Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pentingnya mobilisasi dini pada pasien post operasi di


Ruang Flamboyan RSUD Dr. Harjono Ponorogo

Disusun Oleh
Kelompok G

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK
TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Mobilisasi dini
Sub pokok bahasan : Pentingnya mobilisasi dini pada pasien post operasi
Sasaran : Pasien dan keluarga post op
Hari/tanggal : Rabu, 16 Mei 2018
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Flamboyan RSUD dr. Harjono Ponorogo
Penyuluh : Mahasiswa Pendidikan Ners STIKes Satria Bhakti Nganjuk
I. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Pasien dan keluarga post op
dapat memahami dan bisa melakukan mobilisasi dini
II. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan
Pasien dan keluarga post op dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian Mobilisasi
2. Tujuan Mobilisasi
3. Manfaat Mobilisasi
4. Cara mobilisasi
5. Dampak tidak mobilisasi.
III. Strategi Pelaksanaan :
Metode : Ceramah dan diskusi
Media : leaflet
Garis besar materi (penjelasan terlampir) :
1. Pengertian Mobilisasi
2. Manfaat Mobilisasi
3. Cara mobilisasi
4. Dampak tidak mobilisasi
IV. Proses Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pendahuluan  Salam pembuka  Menjawab salam 2 menit
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
penyuluhan  Mendengarkan,
 Apersepsi  Menjawab pertanyaan
2. Kerja  Penyampaian garis  Mendengarkan dengan 12
besar materi penuh perhatian menit
Mobilisasi dini  Menanyakan hal-hal
 Memberi kesempatan yang belum jelas
peserta untuk bertanya  Memperhatikan jawaban
 Menjawab pertanyaan dari penceramahan
 Evaluasi  Menjawab pertanyaan
3. Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 1 menit
 Salam penutup  Menjawab salam

V. Setting Tempat :
Peserta penyuluhan berhadapan dengan perawat
VI. Kriteria Evaluasi :
1. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan pengertian Mobilisasi Dini.
2. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Manfaat Mobilisasi Dini
3. Pasien dan keluarga Post-op mengetahui Cara melakukan Mobilisasi
Dini
4. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Dampak tidak Mobilisasi Dini
LAMPIRAN : MATERI
Mobilisasi Dini
I. Definisi Mobilisasi Dini
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah
operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa
turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar
(Brunner & Suddarth, 2002)
Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
mempertahankan kemandirian. Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian
sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan
fungsi fisiologis.
Konsep mobilisasi mula – mula berasal dari ambulasi dini yang
merupakan pengembalian secara berangsur – angsur ke tahap mobilisasi
sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper,1996).
II. Tujuan Mobilisasi Dini
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
6. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal
dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
7. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau
berkomunikasi.
III. Macam-macam Mobilisasi
Menurut Bayer dan Dubes (1997) mobilisasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh ini menunjukkan bahwa syarat motorik dan
sensorik mampu mengontrol seluruh area tubuh.
2.Mobilisasi sebagian
Umumnya mempunyai gangguan syaraf sensorik dan motorik pada
area tubuh. Mobilisasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilisasi
temporer dan permanen.
IV. Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Kozier (2000).
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit atau trauma
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
5. Usia dan tingkat perkembangannya
V. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak
yaitu:
1) Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-
otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien
2) Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring
pasien menggerakkan kakinya.
3) Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.
VI. Manfaat Mobilisasi Dini
Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :
1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
Dengan bergerak, otot –otot perut dan panggul akan kembali normal
sehingga otot p[erutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi
rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu
memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.
Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan
merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga
membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu
merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi
akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu
akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan cepat
3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan
mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya
trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
VII. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
1. Penyembuhan luka menjadi lama
2. Menambah rasa sakit
3. Badan menjadi pegal dan kaku
4. Kulit menjadi lecet dan luka
5. Memperlama perawatan dirumah sakit
VIII. Tahap-tahap Mobilisasi Dini
Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut
ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio
sesarea :
1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea
harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis
serta menekuk dan menggeser kaki
2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan
mencegah trombosis dan trombo emboli
3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan
Menurut Beyer, 1997
1. Tahap I : mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk,
ekstremitas
2. Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar
3. Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tegak
4. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)
5. Tahap V : mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan
(2x/hr)
6. Tahap VI : mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
7. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat
tidur.
IX. Dampak imobilisasi :

1. Atelektasis
2. Pneumonia
3. Sulit buang air besar (BAB dan buang air kecil (BAK).
4. Distensi lambung

X. Referensi
1. Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol
1.Jakarta:EGC
2. Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical
Nursing 2 nd : Brown Co Biston.
3. http://spesialisbedah.com/tag/mobilisasi/
4. http://indonesiannursing.com/2008/05/25/mobilisasi-dini/
Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Hari, Tanggal:

NO. NAMA TANDA TANGAN

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

Ponorogo, Mei 2018


Mengetahui ,
Ketua Kelompok G
Pembimbing Lahan Lahan Praktik

…………………………………. …………………………
.
Lembar Notulen

Kegiatan: Penyuluhan
Topik: Mobilisasi dini
Hari, Tanggal:

Waktu Kegiatan

1. Pendahuluan
2. Penyajian materi
3. Diskusi
a. Nama penanya
…………………………………………………………….
Pertanyaan
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
Jawaban
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
b. Nama penanya
…………………………………………………………….
Pertanyaan
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
Jawaban
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
c. Nama penanya
…………………………………………………………….
Pertanyaan
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
Jawaban
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
d. Nama penanya
…………………………………………………………….
Pertanyaan
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
Jawaban
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
e. Nama penanya
…………………………………………………………….
Pertanyaan
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
Jawaban
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai