1.)PBB
Yang diutus dalam mengatasi masalah ini atas nama PBB adalah Dewan Keamanan. Mereka ikut
mengambil peran sebagai mediator dengan agenda penyelesaian perkara sebagai berikut:
- Tanggal 31 Juli 1947, konflik Indonesia Belanda diajukan oleh negara Australia dan India ke
Dewan Keamanan PBB. Konflik ini diyakini sebagai dampak dari Agresi Militer Belanda. PBB
mengeluarkan resoluasi yang berisi seruan penghentian tembak menembak Indonesia Belanda
dan penyelesaian damai.
2.) KTN
KTN memiliki dua tugas, yaitu: 1) mengawasi langsung penghentian tembak-menembak antara
Indonesia dengan Belanda sesuai dengan perkembangan wilayah Indonesia Resolusi PBB yang
telah dibentuk, dan 2) memasang patok-patok yang menjadi batas wilayah pada status quo
dibantu oleh TNI.
UNCI dibentuk dalam rangka menyelesaikan bentuk hubungan sosial dan berbagai konflik
tersebut setelah terjadinya Agresi Militer Belanda 2. Perundingan yang diselenggarakan UNCI ini
dikenal dengan nama Perundingan Roem-Royen yang melahirkan Perjanjian Roem-Royen.
- Perintah Ad Interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri yang harus
dibentuk sebelum tanggal 15 Maret 1949.
5.) Inggris
Negara Inggris juga tak kalah memberikan kontribusi peran dalam penyelesaian konflik ini
dengan mengeluarkan persetujuan Civil Affairs Agreement atau CAA. Peran negara Inggris yang
lebih jelas dalam memihak Indonesia untuk kembali mendapatkan wilayah kedaulatannya
diperlihatkan juga dalam perannya sebagai wakil Sekutu dalam Perundingan Linggarjati.