Disusun Oleh :
Arsinta Aulia
Chairul Tamimi
Nurbaiti Harahap
PENDIDIKAN BIOLOGI
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah
yang berjudul “Fungsi dan Prinsip Bimbingan Konseling” dengan tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi bimbingan konseling?
2. Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja fungsi bimbingan konseling
2. Agar memahami bagaimana prinsip-prinsip bimbingan konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dahulu maka konselor tidak dapat bergerak lebih jauh dalam pemberian
bimbingan.
2) Pemahaman tentang Masalah Klien
Pemahaman terhadap masalah klien terutama menyangkut jenis
masalahnya, intensitanya, sangkut-pautnya, sebabnya, dan kemungkinan
perkembangannya. Klien amat perlu memahami masalah yang dialaminya, sebab
dengan dapat memahami masalahnya itu ia memiliki dasar bagi upaya yang akan
ditempuhnya untuk mengatasi masalah tersebut. Pemahaman masalah oleh
individu sendiri adalah modal dasar bagi pemecahan masalah tersebut.
3) Pemahaman tentang Lingkungan yang “Lebih Luas”
Lingkungan dapat diartikan sebagai kondisi disekitar kita yang secara
langsung mempengaruhi individu tersebut. Salah satu lingkungan luas adalah
berbagai informasi yang diperlukan oleh individu.
b. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi
ini, konselor memberikan bimbingan kepada klien tentang cara menghindarkan
diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik
yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan
kelompok.
c. Fungsi Pengembangan
Fungsi pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan karyawisata.
4
d. Fungsi Penyaluran
Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini,
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar
lembaga pendidikan.
e. Fungsi Adaptasi
Fungsi adaptasi adalah fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala sekolah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai
konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan
konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi sekolah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai
dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
f. Fungsi Penyembuhan
Fungsi penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada klien
yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,
maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah teori konseling, dan remedial
teaching.
g. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan
bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki
perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif.
h. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Pemeliharaan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi
5
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar
terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas
diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik,
rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat klien.
i. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu klien agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya
secara dinamis dan konstruktif.
j. Fungsi Fasilitasi
Fungsi Fasilitasi memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseling.
6
Van Hoose (1969) mengemukakan bahwa :
a. Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak
terkandung kebaikan-kebaikan, mempunyai potensi dan pendidikan yang
mampu membantu sianak memanfaatkan potensinya itu.
b. Bimbingan didasarkan pad ide bahwa setiap anak adalah unik, seseorang
anak berbeda dari yang lain.
c. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam
pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi yang sehat.
d. Bimbingan merupakan usaha untuk membantu mereka yang memerlukan.
e. Bimbingan adalah pelayanan, unik yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dengan latihan-latihan khusus.
2. Macam – macam prinsip bimbingan dan konseling
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip yang digunakan
bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalaman praktis
tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks
sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses, penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
Ada beberapa prinsip bimbingan dan konseling diantaranya :
a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat
membantu dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang
dibimbing.
c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki
karakteristik tersendiri.
d. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan
lembaga hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang
menyelesaikannya.
e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang akan dibimbing.
f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu
dan masyarakat.
7
g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus
sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan
menggunakan sumber-sumber yang relevan yang berada di dalam ataupun
di luar lembaga penyelenggara pendidikan.
i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk
mengetahui hasil dan pelaksanaan program.
8
5) Perbedaan individu harus dihargai dan di hormati dalam rangka upaya
yang bertujuan memberikan bantuan.
b. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu
tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh
dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan
perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK
hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :
1) Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal yang menyangkut
pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian
dirinya di rumah, di sekolah, dan sebaliknya pengaruh kondisi
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
2) Keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang kurang menguntungkan
merupakan faktor salah satu pada individu.
c. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan
Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan progam layanan bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
1) Bimbingan dan konseling merupakan bagian integrasi dari proses
pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu bimbingan dan
konseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan program
pendidikan serta pengembangan peserta didik.
2) Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan
kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
3) Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari
jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
4) Pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian
yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang
diperoleh, serta mengetahui kesesuaian antara program yang
direncanakan dan pelaksanaannya.
9
d. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun
terprogram, dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini
akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dalam bidangnya, yaitu konselor profesional. Prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan hal tersebut adalah :
1) Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan
individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalm
menghadapi permasalahannya.
2) Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan
akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu
sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain.
3) Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang
yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
4) Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua
anak amat menentukan hasil pelayanan bimbingan.
5) Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling
ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran
dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan
dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.
6) Organisasi bimbingan dan konseling hendaknya fleksibel.
e. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di
sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang dengan amat baik. Mengingat sekolah merupakan lahan yang secara
potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut
adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Dalam kaitan ini Belkin (dalam
Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh kembangkan
pelayanan BK disekolah. Prinsip itu adalah :
1) Konselor harus memulai karirnya sejak awal dengan program yang
jelas, dan memiliki kesaipan yang tinggi untuk melaksanakan program
tersebut.
10
2) Konselor harus mempertahankan sikap profesionalnya tanpa
mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan
personal lainnya dan siswa.
3) Konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai
konselor profesional dan menerjemahkan peranannya itu ke dalam
kegiatan yang nyata.
4) Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa-siswa
yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang berkemungkinan
putus sekolah, yang mengalami masalah emosional, yang mengalami
kesulitan belajar, maupun anak yang berbakat, berpotensi dan lainnya.
5) Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk
membantu siswa-siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang
cukup parah dan siswa yang menderita gangguan emosional.
6) Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala
sekolah, memberikan perhatian dan peka terhadap kebutuhan,
harapan, dan kecemasan-kecemasannya.
Prinsip-prinsip tersebut menegaskan bahwa penegakan dan penumbuh-
kembangan pelayan bimbingan dan konseling di sekolah hanyalah mungkin
dilakukan oleh konselor profesional yang tahu dan mau kerja, memiliki program
nyata dan dapat dilaksanakan, sadar akan profesinya, dan mampu
menerjemahkannya ke dalam program dan hubungan dengan sejawat dan
persoknal sekolah lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan untuk membantu
siswa dengan segenap variasinya disekolah, dan mampu bekerja sama, serta
membina hubungan harmonis dinamis kepada kepala sekolah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum fungsi bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Fungsi Pemahaman
2. Fungsi Pencegahan
3. Fungsi Pengembangan
4. Fungsi Penyaluran
5. Fungsi Adaptasi
6. Fungsi Penyembuhan
7. Fungsi Perbaikan
8. Fungsi Fasilitasi
9. Fungsi Penyesuaian
10. Fungsi Pemeliharaan
Ada beberapa prinsip bimbingan dan konseling diantaranya :
1. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat
membantu dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
2. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang
dibimbing.
3. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki
karakteristik tersendiri.
4. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan
lembaga hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang
berwenang menyelesaikannya.
5. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang akan dibimbing.
6. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan
individu dan masyarakat.
12
7. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus
sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
8. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan
menggunakan sumber-sumber yang relevan yang berada di dalam
ataupun di luar lembaga penyelenggara pendidikan.
9. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk
mengetahui hasil dan pelaksanaan program.
B. Saran
Dalam hal ini kita diharapkan meningkatkan pemahaman tentang fungsi dan
prinsip bimbingan konseling. Kritik dan saran diharapkan dalam pembangunan
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Dan makalah ini diharapkan bermanfaat
bagi pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14