Anda di halaman 1dari 28

SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan ialah
PEMBANGUNAN PASAR TRADISIONAL MONTONG BETER
2. Lokasi Pekerjaan :
Terletak di Montong Beter – Lombok Timur
3. Jenis Pekerjaan :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
III. PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN PASANGAN &
IV.
PLESTERAN
V. PEKERJAAN LANTAI DAN PLAFOND
VI. PEKERJAAN GORDING & ATAP
VII. PEKERJAAN BESI
VIII
PEKERJAAN PENGECATAN
.
IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

4. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pekerjaan kontraktor harus menyediakan :
a. Tenaga kerja/Tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu, alat-alat pengangkut dan alat-alat lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.

5. Cara Pelaksanaan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-1


Mt. Beter
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai
dengan ketentuan- ketentuan dalam Rencana Kerja & Syarat-syarat
(RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasaan serta mengukuti
petunjuk Direksi.

PASAL 2
PERATURAN-PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG
DIGUNAKAN

1. Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali bila ditentukan lain dalam


Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya.
 Perpres No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya.
 Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia
atau Algemene voowaarden voor de uitvoering bij aanneming van
openbore werken (AV)1941.
 Keputusan-keputusan Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik
dari Dewan.
 Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
 Peraturan dari Dinas Keselamatan Kerja dan Departemen Tenaga
Kerja. e. Undang-Undang jasa konstruksi Tahun 2000.
 Peraturaan/ketentuan lain yang dikeluarkan oleh
Jawatan/Instasi Pemerintah setempat yang berkekuatan dengan
permasalahan bangunan
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir 1 ayat 2 termasuk diatas
berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang
sah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk Gambar-gambar
Detail dan Perubahan yang disahkan oleh Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-2
Mt. Beter
e. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang disetujui oleh Direksi
PASAL 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar-gambar dan Rencana


Kerja dan Syarat- syarat (RKS) termasuk tambahan-tambahan dan
perubahan yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila Gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat adalah GAMBAR. Bila suatu gambar
tidak cocok dengan yang lain, maka gambar yang memakai skala
lebih besar yang berlaku
3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keraguan sehingga
dalam pelaksanaan menimbulkan keresahan bagi kontraktor
wajib menanyakan pada pengawas lapangan/Direksi dan
kontraktor mengikuti keputusannya.

PASAL 4
PERSIAPAN DI LAPANGAN

1. Pemborong harus menyediakan dan membuat sebuah Direksikeet


yang cukup untuk melaksanakan tugas pekerjaan administrasi
lapangan bagi pengawas dan Direksi yang lengkap dengan alat-
alat kerja minimal berupa :
a. 1 (satu) set kursi duduk yang memadai dan pantas.
b. 1 (satu) meja tulis berikut kursinya.
c. 1 (satu) papan tulis (White board) serta perlengkapannya.
d. (satu) lembar polywood dipasang pada dinding untuk memasang
gambar.
e. 1 (satu) rak untuk menyimpan arsip.
f. Perlengkapan PPPK yang dapat dipergunakan oleh semua pihak.
2. Pemborong harus menyediakan sarana alat tulis menulis seperti buku
harian untuk catatan-catatan, teguran, saran dan petunjuk dalam
pelaksanaan berupa buku tamu, buku Direksi/Pengawas. Jenis
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-3
Mt. Beter
laporan/catatan yang harus ada di Ruang Direksikeet adalah :

a. Catatan kemajuan fisik setiap hari


b. Catatan mengenai cuaca setiap hari
c. Catatan bahan-bahan yang diterima maupun ditolak oleh
Pengawas Lapangan.
d. Catatan Sipil tenaga kerja yang masuk (bekerja) pada setiap
hari
e. Catatan-catatan mengenai kejadian-kejadian lainnya yang
memerlukan pencatatan lebih lanjut.
f. Buku tamu atau Direksi
g. Buku pengawas lapangan
3. Apabila diperlukan kontraktor harus membuat gudang/los kerja
yang cukup untuk menyimpan bahan-bahan yang diperlukan dan
tempat para pekerja.

PASAL 5
TENAGA KERJA KONTRAKTOR

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja inti untuk


dipekerjakan dilapangan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
1. Tenaga Pelaksana teknis yang terampil dan berpengalaman
dalam bidangnya dan pengawas mandor dan kepala tukang yang
cakap dalam melakukan pengawasan yang tepat untuk pekerjaan
yang memerlukan pengawasan mereka.
2. Tenaga kerja terampil, setengah terampil dan tidak terampil sesuai
dengan keperluan
4. Untuk pelaksanaan. Penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
sesuai dan tepat pada waktunya.
5. Tenaga kerja inti yang ditugaskan dilapangan minimal terdiri dari :

