Anda di halaman 1dari 6

1.

Aseton

Ditemukan di: penghapus kuteks, polish mebel, wallpaper, alkohol topikal

Ketika terekspos udara, aseton menguap dengan sangat cepat dan mudah sekali terbakar.
Aseton dapat menyebabkan keracunan fatal yang mengancam nyawa, namun sangat jarang
terjadi karena tubuh mampu memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap ke dalam
sistem. Untuk sampai bisa keracunan, Anda harus mengonsumsi atau menelan porsi aseton
dalam jumlah luar biasa besar dalam waktu singkat. Gejala keracunan aseton ringan termasuk
sakit kepala, bicara cadel, lesu, kurang koordinasi indera gerak, dan rasa manis di mulut.
Oleh karena itu, penggunaan aseton untuk menghapus kuteks warna-warni di kuku Anda
harus dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari nyala api. Selalu jauhkan produk-produk
yang mengandung aseton dari jangkauan anak.

Alternatif: Gunakan produk penghapus kuteks yang mencantumkan label bebas aseton. Hal
yang sama berlaku untuk pemoles furnitur; pelicin furnitur berbasis air bekerja sama
efektifnya dengan produk yang mengandung aseton.

2. Benzena

Ditemukan di: cat, lem, gas yang dilepaskan dari karpet, wax, deterjen, emisi dari
pembakaran bahan bakar gas, asap rokok, kapur barus, alat penghilang bau

Benzena menguap ke udara dengan sangat cepat. Massa jenis uap benzena lebih berat
daripada udara biasa dan bisa tenggelam ke daerah dataran rendah. Udara luar ruangan
mengandung benzena dalam jumlah kecil dari asap tembakau, SPBU, knalpot kendaraan
bermotor, dan emisi industri. Udara dalam ruangan umumnya mengandung kadar benzena
yang lebih tinggi daripada di udara luar dari paparan harian produk rumah tangga.
Benzena bekerja dengan mengacaukan kerja sel dalam tubuh. Sebagai contoh, paparan
benzena jangka panjang dapat menyebabkan sumsum tulang untuk tidak memproduksi cukup
sel darah merah. Benzena juga dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah
kadar antibodi dan menyebabkan hilangnya sel darah putih — yang dapat menyebabkan
anemia, atau lebih buruk lagi, leukimia dari paparan berat dan berkepanjangan. Beberapa
wanita yang menghirup benzena dalam jumlah besar selama berbulan-bulan memiliki siklus
menstruasi yang tidak teratur dan penurunan ukuran indung telur mereka.

Alternatif: Cari produk rumah tangga yang berlabel bebas benzena, dan sebisa mungkin
kurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau tak sedap di rumah. Bunga lavender
segar, selain dapat mempercantik rumah, harumnya ampuh untuk usir bau apek dan serangga
pengganggu.

3. Etanol

Ditemukan di: parfum, cologne, produk tata rambut, deodorant, shampo, obat kumur, hand
sanitizer, penyegar ruangan, pemoles furnitur, sabun cuci piring, deterjent, pelembut pakaian

Paparan terhadap etanol yang masih dalam batas wajar tak selalu membawa dampak bagi
kesehatan. Kebanyakan orang akan terpapar etanol dari mengonsumsi minuman keras dengan
tingkat konsentrasi etanol bisa bervariasi dari 4-45%. Namun, jika Anda terkena kontak
dengan etanol murni dalam jumlah besar (oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan bisa
bervariasi, mulai dari mual muntah, reaksi alergi kulit, kejang, bicara melantur, koordinasi
tubuh kacau, mata terasa panas terbakar, hingga dalam kasus ekstrim, koma. Namun, paparan
konsentrasi tinggi lebih mungkin terjadi dalam lingkungan kerja seperti di industri atau
laboratorium, di mana etanol murni kadang digunakan. Paparan etanol di udara dan air di
lingkungan umum terbilang sangat rendah karena senyawa ini mudah dipecah oleh sinar
matahari.
Alternatif: Ketika menggunakan produk pembersih rumah tangga yang mengandung etanol,
pastikan untuk membuka jendela lebar-lebar atau membuat sistem penyaringan udara yang
efektif yang akan menyerap bahan kimia.

4. Formalin

Ditemukan di: asbes dan beton, asap rokok, kompos gas atau minyak tanah yang menyala,
furnitur yang terbuat dari pressed wood dengan perekat yang mengandung resin urea-
formaldehida (UF), kantung plastik

Formaldehida adalah senyawa kimia turunan dari pembakaran dan proses alam tertentu yang
umum digunakan secara luas oleh industri untuk memproduksi bahan bangunan dan berbagai
produk rumah tangga. Dengan demikian, mungkin ada jejak formalin dalam konsentrasi yang
cukup besar baik di dalam maupun luar ruangan.

Ketika formaldehida hadir di udara pada tingkat yang melebihi 0,1 ppm, beberapa orang
mungkin mengalami efek samping seperti mata berair; sensasi terbakar di mata, hidung, dan
tenggorokan; batuk; suara mengi; mual; iritasi kulit; dan sakit dada. Paparan konsentrasi
tinggi dapat memicu serangan asma pada orang yang memilikinya, juga dapat menyebabkan
bronkitis. Formalin telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan dan dicurigai dapat
menyebabkan kanker pada manusia.

