Anda di halaman 1dari 11

1.

Hasil Evaluasi
1.1 Hasil Evaluasi Massa Cetak
1.1.1 Disribusi Ukuran Partikel

Tabel 7.1 Hasil Evaluasi Distribusi Ukuran Partikel

Rataan bukaan Berat tertahan % tertahan x


Ayakan % tertahan
(mm) (gram) rataan bukaan
16 0,675 0 0 0
24 0,4625 199,716 72,18 33,38
32 0,3375 23,3952 8,46 2,86
60 0,215 18,523 6,7 1,44
80 0,1525 35,047 12,66 1,93
Total - 276,6812 100,00 39,61

Ʃ (% tertahan) x (rataan)
Diamater ukuran partikel =
100
0 + 33,38 + 2,86 + 1,44 + 1,93 39,61
= = = 0,3961 mm
100 100
Diamater ukuran partikel mesh 24

Ʃ(% 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛)𝑥 (𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛) 33,38


= = = 0,3338 𝑚𝑚
100 100

Distribusi Ukuran Partikel Log Positif


80
70
% tertahan serbuk

60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100
nomor ayakan mesh

Gambar 7.1 Grafik Distribusi Ukuran Partikel


Syarat : jumlah partikel seragam sehingga terbentuk kurva distribusi normal
Kesimpulan : memenuhi syarat, dengan jumlah partikel seragam, grafik distribusi
ukuran partikel membentuk kurva normal dengan puncak disebelah kiri
(distribusi log positif) dengan diameter ukuran partikel rata-rata 0,3961
mm sebanyak 72,18 %.

1.1.2 Laju alir dan Sudut Istirahat

Sebelum Penambahan Fase Luar

Massa serbuk/granul = 30 gram


Waktu Alir = 2,476 sekon
30 𝑔
Laju Alir = = 12,11 𝑔/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2,476 𝑠

Jari- jari
r1 = 4,48 cm
r2 = 4,44 cm
r3 = 4,45 cm
r rata-rata = 4,455 cm
Tinggi = 1,67 cm
ℎ 1,67 𝑐𝑚
= = 4,455 𝑐𝑚 = 0,37
𝑡

Sudut Istirahat = 20,54o

Setelah Penambahan Fase Luar

Massa serbuk/granul = 30 gram


Waktu Alir = 2,682 sekon
30 𝑔
Laju Alir = = 11,18 𝑔/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2,682 𝑠

Jari- jari
r1 = 3,975 cm
r2 = 4,105 cm
r3 = 4,495 cm
r rata-rata = 4,191 cm
Tinggi = 1,77 cm
ℎ 1,77 𝑐𝑚
= = 4,191 𝑐𝑚 = 0,42
𝑡

Sudut Istirahat = 22o

Tabel 7.2 Perbandingan Evaluasi Laju Alir dan Sudut Istirahat Sebelum dan Sesudah
Penambahan Fase Luar

Evaluasi Sebelum Penambahan Setelah Penambahan Fase


Fase Luar Luar
Laju Alir 12,11 𝑔/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 11,18 𝑔/𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Kesimpulan : Memenuhi syarat Memenuhi syarat
Keduanya menunjukkan laju alir yang baik dengan nilai
> 10 g/sekon. Namun perbedaan 0,93 g/sekon lebih
rendah menunjukkan laju alir yang lebih buruk setelah
penambahan fase luar, hal ini dikarenakan penambahan
Amilum Kering dengan ukuran partikel yang halus yang
mempengaruhi massa cetak yang didominasi ukuran
partikel cukup besar.
Syarat : Laju alir yang baik > 10 g/sekon (USP 30 NF 25)
Sudut Istirahat 20,54o 22o
Kesimpulan : Memenuhi syarat / baik Memenuhi syarat / baik
sekali sekali
Sudut istirahat keduanya menunjukkan hasil yang baik
sekali karena < 25 o, walupun terdapat perbedaan 1,46 o
lebih besar setelah penambahan fase luar menunjukkan
sudut istirahat lebih buruk dengan adanya amilum kering
yang mempengaruhi.
Syarat : Sudut istirahat < 25 o dalam kategori baik sekali (Siregar
dan Wikarsa, 2010).
1.1.3 Kompresibilitas
Sebelum Penambahan Fase Luar