 Kepala Pelaksana

 Pelaksana

 Administrasi

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-4


Mt. Beter
6. Mengeluarkan tenaga kerja kontraktor (pekerja, tukang, kepala
tukang, mandor)
7. Direksi pekerjaan berhak menolak dan mewajibkan kontraktor
memberhentikan seseorang yang dipekerjakan olek kontraktor pada
atau sehubungan dengan pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan, yang menurut direksi pekerjaan berprilaku tidak senonoh,
tiak cakap atau ceroboh dalam pelaksanaan tugasnya atau yang
menurut pertimbangan.
Direksi pekerjaan orang tersebut tidak patut dipekerjakan dan
orang tersebut tidak boleh dipekerjakan lagi tanpa izin tertulis dari
Direksi Pekerjaan. Orang yang diberhentikan secara demikian dari
pekerjaan harus diganti secepat mungkin dengan seorang
pengganti yang cakap yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

PASAL 6
RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE)

Time Schedule yang dimaksud adalah dibuat dalam bentuk kurva


“S”, Barchad dan Network Planing yang memuat penjelasan tentang
rencana kerja pelaksanaan pekerjaan an penyediaan bahan yang sesuai
dengan persyaratan dalam Dokumen Lelang ini.

PASAL 7
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

a. Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa


Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa
penuh dari kontraktor.
b. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti bahwa kontraktor lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan.
c. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pihak
Pertama/ Pemilik Proyek dan Pengawas Lapangan, nama dan
jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-5


Mt. Beter
d. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pengelola Proyek dan
Pengawas Lapangan, pelaksana kurang mampu/kurang
cakap memimpin pekerjaan maka akan diberitahukan kepada
kontraktor secara tertulis untuk mengganti pelaksana.
e. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan pemberitahuan,
kontraktor wajib sudah menunjuk pelaksana pengganti yang akan
memimpin pelaksanaan atau kontraktor sendiri. (Penanggung
Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

PASAL 8
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR DAN PELAKSANA

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukan dalam jam kerja apabila


terjadi hal-hal yang mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib
memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di
lokasi kepada Pengelola Proyek daan Pengawas Lapangan.
2. Alamat Kontraktor/Pelaksana diharapkaan tidak sering berubah-
ubah selama pekerjaan.

PASAL 9
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan dilapangan terhadap


barang-barang milik proyek, Pengawas Lapangan dan pihak ketiga
yang ada dilapangan.
2. Untuk maksud-maksud tersebut bila dianggap perlu kontraktor harus
membuat pagar pengaman dari kayu atau bahan lain yang biayanya
menjadi tanggungan kontraktor.
3. Jika terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah
disetujui Pengawas Lapangan baik yang belum maupun yang telah
terpasang tetap menjadi tanggung jawab pemborong (kontraktor) dan
tidak diperhitungkan dalam pekerjaan (Biaya Pekerjaan Tambahan).

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-6


Mt. Beter
PASAL 10
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Kontaktor diwajibkan menyediakan alat-alat Pengobatan (obat-


obatan) menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi petugas dan pekerja
dilapangan.
2. Kontaktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan
memenuhi syarat- syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja
yang ada dibawah kekuasaan kontaktor.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih kamar mandi, WC, yang
layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja, membuat
tempat penginapan dilapangan untuk pekerja (barak kerja).
4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan
para pekerja wajib
diberikan oleh kontaktor sesuai dengan peraturan perundangan yang
ada.

PASAL 11
ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Sebelum pekerjaan fisik dimulai, semua alat pelaksanaan pekerjaan harus


disediakan oleh kontaktor, dan dalam keadaan baik dan siap pakai antara
lain :
1. Truk/Dump Truk
2. Pick Up
3. Beton Molen
4. Pompa Air
5. Alat-alat Tukang Kayu, Batu, dan Besi

Jumlah kapasitas maupun merk peralatan disesuaikan dengan aktivitas di


lapangan yang di koordinasikan dengan Pengawas Lapangan/Direksi.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-7
Mt. Beter
PASAL 12
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Sebelum dilakukan penggalian, lokasi yang akan dibangun harus


dibersihkan dahulu dari bekas akar-akar pohon maupun sampah-
sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
2. Bouwplank/Profil harus dibuat dengan bahan kayu yang kuat dan lurus
selama pelaksanaan sedang berjalan. Bowplank/Profil yang rusak
segera diperbaiki, serta permukaan papan Bowplank/Profil harus
diketam agar permukaan menjadi lurus, dan tebal papan minimal
2,5 cm dan lebar 20 cm.
3. Penggalian pondasi dapat dilaksanakan setelah Bowplank penandan,
ukuran-ukuran pada patok telah mendapat persetujuan dari Direksi
Teknik.

