkan oleh sub kategori
7,96
7,87 7,81 7,74
7,84 Perdagangan Besar dan Eceran Bukan
Mobil dan Sepeda Motor yaitu sebesar
81,27 persen, sisanya sebesar 8,73 persen
disumbangkan oleh Perdagangan Mobil,
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sepeda Motor, dan Reparasinya.
id
Laju pertumbuhan ekonomi Kategori G
.
Sekitar 93,52 persen usaha pada Kategori
G tidak memiliki badan usaha, sementara
go
pada tahun 2016 sebesar 7,07 persen.
Masing-masing sub kategori pada
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam lapangan usaha ini juga memberikan
bp
bentuk PT, CV, Koperasi, dan Ijin Khusus. pertumbuhan yang tinggi, yaitu sub
b.
Dari total usaha Kategori G tersebut, kategori Perdagangan Besar dan Eceran
sebagian besar usaha memiliki omset Bukan Mobil dan Sepeda Motor sebesar
ka
kurang dari 300 juta rupiah setahun, yakni 7,16 persen, kemudian sub kategori
ng
sekitar 85,67 persen. Hal ini menunjukkan Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan
mayoritas usaha Kategori G adalah UMK. Reparasinya sebesar 6,71 persen.
u
gk
Gambar. 4.3
n
Kecil; 13,24%
Kecil; 19,28%
Mikro; 70,48%
Mikro; 85,54%
Salah satu misi yang tercantum dalam untuk meningkatkan aktivitas ekonomi
RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018 adalah masyarakat. Sebagai perantara untuk
Misi D yaitu meningkatkan menyampaikan barang
perekonomian yang dan jasa kepada konsumen,
berbasis kerakyatan dengan pasar merupakan salah
mengedepankan konsepsi Dari sebanyak satu wadah vital untuk
kemitraan. Untuk mencapai 6.335 usaha menampung kegiatan
misi tersebut, Pemda di tahun 2006, ekonomi masyarakat.
Klungkung menetapkan menjadi sebanyak
beberapa strategi dan arah 8.961 usaha di Merujuk pada hasil
kebijakan yang berkaitan tahun 2016. pengkategorian sektor
id
dengan sektor perdagangan, unggulan pada bab
.
yaitu meningkatkan sektor
ekonomi kerakyatan dan
go sebelumnya, Kategori G
termasuk dalam sektor
s.
ekonomi lokal melalui revitalisasi pasar unggulan dari segi analisis LQ usaha dan
bp
tersebut diharapkan dapat mendorong usaha yang paling banyak digeluti oleh
perekonomian Klungkung, khususnya masyarakat di luar sektor pertanian.
n
5
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Industri Pengolahan
$ $ $
s:
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
Usaha Yang Cukup
$
ht
Diminati
id
Hal ini merupakan sinyal positif adanya potensi penyediaan
.
lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal.
Hasil SE2016 go
s.
menunjukkan Hasil SE2016 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
bp
usaha Industri sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 3.576 usaha di tahun 2006
ka
Pengolahan menjadi sebanyak 5.550 usaha di tahun 2016. Jika dilihat dari sisi
ng
di Klungkung tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori C naik sebesar 45,36
yang cukup persen, yaitu dari 7.665 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
u
usaha Industri
n
Gambar 5.1
Pengolahan naik
lu
persen selama
s:
terakhir, yaitu
ht
tahun 2016.
2006 2016
Gambar 5.2
Kontribusi Kategori C Terhadap PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Kategori C menyumbangkan 9,30 persen
Klungkung (Persen), 2010-2016 terhadap total PDRB Klungkung pada
tahun 2016, dengan laju pertumbuhan
sebesar 7,38 persen. Sub Kategori yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap
9,21
9,31 9,30 Kategori C adalah Industri Makanan dan
9,10
8,95 8,95 9,00
Minuman yakni sebesar 60,88 persen.
Sub kategori ini juga tercatat memiliki
pertumbuhan yang cukup tinggi
dibandingkan sub kategori lainnya yaitu
sebesar 6,76 persen.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
id
Sub Kategori yang juga memberikan
.