Alternatif: Jangan merokok, dan terutama jangan merokok di dalam ruangan. Buka jendela
selebar mungkin untuk membiarkan udara segar masuk, terutama ketika Anda menggunakan
produk oembersih dan insektisida. Cobalah untuk menjaga suhu di dalam rumah pada
pengaturan suhu rendah dan nyaman. Juga, habiskan banyak waktu di luar ruangan mencari
udara segar sebanyak mungkin. Hal ini sangat penting untuk keluarga dengan anak-anak,
orang tua atau anggota keluarga dengan penyakit kronis seperti asma.

5. Toluena
Ditemukan dalam: cat, karet, pewarna, lem, percetakan

Toluena adalah agen pelarut yang sangat baik untuk cat, lak, pengencer, dan perekat. rute
yang paling umum dari paparan melalui inhalasi. Gejala keracunan toluena termasuk efek
CNS (sakit kepala, pusing, ataksia, mengantuk, euforia, halusinasi, tremor, kejang, dan
koma), aritmia ventrikel, pneumonia kimia, depresi pernapasan, mual, muntah, dan
ketidakseimbangan elektrolit. Orang yang terkena paparan ringan dari uap toluena tidak
menimbulkan risiko keracunan akut.

Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung toluena. Jika ya,
buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran udara
segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara terbuka
(taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya yang bisa
mengendap dalam rumah.

6. Xylene

Ditemukan di: emisi gas buang kendaraan bermotor, cat, pernis, cat kuku, perekat, semen
karet

Paparan ringan hingga sedang terhadap uap xylene dapat menyebabkan mata panas memerah,
bengkak, berair, penglihatan kabur; dan/atau iritasi kulit ringan, seperti ruam kemerahan dan
bengkak, kulit terasa kering dan gatal; iritasi pada hidung dan tenggorokan. Paparan terhadap
xylene dalam jumlah besar sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf
pusat yang menyebabkan mual dan muntah serta sakit kepala, dan berkunang-kunang; hingga
kerusakan hati dan ginjal, hilang kesadaran, kegagalan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung xylene. Jika ya,
buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran udara
segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara terbuka
(taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya yang bisa
mengendap dalam rumah. Jangan pernah membiarkan mesin mobil menyala di garasi
tertutup.

7. Phtalate

Ditemukan di: ubin, tirai shower, kulit sintetis, perkakas rumah tangga yang dibuat dari PVC
vinyl (untuk membuat plastik fleksibel dan liat), produk pengharum ruangan (phtalate
digunakan untuk menjaga parfum tidak menguap); cat kuku, cat tembok, pernis mebel; cling
wrap dan wadah makanan plastik

Studi mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu dengan konsentrasi phthalate
tinggi dalam sistemnya menderita kelainan pada alat kelamin mereka. Bahan kimia ini
mengganggu testosteron dan estradiol, hormon yang memengaruhi perkembangan payudara.
Studi telah menemukan bahwa wanita yang menderita kanker payudara memiliki tingkat
phthalate yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki kanker.

Alternatif: Hindari pengharum ruangan apapun yang mengandung pewangi sintetik, misalnya
kapur baru atau semprotan aerosol. Hindari perkakas rumah tanggan yang berbahan dasar
vinyl, dan selalu simpan makanan Anda di wadah kaca, keramik, atau stainless steel.

8. Bisphenol A (BPA)

Ditemukan di: wadah makanan kaleng, perkakas rumah tangga yang terbuat dari plastik,
botol minum plastik produksi lama (sebelum tahun 2012), botol susu bayi model lama
(sebelum 2011), bon belanja
Produksi BPA sebenarnya dimulai pada tahun 1930 sebagai estrogen sintetik yang diberikan
pada wanita. Jadi, tidak mengherankan bahwa paparan terhadap bahan kimia ini mengarah ke
perubahan hormon, seperti penurunan produksi sperma, pubertas dini pada anak-anak
perempuan, dan kemandulan pada orang dewasa. Studi lab juga mencurigai bahwa paparan
BPA dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keguguran. BPA juga mengganggu
metabolisme tubuh dan memainkan peran dalam penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Alternatif: Selalu prioritaskan membeli bahan pangan segar atau beku daripada makanan
kaleng. Anda juga dapat membatasi risiko paparan tambahan dengan menolak bon belanjaan
yang tidak perlu-perlu amat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Toksik
    Toksik
    Dokumen6 halaman
    Toksik
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Kelautan 2
    Kelautan 2
    Dokumen8 halaman
    Kelautan 2
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Kelautan 2
    Kelautan 2
    Dokumen8 halaman
    Kelautan 2
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Batang
    Batang
    Dokumen5 halaman
    Batang
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Ektum
    Ektum
    Dokumen12 halaman
    Ektum
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bioetika
    Makalah Bioetika
    Dokumen1 halaman
    Makalah Bioetika
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • BIOETIKA
    BIOETIKA
    Dokumen8 halaman
    BIOETIKA
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    marsya marsya
    Belum ada peringkat
  • Reproduksi
    Reproduksi
    Dokumen3 halaman
    Reproduksi
    marsya marsya
    Belum ada peringkat