PASAL 13
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan–bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhui


syarat-syarat yang ditentukan dalam Syarat-syarat Teknis ini.
2. Pengawas Lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan
kontraktor wajib memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksa dahulu
oleh Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bahan bangunan yang telah didatangkan ditempat
pekerjaan tetapi ditolak pemakaiannya oleh Pengawas Lapangan
harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2 x
24 jam sejak jam penolakan.
5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor
tetapi telah ditolak.
6. Pengawas Lapangan, pekerjaan tersebut segera dihentikan dan
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-8
Mt. Beter
selanjutnya dibongkar atas biaya kontrakror.
7. Apabila Pengawas Lapangan merasa perlu meneliti suatu bahan
lebih lanjut, Pengawas Lapangan berhak mengirim bahan-bahan
tersebut ke laboratorium bidang pengujian Dinas Pekerjaan Umum
atau laboratorium Perguruan Tinggi di Mataram. Biaya penelitian
menjadi tanggung jawab kontraktor.

PASAL 14
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian


pekerjaan telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Pengawas
Lapangan, Kontraktor wajib meminta persetujuan kepada pengawas
untuk menyetujui bagian pekerjaan tersebut dan meneruskan
pekerjaan selanjutnya.
2. Bila permohonan pelaksanaan itu dalam waktu 24 jam
(terhitung dari jam diterimanya surat Permohonan Pemeriksaan,
tidak terhitung hari libur/Hari Raya) tidak dipenuhi oleh Pengawas
Lapangan, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaan dan bagian yang
seharusnya diperiksa dianggap telah di setujui oleh Pengawas
Lapangan. Hal ini kecuali bila Pengawas Lapangan minta perpanjangan
waktu.

PASAL 15
GALIAN TANAH

1. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi


gangguan terhadap bahan-bahan di bawah dan diluar batas galian
yang ditentukan sebelumnya.
2. Bila bahan tersebut yang nampak keluar diatas garis formasi
atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepas-lepas atau
lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat Direksi Teknik,
bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-9


Mt. Beter
seluruhnya atau diganti dengan urugan yang cocok seperti
diperintahkan Direksi Teknik.
3. Penggalian tanah untuk semua pondasi harus dilaksanakan
menurut ukuran yang dinyatakan dalam gamabar kerja dan detail.
4. Profil galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan
pengurugan kembali dan harus dipadatkan dengan bahan pilihan yang
disetujui oleh Direksi Teknik

PASAL 16
URUGAN TANAH

1. Urugan tanah yang akan dilaksanakan yaitu urugan tanah untuk


perataan rabat keliling bangunan (sesuai Gambar Rencana/Gambar
Kerja).
2. Urugan tanah harus menggunakan tanah urug yang baik dan
harus dipadatkan dengan mengairi sampai jenuh hingga mencapai
kepadatan maksimal.
a. Penyiapan Lapangan
 Sebelum menempatkan urugan diatas suatu
lapangan, semua operasi pemotongan dan pembersihan
termasuk pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran
akar-akar harus disesuaikan sesuai dengan spesifikasi, daan
semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari
batangan tersebut seperti diperintahkan Direksi Teknik.
 Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang,
tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh
(termasuk membuat lepas- lepas, mengeringkan atau membasahi
jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm,
memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetepkan untuk urugan
yang ditetepkan disana.

b. Penimbunan Urugan
 Urugan harus disisipkan sampai permukaan yang telah dibuat
dan ditebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-10
Mt. Beter
ketebalan padat 20 cm.
 Urugan tanah harus diangkat secara langsung dari daerah
galian bahan ketempat yang sudah disiapkan dan dihampar
(dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada umumnya tidak
diizinkan, khususnya selama musim hujan.

c. Pemadatan urugan

 Segera setelah pemadatan dan penebaran urugan, masing-


masing lapisan tanah harus dipadatkan menyeluruh dengan
peralatan pemadatan yang cocok dan memadai sampai disetujui
dan diterima oleh Direksi Teknik.
 Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung
paling luar serta masuk ketengah dalam satu cara dimana
masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang
sama.

PASAL 17
URUGAN PASIR

1. Urugan Pasir yang akan dilaksanakan yaitu urugan pasir dibawah


lantai serta urugan pasir dibawah pondasi (sesuai gambar
rencana/gambar kerja).
2. Urugan pasir harus menggunakan pasir urug yang baik dan harus
dipadatkan dengan mengairi sampai jenuh hingga mencapai
kepadatan maksimal.
3. Urugan lantai dipadatkan menggunakan alat bantu stamper guna
mencapai kepadatan yang maksimal.

