Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD, KPC, KTC DAN KNC

No. Dokumen : C.IX.1/3/2017


No. Revisi : 01
SOP Tgl. Terbit : 09 Maret 2017
Halaman : 1/2

HASANUDDIN AB. S,Sos


UPT.Puskesmas
Nip: 196010131981091002
Kecamatan Labuhan
Badas

1. Pengertian - Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan


cedera pada pasien akibat melakukan tindakan atau tidak melakukan suatu
tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau
kondisi pasien.
- Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
- Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke
pasien tetapi tidak timbul cedera.
- Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
yang dapat mencederai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi.
2. Tujuan Sebagai acuan puskesmas dalam mengidentifikasi, mendokumentasi, menganalisis
dan melaporkan permasalahan mutu layanan klinis seperti KTD,KPC, KTC dan
KNC.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Labuhan Badas Kec.Lab.Badas Nomor Tahun 2017
TentangKebijakan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tentang
Keselamatan Pasien Tahun 2017
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Tahun 2011
3. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes RI, Tahun
2008

1|2
5. Prosedur 1. Siapapun yang mengetahui atau melihat terjadinya insiden keselamatan
pasien terutama dapat melapor kepada Tim Keselamatan Pasien.
2. Segera menangani kejadian tersebut ( KTD, KPC, KTC dan, KNC)
3. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan format laporan dan
dilaporkan 2x24 jam yang meliputi KTD, KPC,KTC danKNC.
4. Laporan diverivikasi oleh Tim keselamatan pasien untuk memastikan
kebenaran adanya insiden dan dilaporkan ke atasan langsung.
5. Setelah mendapatkan laporan insiden (format laporan insiden keselamatan
pasien) kemudian digrading
6. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
Grade biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung waktu
maksimal 2 minggu
Grade hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal
2 minggu
Grade kuning : Investigasi komprehensip/analisis akar masalah/RCA oleh
Tim Keselamatan Pasien, waktu maksimal 45 hari
Grade merah: Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA oleh
Tim KP, waktu maksimal 45 hari.
7. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas.
8. Tim Keselamatan Pasien akan menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan (RCA) dengan melakukan Regrading
9. Untuk grade Kuning / Merah, Tim Keselamatan Pasien akan melakukan
analisis akar masalah/ Root Cause Analysis (RCA)
10. Setelah melakukan RCA Tim Keselamatan Pasien akan membuat laporan
dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk/
safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
11. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada pimpinan.
12. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit layanan terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di

2|2
Puskesmas
13. Unit layanan membuat analisa kejadian di satuan layanan masing- masing.
14. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim Keselamatan Pasien
6. Unit Terkait Semua unit layanan klinis

3|2

Anda mungkin juga menyukai