PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 2
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 3
1.3 TUJUAN ...................................................................................................................................... 3
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 4
2.1 PENGERTIAN PENGEMBANGAN SDM ........................................................................ 4
2.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN ........................................................................................... 5
2.3 PENGERTIAN PELATIHAN ................................................................................................... 7
2.3.1Sasaran Pelatihan.................................................................................................................. 8
2.4 Tujuan utama dari latihan dan pengembangan adalah : ................................................ 10
2.5 Lima langkah dalam pelatihan dan proses pengembangan. ................................................. 10
2.6 Tujuan pengembangan :........................................................................................................... 10
2.7 Jenis-jenis pengembangan, yaitu :........................................................................................... 11
2.8 Teknik-teknik latihan dan pengembangan : ........................................................................... 12
2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan teknik-teknik latihan
danpengembangan, yaitu : ............................................................................................................. 13
BAB 3 ................................................................................................................................................... 14
PENUTUP............................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
SDM merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produksi
dari manusia dengan SDM yang baik akan memiliki kekuatan kompetitif dan menjadi
lebih sulit untuk ditiru sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif seperti
teknologi proses produksi proteksi pasa akses terhadap sumber keuangan Seharusnya
lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dengan memiliki kekuatan kompetitif
diharapkan kinerja karyawan bisa terwujud
Apabila terlihat dari pendekatan sistem, maka proses pendidikan terdiri dari masukan
(sarana pendidikan) dan keluaran (perubahan perilaku), serta faktor yang mempengaruhi proses
pendidikan yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Perangkat lunak atau software yang mencakup antara lain kurikulum organisasi
pendidikan, peraturan, metode belajar dan lain-lainnya.
b) Perangkat keras atau hardware yaitu fasilitas mencakup gedung, perpustakaan,
alat bantu peraga, dan sebagainya, (sadarmayanti,2001:33)
5
Dengan menggunakan model kajian tersebut maka dapat dilihat keseluruhan aspek
yang terlibat dalam permasalahan kuantitas ini. Itu kualitas masukan menyangkut mutu
masukan diukur dari kriteria penerimaan siswa atau mahasiswa (peserta didik). Masukkan
rendah apabila di bawah standar minimal dan masukkan itu akan berkualitas apabila di atas
standar minimal yang telah ditetapkan. berhasil standar tersebut sifatnya relatif. Kualitas proses
adalah mutu keseluruhan faktor yang terlibat dalam proses pendidikan, seperti siswa
,mahasiswa, mengajar, kurikulum, fasilitas pendidikan, manajemen, sumber belajar, dan
terbatasnya biaya untuk proses.
Kualitas keluaran menyangkut hasil proses sistem keluaran itu rendah atau tinggi
mutunya bilamana dibawah atau diatas standar yang telah ditetapkan bilamana standar itu
memang ada. Tercapainya keluaran tidak hanya ditentukan oleh pihak peserta didik sebagai
masukan (raw input ) (Sedarmayanti, 2001 ). untuk mengubah masukan menjadi keluaran
sebagaimana dikehendaki ditentukan pula oleh proses di dalam proses termaksud mencangkup
antara lain :
a) Bagaimana program pendidikan tersebut (kerangka acuan, kurikulum, dan Silabus ,
metode pemberian pelajaran, sistem pencatatan, pemantauan, pelaporan, dan
sebagainya).
b) bagaimana pendayagunaan sarana dan prasarana, baik fisik maupun nonfisik, manusia
maupun non manusia, termasuk biaya, sarana dan prasarana, gedung ,dan informasi
Bagaimana sistem koordinasi untuk membina keterpaduan, integrasi, dan sinkronisasi
(KIS) serta evaluasinya.
Di dalam masukan maupun keluaran( yaitu ,peserta didik ) dalamnya termasuk pula :
1. masukan lingkungan, baik fisik (lokasi lingkungan alam, dan sebagainya) maupun
nonfisik (landasan falsafah, IPOLEKSOSBUD, dan sebaginya)
2. masukan Wahana atau instrumen input, termasuk peraturan perundang undangan
(dari yang tertinggi sampai yang terendah) dengan penjelasan:
dengan penjelasan terwujudnya suatu sistem manajemen terpadu yang perlu
diterapkan untuk mengupayakan keberhasilan misi pendidikan.
6
investasi sumber daya manusia. wahana yang diakui paling efektif untuk memenuhi kebutuhan
mental spiritual, sepanjang ditinjau dari segi pengembangan sumber daya manusia adalah
melalui kegiatan berpendidikan.
karyawan yang mengikuti pelatihan tanpa adanya minat padanya sudah tentu tidak akan
membawa hasil kerja yang memuaskan.sebaliknya, dengan timbulnya minat maka perhatian
terhadap pelatihan yang dijalani akan semakin besar ( As'ad ,2001 ) . Oleh karena itu, sebelum
karyawan menjalani pelatihan hendaknya pada mereka di Berikan penjelasan mengenai arti
dan tujuan pelatihan terlebih dahulu. dengan adanya pemahaman tersebut maka para karyawan
yang akan mengikuti pelatihan akan termotivasi untuk mengikutinya. Terdapat dua hal yang
harus diperhatikan pelaku bisnis untuk mencapai pelatihan yang efektif. Pertama,
memperhatikan posisi pelatihan dalam proses bisnis, dan kedua, berkaitan dengan tahapan-
7
tahapan memprogram and dan pengimplementasian pelatihan. dalam konteks strategi
manajemen masa kini, penggunaan teknologi tidak dapat ditawar tawar lagi. oleh karena itu,
Setiap karyawan dituntut dapat menguasai penggunaan teknologi dengan berbagai macam
bentuk. dalam format manajeral macam inilah richardson (dalam Usmara ,2002 : 160 ),
menyarankan agar pelatihan seharusnya diposisikan sebagai bagian integral dan setiap
perencanaan strategi dengan basis teknologi.
Dengan posisi sebagai elemen penting dalam manajemen strategis, eksitensi pelatihan
mendapat macam nilai tambah khususnya berkenaan dengan referensi Manager. Menurut
Richardson (dalam usmara,2002), perencanaan strategik yang melibatkan pelatihan meliputi
sebagai berikut, yaitu :
a) menentukan tingkat skill karyawan saat ini.
b) menyeleksi tempat yang paling fleksibel dan menjadwalkan program.
c) memilih metode pelatihan yang paling cepat.
d) mengumpulkan dan mengembangkan materi pelatihan.
e) mengevaluasi pelatihan.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk
meningkatkan kompetensi karyawan. Disamping itu, program pelatihan tidaklah
memperhitungkan apakah perusahaan berskala besar atau kecil. pelatihan juga bukan
merupakan pemborosan mengingat hasil atau manfaatnya jauh lebih besar daripada biaya atau
waktu yang harus disediakan. pelatihan merupakan sarana ampuh mengatasi bisnis masa depan
yang penuh dengan tantangan dan mengalami perubahan yang sedemikian cepat. pelatihan
effective dapat dicapai dengan pemosisian program pelatihan secara utuh dalam kerangka
perencanaan manajemen strategis dan dilakukan tahap-tahapan yang teratur.
2.3.1Sasaran Pelatihan
Sasaran pelatihan dan pengembangan SDM adalah sebagai berikut :
1.Meningkatkan produktivitas kerja.
Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatan yang sekarang.
Kalau level of performance-nya naik/meningkat, maka berakibat peningkatan dari
produktivitas dan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.
2.Meningkatkan mutu kerja.
Ini berarti peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Tenaga kerja yang
berpengetahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam
organisasi.
3.Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM.
Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan di masa yang
akan datang. Apabila ada lowongan-lowongan, maka secara mudah akan diisi oleh
tenaga-tenaga dari dalam perusahaan sendiri.
4.Meningkatkan moral kerja.
8
Apabila perusahaan menyelenggarakan program pelatihan yang tepat, maka iklim dan
suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih baik. dengan iklim kerja yang
sehat, maka moral kerja juga akan meningkat.
5. Menjaga kesehatan dan keselamatan
9
pengembangan SDM, karena investasi di dalam pengembangan SDM merupakan pengeluaran
yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan SDM yang baik
akan memiliki kekuatan kompetitif dan menjadi lebih sulit untuk ditiru sehingga sumber-
sumber keberhasilan kompetitif seperti teknologi proses produksi, proteksi pasar, akses
terhadap sumber keuangan seharusnya lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dengan memiliki
kekuatan kompetitif diharapkan kinerja karyawan bisa terwujud
Untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan
jabatan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasarankerja
yang telah ditetapkan.
2.5 Lima langkah dalam pelatihan dan proses pengembangan.
1.Analisa kebutuhan :
Identifikasikanlah ketrampilan-ketrampilan kinerja jabatan yang akan
diperbaiki.Analisis audiens, bahwa program sesuai dengan tingkat pendidikan,
ketrampilan,sikap dan motivasi karyawan.
2.Rancangan instruksional :
Kumpulkan sasaran instruksional, media, gambaran, metode dan urutan dari isi,contoh,
latihan dan kegiatan.Pastikanlah semua bahan untuk pelatihan telah disiapkan sesuai dengan
sasaranyang telah ditetapkan.
3.Keabsahan :
Perkenalkanlah dan syahkanlah pelatihan dihadapan para audiens.
4.Implementasi :
Doronglah keberhasilan dengan lokakarya melatih-pelatih yang berfokus
padapenyajian ketrampilan selain isi pelatihan.
5.Evaluasi dan tindak lanjut.
2.6 Tujuan pengembangan :
1.Produktifitas kerja;
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas semakin baik karenameningkatkan technical
skill, human skill, dan managerial skill.
2.Efisiensi;
10
meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan ke-ausan mesin-mesin yang
dapat mengurangi pemborosan.
3.Kerusakan;
mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin dalam melaksanakanpekerjaan.
4.Kecelakaan;
untuk mengurangi jumlah biaya pengobatan dan kesehatan karyawan.
5.Pelayanan;
peningkatan pelayanan terhadap konsumen semakin baik.
6.Moral;
karyawan semakin bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
7.Karier;
meningkatakan keahlian, prestasi, dan ketrampilan untuk menjadi lebih baik.
8.Konseptual;
meningkatkan kecakapan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
9.Kepemimpinan;
meningkatkan cara dalam perencanaan, pengarahan, pemotivasiandan pengendalian
terhadap karyawan lebih baik.
10.Balas jasa (gaji, benefit dan insentif);
meningkatkannya balas jasa maka prestasi kerjasemakin baik.
11.Konsumen;
semakin baik dalam pelayanan dan kualitas produk yang dihasilkan.
11
2.8 Teknik-teknik latihan dan pengembangan :
12
Business games adalah suatu simulasi pengembilan keputusan skala kecil yang
sesuaidengan kehidupan bisnis nyata.
Vestibule training, adalah suatu teknik yang dilaksanakan oleh pelatih-pelatihkhusus
dengan area terpisah dibangun dengan berbagai jenis peralatan samA seperti yang akan
digunakan pada pekerjaan yang sebenarnya.
Latihan laboratorium adalah suatu teknik bentuk latihan kelompok yang digunakan
untuk mengembangkan ketrampilan antar pribadi.
Program-program pengembangan eksekutif adalah program latihan yang
diselenggarakan di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.
1.Efektifitas biaya.
2.Isi program yang dikehendaki.
3.Kelayakan fasilitas-fasilitas.
4.Preferensi dan pengetahuan peserta.
5.Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih.
6.Prinsip-prinsip belajar.
13
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid 2.
Jakarta : PT. Indeks.
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Cet.1;Jakarta:Kencana Prenada
Media Group,2009) hal 61-70
15