PASAL 18
PEKERJAAN PONDASI

1. Pondasi bangunan yang dipakai adalah Pondasi Lajur BatuKali untuk


dinding bangunan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-11


Mt. Beter
a. Pondasi Lajur Batu Kali terdiri dari :
 Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm,
ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum.
 Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat
dan tidak retak.
 Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan
terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
 Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1pc : 5ps.
 Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan
kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan
organik.
 Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan.
2. Penggalian pondasi lajur batu kali dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan lay out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan
teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi.
3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran
penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi
dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi
mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
4. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek
tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
5. Karena adanya cut and fill, pemborong harus memperhatikan
kedalaman pondasi terhadap tanah dasar/keras.
6. U m u m.
Pondasi yang berfungsi sebagai tumpuan penyaluran beban
bangunan mempunyai susunan yang kokoh dan kuat, dengan dimensi
yang didasari atas besarnya beban bangunan dan struktur tanah
terhadap gaya dukung. Pada pekerjaan kegiatan ini pondasi terdiri dai
Pondasi batu kosong dan Pondasi batu dengan spesi (Pondasi batu
kali).
7. Material.
Bahan dan material yang dipakai harus memenuhi ketentuan
persyaratan teknis. Terdiri dari besi beton, batu kali/batu pecah,
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-12
Mt. Beter
pasir, kerikil dan semen.
8. Penyiapan lahan.
Pemasangan pondasi dilakukan setelah galian tanah pondasi
dilaksanakan sesuai dimensi dan memenuhi persyaratan pasl 4 poin
(3) dan telah diperiksa dan disetujui Direksi untuk memulai.
9. Pondasi Batu Kosong.
 Pondasi batu kosong terdiri dari batu kali, dipasang siku-
siku pada bidang permukaan tanah.
 Rongga-rongga batu diganjel kokoh dengan pecahan batu atau
kerikil dan pasir secukupnya sampai kedudukan batu kali tidak
berubah dan kuat.
 Batu kosong setinggi 20 cm dipasang diatas pasir urug setebal 10
cm
10. Pondasi Batu dengan Spesi (Pondasi Batu Kali)
a. Perbandingan dan pencampuran spesi :
 Pencampuran spesi dilakukan ditempat yang tidak tertanggu
dari bahan lain, dengan menggunakan mesin pencampur atau
molen.
 Campuran diaduk sedemikian rupa sambil diberi air
secukupnya sehingga didapati campuran yang homogen,
kental,dan ulet tanpa memperlihatkan garis-garis atau mata.
 Campuran menggunakan mesin concrete mixer/Molen
 Dan mendapat persetujuan Direksi.
 Spesi yang suda dicampur dan belum digunakan harus
dilindungi dari sinar matahari dan hujan.
b. Bahan Yang dipakai :
1. Air kerja
a. Air untuk keperluan campuran, perawatan atau
pemakaian lainnya dapat dipakai air tawar yang dapat
diminum atau air sungai yang tidak mengandung Lumpur
yang cepat mengendap (NI-3).
b. Air harus bersih dan bebas dari benda yang mengganggu
seperti minyak, garam, asam, basa gula atau organis. Atau
setidaknya bila diuji memenuhi kriteria dari AASHTO T 26.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-13
Mt. Beter
2. Semen (Portland Cement)
 Sedapat mungkin menggunakan semen (PC) dengan
satu merek bermutu baik dan tidak membatu.
 Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan
ini harus memenuhi persysratan dalam NI- 8 dan
AASHTO M 85.
 Penimbunan semen pada lokasi pekerjaan harus
ditempat tertutup atau disediakan gudang yang tahan
cuaca dan kedap air.

3.Agregat Halus (Pasir)


 Agregat halus untuk pekerjaan ini harus terdiri dari partikel
yang bersih, keras, kuat dan bebas dari bahan oganis.
 Agregat halus (pasir) harus berbutir tajam dan keras
tidak dapat dihancurkan dengan jari, bila perlu diperoleh
dengan pengayakan dan pencucian dari pasir sungai dan
bila diuji material yang lolos saringan 200 antara 3 %
sampai 5 % (AASHTO 11) atau butiran pasir yang dapat
lolos ayakan berlubang persegi 5 mm dan tertinggal dialas
ayakan berlubang persegi 0,075 mm (NI-3).
 Kadar lumpur pada pasir tidak boleh lebih dari 5 %
(ditentukan
terhadap berat kering), jika melebihi maka harus dicuci.
4. Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak
cacat dan tidak retak dan memenuhi persyaratan PUBI 1970.
yitu
 Tebal minimum = 15 cm
 Lebar minimum = 1,5 x tebal (22,5 cm)
 Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
5. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap
kebenaran penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak
dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi
dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat
secara tertulis.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-14
Mt. Beter
6. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan
kolom, stek tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang
menembus pondasi.

PASAL 19
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. Batu yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang


berkualitas baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus
dengan ukuran yang sama.
2. Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak
atau drum air, sampai jenuh yang harus disiapkan dilapangan.
3. Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan Gambar
Kerja yang sudah ada dan untuk pasangan tembok bata
menggunakan pasangan setengah bata.
4. Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai
berikut :
a. Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuraan
1 Pc : 5Ps
b. Untuk pasangan tembok trasram menggunakan campuran 1
Pc : 3 Ps dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan
yaitu dari atas sloof (± 60 cm dari atas
c. lantai) dan + 200 cm pada dinding km/wc sesuai dengan
Gambar Kerja dan Detail.
5. Hubungan kolom beton dengan pasangaan bata maupun kusen
diberi angker dari besi 10 mm dengan jarak maksimal 80 cm.
6. Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap
terpasang agar dibongkar dan segera diganti dengan bata yang
memenuhi syarat tersebut.

