Anda di halaman 1dari 6

1.1.

Etiologi
Banyak keadaan yang dapat menimbulkan limfadenopati. Keadaan-keadaan
tersebut dapat diingat dengan mnemonik MIAMI:
• Malignancies (keganasan)
• Infections (infeksi)
• Autoimmune disorders (kelainan autoimun)
• Miscellaneous and unusual conditions (lain-laindan kondisi tak-lazim)
Iatrogenic causes (sebab-sebab iatrogenik).
Etiologi limfadenopati terangkum pada tabel 1.

Obat-obat yang dapat menyebabkan limfadenopati, antara lain, adalah3:


alopurinol, atenolol, kaptopril, karbamazepin, emas, hidralazin, penisilin, fenitoin,
primidon, pirimetamin, kuinidin, trimetoprim- sulfametoksazol, sulindak.

Penyebab limfadenopati yang jarang dapat disingkat menjadi SHAK3:

• Sarkoidosis

• Silikosis/beriliosis

• Storage disease: penyakit Gaucher, penyakit Niemann Pick, penyakit Fabry,
penyakit Tangier

• Hipertiroidisme

• Histiositosis X

• Hipertrigliseridemia berat

• Hiperplasia angiofolikular: penyakit Castelman

• Limfadenopati angioimunoblastik

• Penyakit Kawasaki

• Limfadenitis Kikuchi

• Penyakit Kimura

a) Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki, disebut juga sindrom kelenjar getah bening mukokutaneus,


merupakan vaskulitis yang paling sering didapatkan pada anak. Etiologinya tidak
diketahui. Biasanya bersifat swasirna (self- limiting) dengan manifestasi inflamasi lain
yang berlangsung kurang lebih 12 hari. Dapat terjadi komplikasi berupa aneurisma
arteri koroner, kardiomiopati, gagal jantung, infark miokard, aritmia, dan oklusi arteri
perifer.4

Diagnosis ditegakkan bila terdapat demam >5 hari dengan minimal 4 dari 5 gejala
berikut5:
 Injeksi konjungtiva bulbar bilateral 

 Perubahan membran mukosa oral ( sura dan kemerahan pada bibir, faring, strawberry
tongue)

 Perubahan pada ekstremitas (eritema telapak tangan dan kaki, edema tangan dan kaki
pada fase akut, dan deskuamasi periungual pada fase konvalesen) 

 Ruam polimor k 

 Limfadenopati servikal (minimal 1 kelenjar dengan diameter >1,5 cm).

b) Limfadenitis Kikuchi 


Limfadenitis Kikuchi, disebut juga penyakit Kikuchi, penyakit Kikuchi-Fujimoto,


atau limfadenitis nekrotikans histiositik Kikuchi, merupakan limfadenopati jinak yang
penyebabnya tidak diketahui dengan karakteristik limfadenopati servikal dan demam.
Penyebabnya diduga merupakan respons limfosit T dan histiosit terhadap infeksi.
Infeksi yang diduga menjadi penyebab meliputi Epstein Barr virus (EBV), human
herpesvirus 6, human herpesvirus 8, human immunodeficiency virus (HIV),
parvovirus B19, paramyxoviruses, parainfluenza virus, Yersinia enterocolitica, dan
toksoplasma.6 


c) Penyakit Kimura 


Merupakan kelainan alergi in amatorik dengan penyebab tidak diketahui; penyakit


endemik di Asia. Penyakit Kimura merupakan keadaan yang jinak, tetapi dapat
disalahtafsirkan sebagai keganasan. Gambaran klinisnya berupa nodul subkutan di
daerah servikal disertai limfadenopati servikal dan/ atau pembesaran kelenjar parotis.
Manifestasi sistemik hanya berupa keterlibatan ginjal. Disebut juga limfogranuloma
eosino lik.7,8 

• INFEKSI

-Infeksi Virus

Infeksi HIV paling sering menyebabkan limfdenopati servikaslis yang


merupakan salah satu gejala umum dari infeksi primer HIV. Infeksi primer
atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang pada beberapa
hari atau minggu setelah tertular HIV. Gejala lain termasuk demam dan sakit
kepala dan sering kali penyakit ini dianggap flu.
Segera setelah seseorang terinfeksi HIV, kebanyakan virus keluar dari
darah. Sebagian melarikan diri ke sistem limfatik untuk bersembunyi dan
menggandakan diri dalam sel di KGB, diperkirakan hanya sekitar 2% virus
HIV berada dalam darah. Sisanya ada pada sistem limfatik, termasuk limfa,
lapisan usus dan otak.
Pada penderita HIV positif, aspirat KGB dapat menggandung immunoblas
yang sangat banyak. Pada beberap kasus juga terdapat sel-sel imatur yang
banyak. Pada fase deplesi , pada aspirat sedikit dijumpai sel folikel,
immunoblas dan trigle body macrophage, tetapi banyak dijumpai selsel
plasma.
Limfadenopati generalisata yang persisten (persisten generalized
lymphadenophaty/PGL) adalah limfadenopati pada lebih dari dua tempat KGB
yang berjauhan, simestris dan bertahan lama. PGL adalah gejala khusus
infeksi HIV yang timbul pada lebih dari 50% orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) dan PGL ini sering disebabkan oleh HIV-nya itu sendiri. PGL
biasanya dialami waktu tahap infeksi HIV tanpa gejala, dengan jumlah CD4 di
atas 500, dan sering hilang bila kadar CD4 menurun hingga kadar CD4 200.
Kurang lebih 30% orang dengan PGL juga spenomegali.

Batasan limfadenopati pada infeksi HIV adalah sebagai berikut :


 Melibatkan sedikitnya dua kelompok kelenjar getah bening
 Sedikitnya dua kelenjar yang simetris berdiameter lebih dari 1 cm dalam
setiap kelompok
 Berlangsung lebih dari satu bulan
 Tidak ada infeksi lain menyebabkannya
Pembengkakan kelenjar getah bening bersifat tidak sakit, simetris dan
kebanyakan terdapat di leher bagian belakang dan depan, di bawah rahang
bawah, di ketiak serta di tempat lain, tidak termasuk di inguinal. Biasanya
kulit pada kelenjar yang bengkak karena PGL akibat HIV tidak berwarna
merah. Kelenjar yang bengkak kadang kala sulit dilihat, dan lebih mudah
ditemukan dengan cara menyentuhnya. Biasanya kelenjar ini berukuran
sebesar kacang polong sampai sebesar buah anggur.
• KEGANASAN

Keganasan seperti leukemia, neuroblastoma, rhabdomyo-sarkoma dan


limfoma juga dapat menyebabkan limfadenopati. Diagnosis defenitif suatu
limfoma membutuhkan tidakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis subtipe
limfoma dengan menggunakan biopsi aspirasi jarum halus masih merupakan
kontroversi. Aspirat Limfoma non-Hodgkin berupa populasi sel yang menoton
dengan ukuran sel yang hampir sama. Biasanya tersebar dan tidak
berkelompok.
Diagnostik sitologi Limfoma Hodgkin umumnya dibuat dengan
ditemukannya tanda klasik yaitu sel Reed Sternberg dengan latar belakang
limfosit, sel plasma, eosinofil dan histiosit. Sel Reed Sternberg adalah sel yang
besar dengan dua inti atau multinucleated dengan sitoplasma yang banyak dan
pucat.
• Penyakit Lainnya

Salah satu yang gejalanya adalah limfadenopati adalah penyakit


Kawasaki, penyakit Kimura, penyakit Kikuchi, penyakit Kolagen, penyakit
Cat-scratch, penyakit Castleman, Sarcoidosis, Rhematoid arthritis dan
Sisestemic lupus erithematosus (SLE).
Penyakit Kawasaki, disebut juga sindrom kelenjar getah bening
mukokutaneus, merupakan vaskulitis yang paling sering didapatkan pada
anak. Etiologinya tidak diketahui. Biasanya bersifat swasirna
(selflimiting)dengan manifestasi inflamasi lain yang berlangsung kurang
lebih
12 hari. Dapat terjadi komplikasi berupa aneurisma arteri koroner,
kardiomiopati, gagal jantung,infark miokard, aritmia, dan oklusi arteri perifer.
Diagnosis ditegakkan bila terdapat demam >5 hari dengan minimal 4
dari 5 gejala berikut:
• Injeksi konjungtiva bulbar bilateral
• Perubahan membran mukosa oral (fi sura dan kemerahan pada bibir, faring,
strawberry tongue)
• Perubahan pada ekstremitas (eritema telapak tangan dan kaki, edema tangan
dan kaki pada fase akut, dan deskuamasi periungual pada fase konvalesen)
• Ruam polimorfi k
• Limfadenopati servikal (minimal 1 kelenjar dengan diameter >1,5 cm).

• Obat-Obatan
Obat-obatan dapat menyebabkan limfadenopati generalisata.
Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obat seperti fenitoin dan
isoniazid. Obat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, captopril,
carbamazepine, cefalosporin, emas, hidralazine, penicilin.
• Imunisasi
Juga dilaporkan dapat menyebablan limfadenopati di daerah leher, seperti
setelah imunisasi DPT, polio atau tifoid.
SUMBER:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_05_209Pendekatan%20Diagnosis%20Limfadenopati.pdf
diakses pada hari sabtu 11 november 2017 pada jam 18.24

Anda mungkin juga menyukai