Disusun oleh :
Galuh Salindra NIM 21030115120065
Muhammad Iqbal NIM 21030115130107
Pradhipta Rizka Lakzita NIM 21030115120011
Sie Cinthia Melinda NIM 21030115120091
Ummi Az Zuhra NIM 21030115120071
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................2
2.1 Biodiesel......................................................................................................................2
2.2 Deskripsi Reaksi...............................................................................................................2
2.2.1 Bahan dan Alat yang Digunakan..........................................................................2
2.2.2 Variabel Penelitian...............................................................................................3
2.2.3 Prosedur Penelitian...............................................................................................3
BAB IIIKESIMPULAN.............................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram alir percobaan
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
memerlukan waktu reaksi yang lebih lama
(http://aesigit.multiply.com/journal/item/1). Buchori, L(2009) menilai proses
produksi biodiesel berbahan baku minyak jelansah kurang ekonomis jika
menggunakan dua tahap esterifikasi dan transesterifikasi. Buchori, L (2009)
memprodukasi biodiesel dengan proses perengkahan no katalis catalytic cracking.
Namun perengkahan non katalis berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi
sehingga membutuhkan energi yang besar. Saifuddin, et al (2009) telah
mengembangkan teknik pengolahan biodiesel minyak jelantah menggunakan
proses enzimatis. Kelemahan dari teknik ini yaitu memerlukan biaya produksi
yang tinggi dan waktu reaksi yang lama.
Untuk menghasilkan biodiesel yang berkualitas tinggi, diperlukan suatu
pretreatment yang tepat sebelum dilakukan tahap tresnesterfikasi (Gerpen, 2005).
Asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak jelantah merupakan penyebab
kerusakan pada minyak. Salah satu cara menghilangkan sumber-sumber penyebab
kerusakan minyak adalah dengan menggunakan teknologi mikrofiltrasi.
Mikrofiltrasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan padatan
tersuspensi dan senyawa organik seperti protein, karbohidrat, dan asam lemak
bebas (Nasir, dkk, 2002). Pada penelitian ini digunakan teknik pemurnian
biodiesel menggunakan metode dry washing untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas biodiesel.
BAB II
ISI
2.1 Biodiesel
Biodiesel secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak
tanaman dan lemak hewan. Minyak yang berasal dari tumbuhan dan lemak
hewan serta turunannya mempunyai kemungkinan sebagai pengganti bahan
bakar diesel (Srivastava dan Prasad, 2000).
Biodiesel memiliki sifat fisis yang sama dengan minyak solar sehingga
dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermesin
diesel. Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki beberapa keunggulan,
yaitu: (i) biodiesel diproduksi dari bahan pertanian, sehingga dapat
diperbaharui, (ii) memiliki bilangan cetane yang tinggi, (iii) ramah lingkungan
karena biodiesel tidak mengandung sulfur sehingga tidak ada emisi SOx, (iv)
aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidakmengandung racun.
Biodiesel tidak mudah terbakar karena memiliki titik bakar yang relatif tinggi,
(v) meningkatkan nilai produk pertanian Indonesia, (vi) memungkinkan
diproduksi dalam skala kecil menengah sehingga bisa diproduksi di pedesaan,
2
(vii) menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing dan (viii)
biodegradabel: jauh lebih mudah terurai oleh mikroorganisme dibandingkan
minyak mineral (Susilo, 2006, Georgogianni dkk, 2007).
Biodiesel dihasilkan melalui proses transesterifikasi minyak atau lemak
dengan alkohol. Gugus alkil dalam alkohol akan menggantikan gugus hidroksil
pada struktur ester minyak dengan dibantu katalis. NaOH dan KOH adalah
katalis yang umum digunakan. Alkohol yang dapat digunakan antara lain
metanol, etanol, propanol, butanol dan amil alkohol (Ma dan Hanna, 1999;
Pramanik, 2003).
3
berulang kali dapat meningkatkan kandungan asam lemak bebas dalam
minyak. Chai et al., (2014) menganalisa bahwa asam lemak bebas yang
terkandung didalamnya adalah 8,71-37,96 % berat, sedangkan Dehkhoda dan
Ellis (2012) melaporkan bahwa kandungannya mencapai 41,8% berat. Selain
itu, minyak jelantah juga mengandung air dan impuritas padatan bekas
penggorengan yang dapat mengganggu proses produksi biodiesel yang dapat
dihilangkan melalui proses penyaringan dan pemanasan (Dehkhoda dan Ellis,
2012).
4
transfer massa antara trigliserida dan metanol, sehingga rasio molar metanol
(alkohol) terhadap minyak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
konversi reaksi (Halim et al., 2009). Katalis yang sesuai dibutuhkan untuk
mengurangi kebutuhan alkohol dan mempersingkat waktu reaksi. Umumnya
katalis yang digunakan pada reaksi transesterifikasi adalah katalis basa.
Berikut merupakan mekanisme katalis basa pada reaksi transesterifikasi :
2. Alat
a. Neraca Analitik
5
b. Hot plate dan Stirring
c. Pompa vakum
d. Jerigen
e. Corong pisah 500 ml
f. Heater
g. Termometer
h. Labu Leher Tiga 1000 ml
i. Kondensor
j. Erlenmeyer 500 ml, 1000 ml
k. Beaker Glass 2000 ml
6
Identfikasi secarakualitatif hasil sintesis biodiesel menggunakan
Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS).
Kondisi Alat GC-MS :
Merk : Shimadzu QP2010S
Kolom : Rastek Rxi-5MS
Panjang : 30 meter
ID : 0,2 mm
Gas Pembawa : Helium
Analisis kuantitatif karakteristik biodiesel mengacu pada SNI 04-
7182-2006
7
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
8
Chhetrim A.B., Wattas, K.W., Islam, M.R.2008.Waste Cooking Oil as an
Alternate Feedstock for Biodiesel Production.Energies, ISSN 1996-1073
Darmanto, S., Ireng, S. A..2006.Analisa Biodiesel Minyak Kelapa sebagai Bahan
Bakar Alternatif Minyak Diesel. Traksi 4(2):64
Georgogianni, K. G., Kontiminas, M. G., Tegou, E., Avlonitis, D., dan Gergis, V.,
2007. Biodiesel Production: Reaction and Process Parameters of Alkali-
Catalyzed Transesterification of waste Frying Oils.Energy & Fuels, 21,
3023-3027.
Gerpen, J.V.2005.Biodiesel Processing and Production. Fuel Processing
Technology, Elsevier.
Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, A.H., Pattiwiri, A.W., Hendroko,
R.2008.Teknologi Bioenergi. Agromedia Pustaka:Jakarta
http://aesigit.multiply.com/journal/item/1 diakses tanggal 19 Agustus 2011
Jayuranon, P., and Wongsapai, W.2008/Bioodiesel Technology and Managment
From Used Cooking Oil in Thailand Rural Area:Thailand
Ma, F., dan Hanna, M.A., 1999. Biodiesel Production: A Review, Bioresource
Technology. 70, 1- 15.
Nasir, M., Wuryaningsih, Anah, L., Astrini, N., Hilyati.2002.Proses Pemurnian
Minyak Makan (Edible Oil): 1. Pengaruh Tekanan dan Temperatur Proses
Mikrofiltrasi Minyak Kelapa terhadap Kualitas Minya Kelapa.Prosiding
Seminar Tantangan Penelitian Kimia.
Pramanik, K., 2003. Properties and Use of Jatropha curcas Oil and diesel Fuel
Blends in Compression Ignition Engine. Renewable Energy, 28, 239-248.
Ruhyat, N., Firdaus, A.2006.Analisis Pemilihan Bahan Baku Biodiesel di DKI
Jakarta.Universitas Mercu Buana:Jakarta
Saifuddin, N., Raziah, A.Z., Farah, H.N.2009.Production of Biodiesel from High
Value Cooking Oil Using an Optimized Lipase Enzyme/Acid-Catalyzed Hybrid
Process.E-Journal of Chemistry
Sirvastava, A. dan Prasad, R., 2000. Triglycerides Based Biodiesel Fuels,
Renewable Sustainable Energy, 4, 111-133.
Solikhah, M.D., Paryanto, I., Barus, B.R.2009.Efek Kualitas Minyak Jelantah
terhadap Harga Proses Produksi dan Kualitas Biodiesel.Seminar Nasional
Teknik Kimia Indonesia- SNTKI:Bandung
Suirta, I.W., 2009, Minyak Jelantah Kelapa Sawit.Jurnal Kimia, Universitas
Udayana
Susilo, B., 2006. Biodiesel sumber Energi Alternatif Pengganti Solar yang terbuat
dari Ekstraksi Minyak jarak Pagar, Trubus Agrisarana, Surabaya
Wang, Y., Ou., S., Liu., P., Zhang, Z., 2007.Preparationof Biodiesel from Waste
Cooking Oil via Two- Step Catalyzed Process.Energy Conversion &
Management.Elsevier
9
Zhang, Y., Dub_e, M.A., McLean, D.D., Kates, M.2003.Biodiesel Production
from Waste Cooking Oil: 1. Process Design and Technological Assessment,
Bioresource Technoogy 89 (2003):1-16,Elsevier
Halim, S.F.A., A. H. Kamaruddin, dan W.J.N. Fernando. 2009. Continuous
Biosynthesis of Biodiesel from Waste Cooking Palm Oil in a Packed Bed
Reactor: Optimization Using Response Surface Methodology (RSM) and
Mass Transfer Studies. Bioresourch Technology 100(2): 710-716.
Maskan, M., dan H.I. Bagci. 2003. Effect of Different Adsorbents On Purification
of Used Sunflower Seed Oil Utilized For Frying. Journal of Food Research
Technology. 217(1): 215-218.
Ketaren, S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press.
Jakarta.
Utlu Z. 2007. Evaluation of Biodiesel Obtained from Waste Cooking Oil. Energy
Sources, Part A 29(1): 1295–1304.
Syam, Azhari Muhammad, L. Maulinda, I. Ibrahim, dan S. Muhammad. 2013.
Waste Frying Oils Based Biodiesel: Process and Fuel Properties. Smart
Grid and Renewable Energy 4(4): 281-286.
Rhofita, Erry Ika. 2017. Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Biodiesel: Kajian
Temperatur dan Waktu Reaksi Transesterifikasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik
12(3): 141-150.
Banani, Ridha, S. Yousef, Bezzarga, Mounir, dan M. Abderrabba. 2015. Waste
Frying Oil with High Level of Free Fatty Acids as of the Prominent Sources
of Biodiesel Production. Journal of Matter Environmental Science 6(4):
178-1185.
Chen, Guanyi, R. Shan, J. Shi, C. Liu, dan B. Yan. 2015. Biodiesel Production
from Palm Oil using Active and Stable K Doped Hydroxyapatite Catalyst.
Energy Conversion and Management Journal 98(1): 463-469.
Dehkhoda, Amir Mehdi, dan N. Ellis. 2012. Biochar-based Catalyst for
Simultaneous Reaction of Esterification and Transesterification. Catalyst
Today 207(1): 86-92.
Demirbas, Ayhan. 2009. Production of Biodiesel Fuels from Linseed Oil Using
Methanol and Ethanol in Non-Catalytic SCF Conditions. Biomass and
Bioenergy 33(1): 113-118.
10
Behzadi, Sam dan Farid, Mohammed M. 2009. Production of Biodiesel Using a
Continous Gas-Liquid Reactor. Bioresourch Technology 100(2): 683-689.
Venkateswarulu, T. C., C. V. Raviteja, K. V. Prabhaker, D. J. Babu, A. R. Reddy,
M. Indira, dan A. Venkatanarayana. 2014. A Review Method of
Transesterification of Oils and Fats in Bio-diesel Formation. International
Journal of ChemTech Reasearch 6(4): 2568-2576.
Raqeeb, Mohammed Abdul dan R. Bhargavi. 2015. Biodiesel Production from
Waste Cooking Oil. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research
7(12): 670-681.
11