PASAL 20
PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-15


Mt. Beter
1. Syarat-syarat Umum dan Peraturan
a. Persyaratan-persyaratan konstuksi beton, istilah-istilah teknik
serta syarat-syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi
satu kesatuan dalam bagian dokumen ini.
b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi teknis ini maka semua
pekerjaan beton harus sesuai dengan standar dibawah ini :
c. SNI No. 03-2847-1992
d. Peraturan Muatan Indonesia (PMI 1970)
e. Semua material yang dipergunakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi sebelum dipergunakan dalam proyek
ini, kemudian semua material yang akan dipergunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang ada dalam RKS ini.
2. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan ini disyaratkan
menggunakan mutu beton Karakteristik (K) 225
3. Untuk bidang-bidang yang vertikal, ketinggian pengecoran beton
yang akan dicor maksimum 150 cm.
4. Cetakan Beton

1. Cetakan yang dipakai dibuat sedemikiaan rupa


sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus.
Untuk itu dipergunakan papan Tripleks dengan ketebalan tidak
boleh kurang dari 6 mm.
2. Sebelum beton dituang, terlebih dahulu konstruksi cetakan
beton diperiksa untuk memastikan kebenaran perletakannya,
kokoh, rapat serta bersih dari segala kotoran permukaan cetakan
harus diberi minyak (Form Oil) untuk mencegah melekatnya beton
pada cetakannya.Permukaan cetakan harus dibasahi sehingga
tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan
beton dapat dibongkar dengan persetujuan direksi.
5. Sambungan Beton
 Pemborong harus membuat schedule tentang letak sambungan
cor beton (ConstructionJoint).
 Dalam keadaan mendesak Direksi dapat merubah letak
sambungan beton tersebut.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-16


Mt. Beter
 Permukaan sambungan beton harus dikasarkan dengan cara
mengupas seluruh permukaan sampai didapatkan
permukaan beton yang padat dengan menyemprotkan air
kepermukaan sesudah 2 atau 4 jam sejak beton dituangkan
atau boleh menggunakan cara lain yang disetujui direksi.
 Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus
dibasahi dan diberi lapisan grount sebelum beton dituang.
Grount terdiri dari satu bagian semen daan dua bagian pasir.
 Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada
tempat-tempat lain yang ditentukan dalam gambar, bentuk
sambungan untuk tulangan dinding tegak (vertikal) dan
kolom sedikitnya harus sudah 30 kali diameter batangan dan
harus mendapat persetujuan dari direksi.
6. Pembesian
a. Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan harus
baru dengan mutu baja U24 untuk besi tulangan yang polos dan
U32 untuk besi tulangan ulir sesuai dengan SNI untuk beton dan
harus disetujui oleh Direksi. Diameter tulangan baja beton harus
sesuai dengan gambar dan bila kemudian karena keadaan
lapangan harus diadakan penggantian/penyesuaian diameter
terlebih dahulu harus disetujui Direksi.
b. Baja tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari
serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan
merusak atau mengurangi daya rekatnya.
c. Baja tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai
dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada konstruksi yang
diberikan kepada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh
diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara merusak
bahannya.
d. Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan
dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batangan harus
dibengkokan dalam keadaan dingin, Pemasangan dari besi beton
hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaannya
disetujui oleh direksi.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-17
Mt. Beter
e. Sistim pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter
dalam pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
seperti pembesian : Sloof, kolom, Ring Balok, Balok, Plat Beton,
Rabat Beton Bertulang dll.
7. Pengecoran Beton

a. Semua penulangan harus dimatikan pada kedudukan dan


diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi Teknik/Pengawas
Lapangan sebelum pengecoran dilakukan.
b. Direksi Teknik/Pengawas Lapangan harus menerima
pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran
dilakukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat
diberikan pada waktunya.
c. Beton yang tidak dapat dipakai yang sudah mengeras,
kotoran-kotoran dan benda-benda yang tidak berguna harus
dikeluarkan dalam begesting.
d. Pada saat pengecoraan lapisan-lapisan beton ini, secara
bersamaan juga dilaksanakan pemadatan.
e. Sebelum pengecoran dilakukan, semua penulangan,
pembesian yang telah terpasang harus dimintakan
persetujuan Direksi.

8. Adukan/Campuran.
Adukan yang dipakai untuk beton ini adalah 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr Beton
Cor Beton tidak bertulang dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dengan
ukuran sesuai dengan gambar digunakan untuk :
 Neut beton
 Tempat-tempat lain yang disebut dalam rencana.
Tabel Pembesian dan ukuran untuk Bangunan yang akan dikerjakan :
Diameter Besi
N
JENIS PEKERJAAN Tul. Tul. Beug
O
Pokok Bagi el
1 4 Ø 12 - Ø6-
Sloof 15/20 cm, K225
150
2 Beton Kolom Induk = 15/20, 4 Ø 12 - Ø8 -
K225 150
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-18
Mt. Beter
3 Beton Kolom KP = 13/13, K 125 4 Ø 12 - Ø6-
(Praktis) 150
4 4 Ø 12 - Ø6-
Beton Ring Balok = 15/20, K 225
150

PASAL 21
PEKERJAAN PLESTERAN

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :


 Pelesteran dinding bata.
 Pelesteran Trasraam
 Pelesteran/aferking permukaan beton (kolom, balok).
Bahan yang dipakai adalah :
Pasir pasang harus bersih, tajam dan harus bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pelesteran, untuk
itu pasir yang akan digunakan terlebih dahulu diayak lewat ayakan
dengan diameter lobang sebesar 10 mm. Semen yang dipakai harus
memenuhi persyaratan N.I 8 Type I menurut ASTM dan memenuhi S
400 standard Portland Cement.
Adukan/Campuran.
Adukan trasram 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan untuk :
Pelesteran dinding yang masuk kedalam tanah, seluruh pasangan
trasram, plint plesteran, aferking permukaan beton dan seluruh
pasangan bata 1 Pc : 3 Ps tersebut diatas.
Adukan 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan untuk pelesteran yang tidak
trasram seperti tercantum diatas.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dinding di plester harus dikamprot dulu dengan campuran
1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan 3 mm untuk mendapatkan ikatan
yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga
pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus
dengan acian semen.
Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/aferking
permukaan beton perlu dikasarkan/ dikemprot terlebih dahulu
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-19
Mt. Beter
dengan campuran 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan lebih kurang
3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Seluruh
pekerjaan pelesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak
harus dibongkar dan diperbaiki, atas biaya pemborong.

PASAL 22
PEKERJAAN LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
 Lantai Keramik kwalitas I untuk ruangan (40 x 40 cm) Polos KW 1
 Lantai Keramik kwalitas I untuk ruangan (20 x 20 cm) anti slip KW
1Dinding
 Keramik kwalitas I untuk ruangan (20 x 25 cm) KW 1

2. Bahan/Material

2.1Bahan ubin/keramik yang akan dipasang (merk, warna ataupun


corak/motif) harus mendapat persetujuan direksi, untuk itu
pemborong harus mengajukan contoh terlebih dahulu kepada
direksi. Bahan tersebut harus disimpan ditempat yang terlindung
dan tertutup.
2.2Keramik yang digunakan adalah Kwalitas I untuk seluruh
lantaidan dinding. Agar lebih jelas lihar gambar.
2.3Semua ubin/Keramik tersebut dapat menggunakan produk yang
telah memiliki SII dan memenuhi syarat PUBI 1972.

3. Adukan
Adukan dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps dipakai untuk pemasangan
dinding marmer dan granit, sedangkan untuk keramik lantai, dinding
ruangan, keramik KM/WC menggunakan campuran 1 Pc : 5 Ps dengan
ketebalan adukan maksimum 3 cm.

4. Pelaksanaan Pekerjaan
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-20
Mt. Beter
4.1 Pemasangan lantai ubin diatas pasir urug padat setebal 10 cm
terlebih dahulu diteliti kebenaran pemadatan tanah urug dan
pasir urug dibawahnya serta ketepatan pada peil yang ditentukan.
4.2 Semua ubin yang akan dipasang terlebih dahulu direndam air,
pengisian siar- siar harus cukup merata/padat dengan semen
sewarna
4.3 Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, siarnya tidak lurus,
berombak, turun naik dan retak harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya pemborong.

PASAL 23
PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP BAJA

1. Ketentuan Umum
Persyaratan-persyaratan kontruksi baja dan istilah teknik secara
umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis
ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis maka
semua pekerjaan baja harus sesuai standart di bawah ini :
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983
b. Peraturan Pembebenan Untuk Gedung Indonesia ((PPUGI)
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI)
d. American Societyfor Testing & Material (ASTM)
e. Steel Structural Painting Council (SSPC)
f. Standart Industri Indonesia (SII)
Pelaksanaan harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketetapan
dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar
rencana dan intruksi-intruksi yang diperlukan oleh pengawas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-21


Mt. Beter
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup segala sesuatu untuk pelaksanaan
kontruksi baja secara lengkap dengan gambar dan persyaratan
teknis ini.
a.

Material.
 Semua material yang digunakan harus baru dengan
kualitas terbaik dan disetujui oleh pengawas. Pengawas
berhak untuk minta diadakan pengujian atas bahan-bahan
tersebut dan pelaksanaan harus bertanggung jawab atas
segala biaya yang dikeluarkan untuk ini.
 Baja struktur harus mempunyai mutu sesuai dengan
ASTM A36 denganE=200.000 Mpa. Dengan kualitas ST 37.
Baut, mur dan ring dari jenis “High Stregth” ASTM A35 baja
hitam atau sekurang-kurangnya dari standart FE360 (ST37).
Semua baut dan mur harus mempunyai kepala yang ditempa,
tepat, sentries, dan siku terhadap batangnya dengan kepala
dan mur yang berbentuk horizontal. Lubang diameter ring
yang digunakan adalah lebih besar 1,5 mm dari diameter
baut. Penjelasan dengan “Aech Welding Electrodes” sesuai
AWS A5.569.
 Las yang digunakan adalah las listrik dengan mutu FE 360
atau E 60.
 Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan bentuk,
ukuran dan ketebalan serta bebas dari karat, cacat karena
tumbukan, tekuk atau putir,dengan berat sesuai rancana.
 Semua material baja harus supplier yang dapat
dipertanggung jawabkan dengan disertai sertifikat dari
pabrik. Jika dianggap perlu, pelaksaan harus menyerahkan
hasil pengujian yang dibutuhkan dan berhubungan dengan
kontruksi baja ini disertai faktur pengiriman.
b. Pabrikasi

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-22


Mt. Beter
1) Pabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop,
yang memenuhi persyaratan terlindung dari
pengaruh cuaca Perencanaan harus membuat
workshop dilapangan dan disetujui oleh pengawas. Apabila
fabrikasi dilakukan diluar lokasi, pelaksanaan harus
menanggung biaya yang dikeluarkan oleh pengawas dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2) Pengelasan harus dilakukan dalam tempat yang beratap dan
dilaksanakan dengan menggunakan las bujur listrik. Batang
yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan
kualitas baik. Baja yang akan dilas harus bebas dari cat,
retak, minyak cat dan yang disambung harus rata
satusama lainnya, Pengecatan dasar dilakukan di workshop
sebelum pengiriman kelokasi atau penyimpanan.

PASAL 24
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND

a. Pekerjaan Penutup Atap


1. Bahan penutup atap dipakai adalah Spandek tebal 0.35 mm dan
bubungan dengan merk yang sama dan memenuhi persyaratan
SNI.
2. Untuk seluruh bangunan harus menggunakan bahan penutup
atap dari satu produk sebelum dipesan/dikirim kepekerjaan,
pemborong terlebih dahulu mengajukan contoh kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan bahan penutup atap yang
cacat dan retak tidak dibenarkan untuk dipakai.
3. Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan harus
dicek kemiringannya dan kerataan rangka atap sehingga
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-23
Mt. Beter
diperoleh bidang yang rata.
4. Pemasangan bubungan digunakan bubungan Atap Spandek
dipasang penutup atap yang tidak rapih rata dan berombak harus
diperbaiki atas biaya pemborong.

b. Pekerjaan Plafond
1.Langit-langit/plafond mempergunakan bahan penutup plafond
Gypsum ukuran 244 x 124 cm dengan ketebalan 9 mm dengan
rangka plafond Rangka Hollow dengan ukuran 4 x 4 cm, dan 2 x 4
cm, dengan ketebalan sesuai dengan memenuhi SNI.
2.Selain Rangka Plafon juga dibuatkan gantungan untuk memberikan
kekuatan pada rangka plafond yang dipasang. Jumlah gantungan
dan perletakannya disesuaikan dengan gambar kerja.
3. Pada pertemuan plafond dengan tembok dalam harus diberikan list
profil.
4. List Profil yang digunakan adalah List Profil Gypsum dengan ukuran
sesuai dengan gambar kerja.

PASAL 25
PEKERJAAN BESI

1. Lingkup Pekerjaan meliputi :


 Pemasangan Pintu Besi Harmonika
 Pemasangan Tiang Pintu Besi Harmonika
 Pemasangan Rell Pintu Besi Harmonika
 Pemasangan Kunci Pintu Besi harmonika

Pintu besi harmonica dibuat dengan kualitas bahan yang baik, dengan
ukuran sesuai dengan gambar kerja. Sebelum dipasang bahan pintu besi
harmonica ini harus melalui persetujuan direksi dan pengawas lapangan.
Apabila pintu yang terpasang ternyata tidak berfungsi, harus
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-24
Mt. Beter
dibongkar/diganti atas biaya pemborong.

ASAL 26
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Pekerjaan Pengecatan Tembok dan Langit-Langit.


2. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang tampak,
permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain, ring balk, langit-
langit dan list langit-langit (list profil) kecuali pada bagian dinding
luar bangunan.
3. Cat yang digunakan adalah setaraf Nippon Paint/Jotun/ Dulux
semua contoh cat terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Direksi. Warna cat akan ditentukan kemudian.
4. Semua dinding, langit-langit yang akan dicat harus diplamir atau
didempul dari jenis yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan
amplas hingga licin dan rata. Pekerjaan cat dapat dilaksanakan
setelah dapat izin dari Direksi.
5. Khusus pendempulan langit-langit untuk dicat harus dijaga terhadap
nat yang telah terbentuk sehingga tetap lurus dan rata.
6. Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas atau roller.
7. Semua Pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah
serta tipis harus diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong
PASAL 27
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan
Seperti pada gambar rencana, pemborong pekerjaan listrik
harus melakukan pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk
siap digunakan.
Adapun Lingkup Pekerjaan ini meliputi :

 Pembuatan Shop drawing sebelum pekerjaan dilaksanakan.


 Instalasi Penerangan, Stop Kontak termasuk Fixture
 Panel penerangan dan instalasinya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-25


Mt. Beter
 Pengujian/test/keer dan percobaan
 Pembuatan As built drawing dan segala pekerjaan yang
termasuk kedalam pekerjaan ini.
2. Persyaratan Umum
2.1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh Pemborong pekerjaan
listrik yang memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku.
2.2.Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik ini pada dasarnya
harus mem lainnya (SNI 04-0225-1987 Tentang Peraturan
Umum Instalasi Listrik).
2.3.Pemborong Listrik harus membuat gambar-gambar revisi (As
built drawings) dan menyerahkan ke Direksi dalam rangkap 5
(lima).

3. Bahan/Matrial
3.1.Semua barang yang akan dipasang adalah barang baru dan
terlebih dahulu, mengajukan contoh untuk disetujui Direksi.
3.2. Panel penerangan terbuat dari plat besi tebal 1,0 mm dicat
anti karat dan dilengkapi dengan kunci. Panel penerangan
harus ditanahkan (grounding) dengan tahanan 5 Ohm, merk
yang dipakai setaraf Mitsubishi, BBC, MG atau Siemen.
3.3. Kabel Instalasi Listrik.
a. Kabel instalasi Penerangan dan stop kontak dipakai jenis
NYA, NYM dan NYY dengan merk Kabelindo, Sucoco,
kebel metal atau suprin dengan ukuran sesuai dengan
keperluan pada masing-masing fungsi.
b. Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box
dan harus dipasang inbouw untuk memasang instalasi
yang tertanam harus dilengkapi dengan conduit/pipa
beng/PVC dengan diameter 3/8" atau sesuai
dengan keperluan. Demikian juga dengan sambungan
listrik.
3.4. Saklar dan Stop Kontak
a. Saklar 10 buah dan stop kontak harus dipasang inbouw
dengan merk broco, saklar dan stop kontak harus

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-26


Mt. Beter
mempunyai kapasitas minimum 109 Ampere.
b. Ketinggian pemasangan saklar & stop kontak kurang
lebih 150 cm dari muka lantai kecuali bila stop kontak
terpaksa harus dipasang kurang lebih 30 cm dari muka
lantai.

PASAL 28
PEKERJAAN LAIN-LAIN

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :


1. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada bangunan lama akibat
pembangunan gedung ini sehingga antara gedung yang lama dan
yang baru menjadi satu bagian yang utuh.
2. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran
begisting dan lain- lain.
3. Pemerataan tanah bekas-bekas galian, timbunan yang masih belum
rapi. Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada penyerahan
kedua seluruh pekerjaan sudah dalam kondisi sempurna dan rapi.

PASAL 29
PENYELESAIAN PEKERJAAN

1. Pemborong berkewajiban mengadakan penyempurnaan atas


seluruh pekerjaan pada waktu masa pemeliharaan atau
menjelang penyerahan kedua kalinya.
2. Pemborong harus mengusahakan penyelesaian seluruh pekerjaan
ini dengan sebaik- baiknya sehingga memuaskan dari Pihak
Pemberi Tugas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-27


Mt. Beter
PASAL 30
PENUTUP

Apabila didalam RKS/Bestek ini tidak tercantum uraian-uraian dan


ketentuan-ketentuan yang sebenarnya yang termasuk dalam pekerjaan
pemborong maka pekerjaan lain yang belum diatur dalam ketentuan ini
akan ditentukan kemudian, apabila dilakukan perbaikan (Tambah
kurang) harus atas persetujuan Proyek.

Disetujui Oleh, Dibuat Oleh


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) CV. Atlanta Consultant
Dinas ESDM Kabupaten Lombok
Timur

H. SAMSUL HADI, SE. SYAIFUDDIN SALEH, ST


NIP. 19601231 198103 1 234 Direktur

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pasar Tradisional XII-28


Mt. Beter

Anda mungkin juga menyukai