Anda di halaman 1dari 7

Mengenal 8 Profesi di Perusahaan Manajer Investasi Pengelola Reksa Dana

Dalam sebuah Focus Group Discussion tentang penyusunan buku mengenal jasa
keuangan yang diselenggarakan OJK, pesertanya terdiri dari para mahasiswa-mahasiswi
unggulan dari berbagai universitas dan praktisi industri keuangan. Ada yang dari
asuransi, pegadaian, perbankan, pasar modal dan multifinance. Kebetulan saya
diundang sebagai perwakilan dari industri pasar modal dan saya sangat berterima kasih
atas kesempatan tersebut karena disitu saya banyak belajar dan bertemu dengan pakar
dari industri keuangan lainnya.

Namanya juga mahasiswa dan mahasiswi unggulan, walaupun sudah sampai malam
masih tetap bersemangat dan mempresentasikan hasil kajian mereka dengan baik.
Beberapa bahkan menunjukkan kemampuan public speaking skills yang sangat bagus.

Ceritanya dalam sesi diskusi yang membahas tentang materi pasar modal, saya
bertanya mengajukan pertanyaan kepada salah satu pesertanya. “Jika berbicara tentang
pasar modal, apakah yang muncul di pikiran anda pertama kali?” Terus terang,
ekspektasi saya adalah bahwa peserta tersebut menyadari bahwa ternyata investasi itu
bermanfaat untuk masa depan dan sebaiknya dimulai dari sekarang. Bisa ke reksa dana,
saham atau ke obligasi.

Namun jawabannya berbeda. Ketika berbicara pasar modal, peserta tersebut menjawab
yang muncul pertama kali di pikirannya adalah berkarir di pasar modal. Sebab dalam
bayangannya, berkarir di pasar modal itu keren. Mungkin saja dalam pikirannya kalau
kerja di pasar modal itu Gaji besar, penampilan profesional, duduk-duduk di depan
komputer bisa menggerakkan uang miliaran bahkan triliunan Rupiah.

Bayangan tersebut tidak salah, meskipun kalau mau bilang gaji besar dan penampilan
profesional itu relatif. Sebab, di industri lain terkadang bisa lebih tinggi daripada industri
pasar modal.

Kalau berbicara karir di pasar modal, di kepala orang adalah pialang (broker) atau
manajer investasi (fund manager). Sebenarnya peluang untuk berkarir di pasar modal
tidak hanya di 2 profesi tersebut saja, tapi masih terdapat profesi lainnya.

Berdasarkan peraturan OJK Nomor 24/POJK04/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan


Fungsi-Fungsi Manajer Investasi, perusahaan manajer investasi pengelola reksa dana
diwajibkan untuk memiliki setidaknya 8 fungsi yang berbeda. Dengan kata lain ada 8
jenis profesi yang bisa anda tekuni jika anda berkarir di industri pasar modal khususnya
manajer investasi pengelola reksa dana. Apa saja ke 8 profesi tersebut ?Ke 8 Fungsi
menurut peraturan OJK yaitu :

1. fungsi investasi dan riset;

2. fungsi perdagangan;

3. fungsi penyelesaian transaksi Efek;

4. fungsi manajemen risiko, kepatuhan, dan audit internal;

5. fungsi pemasaran dan penanganan pengaduan nasabah;

6. fungsi teknologi informasi;


7. fungsi akuntansi dan keuangan; dan

8. fungsi pengembangan sumber daya manusia

Kenapa harus menggunakan peraturan OJK ? Sebab jika anda bekerja di perusahaan
keuangan yang mendapatkan mandat mengelola dana dari masyarakat, adalah sangat
penting bagi anda untuk bisa menjaga kepercayaan. Salah satunya adalah memahami
dan menjalankan peraturan OJK. Untuk itu, pembahasan tentang profesi juga harus
mengacu pada peraturan tersebut.

1. Fungsi Investasi dan Riset

Berdasarkan peraturan, tugas dari fungsi Investasi adalah

1. membuat keputusan investasi yang terbaik untuk kepentingan nasabah;

2. membuat dan memelihara catatan dan/atau kertas kerja dalam rangka


pengambilan keputusan investasi untuk kepentingan nasabah;

3. melakukan analisa kinerja produk investasi secara periodik;

4. memastikan kesesuaian antara keputusan investasi yang diambil dengan:

1. kebijakan dan strategi investasi yang telah ditetapkan dalam perjanjian


pengelolaan Portofolio Efek untuk para nasabah atau portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah; dan

2. kebijakan dan strategi investasi yang telah ditetapkan oleh Komite


Investasi;

5. memastikan setiap keputusan investasi yang diambil dilakukan atas


pertimbangan yang rasional serta didukung oleh hasil riset yang cukup; dan

6. menerapkan prinsip kehati-hatian dan Manajemen Risiko antara lain dengan:

1. memperhatikan risiko investasi yang mungkin terjadi serta tindakan yang


akan dilakukan jika risiko investasi tersebut terjadi; dan

2. adanya pembagian kewenangan yang jelas dalam menentukan jumlah


transaksi.

Untuk tugas dari fungsi Riset adalah

1. melakukan riset dan analisa kondisi makro ekonomi serta sektor industri;

2. melakukan riset dan analisa tentang Efek dalam portofolio investasi yang menjadi
dan/atau yang akan dijadikan sebagai portofolio investasi; dan

3. membuat dan mendokumentasikan catatan serta laporan hasil riset.

Pada dasarnya profesi yang tersedia untuk fungsi di atas adalah Riset dan Manajer
Investasi.
Sesuai namanya Riset atau disebut juga Analis bertugas untuk membuat penelitian
mengenai pasar modal secara keseluruhan, perusahaan secara spesifik dan berbagai
faktor eksternal lain untuk mendukung kegiatan pengelolaan dana.

Tidak ada persyaratan minimal untuk menjadi tenaga Riset / Analis, namun umumnya
dicari yang lulusan minimal S-1. Apabila terdapat izin seperti Wakil Manajer Investasi,
Wakil Pedagang Perantara Efek atau sertifikasi profesional seperti CFA (Chartered
Financial Analyst) akan sangat membantu. Izin dan sertifikasi tersebut tidak jarang juga
diperoleh setelah bekerja dan mendapat dukungan dari perusahaan. Tenaga analis ada
yang fresh graduate, tapi bisa juga dicari yang berpengalaman.

Sementara untuk Manajer Investasi, tugasnya adalah melakukan pengelolaan dana.


Gaya dan strategi pengelolaan dana disesuaikan dengan karakter masing-masing
perusahaan / perorangan namun metode tersebut harus bisa dipertanggung jawabkan
dengan menggunakan hasil riset yang cukup. Pengelolaan juga harus
mempertimbangkan aspek manajemen risiko. Untuk menjadi pengelola investasi, syarat
utamanya adalah memiliki Wakil Manajer Investasi. Sertifikasi profesional yang bisa
membantu seperti CFA juga bagus. Belakangan ini saya juga melihat adanya Quant Fund
– reksa dana yang pengelolaannya berbasis kuantitatif. Untuk itu, gelar yang terkait
dengan Financial Enginering juga bisa membantu anda di pekerjaan ini.

Agak berbeda dengan Riset / Analis yang bisa masuk dari level Fresh Graduate,
umumnya untuk Manajer Investasi sudah agak berpengalaman menjadi analis beberapa
tahun sebelumnya. Ada analis yang tetap memilih menjadi analis meskipun masa kerja
dan kemampuannya sudah cukup.

Pekerjaan di fungsi manajer investasi dan riset ini tidak melulu di belakang meja. Malah
anda akan sering bertemu dengan orang-orang dari industri yang berbeda ketika
melakukan company visit. Misalkan anda sedang meneliti perusahaan konsumer, maka
anda bisa mengatur waktu dengan Corporate Secretary atau Investor Relation di
perusahaan konsumer tersebut. Meetingnya dengan perwakilan perusahaan dan tidak
jarang juga dengan direktur atau pemilik perusahaan.

Di luar emiten yang menjadi penelitian, anda juga bisa bertemu dengan vendor-vendor
yang menawarkan jasa aplikasi, transaksi, dan informasi keuangan baik yang berasal
dari dalam ataupun luar negeri seperti bank kustodian, broker, penyedia jasa seperti
Thompson Reuters, Infovesta, Bloomberg, dan sebagainya. Tidak jarang juga mereka
menyelenggarakan event seperti gala dinner, seminar internasional atau kegiatan lain
yang mengundang anda.

2. Fungsi Perdagangan

Disebut juga dengan Dealer. Sesuai dengan peraturan, tugas dari fungsi perdagangan
antara lain :

1. melakukan transaksi atas Efek yang telah ditentukan oleh fungsi investasi pada
harga dan waktu terbaik untuk kepentingan nasabah; dan

2. melakukan koordinasi dengan koordinator fungsi investasi dan riset dalam rangka
pemilihan Perantara Pedagang Efek dengan mempertimbangkan antara lain biaya
yang dibebankan dan pelayanan yang diberikan oleh Perantara Pedagang Efek
tersebut.
Kalau diibaratkan perusahaan konvensional, dealer ini bisa disamakan dengan divisi
purchasing. Keputusan investasi yang ditetapkan oleh fungsi investasi selanjutnya
dijalankan oleh dealer. Merekalah yang selanjutnya melakukan eksekusi pembelian dan
penjualan di pasar termasuk pemilihan perusahaan sekuritas yang akan menjalankan
transaksi tersebut. Sesuai dengan peraturan OJK tentang Perilaku Manajer Investasi,
transaksi di satu sekuritas adalah maksimal 30% dalam 1 tahun.

Untuk menjalankan fungsi ini, dibutuhkan izin Wakil Perantara Pedagang Efek. Karena
posisinya yang mendapatkan informasi pertama kali dan rawan benturan kepentingan
(mengetahui rencana dan nominal transaksi manajer investasi), orang di posisi ini harus
bisa sangat menjaga kerahasiaan dan memiliki peralatan yang mendukung seperti
rekaman suara atau sistem pemesanan secara online.

Berbeda dengan fungsi manajer investasi dan riset, profesi ini lebih menuntut ketelitian
dan kejelian bekerja serta lebih banyak di belakang meja.

3. Fungsi Penyelesaian Transaksi Efek

Disebut juga dengan Settlement. Sesuai dengan peraturan, tugasnya antara lain :

1. melakukan rekonsiliasi atas data-data transaksi kepada pihak-pihak terkait


seperti Perantara Pedagang Efek dan Bank Kustodian; dan

2. melakukan pengecekan silang atas data-data yang ada pada administrasi Efek
dalam portofolio Reksa Dana atau produk yang dikelola Manajer Investasi.

Settlement biasanya masuk dalam kategori operation. Setelah keputusan diambil dan
transaksi pembelian dilakukan, maka divisi settlement akan melakukan rekonsiliasi atas
transaksi kepada broker dan bank kustodian. Pada perusahaan yang melakukan
pemasaran langsung seperti di Panin Asset Management, rekonsiliasi juga dilakukan
terhadap transaksi yang dilakukan oleh investor. Sementara untuk manajer investasi
yang bekerjasama dengan bank, rekonsiliasi dilakukan juga dengan bank agen penjual.

Untuk bisa bekerja di fungsi ini, diperlukan izin sebagai Perantara Pedagang Efek.

Pekerjaan ini memang sifatnya lebih banyak administrasi tapi membutuhkan tingkat
ketelitian yang tinggi. Tentu anda tidak mau kalau transaksi anda tidak dijalankan atau
dijalankan tapi tidak sesuai instruksi bukan?

Seiring dengan berkembangnya teknologi transaksi investasi dan transaksi perbankan,


serta regulasi dari pemerintah yang semakin banyak, pekerjaan di fungsi ini juga sangat
dinamis. Selain harus memahami peraturan dari dalam negeri, diperlukan pemahaman
akan peraturan dan sistem dari luar negeri apabila manajer investasi melakukan
pengelolaan lintas negara. Sama seperti fungsi perdagangan, pekerjaan ini lebih banyak
di belakang meja.