Sekitar 96,59 persen usaha pada Kategori
C tidak memiliki badan usaha, sementara
go
peranan cukup besar atau memberikan
kontribusi terbesar kedua adalah Industri
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus, dan
bp
bentuk PT, CV, Koperasi, dan Ijin Khusus. Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan, dan
b.
kurang dari 300 juta rupiah setahun, yakni pertumbuhan pada sub kategori ini
ng
sekitar 93,84 persen. Hal ini menandakan terbilang cukup tinggi yang mencapai
mayoritas usaha Kategori C adalah UMK. angka 8,55 persen.
u
gk
Gambar. 5.3
n
lu
7,25%
Kecil; 5,91%
Kecil; 22,22%
Mikro; 67,70%
Mikro; 93,68%
Salah satu misi yang tercantum dalam Kategori C. Industri yang berkembang
RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018 di Klungkung terkenal dengan industri
adalah Misi D: meningkatkan kain endek dan songket,
perekonomian yang industri barang dari logam
berbasis kerakyatan dengan yaitu industri pembuatan
mengedepankan konsepsi Dari sebanyak gong atau gamelan,
kemitraan. Untuk mencapai 3.576 usaha pembuatan uang kepeng,
misi tersebut, Pemda di tahun 2006, bokor, dan genta sebagai
Klungkung menetapkan menjadi sebanyak sarana pelengkap upacara
beberapa strategi dan arah 5.550 usaha di keagamaan di Bali, serta
kebijakan yang berkaitan tahun 2016. industri hasil pertanian.
id
dengan sektor industri, yaitu
.
revitalisasi dan keterlibatan
masyarakat lokal dalam
go Mengacu pada tabel hasil
pengkategorian sektor
s.
bidang usaha industri kecil dan menengah unggulan di bab sebelumnya, Kategori C
bp
serta penguatan infrastruktur ekonomi termasuk dalam sektor unggulan dari segi
daerah; dan meningkatkan kerja sama analisis LQ usaha, LQ tenaga kerja, dan
b.
usaha dengan swasta melalui bapak Tipologi Klassen. Analisis LQ usaha dan LQ
ka
angkat dan pemberdayaan usaha kecil tenaga kerja menunjukkan bahwa Kategori
ng
Program pembangunan yang telah tenaga kerja. Data hasil SE2016 listing pun
ditetapkan oleh Pemda Klungkung mendukung realitas ini karena Kategori C
n
6
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Penyediaan
$ $ $
s:
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
Akomodasi dan Makan
$
ht
id
diantara kategori lainnya. Hal ini merupakan sinyal positif adanya
.
potensi penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal.
Hasil SE2016 go
s.
menunjukkan Hasil SE2016 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
bp
usaha Penyediaan sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 2.853 usaha di tahun 2006
ka
Akomodasi di menjadi sebanyak 3.712 usaha di tahun 2016. Jika ditinjau dari
ng
Klungkung yang sisi tenaga kerja, jumlah tenaga kerja Kategori I naik sebesar
cukup signifikan. 52,13 persen, yaitu dari 4.805 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi
u
Penyediaan
n
kurun waktu
7.310
sepuluh tahun
tp
terakhir, yaitu
ht
2006 2016
Gambar 6.2
Kontribusi Kategori I Terhadap PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bisnis pariwisata Klungkung merupakan
Klungkung (Persen), 2010-2016 roda penggerak perekonomian, wajar
saja jika Kategori I menjadi penyumbang
terbesar kedua setelah Pertanian terhadap
13,37
13,76 PDRB Klungkung. Pada tahun 2016,
13,15
kontribusi lapangan usaha ini tercatat
11,82 sebesar 13,76 persen. Hal ini didukung
10,84 dengan banyaknya jumlah hotel bintang
9,85
10,08 dan non bintang yang ada di Klungkung,
terutama di Pulau Nusa Lembongan yang
menjadi salah satu tujuan wisata di Bali.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
id
Jika ditelaah lebih dalam, dari sumbangan
.
Sekitar 94,15 persen usaha pada Kategori
I tidak memiliki badan usaha, sementara
go
sebesar 13,76 persen terhadap PDRB
Klungkung tersebut, sebesar 76,85
s.
sisanya memiliki badan usaha dalam bentuk persen disumbangkan oleh sub kategori
bp
PT, CV, Yayasan, dan Izin Khusus. Dari total Penyediaan Akomodasi dan sisanya 23,15
b.
usaha Kategori I tersebut, sebagian besar persen disumbangkan oleh sub kategori
ka
usaha memiliki omset kurang dari 300 juta Penyediaan Makan Minum. Secara
rupiah setahun, yakni sekitar 90,54 persen. keseluruhan, Kategori I tercatat memiliki
ng
Hal ini mengindikasikan mayoritas usaha laju pertumbuhan yang tinggi yaitu
u
Gambar. 5.3
lu
Kecil; 21,45%
Mikro; 69,23%
Mikro; 90,54%
id
dengan sektor pariwisata, Merujuk pada tabel
.
yaitu meningkatkan sektor
industri pariwisata yang
go hasil pengkategorian
sektor unggulan di bab
s.
kreatif dan berdaya saing secara lokal, sebelumnya, Kategori I termasuk dalam
bp
regional, nasional, dan internasional sektor potensial dari hasil analisis MRP.
serta mampu meningkatkan pendapatan Metode MRP melakukan identifikasi
b.
