Anda di halaman 1dari 17

Tanggal Pengkajian : 10 April 2018

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Desa Bojongnangka RT 3/ 5
No. Register : 36.36.18
Diagnosa Medis : skizofren paranoid

2. Alasan Masuk
Mengamuk kalau ditegur terlalu keras. Klien kadang-kadang berbicara sendiri, susah tidur
pada malam hari, bicara ngawur, mengganggu tidur saudara - saudaranya, klien juga
pernah mengamuk.

3. Faktor Predisposisi
Tidak adekuatnya pengawasan keluarga terhadap masalah yang dihadapi klien. Selain itu
menurut penuturan klien ayahnya sangat keras, suka marah sampai memukul terlebih lagi
pada klien yang dianggap tidak bisa diatur.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
TD : 110/70 S : 36oC
N : 84 x/' P : 24 x/'
b. Ukur
TB : 166 cm BB : 53 kg
c. Keluhan Fisik
Klien menyatakan tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan: tidak ada
5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
: Laki - laki : Klien
: Tinggal satu rumah
: Perempuan : Garis Hubungan Anak dan Orang
tua
: Meninggal : Garis Hubungan suami istri

b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan "Saya menyukai dan mensyukuri semua bagian tubuh saya".
2) Identitas
Klien menyadari dirinya seorang laki-laki bernama Taerwin yang belum menikah dan
tinggal di Pemalang.
3) Peran
Klien mengatakan bahwa klien seorang anak dan klien saat ini belum bisa membantu
kedua orangtuanya.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang untuk berkumpul bersama kedua
orangtuanya dan adiknya.
5) Harga diri
Klien mengatakan lebih senang menyadari daripada ngobrol dengan orang lain karena
malas.

c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti:
Klien mengatakan kedua orangtuanya sangat berarti karena selalu diperhatikan dan
suka memberi nasehat.
2) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan lebih senang menyendiri dari pada ngobrol dengan orang lain
karena malas, klien terlihat melamun dan duduk sendiri.

d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa dia seorang muslim
2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu melakukan ibadah shalat

6. Status Mental
a. Penampilan
Klien cukup rapi dalam berpakaian, klien mengatakan bahwa dirinya mandi 2 kali sehari
yaitu pagi dan sore, kuku klien tidak panjang dan rambut klien rapih.
b. Pembicaraan
Pada saat berbicara klien kurang jelas, tidak bisa memulai pembicaraan tetapi jawaban
klien sesuai dengan pertanyaan perawat.
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak cukup aktif dalam beraktivitas terlihat klien suka mengikuti senam.
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan selalu ketakutan jika mendengar suara-suara yang memanggil
namanya ketika shalat dan mau tidur.
e. Afek
Datar: Ekspresi wajah klien tidak ada perubahan karena pada saat diberi stimulus untuk
tertawa tetapi klien tidak tertawa.
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif tidak bermusuhan, klien tidak mampu memulai interaksi klien sering
menundukan kepala tapi mau menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai.
g. Persepsi
Klien menyatakan mendengar suara yang memanggil namanya ketika sedang shalat dan
ketika mau tidur sehingga klien tidak bisa mengontrol dirinya.
h. Isi Pikir
Tidak didapatkan waham
i. Proses Pikir
Selama berinteraksi klien mau menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan perawat.
j. Tingkat Kesadaran
Klien tampak bingung, terlihat melamun tetapi tidak mengalami disorientasi.
k. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang terbukti dengan klien bisa
menyebutkan alasan masuk dan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, begitu
juga dengan gangguan ingat jangka pendek dan saat ini terbukti dengan klien mamu
menceritakan kembali cara mengontrol halusinasi yang telah dibicarakan.
l. Tingkat Konsentrasi
Tingkat konsentrasi klien cukup baik dan dapat menjawab pertanyaan perawat dengan
baik, terbukti saat perawat memberikan pertanyaan "coba berhitung dari 1-20" klien
menjawab "1, 2, 3, ....... 20"
m. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sesuai kehendaknya seperti mengurutkan kegiatan
mandi dulu sebelum makan dan atau makan dulu sebelum mandi.
n. Daya Tilik Diri
Klien mengatakan bahwa ia sakit dan ingin segera sembuh.
7. KebutuhanPersiapan Pulang
a. Makan
Klien dapat makan sendiri, dan dapat mencuci alat makannya klien makan 3x sehari.
b. BAB/BAK
Klien mampu BAB/BAK di kamar mandi tanpa bantuan orang lain.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore.
d. Berpakaian
Klien menyatakan memakai baju sendiri
e. Istirahat
Klien tidur siang : 13.00 s.d 16.00
Klien Tidur malam : 21.00 s.d 05.00
Klien sesudah bangun tidur mandi dan mengerjakan shalat
f. Penggunaan Obat
Klien menyatakan minum obat 3x sehari (pagi, siang, sore) dan di minum sehabis
makan.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan akan terus melanjutkan perawatannya.
h. Kegiatan di dalam Rumah
Klien mengatakan mampu melakukan kegiatan di dalam rumah seperti menyapu dan
membersihkan tempat tidur.
i. Kegiatan di luar Rumah
Klien mengatakan setiap harinya ia di rumah hanya main dengan teman-temannya.

8. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik
Schizoprenia Paranoid
b. Terapi Medik
- CPZ 1x1 100 mg
- Haloperidol 2x1 2 mg
- Resperidone 2 x 1 2 mg

9. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Paraf
1. 1 DS : Klien mengatakan mendengar Resiko mencederai diri
suara-suara yang memanggil namanya sendiri, orang lain dan
ketika sedang shalat dan mau tidur lingkungan
sehingga klien tidak bisa mengontrol
dirinya.
DO :
- Gerakan mata cepat
- Tampak kebingungan dan
gelisah
2. 2 DS : Klien mengatakan sering Perubahan sensori
mendengar suara-suara yang persepsi: halusinasi
memanggil namanya ketika sedang pendengaran
shalat dan mau tidur
DO : - Klien terlihat melamun
- Tampak kebingungan

3. 3 DS : Klien mengatakan lebih senang Isolasi sosial: menarik diri


menyendiri daripada ngobrol dengan
orang lain karena malas
DO : - Terlihat melamun
- Duduk sendiri
10. Daftar Masalah Keperawatan

11. Daftar Diagnosa Keperawatan

a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan


b. Perubahan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
c. Isolasi sosial: menarik diri

B. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
1. Perilaku TUM : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling percaya dengan
kekerasan Klien dapat mengenal bersahabat, menggunakan prinsip komunikasi
mencedera hakusinasinyasehingg menunjukan rasa terapeutik.
i diri a tidak mencederai senang, ada kontak a. Sapa klien dengan ramah baik verbal
sendiri, diri sendiri, orang mata, mau berjabat maupun non verbal.
orang lain lain dan lingkungan. tangan, mau b. Perkenalkan diri dengan sopan.
dan menyebutkan nama, c. Tanyakan nama lengkap klien dan
lingkungan TUK 1 : mau menjawab nama panggilan yang disukai klien.
berhubung Klien dapat membina salam, klien duduk d. Jelaskan tujuan pertemuan.
an dengan hubungan saling berdampingan e. Jujur dan menepati janji.
perubahan percaya. dengan perawat, f. Tunjukan sikap empati dan menerima
persepsi mau mengutarakan klien apa adanya.
sensorik : masalah yang g. Beri perhatian kepada klien dan
halusinasi dihadapinya. perhatikan kebutuhan dasar klien.
dengar dan
lihat.
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN

TUK 2 : 2.1. Klien dapat 2.1.1. Adakan kontak sering dan singkat secara
Klien dapat mengenal menyebutkan bertahap.
halusinasinya. waktu, isi, 2.1.2. Observasi tingkah laku klien terkait
frekuensi timbulnya dengan halusinasi-nya; bicara dan tertawa
halusinasi. tanpa stimulus, memandang
kekiri/kanan/depan seolah-seolah ada teman
bicara.
2.1.3. Bantu klien mengenal halusinasinya.
a. Jika menemukan klien yang sedang
halusinasi-nya, tanyakan apakah ada suara
yang didengar.
b. Jika klien menjawab ada, lanjutkan; apa
yang dikatakan.
c. Katakan bahwa perawat percaya klien
mendengar suara itu, namun perawat sendiri
tidak mendengarnya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi).
d. Katakan bahwa klien lain juga ada seperti
klien.
e. Katakan bahwa perawat akan membantu
klien.
2.1.4. Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang menimbul-kan/tidak
menimbulkan halusinasi.
b. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore dan malam atau jika
sendiri, jengkel/sedih)

2.2. Klien dapat 2.2.1. Diskusikan dengan klien apa yang


mengungkapkan dirasakan jika terjadinya halusinasi
perasaan terhadap (marah/takut, sedih, senang) beri
halusinasinya. kesempatan mengungkapkan perasaan.
TUK 3 : 3.1. Klien dapat 3.1.1. Identifikasi bersama klien cara tindakan
Klien dapat menyebutkan yang dilakukan jika terjadi halusinasinya
mengontrol tindakan yang (tidur, marah, menyibukan diri, dll).
halusinasinya. biasanya dilakukan 3.1.2. Diskusikan manfaat dan cara yang
untuk digunakan klien, jika bermanfaat beri
mengendalikan pujian.
halusinasinya.
3.2. Klien dapat 3.2.1. Diskusikan cara baru untuk
menyebutkan cara memutus/mengontrol timbulnya halusinasi :
baru. a. Katakan “saya tidak mau dengar kamu”
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
(pada saat halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk
bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi
yang didengarnya.
c. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar
halusinasi tidak sempat muncul.
d. Meminta keluarga/teman/perawat
menyapa jika tampak bicara sendiri.
3.3. Klien dapat 3.3.1. Bantu klien memilih dan melatih cara
memilih cara memutus halusinasi secara bertahap.
mengatasi
halusinasi seperti
yang telah
didiskusikan
dengan klien.
3.4. Klien dapat 3.4.1. Beri kesempatan untuk melakukan cara
melaksanakan cara yang telah dilatih. Evaluasi hasilnya dan
yang telah dipilih beri pujian jika berhasil.
untuk
mengendalikan
halusinasinya.
3.5. Klien dapat 3.5.1. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
mengikuti terapi kelompok, orientasi realita, stimulasi
aktivitas kelompok. persepsi.

TUK 4: 4.1. Keluarga dapat 4.1.1. Anjurkan klien untuk memberi tahu
Klien dapat dukungan membina hubungan keluarga jika mengalami halusinasi.
dari keluarga dalam saling percaya
mengonrol dengan perawat.
halusinasinya.
4.2. Keluarga dapat 4.2.1. Diskusikan dengan keluarga (pada saat
menyebutkan keluarga berkunjung/pada saat kunjungan
pengertian, tanda rumah).
dan tindakan untuk a. Gejala halusinasi yang dialami klien.
mengendalikan b. Cara yang dapat dilakukan klien dan
halusinasi. keluarga untuk memutus halusinasi.
c. Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi dirumah; beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian
bersama.
d. Beri informasi waktu follow up atau
kapan perlu mendapat bantuan; halusinasi
tidak terkontrol dan resiko mencederai
orang lain.