4. Fungsi Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Audit Internal

Disebut juga dengan Compliance. Sesuai dengan peraturan, tugasnya antara lain :

1. menyusun strategi Manajemen Risiko;

2. memperbaharui strategi Manajemen Risiko, jika:


1. terjadi perubahan dan/atau penambahan kegiatan Manajer Investasi;
dan/atau

2. terdapat peraturan baru dan/atau perubahan Peraturan Otoritas Jasa


Keuangan atau peraturan lainnya yang terkait;

3. memantau dan menelaah secara berkala pelaksanaan strategi Manajemen Risiko;

4. memantau posisi risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko; dan

5. menerapkan Manajemen Risiko secara efektif dan disesuaikan dengan ukuran dan
kompleksitas usaha serta kemampuan Manajer Investasi.

Dalam perusahaan keuangan dan investasi, divisi compliance sangat penting dan
biasanya dijabat direksi atau pegawai setingkat direksi. Divisi ini juga merupakan
kepanjangan tangan dari OJK di perusahaan dan apabila perusahaan melakukan
pelanggaran baik terhadap peraturan ataupun etika bisnis, divisi compliance bisa
melakukan teguran atau melaporkan ke pihak OJK.

Dibutuhkan izin sebagai Wakil Manajer Investasi untuk fungsi ini.

Divisi ini memiliki akses ke semua fungsi dan menjadi palang pintu terakhir terhadap
pelaksanaan Good Corporate Governance perusahaan.

5. Fungsi Pemasaran dan Penanganan Keluhan Nasabah

Disebut juga dengan fungsi Marketing dan Consumer Handling. Ada manajer investasi
yang menggabungkan, ada juga yang memisahkan kedua fungsi tersebut. Sesuai
dengan peraturan, tugasnya antara lain :

1. proses pembukaan rekening Reksa Dana, portofolio investasi kolektif selain Reksa
Dana, dan jasa pengelolaan investasi nasabah dengan memperhatikan kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah; dan

2. kegiatan pemasaran produk investasi secara benar dan profesional dengan


menerapkan ketentuan mengenai profil risiko nasabah dan ketentuan terkait
lainnya.

3. penerimaan dan pengadministrasian pengaduan nasabah;

4. penanganan dan tindak lanjut pengaduan nasabah; dan

5. pengadministrasian hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan nasabah.

Dalam perusahaan manajer investasi, baik yang memasarkan sendiri ataupun


memasarkan melalui agen penjual, peranan fungsi pemasaran sangat penting. Bahkan,
kebanyakan direktur utama dari perusahaan manajer investasi biasanya merupakan
orang pemasaran. Sebab merekalah yang membawa nasabah dan dana kelolaan ke
perusahaan dan menjadikannya besar.

Dalam proses pekerjaannya, mereka sedikit banyak harus mengerti aspek investasi,
aspek operasi dan IT dan juga hukum. Sebab untuk investor institusi, pemilihan produk
tidak hanya sekedar kinerja investasi yang baik tapi juga proses operasi yang lancar dan
kepatuhan terhadap peraturan yang ada. Bisa dibilang untuk menjadi pemasaran harus
serba tahu dan juga mampu meyakinkan orang lain di tengah kompetisi antar manajer
investasi dan agen penjual yang semakin ketat.

Variasi dari fungsi ini juga cukup banyak, mulai dari Customer Service, Marketing Retail,
Marketing Institusi, Relationship Manager, Online Marketing, Promosi Sosial Media,
Marketing Communication, Marketing Support dan variasi lainnya.

Untuk posisi ini dibutuhkan izin Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Agen Penjual
Reksa Dana. Sertifikasi yang dapat menunjang pekerjaan ini adalah sertifikasi yang
berkaitan dengan perencanaan keuangan (CFP dan QWP), perpajakan dan warisan
(AEPP). Sertifikasi investasi seperti CFA juga bisa mendukung.