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berdasarkan hasil analisis MRP tersebut,
ht
7
. id
go
s.
bp
b.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Kesimpulan
$ $ $
s:
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
$
ht
P
eningkatan usaha/perusahaan dan tenaga kerja di Klungkung tercermin
dari meningkatnya jumlah usaha/perusahaan dan tenaga kerja hasil SE2016
dibandingkan dengan SE2006. Jumlah usaha/perusahaan naik sebesar 32,07
persen selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 16.496 usaha/perusahaan
di tahun 2006 menjadi sebanyak 21.786 usaha/perusahaan di tahun 2016. Sementara
itu, jumlah tenaga kerja naik sebesar 38,66 persen, yaitu dari 35.753 tenaga kerja di tahun
2006 menjadi sebanyak 49.574 tenaga kerja di tahun 2016.
Hasil SE2016 listing juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah Usaha Mikro
Kecil (UMK) di Klungkung yang cukup signifikan. Jumlah UMK naik sebesar 32,29 persen
id
dalam periode sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 16.240 UMK di tahun 2006 menjadi
.
Hasilsebanyak go
ST2013 21.484 UMK di tahun 2016. Sementara itu, jumlah Usaha Menengah Besar
(UMB) naik sebesar 21,29 persen, yaitu dari 249 UMB di tahun 2006 menjadi sebanyak
s.
menunjukkan
302 UMB di tahun 2016.
bp
bahwa terjadi
peningkatan
b.
Jika ditinjau dari sisi tenaga kerja menurut skala usaha, jumlah tenaga kerja pada kategori
usaha pertanian
ka
UMK naik sebesar 29,90 persen selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, yaitu dari
di Indonesia yang
cukup32.505 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi sebanyak 42.224 tenaga kerja di tahun 2016.
ng
signifikan.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja pada kategori UMB naik sangat signifikan hingga
Jumlah rumah
u
134,97 persen, yaitu dari 3.128 tenaga kerja di tahun 2006 menjadi sebanyak 7.350
tangga usaha
gk
sebesar 25 persen
lu
Lapangan usaha yang mendominasi adalah kategori Perdagangan Besar Dan Eceran;
selama kurun
//k
Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan Sepeda Motor (Kategori G), kategori Industri
waktu sepuluh
tahunPengolahan
terakhir, (Kategori C), serta kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan
s:
yaituMinum
dari 70(Kategori
ribu I). Jika dirinci menurut jumlah usaha/perusahaan masing-masing
tp
tercatat sebanyak 8.961, 5.550, dan 3.712 usaha/perusahaan, sementara menurut jumlah
rumah tangga
ht
tenaga kerja masing-masing sebanyak 14.878, 11.142, dan 7.310 tenaga kerja.
di tahun 2003
menjadi sebanyak
Berdasarkan hasil pengkategorian sektor unggulan, lapangan usaha yang termasuk
90 ribu rumah
kategori unggulan di Kabupaten Klungkung adalah kategori Industri Pengolahan,
tangga di tahun
Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa Pendidikan, dan Jasa Kesehatan. Sementara itu,
2013.
terdapat dua kategori yang hanya unggul dari segi penyediaan lapangan kerja dan
penyerapan tenaga kerja, yaitu kategori Pertambangan serta Perdagangan dan Reparasi.
Jika mengacu pada RPJMD Klungkung Tahun 2013-2018, kegiatan yang menjadi prioritas
pembangunan di Klungkung antara lain kategori Konstruksi, Aktivitas Keuangan, Jasa
Pendidikan, Jasa Kesehatan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Hal ini
menunjukkan bahwa dokumen perencanaan pembangunan (RPJMD) sudah sejalan
dengan sektor yang menjadi unggulan di Klungkung.
pR R$p
$
ka
$
$ pR R$p $
$
$
$ $
$ $
ng
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $
$ $
$
$ $
u
pR
$ $ $ pR
$ $
$ $
$ R$p
$ $
gk
$
$ $ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $ pR
$ $
$ $
$ $
$
n
$
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$ $
$
lu
$
$ $ $
$ $
$ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $ $ $
//k
$
$ $ $
$ $
$ $ $
$
$ $ $ $
Catatan Teknis
$ $ $
s:
$ $ $
$ $
$
$
$ $
$ $ $
tp
$ $ $
$ $
$
$
ht
id
provinsi.
