Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Formulir Peserta Jambore 2017

    Diunggah oleh

    Ahmad Ilham Sipahutar
    12 tayangan3 halaman
    Pendahuluan Sejarah Partai Golongan Karya (Golkar) bermula pada Sekber Golkar, yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di akhir Pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya Perwira Angkatan Darat (Seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) bersama – sama Organisasi Pemuda, Mahasiswa (HMI), Wanita, Sarjana, Buruh, Tani dan Nelayan dalam Sekretariat Bersama GOLONGAN KARYA (Sekber Golkar). Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta Ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat saat itu. Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu ; Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Organisasi Profesi, Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI) serta Gerakan Pembangunan untuk menghadapi Pemilu 1971. Ke- 7 (tujuh) KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi Peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang. Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan Militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan PKI. Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar. Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang. Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kemudian Akbar Tandjung yang terpilih sebagai Ketua Umum di era reformasi ini kemudian mati-matian mempertahankan Partai ini. Dibawah kepemimpinan beliau, Golkar berubah wujud menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar Tandjung menjadi Ketua Umum Golkar yang cukup legendaris hingga saat ini. Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah. Ketua Umum GOLKAR dari masa ke masa ialah : 1. Djuhartono (1964-1969) 2. Suprapto Sukowati (1969–1973) 3. Amir Moertono (1973–1983) 4. Sudharmono (1983–1988) 5. Wahono (1988–1993) 6. Harmoko (1993–1998) 7. Dr. Ir. Akbar Tandjung (1998–2004) 8. Jusuf Kalla (2004–2009) 9. Aburizal Bakrie (2009–2016) 10. Drs Setya Novanto (2016 – Sekarang) Posisi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang lahir pada tanggal 11 Februari 2002 merupakan tuntutan kebutuhan Partai tentang perlunya sayap pemuda Partai Golongan Karya (GOLKAR). Kehadiran AMPG sebagai Pemuda Partai Golkar karena bukan sebuah `rekayasa` untuk kepentingan jangka pendek Partai. Tetapi ia merupakan perwujudan tekad Partai Golkar untuk berada dalam kehidupan kepemudaan dan masyarak

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Pendahuluan Sejarah Partai Golongan Karya (Golkar) bermula pada Sekber Golkar, yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di akhir Pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya Perwira Angkatan Darat (Seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) bersama – sama Organisasi Pemuda, Mahasiswa (HMI), Wanita, Sarjana, Buruh, Tani dan Nelayan dalam Sekretariat Bersama GOLONGAN KARYA (Sekber Golkar). Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta Ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat saat itu. Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu ; Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Organisasi Profesi, Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI) serta Gerakan Pembangunan untuk menghadapi Pemilu 1971. Ke- 7 (tujuh) KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi Peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang. Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan Militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan PKI. Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar. Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang. Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kemudian Akbar Tandjung yang terpilih sebagai Ketua Umum di era reformasi ini kemudian mati-matian mempertahankan Partai ini. Dibawah kepemimpinan beliau, Golkar berubah wujud menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar Tandjung menjadi Ketua Umum Golkar yang cukup legendaris hingga saat ini. Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah. Ketua Umum GOLKAR dari masa ke masa ialah : 1. Djuhartono (1964-1969) 2. Suprapto Sukowati (1969–1973) 3. Amir Moertono (1973–1983) 4. Sudharmono (1983–1988) 5. Wahono (1988–1993) 6. Harmoko (1993–1998) 7. Dr. Ir. Akbar Tandjung (1998–2004) 8. Jusuf Kalla (2004–2009) 9. Aburizal Bakrie (2009–2016) 10. Drs Setya Novanto (2016 – Sekarang) Posisi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang lahir pada tanggal 11 Februari 2002 merupakan tuntutan kebutuhan Partai tentang perlunya sayap pemuda Partai Golongan Karya (GOLKAR). Kehadiran AMPG sebagai Pemuda Partai Golkar karena bukan sebuah `rekayasa` untuk kepentingan jangka pendek Partai. Tetapi ia merupakan perwujudan tekad Partai Golkar untuk berada dalam kehidupan kepemudaan dan masyarak

