Anda di halaman 1dari 6

a.

Karbohidrat
Asupan karbohidrat untuk pasien penyakit ginjal kronis harus cukup untuk

menghindari kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri adalah salah satu komplikasi

potensial pada kasus penyakit ginjal kronis mengingat pembatasan protein dan

gangguan nafsu makan pada pasien. Menurut panduan National Kidney Foundation/

Kidney Dialysis Outcomes Quality Initiative (NKF K/DOQI, 2000), anjuran asupan

karbohidrat untuk pasien penyakit ginjal kronis adalah 35 kkal/kgBB/hari untuk

pasien dewasa dan 30-35 kkal/kgBB/hari untuk pasien kelompok usia lanjut.

Sedangkan menurut panduan European Best Practice Guidelines (EBPG, 2007)

anjuran asupan karbohidrat untuk pasien seperti ini adalah 30-40 kkal/kgBB/hari.
b. Protein
Protein merupakan salah satu komponen nutrisi yang menjadi fokus utama dalam

manajemen nutrisi pasien penyakit ginjal kronis. Pemberian protein kepada pasien

penyakit ginjal kronis memerlukan ketepatan; jika terlalu banyak melebihi kebutuhan

hariannya, dapat timbul antara lain komplikasi uremia, gejala-gejala bendungan cairan

(edema), dan perburukan penyakit ginjal pasien. Sebaliknya jika diberikan terlalu

sedikit, pasien cenderung akan mengalami malnutrisi energi protein dan dehidrasi;

yang juga dapat memperburuk perjalanan penyakit ginjalnya.


Prinsip utamanya adalah bahwa pada pasien penyakit ginjal kronis tahap predialisis,

pembatasan asupan protein sangat penting untuk memperlambat progresivitas

penyakit ginjal. Sedangkan pada pasien yang sudah menjalani dialisis, baik

hemodialisis maupun dialisis peritoneal, asupan protein justru harus ditambah untuk

mengimbangi jumlah protein yang hilang pada saat proses dialisis dilakukan.
Memilih jenis protein yang boleh diberikan kepada pasien juga harus mendapat

perhatian khusus, karena pasien penyakit ginjal kronis perlu mendapatkan asupan

protein bernilai biologis tinggi, yang memiliki kandungan asam amino esensial dan

nonesensial lengkap.
c. Lemak
Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal kronis disamakan dengan orang

sehat, yaitu meliputi 30% total asupan kalori harian, dengan rasio asam lemak tak

jenuh terhadap asam lemak jenuh tidak kurang dari 1:1. EBPG (2007) menganjurkan

agar asupan lemak diatur sedemikian sehingga kadar kolesterol total pasien tidak

kurang dari 150 mg/dL; karena kadar kolesterol yang terlalu rendah berkaitan dengan

prognosis penyakit ginjal kronis yang kurang baik.


d. Vitamin dan mineral
Pada penyakit ginjal kronis, beberapa vitamin mengalami perubahan metabolisme

sehubungan dengan perjalanan penyakit itu sendiri, dengan berkurangnya asupan

makanan, ataupun dengan dialisis yang dilakukan. Misalnya kebutuhan vitamin B6

meningkat pada pasien ginjal dengan anemia yang mendapat terapi erythropoietin,

dan kebutuhan asam folat meningkat karena kecenderungan pasien ginjal mengalami

hiperhomosisteinemia.
Sedangkan untuk mineral perlu diperhatikan asupannya pada pasien penyakit ginjal

kronis. Natrium, kalium, dan fosfor merupakan contoh mineral yang perlu dibatasi.

Sedangkan zat besi, zinc, dan selenium merupakan contoh mineral yang sering turun

kadarnya pada pasien ginjal; sehingga perlu mendapat suplementasi khusus.


e. Air
Asupan air untuk penderita penyakit ginjal kronis harus diperhatikan agar tidak

memberatkan kerja jantung maupun ginjal. Untuk pasien predialisis, jika pasien dapat

mentoleransi, air boleh diberikan sampai dengan 3000 mL per hari. Namun pada

pasien dialisis, yang umumnya sudah berada dalam stadium penyakit ginjal kronis

sangat lanjut, anjuran asupan air adalah tidak lebih dari 1500 mL per hari. Biasanya,

asupan air untuk pasien penyakit ginjal kronis tahap dialisis dihitung berdasarkan

keluaran urine per 24 jam terakhir, ditambah dengan 500 mL. Cairan tidak hanya

diperhitungkan dari air yang diminum, tetapi juga dari makanan yang kandungan

airnya tinggi.
Pada pasien penyakit ginjal kronis nutrisi selain intake protein perlu juga

diperhatikan asupan kalori dll, seperti terlihat pada tabel 3

Tabel 3

Berikut adalah Rekomendasi Nutrisi Harian Pada Pasien CKD Stadium 1–5

(Goldstein & LaPierre, 2014)

Nutrient Stadium 1–4 Hemodialisis Peritoneal


Dialisis

Protein LFG >30 ≥1.2 g/kg/hari ≥1.2-1.3 g/kg/hari


mL/min/1.73 m2: ≥0.8 dengan paling paling sedikit
g/kg/hari sedikit 50% 50% HBV
HBV
LFG 15-29
mL/min/1.73 m2: 0.6-
0.75 g/kg/hari
Sindrom Nefrotik:
0.8-1.0 g/kg/hari

Energi 35-40 kkal/kg, ≥60 tahun: 30- ≥60 tahun : 30-35


(jika tergantung status 35 kkal/kg kkal/kg termasuk
pasien nutrisi dan faktor stres kalori dialisat
<60 tahun : 35
<90%
kkal/kg <60 tahun: 35
atau
kkal/kg termasuk
>115%
kalori dialisat
dari rata-
rata BB
standar,
gunakan
aBWef)

Fosfat 10-20 mg/g protein 900 mg/hari 900 mg/hari atau


atau 600-800 mg/hari atau or <17 <17 mg/kg/hari
mg/kg/hari

Sodium Bervariasi menurut 2000-3000 Tergantung


penyebab CKD; mg/hari (88- pemeriksaan fisik
biasanya “no added 130 CAPD dan APD,
salt” (i.e., 2-4 g/hari) mmol/hari) 3000-4000
mg/hari (130-175
mmol/hari)

Potassium Biasanya tidak 40 mg/kg atau Tidak dilarang


dilarang sampai LFG kira-kira 2000- pada CAPD and
<10 mL/min/1.73 m2 3000 mg/hari APD: kira-kira
(50-80 3000-4000
mmol/hari) mg/hari (80-105
mmol/hari)
kecuali serum
level meningkat
atau menurun

Cairan Berdasarkan status 500-1000 CAPD dan APD,


klinis mL/hari kira-kira 2000-
ditambah 3000 mL/hari
jumlah urin berdasarkan status
perhari klinis; tidak
dilarang jika BB
dan TD terkontrol
dan sisa fungsi
ginjal 2-3 L/hari

Calcium 800 mg/hari atau bila 800 mg/hari 800 mg/hari atau
perlu untuk menjaga atau bila perlu bila perlu untuk
target level serum untuk menjaga menjaga target
target level level serum
serum

Vitamins RDA untuk vitamin B Vitamin C, 60- Vitamin C, 60-


and complex dan C; zinc, 100 mg; 100 mg; vitamin
minerals iron, calcium, and vitamin B6, 5- B6, 5-10 mg;
vitamin D 10 mg; folic folic acid, 0.8-1
acid, 0.8-1 mg; mg; DRI for
DRI for others; others;
individualize individualize
zinc, calcium, zinc, calcium,
iron, and iron, and vitamin
vitamin D D

Catatan:
aBWef: Adjusted edema-free body weight; APD: automated peritoneal
dialysis; CAPD: continuous ambulatory peritoneal dialysis; CKD:
chronic kidney disease; DRI: dietary reference intake; LFG: Laju Filtrasi
Glomerulus; HBV: high biologic value; NAS: no added salt; RDA:
recommended dietary allowance.

Anda mungkin juga menyukai