6. Fungsi Teknologi Informasi

Fungsi Teknologi Informasi di dunia manajer investasi belakangan ini semakin


bertambah penting. Sebab dengan peraturan yang berubah, jumlah nasabah yang
bertambah banyak, dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, diperlukan divisi
teknologi yang solid untuk dapat mengejar perkembangan zaman dan perubahan.
Namun ada juga sebagian manajer investasi yang memilih untuk mengalihdayakan
(outsource) fungsi ini karena diperbolehkan.

Secara peraturan, tugas dari fungsi ini antara lain :

1. melakukan reviu dan pemeliharaan sistem teknologi informasi secara berkala


untuk memastikan:

1. sistem teknologi informasi dapat mendukung kegiatan operasional Manajer


Investasi agar berjalan dengan baik; dan

2. sistem teknologi informasi yang digunakan telah sesuai dengan kebutuhan


untuk kegiatan pelaporan secara elektronik kepada Otoritas Jasa
Keuangan agar kegiatan pelaporan dapat terlaksana sesuai dengan
ketentuan; dan

2. melakukan penyimpanan cadangan data (back-up) secara periodik.

Karena bidang teknologi informasi, maka tidak ada izin spesifik dari OJK berkaitan
dengan fungsi ini.

7. Fungsi Akuntansi dan Keuangan

Fungsi accounting dan finance ini adalah posisi yang umum di banyak perusahaan tidak
terkecuali manajer investasi. Namun dalam peraturan, fungsi ini diperbolehkan oleh OJK
untuk di outsource karena dianggap bukan merupakan bisnis inti perusahaan.

Secara peraturan, tugas dari fungsi ini antara lain :

1. merencanakan dan mengelola aktivitas akuntansi dan keuangan; dan

2. memastikan laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan,


laporan kegiatan bulanan Manajer Investasi, laporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan dan laporan lainnya yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan
telah disusun berdasarkan data yang akurat dan sesuai peraturan Otoritas Jasa
Keuangan serta Standar Akuntansi Keuangan.

Tidak ada ketentuan izin tertentu yang harus dipenuhi. Bersama dengan fungsi
settlement, biasanya fungsi ini juga bertugas membuat pelaporan ke OJK.

8. Fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Fungsi ini SDM atau HRD juga merupakan fungsi yang umum di banyak perusahaan di
Indonesia. Untuk perusahaan manajer investasi, bersama fungsi akuntansi dan fungsi
teknologi informasi, fungsi SDM juga dapat dialihkan.

Secara peraturan, tugas dari fungsi ini antara lain :

1. menyusun dan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan


kemampuan teknis dan kepatuhan pegawai terhadap kode etik dan standar
perilaku pegawai;

2. melakukan prosedur penyaringan (screening) dalam rangka penerimaan pegawai


baru sesuai prosedur operasi standar dan ketentuan yang berlaku; dan

3. memelihara catatan dan dokumen yang berkaitan dengan fungsi pengembangan


sumber daya manusia, termasuk namun tidak terbatas pada dokumen terkait
pelatihan dan administrasi kepegawaian.

Untuk fungsi ini juga tidak terdapat ketentuan izin tertentu yang harus dipenuhi.

Apakah selain fungsi-fungsi di atas juga terdapat fungsi yang lain? Iya. Ke-8 fungsi di
atas adalah fungsi yang diwajibkan oleh OJK, perusahaan manajer investasi
diperkenankan untuk memiliki fungsi lain sepanjang mendukung aktivitas perusahaan.

Sebagai contoh, ketika bergabung di Panin Asset Management, saya membentuk divisi
baru yaitu divisi Business Development. Seiring dengan bertambahnya tenaga penjual,
dibentuk juga divisi Sosialisasi dan Edukasi atau SOSEDU.

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat.

Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan


penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk
instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta
yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan
kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil
pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah
dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran
sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu
tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas
komentar merupakan opini pribadi.

Anda mungkin juga menyukai