Massa serbuk/granul = 30 g
Volume Curah = 50 ml
ρ Curah = 0,6 g/ml
Volume Mampat = 46 ml
ρ Mampat = 0,65 g/ml

(𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ−𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡)


% Kompresibilitas = x 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ
(50 𝑚𝐿 −46 𝑚𝐿)
= 𝑥100%
50 𝑚𝐿

=8%
𝜌 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
Rasio Hausner = 𝜌 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ
0,65 𝑔/𝑚𝐿
= 0,6 𝑔/𝑚𝐿

= 1,08

Setelah Penambahan Fase Luar

Massa serbuk/granul = 30 g
Volume Curah = 45 ml
ρ Curah = 0,67 g/ml
Volume Mampat = 41 ml
ρ Mampat = 0,73 g/ml

(𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ−𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡)


% Kompresibilitas = x 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ
(45 𝑚𝐿−41 𝑚𝐿)
= 𝑥100%
45 𝑚𝐿

= 8,88 %
𝜌 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
Rasio Hausner = 𝜌 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ
0,73 𝑔/𝑚𝐿
= 0,67 𝑔/𝑚𝐿

= 1,089

Tabel 7.3 Perbandingan Evaluasi Kompressibilitas Sebelum dan Sesudah Penambahan


Fase Luar

Evaluasi Sebelum Penambahan Setelah Penambahan Fase


Fase Luar Luar
Indeks Kompressibilitas 8% 8,88 %
Rasio Hausner 1,08 1,089
Kesimpulan : Memenuhi syarat Memenuhi syarat
Berdasarkan uji kompressibilitas terdapat perbedaan
nilai indeks kompressibilitas sebesar 0,88 % dan rasio
hausner sebesar 0,009 lebih besar setelah penambahan
fase luar. Semakin besarnya nilai, menunjukkan hasil
yang lebih buruk karena adanya pengaruh penambahan
Amilum kering dengan ukuran partikel yang halus.
Syarat : 1. Indeks kompressibilitas < 10% kategori baik sekali
(Goeswin,2012)
2. Rasio hausner 1,00 – 1,11 kategori baik sekali
(Goeswin,2012)

Ini monografi zat eksipien

1. PVP (Polyvinyl Pyrrolidone)

Struktur molekul
Rumus molekul (C6H9NO)n
Nama kimia 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer [9003-39-8]
Berat molekul 2500-3000000
Pemerian Serbuk hakus berwarna putih hingga putih krem,tidak berbau
atau hampir tidak berbau,serbuk higroskopis
Suhu Lebur Melunak pada suhu 150oC
Kelarutan Sangat larut dalam asam,kloroform, etanol 95%,keton,metanol
dan air,praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan minyak
mineral
Stabilitas PVP mulai berwarna hitam dan melunak pada pemanasan
150oC, dengan reduksi dalam larutan aquadest, stabil pada
siklus pendek pada pemaparan panas 110-130oC.
Sterilisasi uap dari larutan berair tidak mengubah kandungan
povidon,larutan berair yang peka, rentan terhadap pertumbuhn
jamur dan akibatnya memerlukan penambahan bahan pengawet
yang cocok
Inkompatibilitas Inkompatibel terhadap bahan organik dan garam anorganik
dengan rentang luas, resin alam dan resin sisntetik.
Penyimpanan Disimpan dalam wadah kedap udara ,sejuk dan tempat kering
Kegunaan Pengikat (0,5%-5%)
Pustaka Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th Edition. London: Pharmaceutical Press.
Halaman 581-582

2. Amilum

Struktur molekul

Rumus molekul [C16H10O5]n . dimana n = 300 – 1000


Nama kimia Starch
Berat molekul 300 – 1000 tergantung jenis amylum
Pemerian Amylum tidak berbau tidak berasa ,warna putih sampai putih
tua ,serbuk halus
Suhu Lebur 256-258oC
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol 96%dan dalam air dingin.pati
mengembang seketika dalam air sekitar 5 – 10 % pada 378C
.pati menjadi larut dalam air panas pada suhu diatas suhu
gelatinasi.
Stabilitas Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.pati
dianggap sebagai bahan kimia dan mikrobiologi pada kondisi
penyimpanan dibawah normal .larutan amilum atau atau pasta
amylum tidak stabil dan mudah dimetabolisme oleh
microorganisme,karena itu untuk granulasi basah harus selalu
dibuat baru. Pati harus disimpan dalam wadah kedap udara di
tempat sejuk dan kering
Inkompatibilitas Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Berwarna
senyawa inklusi terbentuk dengan yodium.
Penyimpanan Dalam tempat sejuk dan kering
Kegunaan Desintegran 3 – 25 %
Pustaka Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th Edition. London: Pharmaceutical Press.
Halaman 686 – 691

3. Avicel 101
Struktur molekul

(HOPE 6th ed : 129 – 133)


Rumus molekul (C6H10O5)n n ≈ 220.
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Nama kimia Cellulose, Mycrocrystalline
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Berat molekul ≈36 000
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Pemerian Putih, tidak berbau tidak beras, serbuk kristal terdiri dari partikel
yang rapuh.
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Suhu Lebur Di antara 260º - 270ºC
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Kelarutan Sukar larut dalam 5% b/v natrium hidroksida, praktis tidak larut
dalam air, asam encer dan beberapa pelarut organik.
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Stabilitas Stabil walaupun bersifat higroskopis
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan oksidator kuat
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Penyimpanan Wadah tertutup baik ditempat sejuk dan kering.
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Kegunaan Diluent/Pengisi tablet, disintegran
(HOPE 6th ed : 129 – 133)
Pustaka Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th ed. London: Pharmaceutical press

4. Talk

Struktur Molekul 3MgO • 4SO2 • H2O


(HOPE 6th ed, hal 728)
Rumus Molekul 3MgO • 4SO2 • H2O
(HOPE 6th ed, hal 728)
Nama Kimia Talc
(HOPE 6th ed, hal 728)
Berat Molekul 379,27
(HOPE 6th ed, hal 728)
Pemerian Talk merupakann serbuk halus, putih ke abu-abuan,
tidak berbaau, tidak berasa, tidak teraba, bubuk kristal
manis. Mudah menempel pada kulit dan lembut saat
disentuh dan bebas dari butiran
(HOPE 6th ed, hal 728)
Suhu lebur Tidak ditemukan (sudah di cari di HOPE, Martindale,
FI IV, FI V, JP Pharmacopeia, British Pharmacopeia,
Codex) (HOPE 6th ed, hal 728).
Kelarutan Praktis tidak larut dalam asam encer dan basa, pelarut
organik dan air
(HOPE 6th ed, hal 728).
Stabilitas Talkum merupakan bahan yang stabil dan dapat
disterilkan dengan pemanasan 160˚C selama tidak
kurang dari 1 jam. Talk juga disterilakan dengan
paparan gas etilen oksida atau radiasi gama
(HOPE 6th ed, hal 728).
Inkompatibilitas Tidak sesuai dengan senyawa ammonium kuartener
(HOPE 6th ed, hal 728).
Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup, ditempat sejuk dan
kering (HOPE 6th ed, hal 728).
Kegunaan Glidant
(HOPE 6th ed, hal 728).
Pustaka Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 6th ed., Britain : Pharmaceutical Press.

5. Mg Stearat

Struktur molekul

Rumus molekul C36H70MgO4

Nama kimia Octadecanoc acid magnesium salt

Berat molekul 591,2

Pemerian Serbuk halus, putih, dan voluminus, bau lemah khas,


mudah melekat dikulit, bebas dari butiran.

Suhu Lebur 117o – 150o (commericial sample)

126o – 130o (high purity Magnesium Stearat)

Kelarutan Tidak larut dalam air, dalam ethanol, dan dalam ete

Stabilitas Magnesium Stearat stabil dan sebaiknya disimpan


dalam wadah tertutup baik ditempat sejuk dan kering.

Inkompatibilitas Incompatible dengan asam kuat, alkalis dan garam besi,


hindari campuran dengan bahan oksidasi kuat.
Magnesium Stearat tidak dapat digunakan dalam produk
yang mengandung aspirin, beberapa vitamin dan
sebagian besar garam alkaloid.

Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat sejuk dan


kering.

Kegunaan Lubrikan

Pustaka Rowe, Raymond. 2009. Handbook Of


Pharmaceutical Excipient 6th ed. London:
Pharmaceutical Press.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995.


Farmakope Indonesia ed. IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai