Anda di halaman 1dari 2

2.

1.)PBB

Yang diutus dalam mengatasi masalah ini atas nama PBB adalah Dewan Keamanan. Mereka ikut
mengambil peran sebagai mediator dengan agenda penyelesaian perkara sebagai berikut:

- Tanggal 31 Juli 1947, konflik Indonesia Belanda diajukan oleh negara Australia dan India ke
Dewan Keamanan PBB. Konflik ini diyakini sebagai dampak dari Agresi Militer Belanda. PBB
mengeluarkan resoluasi yang berisi seruan penghentian tembak menembak Indonesia Belanda
dan penyelesaian damai.

- Tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1048, diselenggarakan perundingan antara


Indonesia dengan Belanda yang kemudian melahirkan Perjanjian Renville. Perundingan ini tidak
membawa hasil yang baik bagi Indonesia, bahkan wilayah kedaulatannya justru semakin sempit.
PBB kemudian membentuk UNCI yang kembali menggelar perundingan Belanda Indonesia.

2.) KTN

KTN memiliki dua tugas, yaitu: 1) mengawasi langsung penghentian tembak-menembak antara
Indonesia dengan Belanda sesuai dengan perkembangan wilayah Indonesia Resolusi PBB yang
telah dibentuk, dan 2) memasang patok-patok yang menjadi batas wilayah pada status quo
dibantu oleh TNI.

3.) United Nations Commision for Indonesia

UNCI dibentuk dalam rangka menyelesaikan bentuk hubungan sosial dan berbagai konflik
tersebut setelah terjadinya Agresi Militer Belanda 2. Perundingan yang diselenggarakan UNCI ini
dikenal dengan nama Perundingan Roem-Royen yang melahirkan Perjanjian Roem-Royen.

4.) Konferensi Asia

Konferensi Asia tersebut melahirkan beberapa hasil seperti:

- Usulan pengembalian Pemerintahan RI ke Yogyakarta.

- Perintah Ad Interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri yang harus
dibentuk sebelum tanggal 15 Maret 1949.

- Penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah indonesia.

- Penyerahan kembali kedaulatan Indonesia kepada pemerintah RI paling lambat tanggal 1


Januari 1950.

5.) Inggris

Negara Inggris juga tak kalah memberikan kontribusi peran dalam penyelesaian konflik ini
dengan mengeluarkan persetujuan Civil Affairs Agreement atau CAA. Peran negara Inggris yang
lebih jelas dalam memihak Indonesia untuk kembali mendapatkan wilayah kedaulatannya
diperlihatkan juga dalam perannya sebagai wakil Sekutu dalam Perundingan Linggarjati.

Anda mungkin juga menyukai