TUK 5 : 5.1. Klien dan keluarga 5.1.1. Diskusikan dengan klien dan keluarga
Klien dapat dapat menyebutkan tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat.
memanfaatkan obat manfaat, dosis dan
dengan baik. efek samping obat.
5.2. Klien dapat 5.2.1. Anjurkan klien minta sendiri obat pada
mendemonstra- perawat dan merasakan manfaatnya.
sikan penggunaan
obat dengan benar.
5.3. Klien dapat 5.3.1. Anjurkan klien bicara dengan dokter
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
informasi tentang tentang manfaat dan efek samping obat yang
manfaat dan efek dirasakan.
samping obat.
5.4. Klien memahami 5.4.1. Diskusikan akibat berhentinya minum
akibat berhentinya obat-obat tanpa konsultasi.
minum obat tanpa
konsultasi
5.5. Klien dapat 5.5.1. Bantu klien menggunakan obat dengan
menyebutkan prinsip 5 (lima) benar.
prinsip 5 benar
penggunaan obat.

2. Perubahan TUM :
persepsi- Klien dapat
sensorik; berinteraksi dengan
halusinasi orang lain sehingga
dengar tidak terjadi
berhubung halusinasi.
an dengan
menarik
diri.
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling percaya dengan
Klien dapat membina bersahabat, mengungkapkan prinsip komunikasi
hubungan saling menunjukkan rasa terapeutik :
percaya. senang, ada kontak a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal
mata, mau berjabat maupun nonverbal.
tangan, mau b. Perkenalkan diri dengan sopan.
menyebutkan nama, c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama
mau menjawab panggilan yang disukai klien.
salam, klien mau d. Jelaskan tujuan pertemuan.
duduk e. Jujur dan menepati janji.
berdampingan f. Tunjukkan sikap empati dan menerima
dengan perawat, klien apa adanya.
mau mengutarakan g. Beri perhatian kepada klien dan
masalah yang perhatikan kebutuhan dasar klien.
dihadapi.
TUK 2 : 2.1 Klien dapat 2.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku
Klien dapat menyebutkan menarik diri dan tanda-tandanya.
menyebutkan penyebab menarik 2.1.2. Berikan kesempatan pada klien untuk
penyebab menarik diri yang berasal mengungkapkan perasaan penyebab
diri. dari : menarik diri atau tidak mau bergaul.
- Diri sendiri 2.1.3. Diskusikan bersama klien tentang
- Orang lain perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
- Lingkungan penyebab yang muncul.
2.1.4. Berikan pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan perasaannya.
TUK 3 : 3.1.Klien dapat 3.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat
Klien dapat menyebutkan dan keuntungan berhubungan dengan orang
menyebutkan keuntungan lain.
keuntungan berhubungan 3.1.2. Beri kesempatan pada klien untuk
berhubungan dengan dengan orang lain. mengungkapkan perasaan tentang
orang lain dan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
kerugian tidak 3.1.3. Diskusikan bersama klien tentang
berhubungan dengan manfaat berhubungan dengan orang lain.
orang lain 3.1.4. Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain.
3.2. Klien dapat 3.2.1. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian
menyebutkan tidak berhubungan dengan orang lain.
kerugian tidak 3.2.2. Beri kesempatan kepada klien untuk
berhubungan mengungkapkan perasaan tentang kerugian
dengan orang lain. bila tidak berhubungan dengan orang lain.
3.2.3. Diskusi bersama klien kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
3.2.4. Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.

TUK 4 : 4.1.Klien dapat 4.1.1. Kaji kemampuan klien membina


Klien dapat mendemonstrasikan hubungan dengan orang lain.
melakukan hubungan hubungan sosial 4.1.2. Dorong dan bantu klien untuk
sosial secara bertahap secara bertahap berhubungan dengan orang lain, melalui
antara : tahap :
- Klien dan perawat. - Klien dan perawat.
- Klien dan perawat - Klien dan perawat dan pasien lain.
dan klien. - Klien dan perawat dan perawat lain dan
- Klien dan perawat pasien lain.
dan keluarga. - Klien dan keluarga/ kelompok/ masyarakat.
- Klien dan perawat 4.1.3. Beri reinforcement positif terhadap
dan kelompok keberhasilan yang telah dicapai.
4.1.4. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat
berhubungan.
4.1.5. Diskusikan jadwal kegiatan harian yang
dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu.
4.1.6. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan
harian.
4.1.7. Beri reinforcement positif atas kegiatan
klien di ruangan.
TUK 5 : 5.1.Klien dapat 5.1.1. Dorong klien untuk mengungkapkan
Klien dapat mengungkapkan perasaannya bila berhu-bungan dengan
mengungkapkan perasaannya setelah orang lain.
perasaannya setelah berhubungan 5.1.2. Diskusikan dengan klien tentang
berhubungan dengan dengan orang lain perasaan manfaat berhubungan dengan
orang lain untuk : orang lain.
- Diri sendiri 5.1.3. Beri reinforcement positif terhadap
- Orang lain kemampuan klien mengungkapkan perasaan
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
manfaat berhubungan dengan orang lain
TUK 6 : 6.1. Keluarga dapat 6.1.1. Bina hubungan saling percaya
Klien dapat : dengan keluarga :
memberdayakan - Menjelaskan - Salam, perkenalkan diri.
sistem pendukung perasaannya. - Sampaikan tujuan.
atau keluarga mampu - Menjelaskan cara - Buat kontrak.
mengembangkan merawat klien - Eksplorasikan perasaan keluarga.
kemampuan klien menarik diri. 6.1.2. Diskusikan dengan anggota keluarga
untuk berhubungan - Mendemon- tentang :
dengan orang lain strasikan cara - Perilaku menarik diri.
perawatan klien - Penyebab perilaku menarik diri.
menarik diri. - Akibat yang akan terjadi jika perilaku
- Berpartisipasi menarik diri tidak ditanggapi.
dalam perawatan - Cara keluarga klien menghadapi klien
klien menarik diri. menarik diri.
6.1.3. Dorong anggota keluarga untuk memberi
dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
6.1.4. Anjurkan anggota keluarga secara rutin
dan bergantian menjenguk klien minimal
satu kali seminggu.
6.1.5. Beri reinforcement positif atas hal-hal
yang telah dicapai oleh keluarga

3. Isolasi TUM :
sosial; Klien dapat
menarik berinteraksi dengan
diri orang lain secara
berhubung optimal.
an dengan
harga diri
rendah
TUK 1:
Klien dapat membina 1.1. Setelah 3x
hubungan saling pertemuan klien
percaya. dapat menunjukan
ekspresi wajah
1.1.1. Bina hubungan saling percaya dengan
bersahabat,
mengungkapkan prinsip komunikasi
menunjukan rasa
terapeutik :
senang, ada kontak
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal
mata, mau berjabat
mapun non verbal.
tangan, mau
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
menyebutkan nama,
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama
mau menjawab
panggilan yang disukai klien.
salam, klien mau
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
duduk
e. Jujur dan menepati janji.
berdampingan
f. Tunjukan sikap empati dan menerima
dengan perawat,
klien apa adanya.
mau mengutarakan
g. Beri perhatian kepada klien dan
masalah yang
perhatikan kebutuhan dasar klien.
dihadapi.
DIAGNOS PERENCANAAN
A
NO INTERVENSI
KEPERA TUJUAN KRITERIA EVALUASI
WATAN
TUK 2 : 2.1.Setelah 4x 2.1.1. Diskusikan kemampuan dan aspek
Klien dapat pertemuan klien positif yang dimiliki klien.
mengidentifikasi dapat 2.1.2. Setiap bertemu klien dihindari memberi
kemampuan dan mengidentifikasi penilaian negatif.
aspek positif yang kemampuan dan 2.1.3. Utamakan memberi pujian yang realistis.
dimiliki aspek positif yang
dimiliki :
- Aspek intelektual
- Aspek sosial
budaya.
- Aspek fisik.
- Aspek
emosional/ke-
pribadian klien.
TUK. 3 : 3.1. Setelah 6X 3.1.1. Diskusikan dengan klien kemampuan
Klien dapat menilai pertemuan klien yang masih dapat digunakan selama sakit.
kemampuan yang dapat menyebutkan 3.1.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
digunakan kemampuan yang dilanjutkan penggunaannya.
dapat digunakan.