.
go
Setelah penentuan wilayah analisis dan referensi, maka perlu dilakukan identifikasi sektor
s.
yang mungkin dapat dikelompokkan. Hal ini dilakukan karena beberapa data kategori
bp
sampai level provinsi dan kabupaten kota tidak tersedia atau jumlahnya sangat kecil.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa ketentuan penggabungan data kategori sektoral
b.
sebagai berikut:
ka
E; F, H, J; serta K, L, N.
lu
maupun UMB bisa digabung menjadi satu disesuaikan dengan klasifikasi yang
ht
Setelah menentukan wilayah analisis, wilayah referensi, dan kelompok kategori, maka
dapat dilakukan pengukuran sektor unggulan. Beberapa metode pengukuran yang
umum digunakan antara lain:
Keterangan:
Sij : PDRB pada sektor i pada wilayah analisis j
Sj : PDRB pada wilayah analisis j
id
Sin : PDRB pada sektor i di wilayah referensi
.
Sn : PDRB di wilayah referensi
go
s.
Jika berpijak pada data SE2016-L yang menghasilkan indikator jumlah usaha dan
bp
jumlah tenaga kerja, maka PDRB pada rumus di atas dapat menggunakan jumlah
usaha dan jumlah tenaga kerja. Pengukuran LQ menghasilkan kriteria sebagai
b.
berikut:
ka
yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi pada wilayah analisis
tersebut daripada tingkat wilayah yang lebih luas lagi (wilayah referensi).
u
wilayah referensi.
s:
2. Analisis Shift-Share
tp
Analisis shift share merupakan salah satu teknik untuk menganalisis data statistik
ht
regional, seperti PDRB, tenaga kerja, dan lain-lain untuk mengamati struktur
perekonomian daerah dan perubahannya secara deskriptif. Caranya dengan
menitikberatkan pada pertumbuhan sektor di suatu wilayah dan memproyeksikan
kegiatan ekonomi di wilayah tersebut dengan data yang terbatas (Firdaus, 2007).
Analisis ini merupakan salah satu teknik kuantitatif yang biasa digunakan untuk
menganalisis perubahan struktur ekonomi suatu wilayah terhadap struktur
ekonomi wilayah administratif yang lebih luas sebagai referensi.
id
Proportional Share dan Differential Share.
.
go
Jika ingin melihat keunggulan wilayah di suatu wilayah, maka keempat unsur
s.
tersebut dirumuskan sebagai berikut:
bp
b.
ka
u ng
n gk
lu
//k
s:
tp
Keterangan:
ht
a. Jika DSij > 0, artinya bahwa daya saing sektor i pada suatu wilayah analisis
lebih tinggi dari daya saing sektor i di wilayah referensi, dan sebaliknya.
b. Jika SSij>0, artinya terjadi penambahan nilai absolut atau mengalami
kenaikan kinerja ekonomi daerah pada sektor i di wilayah analisis tersebut.
Dari ukuran diatas, maka sektor unggulan wilayah adalah sektor-sektor yang
mempunyai daya saing yang tinggi. Daya saing suatu sektor menunjukkan potensi
yang tinggi untuk dikembangkan.
id
besar, baik dalam skala besar maupun kecil. Pada analisis ini terdapat dua rasio
.
pertumbuhan yang bisa dihitung yaitu: rasio pertumbuhan wilayah study (RPs),
go
dan rasio wilayah referensi (RPr). Jika ingin melihat sektor unggulan suatu pulau,
s.
rumusnya adalah sebagai berikut:
bp
b.
ka
u ng
n gk
Keterangan:
lu
b. Jika nilai RPip positif dan RPin negatif maka pertumbuhan sektor i di wilayah
analisis lebih tinggi dari wilayah referensi, maka sektor tersebut merupakan
potensi di tingkat regional namun secara global tidak berpotensi.
c. Jika nilai RPip negatif dan RPin positif maka pertumbuhan sektor i di wilayah
analisis lebih rendah dari wilayah referensi, maka sektor tersebut merupakan
potensi di tingkat global namun secara regional tidak berpotensi.
d. Jika nilai RPip negatif dan RPin negatif maka pertumbuhan sektor i di
wilayah analisis dan wilayah referensi sama-sama rendah, maka sektor
tersebut tidak berpotensi baik di tingkat regional maupun global (wilayah
referensi).
4. Tipologi Klassen
Tipologi Klassen mendasarkan pengelompokkan suatu sektor di suatu wilayah
id
dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut dengan
.
pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih luas dan membandingkan pangsa
go
sektor tersebut dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih luas. Hasil analisis
s.
Tipologi Klassen akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor
bp
wilayah. Melalui metode ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur
pertumbuhan dari sektor ekonomi yang berbeda, yaitu: sektor unggulan dan
u
Sektoral Gi ≥ G Gi < G
ht
Keterangan:
Gi : Pertumbuhan sektor i di wilayah analisis
G : Pertumbuhan sektor i di wilayah referensi
Si : Kontribusi sektor i di wilayah analisis
S : Kontribusi sektor i di wilayah referensi