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    12 tayangan3 halaman

    Formulir Peserta Jambore 2017

    Diunggah oleh

    Ahmad Ilham Sipahutar
    Pendahuluan Sejarah Partai Golongan Karya (Golkar) bermula pada Sekber Golkar, yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di akhir Pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya Perwira Angkatan Darat (Seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) bersama – sama Organisasi Pemuda, Mahasiswa (HMI), Wanita, Sarjana, Buruh, Tani dan Nelayan dalam Sekretariat Bersama GOLONGAN KARYA (Sekber Golkar). Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta Ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat saat itu. Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu ; Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Organisasi Profesi, Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI) serta Gerakan Pembangunan untuk menghadapi Pemilu 1971. Ke- 7 (tujuh) KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi Peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang. Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto sebagai pimpinan Militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan PKI. Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar. Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang. Kemenangan Golkar selalu diukir dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kemudian Akbar Tandjung yang terpilih sebagai Ketua Umum di era reformasi ini kemudian mati-matian mempertahankan Partai ini. Dibawah kepemimpinan beliau, Golkar berubah wujud menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar tak sia-sia, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat Akbar Tandjung menjadi Ketua Umum Golkar yang cukup legendaris hingga saat ini. Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era multipartai. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah. Ketua Umum GOLKAR dari masa ke masa ialah : 1. Djuhartono (1964-1969) 2. Suprapto Sukowati (1969–1973) 3. Amir Moertono (1973–1983) 4. Sudharmono (1983–1988) 5. Wahono (1988–1993) 6. Harmoko (1993–1998) 7. Dr. Ir. Akbar Tandjung (1998–2004) 8. Jusuf Kalla (2004–2009) 9. Aburizal Bakrie (2009–2016) 10. Drs Setya Novanto (2016 – Sekarang) Posisi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang lahir pada tanggal 11 Februari 2002 merupakan tuntutan kebutuhan Partai tentang perlunya sayap pemuda Partai Golongan Karya (GOLKAR). Kehadiran AMPG sebagai Pemuda Partai Golkar karena bukan sebuah `rekayasa` untuk kepentingan jangka pendek Partai. Tetapi ia merupakan perwujudan tekad Partai Golkar untuk berada dalam kehidupan kepemudaan dan masyarak

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 3

    SURAT PERNYATAAN PESERTA

    JAMBORE DIKLAT BELA NEGARA & SIAGA KARYA PROVINSI MALUKU 2017
    PD AMPG PROVINSI MALUKU

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : ........................................................................................................
    No KTP : ........................................................................................................
    TTL : .............................................................................. Usia ......... Thn
    Jenis Kelamin : ........................................................................................................
    Status : ........................................................................................................
    Pekerjaan : ........................................................................................................
    Alamat Rumah : ........................................................................................................
    : ........................................................................................................
    No Telp/ HP/ WA : ........................................................................................................
    Akun Facebook **) : ........................................................................................................
    Akun Twitter **) : ...............................................E-mail : ...............................................

    Sebagai Peserta Jambore Diklat Bela Negara & Siaga Karya Angkatan Muda Partai Golkar
    Provinsi Maluku Tahun 2017, menyatakan untuk bersedia :

    1. Mengikuti dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan


    2. Mematuhi semua tata tertib dan peraturan pelaksanaan kegiatan
    3. Menerima sanksi atas pelanggaran tata tertib & peraturan pelaksanaan kegiatan yang
    ditetapkan penyelenggara
    4. Menjaga nama baik Partai Golkar dan AMPG
    5. Menerima semua risiko baik fisik maupun non fisik, material dan immaterial, jasmani dan
    rohani, yang diakibatkan oleh pelaksanaan kegiatan ini serta tidak akan menuntut pihak
    Partai Golkar, PD AMPG dan Pihak Penyelenggara
    6. Menginap atau tidur dalam kompleks barak tenda pelatihan
    7. Tidak membawa perhiasan, barang berharga atau barang elektronik lainnya selama
    kegiatan
    8. Tidak menggunakan HP, Gadget atau alat komunikasi lainnya selama kegiatan, saat jam
    pelatihan/ pelajaran
    9. Tidak menuntut pihak PD AMPG Maluku dan peneyelenggara apabila terdapat
    kehilangan barang elektronik, HP, Gadget, perhiasan atau barang berharga lainnya
    10. Menyatu dan berbaur dengan seluruh kader Partai Golkar Se-Maluku maupun Peserta
    Jambore Diklat Bela Negara & Siaga Karya lainnya.

    Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sepenuh hati dan kesadaran, dalam
    keadaan sehat jasmani dan rohani, serta tanpa ada paksaan dari Pihak manapun, untuk
    digunakan sebagaimana mestinya.
    Ambon, .......................................... 2017
    Yang Menyatakan,

    Meterai
    Rp. 6.000,-

    ( ........................................................... )
    Sekretariat Panitia : DPD Golkar Maluku, Jl. Ade Irma Suryani Nasution, Karang Panjang - Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97121
    CP Pendaftaran HP: 082248093221 (Ferhad Bachmid) E-mail: belanegara.ampgmaluku@gmail.com
    FORMULIR DATA PESERTA
    JAMBORE DIKLAT BELA NEGARA & SIAGA KARYA AMPG PROVINSI MALUKU 2017

    1 NAMA LENGKAP : ...............................................................................

    2 NO KTP : ...............................................................................

    3 TTL : ...............................................................................

    4 AGAMA : ...............................................................................

    5 JENIS KELAMIN : PRIA / PEREMPUAN *

    6 STATUS PERKAWINAN : BELUM KAWIN / KAWIN *

    7 KAB/ KOTA/ KEC / OKP * : ...............................................................................

    8 ALAMAT RUMAH : ...............................................................................

    : ...............................................................................

    9 NO TLP/ HP/ WA : ...............................................................................

    10 ALAMAT E-MAIL : ...............................................................................

    11 AKUN TWITTER & FB ** : ...............................................................................

    12 NO NPAG : ...............................................................................

    13 PENDIDIKAN TERAKHIR : ...............................................................................

    14 PEKERJAAN SEKARANG : ...............................................................................

    15 STATUS KEPENGURUSAN : DPD PROV/ KAB/ KOTA/ KEC/ LAINNYA*

    16 UKURAN BAJU : S / M / L / XL / XXL *

    17 UKURAN CELANA : S / M / L / XL / XXL *

    18 UKURAN SEPATU : 36/ 37/ 38/ 39/ 40/ 41/ 42 / 43 / 44 / 45 *

    19 UKURAN TOPI : S / M / L / XL / XXL *

    :
    20 TINGGI & BERAT BADAN ................. CM / ............... KG

    Sekretariat Panitia : DPD Golkar Maluku, Jl. Ade Irma Suryani Nasution, Karang Panjang - Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97121
    CP Pendaftaran HP: 082248093221 (Ferhad Bachmid) E-mail: belanegara.ampgmaluku@gmail.com
    Menyatakan bersedia untuk :
    1. Mengikuti dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan
    2. Mematuhi semua tata tertib dan peraturan pelaksanaan kegiatan
    3. Menerima sanksi atas pelanggaran tata tertib & peraturan pelaksanaan kegiatan yang
    ditetapkan penyelenggara
    4. Menjaga nama baik Partai Golkar & AMPG
    5. Menerima semua risiko baik fisik maupun non fisik, material dan immaterial, jasmani dan
    rohani, yang diakibatkan oleh pelaksanaan kegiatan ini serta tidak akan menuntut pihak
    Partai Golkar, PD AMPG dan Pihak Penyelenggara
    6. Menginap atau tidur dalam kompleks barak tenda pelatihan
    7. Tidak membawa perhiasan, barang berharga atau barang elektronik lainnya selama
    kegiatan
    8. Tidak menggunakan HP, Gadger atau alat komunikasi lainnya selama kegiatan, saat jam
    pelatihan/ pelajaran
    9. Tidak menuntut pihak PD AMPG dan penyelenggara apabila terdapat kehilangan barang
    elektronik, HP, Gadget, perhiasan atau barang berharga lainnya
    10. Menyatu dan berbaur dengan seluruh kader Partai Golkar Se-Maluku maupun Peserta
    Jambore Diklat Bela Negara & Siaga Karya lainnya.

    Formulir ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dengan penuh kesadaran
    pribadi tanpa ada paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Ambon, ....... Desember 2016


    Hormat saya,
    Pasfhoto

    4 x 6cm

    ( ..................................................... )
    *) Coret yang tidak perlu
    **) akun twitter dan facebook wajib diisi

    Sekretariat Panitia : DPD Golkar Maluku, Jl. Ade Irma Suryani Nasution, Karang Panjang - Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97121
    CP Pendaftaran HP: 082248093221 (Ferhad Bachmid) E-mail: belanegara.ampgmaluku@gmail.com

    Anda mungkin juga menyukai