Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan penyakit yang sering terjadi dan setiap tahunnya
menyerang sekitar 1% dari seluruh penduduk Amerika. Meskipun sudah ada
kemajuan dalam bidang antibiotic, pneumonia tetap merupakan penyebab keatian
keenam di Amerika Serikat.Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan – 5
tahun, pada usia dibawah 2 bulan pneumonia berat ditandai dengan frekuensi
pernafasan sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada
sebelah bawah kedalam.
Pada usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, frekuensi pernafasan
sebanyak 50 kali/menit dan pada usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun frekuensi
pernafasan sebanyak 40 kali/menit.Pneumonia berat ditandai dengan adanya gejala
seperti anak tidak bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya,
kejang dan terdapat tarikan dinding dada kedalam dan suara nafas bunyi krekels
(suara nafas tambahan pada paru) saat inspirasi.
Kasus terbanyak terjadi pada anak dibawah 3 tahun dan kematian terbanyak
pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Apabila anak diklasifikasikan
menderita pneumonia berat di puskesmas atau balai pengobatan, maka anak perlu
segera dirujuk setelah diberi dosis pertama antibiotik yang sesuai. Munculnya
orhanisme nosokomial, yang resisten terhadap antibiotic, ditemukannya organism-
organisme baru (seperti Legionella), bertambahnya jumlah pejamu yang lemah
daya tahan tubuhnya dan adanya penyakit seperti AIDS semakin memperluas
spectrum dan derajat kemungkinan penyebab-penyebab pneumonia, dan ini juga
menjelaskan mengapa pneumonia masih merupakan masalah kesehatan yang
mencolok.

B. TUJUAN
Mahasiswa mendapat gambaran dan pengalaman tentang penetapan proses
asuhan keperawatan secara komprehensif terhadap klien pneumonia

1
Tujuan Khusus
Setelah melakukan pembelajaran tentang asuhan keperawatan dengan pneumonia.
maka
mahasiswa/i diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan pneumonia
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan pneumonia
3. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan pneumonia
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan pneumonia
5. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan pneumonia

C. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan defenisi pneumonia ?
2. Menjelaskan etiologi pneumonia ?
3. menjelaska patofisiologi pneumonia ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian alveoli dengan cairan. Penyebabnya karena agen infeksi, irirtan kimia dan
terapi radiasi. bakterinya bernama pneumococcal pneumonia.( Doenges, Marilynn
E., 1999)
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.(Axton & Fugate,
1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi,
disebut pneumonia. (Sylvia)
Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi akibat adanya infeksi agen atau
infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran.
Trakhabrakialis adalah beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme
pertahanan sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur tua,
trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian flora endogen
yangmenjadi patogen ketika memasuki saluran pernapasan.( Ngasriyal,Perawatan
Anak Sakit, 1997)
Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang terjadi pada
masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini timbul sebagai
penyakit primer dan dapat juga akibat penyakit komplikasi. (A. Aziz Alimul :
2006).
Pneumonia adalah infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini adalah
infeksi akut jaringan paru oleh mikroorganisme (Elizabeth J. Corwin)
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi
“inflame” dan terisi oleh cairan. (wikipedia.com)

3
B. ANATOMI FISIOLOGI
Sistem organ yang terkait dengan penyakit ini adalah sistem pernafasan. Sistem
pernafasan terdiri dari :
1.Hidung
Rongga hidung dilapisi oleh epitelium gergaris. Terdapat sejumlah kelenjar
sebaseus yang ditutupi oleh bulu kasar. Partikel-partikel debuyang kasar dapat
disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalamlubang hidung, sedangkan
partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus yang disekresi oleh sel goblet
dan kelenjar serosa.
Gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung, dan
kesuperior di dalam sistem pernafasan di bagian bawah menuju ke faring.Dari sini
lapisan mukus akan tertekan atau dibatukkan keluar. Air untuk kelembaban
diberikan oleh lapisan mukus, sedangkan panas yang disuplaike udara inspirasi
berasal dari jaringan di bawahnya yang kaya akan pembuluh darah. Jadi udara
inspirasi telah disesuaikan sedemikian rupasehingga bila udara mencapai faring
hampir bekas debu, bersuhumendekati suhu tubuh, dan kelembabannya mencapai
100%.
2.Faring
Terdapat di bawah dasar tengkorak di belakang rongga hidung danrongga
mulut, dan di depan ruas tulang leher
Merupakan pipa yang menghubungkan rongga mulut denganesofagus. Faring
terbagi atas 3 bagian : nasofaring di belakang hidung,orofaring di belakang mulut,
dan faring laringeal di belakang laring.Rongga ini dilapisi oleh selaput lendir yang
bersilia. Di bawa selaputlendir terdapat jaringan kulit dan beberapa folikel getah
bening.Kumpulan folikel getah bening ini disebut adenoid. Adenoid akanmembesar
bila terjadi infeksi pada faring
3.Laring
Terletak di depan bagian terendah faring. Laring merupakanrangkaian
cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot dan di sanaterdapat pita suara. Di
antara pita suara terdapat ruang berbentuk segitigayang bermuara ke dalam trakea
dan dinamakan glotis. Pada waktumenelan, gerakan laring ke atas, penutupan

4
glotis, dan fungsi seperti pintu pada aditus laring dari epiglotis yang berbentuk
daun, berperananuntuk mengarahkan makanan dan cairan masuk ke dalam
esofagus. Namun jika benda asing masih mampu untuk melampaui glotis,
makalaring yang mempunyai fungsi batuk akan membantu menghalau bendadan
sekret keluar dari saluran pernafasan.
4.Trakhea
Memiliki cabang-cabang Panjangnya kurang lebih 9 centimeter. Trakea
berawal dari laringsampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima, trakea
bercabangmenjadi dua bronkus. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua
puluhlingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersamaoleh
jaringan fibrosa. Letaknya tepat di depan esofagus. Trakea dilapisioleh selaput
lendir yang terdiri atas epitelium bersilia. Tempat percabangan bronkus disebut
karina. Karina memiliki banyak saraf dandapat menyebabkan spasme dan batuk
yang kuat jika dirangsang. Struktur bronkus sama dengan trakea. Bronkus-bronkus
tersebut tidak simetris.

5.Bronkus
Bronkos kanan lebih pendek dan lebih lebar dan merupakankelanjutan dari
trakea yang arahnya hampir vertikal, sebaliknya bronkuskiri lebih panjang dan lebih
sempit dan merupakan kelanjutan dari trakeadengan sudut yang lebih tajam.
Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan
kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronkus
yang ukurannya semakin kecil sampaiakhirnya menjadi bronkiolus terminalis, yaitu
saluran udara terkecil yangtidak mengandung alveoli. Bronkiolus terminalis
memiliki garis tengahkurang lebih 1 mm. Bronkiolus dikelilingi oleh otot polos
bukan tulangrawan sehingga bentuknya dapat berubah. Setelah bronkiolus
terminalisterdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru, yaitu
tempat pertukaran gas.
Asinus terdiri dari :
1) bronkiolus respiratorius
2) duktusalveolaris

5
3) sakus alveolaris terminalis, merupakan struktur akhir paru- paru. terdapat sekitar
23 kali percabangan mulai dari trakea sampai sakusalveolaris terminalis. Alveoli
terdiri dari satu lapis tunggal sel epitelium pipih, dan di sinilah darah hampir
langsung bersentuhan dengan udara.Dalam setiap paru-paru terdapat sekitar 300
juta alveolus dengan luas permukaan total seluas sebuah lapangan tenis.

6.Paru-paru
Merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru merupakan organ
yangelastis,berbentuk kerucut, dan letaknya di dalam rongga dada. Karena paru-
paru saling terpisah oleh mediastinum sentral yang di dalamnyaterdapat jantung dan
beberapa pembuluh darah besar. Setiap paru-parumemiliki apeks (puncak paru-
paru) dan basis. Paru-paru ada dua. Paru- paru kanan lebih besar dari pada paru-
paru kiri. Paru-paru kanan dibagimenjadi tiga lobus oleh fisura interlobaris, paru-
paru kiri dibagi menjadidua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula.Paru-
paru dilapisi suatu lapisan tipis membran serosa rangkap duayang mengandung
kolagen dan jaringan elastis yang disebut pleura

C. ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
1.Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum yaitu:
· staphylococcus aureus,
· streptococus,
· aeruginosa,
· legionella,
· hemophillus,
· influenza,
· eneterobacter.
Bakteri-bakteri tersebut berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah
system pertahanan menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut
segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.

6
2.Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu:
· virus influenza,
· adenovirus,
· chicken-pox (cacar air).
Meskipun virus-virus ini menyerang saluran pernafasan bagian atas, tetapi
gangguan ini dapat memicu pneumonia, terutama pada anak-anak.
Organisme mirip bakteri yaitu Micoplasma pneumonia. Pneumonia jenis
ini berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diduga
disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang
tidak tipikal. Mikoplasma ini menyerang segala jenis usia.

3.Jamur penyebab pneumonia yaitu


· candida albicans
D. PATOFISIOLOGI
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh
mikroorganisme
Respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus
jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari
mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering
pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi
pneumonia ialah fungi dan parasit.
1) Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus
masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan
hidung. setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering
menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui
suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis.
Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi
kerusakan paru.Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis
sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.Kumpulan dari sel yang rusak
dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran

7
darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak virus merusak organ
lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus juga dapat
membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia karena
bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus
influensa,virus syccytial respiratory(RSV),adenovirus
danmetapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia
kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada sistem imun juga
berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh cytomegalovirus(CMV).
2) Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di
udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah
ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh.Banyak bakteri hidup pada bagian
atas dari saluran pernapasan atas seperti hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan
mudah dihirup menuju alveoli.Setelah memasuki alveoli,bakteri mungkin
menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga
penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang
adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan
membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.
Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada
pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari
sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen.
Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan
penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah
rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan
jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding
dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah
Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan
istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau

8
merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan
Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi
orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon
pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain.
Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung
atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering
disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada
segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari
pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab
pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri gram
negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan demam, menggigil, dan mual
umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil, bakteri,
dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu
transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran
darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok
dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti
otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru
dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan
empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah
Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.
Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna
bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan
pewarnaan Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya
mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat
dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri
gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak
orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus” adalah
bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali
pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah
Staphylococcus aureus.

9
Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri
gram negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni
termasuk Haemophilus influenzae,Klebsiella pneumoniae,Escherichia
coli,Pseudomonas aeruginosa,dan Moraxella catarrhalis.Bakteri ini sering hidup
pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan
terhirup.Bakteri atipikal yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila
pneumoniae,Mycoplasma pneumoniae,dan Legionella pneumophila.
3) Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin
terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-
obatan imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia
yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan
bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh
Histoplasma capsulatum,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci dan
Coccidioides immitis.Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai
Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat
bagian barat daya.
4) Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini
secara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki
tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti
pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang
menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel darah
putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada
paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang menyebabkan
komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan parasit.Parasit paling
umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma
gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah
Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis.

10
E. MANIFESTASI KLINIS
Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak, sputum
kehijauan atau kuning, demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai
nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti
ditusuk. Salah satu nyeri atau kesulitan selama bernafas dalam atau batuk.
Orang dengan pneumonia, batuk dapat disertai dengan adanya darah, sakit
kepala atau mengeluarkan banyak keringat dan kulit lembab. Gejala lain berupa
hilang nafsu makan, kelelahan,kulit menjadi pucat, mual, muntah, nyeri sendi atau
otot. Tidak jarang bentuk penyebab pneumonia mempunyai variasi gejala yang lain.
Misalnya pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat menyebabkan
nyeri perut dan diare, pneumonia karena tuberkulosis atau Pneumocystis hanya
menyebabkan penurunan berat badan dan berkeringat pada malam hari. Pada orang
tua manifestasi dari pneumonia mungkin tidak khas. Bayi dengan pneumonia lebih
banyak gejala, tetapi pada banyak kasus, mereka hanya tidur atau kehilangan nafsu
makan

F.KLASIFIKASI
Secara Garis Besar Pneumonia Dapat Dibedakan Menjadi 3 Yaitu:
1. Aspirasi pneumonia
Terjadi apabila tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke
paru- paru.pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban atau asi.
2.Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri
sepertistreptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae. Gejala akan muncul
1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul mulai dari demam,batuk lalu sesak
nafas.
3.Pneumonia akibat faktor lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang alergi.bila tidak
segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan bronchitis dan
selanjutnya menjadi pneumonia.

11
G.KOMPLIKASI
 Gangguan pertukaran gas
 Obstruksi jalan napas
 Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)

H.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial); dapat juga menyatakan abses).
2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat
mengidentifikasi semua organisme yang ada.
3. Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus.
4. Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,
menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan.
5. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
6. Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi.
7. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda
asing.

I.PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan yang intensive bila terdapat virus pneumonia
b. Bila kondisi berat harus di rawat
c. Berikan oksigen, fisioterapi dada dan cairan intravena
d. Antibiotic sesuai dengan program
e. Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASKEB PADA BALITA DENGAN PNEUMONIA


DI PUSKESMAS TRIENGGADENG KAB .PIDIE JAYA

No RM : 90.2501
Masuk tgl/jam : 17 Mei 2016 / 09.30 WIB
Tempat : PUSKESMAS TRIENGGADENG
Pengkajian Tgl/jam : 17 Mei 2016 / 09.30 WIB

SUBYEKTIF
Identitas Balita
Nama : An. F
Umur : 19 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 12 – 10 - 2014
Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. B
Umur : 25 tahum
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Semampir 3/4
Telp :-
Alasan datang/keluhan
Ibu mengatakan anaknya batuk pilek kurang lebih 6 hari
Status imunisasi : lengkap
Imunisasi yang belum : -
Pola Kebutuhan Sehari-hari

13
Nutrisi
Porsi makan sehari : 3x / hari, ½ porsi
Jenis : nasi, sayur, lauk
Makanan pantang : tidak ada
Pola minum : 6 gelas/hari, susu air putih
Masalah : Anak susah makan
Eliminasi
BAK
Frekuensi : 6 kali
Jumlah : 5 cc
Warna : jernih kekuningan
Keluhan : tidak ada
BAK
Frekuensi : 1 kali
Jumlah : normal
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada
Istirahat
Siang : 4 jam
Malam : 10 jam
Keluhan : tidak ada
Aktivitas : anak bermain aktif
Personal higiene : mandi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, ganti celana setiap habis
BAK.

OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
PB : 76 cm
BB : 9 kg

14
LLA : 14 cm
LK : 36 cm
LD : 35 cm
Vital sign : N: 100x/menit S: 37,80 c P: 48x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : simetris, rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok
Muka : tidak odema, tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : tidak ada polip, bersih
Bibir : tidak ada stomatitis, tidak ada labioskisis/ labio palatoskisis
Telingga : tidak ada pengeluaran cairan, dan bersih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis
Aksila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Ekstremitas atas (Kanan & Kiri) : tidak udema,kuku bersih, jumlah jari lengkap
Dada : tidak ada tarikan dinding dada
Abdomen : tidak ada masa
Genetalia : tidak dilakukan
Ekstremitas bawah (Kanan & Kiri) : tidak udema, jumlah jari lengkap, kuku
bersih
Pemeriksaan penunjang/data perkembangan anak
Motorik halus : -
Motorik kasar : -
Bahasa :-
Personal social :-

ASSESMENT
Balita usia 19 bulan dengan pneumonia

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 17-05-2016 Jam : 09.40 WIB

15
Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa anaknya terkena
pneumonia.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan bidan
Memberikan KIE mengenai nutrisi perbanyak minum, makan yang mengandung
protein seperti ikan, daging, telur, makan buah dan sayur.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan bidan
Memberikan Tx Kotrimoksasol sirup no.1 2x dd ½ cth ,paracetamol no.VI 3 dd
1/3 , Ambroxsol sirup no.1 2x ½ cth , B Complek no X 3 dd1.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan bidan
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 hari lagi.
Evaluasi : ibu bersedia

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya
konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli sehingga menyebabkan
agen infeksi, irirtan kimia dan terapi radiasi.
a. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah staphylococcus aureus,
streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus, influenza, eneterobacter.

b. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,


adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang saluran
pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu pneumonia, terutama
pada anak-anak.

B. Saran

Seharusnya kita perlu mengetahui tentang penyakit pneumonia agar kita dapat
mencegah hal itu timbul dalam lingkungan kita. Penulis juga menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan penulisan makalah berikutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Gabs, G. 2010. Askep Anak Pneumonia. (http://gardengab.com/, diakses tanggal


24 November 2012).
KTW. 2010. Suplementasi Zinc Menurunkan Kejadian Pneumonia Pada Anak-
anak.

Mansjoer, Arif., Suprohaita, Wardhani, W.A., dan Setiowulan, wiwiek │Eds.│.


Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Auscalapius.

Prasetya, Danzka. Askep Pneumonia. (http://wildanprasetya.blog.com/


Carpenito, Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan edisi 8 , EGC ,
Jakarta

Perawatan Medikal Bedah, Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjadjaran,


Bandung

Baughman C Diane.2000,Keperawatan medical bedah, EGC, Jakrta


Doenges E Mailyn.1999, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaandan pendokumentasian perawatan pasien. Ed3. EGC, Jakarta
Nanda. (2007). Diagnose Nanda: Nic dan Noc.

Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Penyakit.


Salemba

18

Anda mungkin juga menyukai