TUK. 4 : 4.1. Setelah 7X 4.1.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang


Klien dapat pertemuan klien dapat dilakukan setiap hari sesuai
(menetapkan) membuat rencana kemampuan :
merencanakan kegiatan harian. - Kegiatan mandiri.
kegiatan sesuai - Kegiatan dengan bantuan sebagian.
dengan kemampuan - Kegiatan yang membutuhkan bantuan
yang dimiliki. total.
4.1.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien.
4.1.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang boleh dilakukan klien.
TUK 5 : 5.1. Setelah 10 kali 5.1.1. Beri kesempatan pada klien untuk
Klien dapat pertemuan klien mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
melakukan kegiatan dapat melakukan 5.1.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.
sesuai kondisi sakit kegiatan sesuai 5.1.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di
dan kemampuannya kondisi sakit dan rumah.
kemampuan.

TUK. 6 : 6.1. Setelah 12 kali 6.1.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
Klien dapat pertemuan klien tentang cara merawat klien dengan harga
memanfaatkan sistem dapat diri rendah.
pendukung yang ada. memanfaatkan 6.1.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
sistem pendukung selama klien dirawat.
yang ada di 6.1.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
keluarga. di rumah.
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/ Dx. Tujuan Implementasi Evaluasi TTD


Tgl Kep

I TUM:
Setelah tindakan
kepada klien, klien
tidak akan
mencederai orang
lain dan lingkungan
Selasa I TUK 1 : 1. Membina hubungan saling S : - “Taerwin”.
10 – 4 - Klien dapat percaya dengan klien dengan - “ Erwin”.
2018 membina hubungan menggunakan prinsip O : - Klien diam saja saat
saling percaya. komunikasi terapeutik. disapa dengan salam
Jam a. Menyapa klien dengan dan dikatakan tentang
14.30 ramah baik verbal maupun tujuan pertemuan.
WIB non verbal. - Klien mau duduk
“Assalamu’alaikum” berdampingan dengan
b. Memperkenalkan diri perawat dan menatap
dengan ramah. perawat.
“Boleh berkenalan” - Klien menganggukan
“Nama saya David “ kepala ketika diajak
c. Menanyakan nama lengkap untuk bertemu
dan nama panggilan yang kembali besok.
disukai klien. A: Hubungan saling
“Namanya siapa ?” percaya dapat terbina,
“Dipanggil siapa ?” klien mau bicara dan
menjawab pertanyaan
d. Menjelaskan tujuan perawat.
pertemuan. P : Teruskan intervensi
“Saya perawat, saya ingin untuk mencapai TUK
membantu kamu” 2. Membuat kontrak
e. Jujur dan menepati janji. untuk bertemu besok
f. Menunjukkan sikap empati pagi pukul 08.30
dan menerima klien apa WIB.
adanya.
g. Memberi perhatian kepada
klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien.
h. Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya.
“Bisa kita ketemu lagi ,
besok pagi jam 08.30 WIB.”

Selasa I TUK 4 1. Membina hubungan saling S : - Keluarga


10 – 4 - Klien dapat percaya dengan keluarga . mengatakan tidak tahu
2018 dukungan dari Memperkenalkan diri dan apa penyebab klien
Jam keluarga dalam tujuan pertemuan bisa mengamuk dan
14.50 mengontrol 2. Mendiskusikan dengan cara merawat klien
WIB halusinasinya. keluarga tentang : bila dirumah.
a. Gejala halusinasi yang
dialami klien. O : - Keluarga mau
b. Cara yang dapat dilakukan mengungkapkan
klien dan keluarga untuk permasalahan yang
memutus halusinasi. dialami dalam cara
c. Cara merawat anggota merawat klien.
keluarga yang halusinasi A : Klien dapat
dirumah; beri kegiatan, dukungan dari
jangan biarkan sendiri, keluarga dalam
Hari/ Dx. Tujuan Implementasi Evaluasi TTD
Tgl Kep

makan bersama. mengontrol


d. Beri informasi waktu follow halusinasinya.
up atau kapan perlu P: -
mendapat bantuan;
halusinasi tidak terkontrol
dan resiko mencederai orang
lain.
Rabu 11 I TUK 2 1. Mengobservasi tingkah laku S : - “Klien mengatakan
–4- Klien dapat klien terkait dengan suara yang didengar
2018 mengenal halusinasi halusinasinya. suara setan“
08.30 nya. 2. Membantu klien mengenal O : - Klien mampu
WIB halusinasinya mengulang kembali
apa yang telah
diajarkan perawat.
“Suara yang didengar
padahal tidak ada
orang yang berbicara
dinamakan halusinasi
dengar“.
- Klien tidak mau
mengakui bahwa dia
masih mendengar
bisikan-bisikan
tersebut.
A : Klien dapat
mengenal
halusinasinya.
P: Lanjutkan intervensi
TUK 3.

RAbu 11 I TUK 3 1. Mengidentifikasi bersama S : - “Aku kada handak


–4- Klien dapat klien cara tindakan yang dangar ikam”
2018 mengontrol dilakukan jika terjadi “Aku mencari
halusinasinya. halusinasi. kawan”
2. Mendiskusikan manfaat dan O : - Klien mampu
cara yang digunakan klien, menyebutkan kembali
jika bermanfaat beri pujian. cara mengontrol
3. Mendiskusikan cara baru halusinasi seperti yang
untuk memutus / mengontrol diajarkan perawat.
timbulnya halusinasi : A : Klien masih belum
a. Katakan “ Saya tidak bisa mengontrol
mau mendengar kamu” halusinasinya secara
b. Menemui orang lain penuh.
(perawat/teman/anggota P : Lanjutkan intervensi
keluarga) untuk bercakap- TUK 3. buat kontrak
cakap/mengatakan halusinasi untuk bertemu besok
yang didengar. pagi jam 08.00
c. Membuat jadwal
kegiatan sehari – hari agar
bisikan itu tidak sempat
muncul.
d. Meminta teman,
keluarga atau perawat disini
untuk menyapamu bila
tampak bicara sendiri. “
Hari/ Dx. Tujuan Implementasi Evaluasi TTD
Tgl Kep

Kamis TUK 5 1. Mendiskusikan dengan S : - “Ulun minum obat 3


12 – 4 - Klien dapat klien dan keluarga tentang kali sehari habis
2018 memanfaatkan obat dosis, frekuensi dan manfaat makan”.
dengan baik. obat. - Klien mengetahui
2. Menganjurkan klien jumlah obat yang
meminta sendiri obat pada diminum baik pagi,
perawat dan merasakan siang ataupun malam
manfaatnya. hari
3. Mendiskusikan akibat O : - Klien minum obat
berhentinya minum obat- habis makan sesuai
obat tanpa konsultasi. dengan jumlah yang
4. Membantu klien diberikan oleh
menggunakan obat dengan perawat.
prinsip 5 benar. A : Klien dapat
5. Menjelaskan tentang memanfaatkan obat
kegunaan masing-masing dengan baik.
obat yang diminum oleh P : Melanjutkan
klien. pemberian pengobatan
6. Memberikan obat : sesuai program.
- Chlorpromazine 100 mg.
- Haloperidol 2 mg.
- Resperidone 2 mg
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA TN.T DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG POLIKLINIK JIWA RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG

NAMA : Untung Wiguno


NIM : G3A017124

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai