Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Winarmi, M.Pd

“PERANAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA DAN


NEGARA”

Disusun oleh :

Randita Syafrandinel

43217120015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaan
dan bimbinganNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan walaupun jauh dari
harapan kita semua. Makalah ini disusun agar mahasiswa bisa mengetahui
peranan mahasiswa dalam pembangunan bangsa dan negara.
Terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam membuat makalah ini. Baik melalui pikiran dan dukungan lewat moril dan
spiritual. Kiranya yang maha kuasa yang empunya kehidupan selalu menyertai
kita semua dalam segala aktifitas kita sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membutuhkannya. Akhir kata, penulis memohon koreksi yang bersifat
membangun untuk perbaikan tugas di masa yang akan datang. Tuhan Yang Maha
Kuasa memberkati kita semua.

Tangerang, 25 Maret 2018

Penuilis

2
DAFTAR ISI

1. Halaman Judul 1
2. Kata Pengantar 2
3. Daftar Isi 3
Bab I
4. Pendahuluan 4
Bab II
5. Pembahasan masalah
 Fungsi Dan Posisi Mahasiswa Dalam Pembangunan 7

 Pembangunan Di Berbagai Aspek Untuk Perubahan 11


Bab III
6. Penutup
 Kesimpulan 13
 Saran 13
 Kata Penutup 13
7. Daftar Pustaka 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peran merupakan pembicaraan yang berkaitan dengan segala aspek dan


elemen yang ada, biasa menyentuh segala aspek baik itu aspek individu maupun
sosial, atau aspek di bidang ekonomi, politik, budaya, transformasi, industri,
perdagangan, baik itu mikro maupun makro, dan masih banyak lagi. Dan juga
berkaitan dengan masyarakat sebuah bangsa maupun masyarakat dunia
(International), karena peran dari berbagai macam aspek dan bidang merupakan
sebuah kontribusi yang akan ditransformasikan kepada sesuatu yang membangun
demi kemaslahatan bersama .

Didalam kehidupan, seseorang mengalami segala macam proses yang panjang


saat dimana ia pertama kali menatap dunia ini keluar dari rahim ibunya, lalu ia
belajar berbicara kemudian setelah ia bisa berbicara, kemudian iapun mulai
merangkak sampai ia bisa berjalan dan lari kesana kemari, kemudian iapun belajar
membaca dan menulis sampai ia mengerti arti sebuah perjalanan hidupnya. Begitu
panjang proses yang kita tempuh dalam perjalanan hidup ini sudah tentu
membawa arti tersendiri bagi siapapun.
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di
masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa
mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh
kepentingan-kepentingan suatu golongan, ORMAS, PARPOL, dan sebagainya.
Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme
adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran
tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa,
tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri

4
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa harus
lebih berkontribusi untuk memajukan negara dengan cara melakukan
pembangunan pembangunan di berbagai aspek.
Pembangunan merupakan usaha peningkatkan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaanya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal
untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan
nasional itu sendiri, adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia.
Keikutsertaan dalam pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan
lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.
Pembangunan mencakup hal-hal yang berdifat lahiriah maupun batiniah
yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan bertujuan unutk
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera
lahir batin.
Pembangunan yang berdifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan,
gedung perkantoran, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan
olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah
adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan,
kesehatan, dan sebagainya.
Tulang punggung dalam pembangunan ada di tangan pemuda, khususnya
mahasiswa disini karena mahasiswa dapat dipercaya dan memiliki capital
intelektual dan kemampuan bersosial lebih baik dibandingkan dengan pemuda
lainnya yang tak bergelar mahasiswa. Kurang tepat rasanya jika kita sebagai

5
mahasiswa hanya memiliki cita-cita yang orientasinya terlalu egosentris, belajar
yang baik, dapat gelar cum laude, lulus cepat dengan segudang prestasi akademik,
lalu cari kerja, nikah, punya anak, ingin punya rumah yang besar dan bagus, lalu
di kala tua hidup dengan nyaman tanpa gangguan. Egois sekali rasanya kalo kita
memiliki cita-cita seperti itu tanpa punya cita-cita untuk bisa berkontribusi bagi
proses perbaikan nasib bangsa ini, tanpa berpikir untuk bisa hidup bermanfaat
bagi masyarakat Indonesia secara luas. Tidak salah memang, tapi kurang tepat
untuk kondisi negara kita saat ini yang sedang carut marut, bangsa ini butuh bahan
bakar dan bahan bakar itu ada dalam diri mahasiswa. Percayalah bahwasanya
proyek kebangkitan bangsa ini akan dipelopori oleh kaum intelektual
mahasiswa,seperti sejarah yang terus berulang dari masa ke masa.

B. RUMUSAN MASALAH
 Memberikan gambaran tentang fungsi dan posisi mahasiswa.
 Memberikan informasi tentang pembangunan dalam berbagai aspek
 Memberikan contoh bahwa pembangunan merupakan proses perubahan

C. TUJUAN
 Mengetahui peranan sebagai mahasiswa
 Menyadarkan mahasiswa agar berikut serta dalam pembangunan
 Membawa pemikiran baru menyangkut peranan mahasiswa dalam
pembangunan

6
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. FUNGSI DAN POSISI MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN

Pada umumnya negara-negara yang diklasifikasikan sebagai negara


berkembang adalah negara yang sedang berkembang atau negara yang sedang
membangun. Jadi, pengertian pembangunan adalah negara yang sedang menata
atau merintis suatu perubahan baik secara fisik atau non-fisik (Pembangunan
Sumber Daya Manusia / Sumber Daya Alam atau pembangunan di bidang
teknologi dan komunikasi) yang disebut kemajuan. Dan dalam pembangunan
sangat penting bagi mahasiswa atau orang dengan masa produktif untuk ikut serta
dalam pembangunan

Masa muda atau masa produktif merupakan jenjang kahidupan manusia


yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat
wajar jika pemuda atau mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan
dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan
banyak dimiliki pemuda mahasiswa, dan pemikiran kritis mereka sangat
didambakan masyarakat. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika
masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat peralihan suatu peradaban
terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada
kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.

Di mata umat dan masyarakat pada umumnya, mahasiswa adalah agen


perubahan sosial (agent of social change) karena mahasiswa selaku insan
akademis, dipandang memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan
dan nalar yang rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap
pembangunan pendidikan dan sosial dimasyarakat. Sehingga sudah menjadi
konsekuensi terhadap tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan
masyarakat. Fungsi kontrol sosial yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan
diharapkan mutlak demi kemajuan pembangunan.

7
Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang
tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat
dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu
mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat
permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia
mampu mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Peran mahasiswa sebaiknya dalam membangun proyek kebangkitan


bangsa adalah mengisi pembangunan, melakukan social control terhadap
kebijakan pemerintah, dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Mengisi
pembangunan misalnya adalah dengan cara belajar dengn baik di kampus, ikut
lomba sana-sini, buat suatu penelitian atau temuan-temuan baru yang dapat
menjawab permasalahan yang ada. Mengisi pembangunan dengan intellectual
capital yang mahasiswa seharusnya miliki. Kedua, melakukan social control
terhadap segala kebijakan pemerintah, namun ketika mahasiswa berbicara sebagi
agen of control ada sekian konsekuensi yang menghadang baik berupa tekanan,
ancaman maupun bentuk lain dan sejenis, walaupun demikian bukan berarti
konsekuensi semacam ini lantas mampu menyurutkan mahasiswa dalam cinta-
citanya yang mulia selalma mahasiswa memhami perannya sebagai agen of
control. Mahasiswa adalah salah satu kelompok elit dalam masyarakat yang masih
memiliki idealisme yang tinggi, dikarenakan posisi mahasiswa sebai cluster
penerus bangsa yang sanggat dihapkan mampu membawa perubahan maka
tidaklah bijak apabila mahasiswa hanya diam ketika melihat kesewenang-
wenangan baik dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak non pemerintah,
dalam konteks ini mahasiswa haruslah mampu menempatkan diri sesuai dengan
fungsi sosialnya secara tepat walapun mahasiswa seakan-akan terpisah dari jenis
masyarkat lainnya tetapi sejatinya mahasiswa tetap terikat dengan fungsi-fungsi
sosilanya, maka mahsiswa haruslah mampu menjadi suatu cluster masyarakat
yang mampu membaca kebenaran secara proporsional, ketika pemerintah

8
misalnya benar dalam kebijakannya maka mahasiswa harus berani memuji
keberhasilan pemerintah dan sebaliknya ketika pemerintah mengambil keputusan
yang menyudutkan rakyat maka mahasiswa harus berada di barisan depan
perjuanggan.

Mahasiswa haruslah mehamami perannya secara utuh dan mendalam


karena dinamika saat ini cenderung merujuk pada jenis mahasiswa yang egois,
yang hanya mengangap diri mereka sebagai cluster tersendiri dari masyarakat
yang sedikit atau bahkan sama sekali memeliki ikatan fungsi-fungsi sosial
tertentu, sehingga yang terjadi beberapa tahun terakhir mahasiswa kehilangan
jatidirinya hal ini ditandai dengan terikan-terikan mahsiswa yang kurang mengena
dan kontekstual dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, kecenderungan yang
terjadi adalah mahasiswa membawa kepentingan kelompok, kepentingan cluster
tertentu, maupun yang paling parah suara mereka adalah suara hasil provokasi
yang terkadang kurang mendasar serta difrent orientation. Lalu yang ketiga adalah
melakukan pengabdian yang rutin dan massif kepada masyarakat luas.

Penyuluhan-penyuluhan telah banyak digalakkan di desa-desa sebagian


lingkar kampus bahkan desa di seluruh pelosok di Indonesia, namun sayang
kesadaran semacam ini hanya dimiliki oleh segelintir mahasiswa, sebuah
pekerjaan rumah yang cukup rumit sebenarnya bagi bangsa Indonesia namun
harapan selalu muncul seiring dengan munculnya generasi baru mahasiswa
Indonesia. Tidak bisa dipungkiri tampilnya mahsiswa sebagai genarasi pengapdi
adalah peranan mahasiswa yang paling diharpakan segera muncul namun, kondisi
setelah perang kemerdekaan menunjukan progress kearah sebaliknya, mahasiswa
era modern cenderung apatis dengan kondisi masyarakat walupun memang ada
sebagain kecil mahasiwa yang begitu peduli dengan kondisi masyrakat, hal ini
amatlah ketika kita bandinghkan dengan konteks hamasiswa pada zaman
kemerdekaan yang tidak hanya menyuarakan pembellaan terhadap kepentingan
masyarakat tetapi mereka sekaligus menjadi barisan depan yang melalukan
perubahan baik berupa pemikiran maupun pratik nyata, dan terbukti Indonesia
mampu terbebas dari belenggu penjajahan, maka tiada yang lebih bijak ketika

9
mahasiswa dengan sekian kondisinya terus memegang cita-cita sebagai suatu
cluster intelektual yang senantiasa bertangungjawab dengan kondisi sosial-
kemasyarakatan.

Dengan memahami secara bijak akan ketiga peran mahasiswa, kebangkitan


bangsa ini tak akan lama lagi kita raih. Mengisi pembangunan, melakukan control
social terhadap kebijakan pemerintah, dan pengabdian masyarakat adalah peran-
peran mahasiswa unggulan yang dibutuhkan dengan segera saat ini. Mahasiswa
harus dapat memerankannya secara proporsional, adil, arif dan bijak tanpa hanya
mengambil satu peran saja dan menggugurkan peran-peran lainnya.

Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk


manusisa susila dan demokrat yang

1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat

2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan

3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat

Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa


tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal
tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis
itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense of crisis, dan selalu
mengembangkan dirinya.

Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis
terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh
dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari
pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka
mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan

10
terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Insan
akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi
generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak
ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai,
dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian
meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai
kebenaran tersebut.

B. PEMBANGUNAN DI BERBAGAI ASPEK UNTUK PERUBAHAN


1. Pembangunan Masyarakat Sebagai Proses Perubahan
Faktor yang dapat dilihat dalam pembangunan masyarakat adalah peraturan
tentang proses perubahan yang dialami oleh masyarakat itu sendiri. Apabila
secara teoritik perubahan dalam kehidupan masyarakat dapat berdampak
kemunduran (regress) maupun kemajuan (progress). Maka perubahan dalam
pembangunan diharapkan berdampak kemajuan. Salah satu dampak dari
kemajuan tersebut adalah dapat kita lihat dari taraf hidup masyarakat itu sendiri.
2. Pembangunan Sosial
Dalam berbagai referensi ditemukan beberapa rumusan tentang pembangunan
sosial dari yang bersifat umum sampai rumusan yang bersifat spesifik. Di mana
pembangunan yang sangat berkaitan atau behubungan relasi, relasi sosial, sistem-
sistem sosial, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan sifat sosial.
Sementara itu, pembangunan nasional dapat dilihat kaitannya dalam rangka upaya
mewujudkan cita-cita kesejahteraan sosial masyarakat.
3. Pembangunan Sumber Daya Manusia
Salah satu fakta pendukung utama dalam pembangunan nasional adalah
pembangunan SDM, karena pembangunan SDM merupakan tolak ukur
berhasilnya sebuah pembangunan. Maka pembangunan SDM harus dimulai sejak
dini dimana manusia itu lahir hingga dewasa.

11
Adapun cara membangun SDM adalah dengan cara membekali manusia bahwa
pembangunan diri sendiri sangat penting, dan merupakan tanggung jawab yang
harus diemban sebagai warga negara yang baik.
4. Peranan Mahasiswa Dalam Pembangunan
Dalam pembangunan, generasi muda atau mahasiswa tidak pernah luput atau
tidak bisa dipisahkan karena mereka saling bersinerji antara yang satu dengan
yang lainnya. Dimana mahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan
tersebut.
Adapun keterlibatan mahasiswa adalah:
1. Mahasiswa dapat berperan dengan cara belajar keras dalam
menuntut ilmu untuk diterapkan dalam masyarakat nantinya.
2. Berperan sebagai sumber inspirasi baik dalam lingkungan
masyarakat maupun dalam lingkungan kampus.
3. Mahasiswa sebagai pengontrol dalam pembangunan.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa memajukan bangsa


Indonesia. Dengan kita membangun hal apapun, bangsa dan negara kita akan
berkembang menjadi lebih baik. Mahasiswa harus menmpunyai intellectual
capital, sense of crisis, social control terhadap segala kebijakan. Dalam
melakukan pembanguna banyak konsekuensi yang menghadang baik berupa
tekanan, ancaman maupun bentuk lain dan sejenis, walaupun demikian bukan
berarti konsekuensi semacam ini lantas mampu menyurutkan mahasiswa dalam
cinta-citanya yang mulia. Jadikanlah masalah yang ada sebagai tantangan menuju
kesuksesan. Pembangunan yang dilakukan bisa berupa pembangunan sosial dan
sumber daya manusia. Karna bangsa yang memiliki tingkat sosial yang baik dan
sumber daya manusia yang berkompeten dapat dipastikan negara akan menjadi
negara yang maju.

B. SARAN

Sebagian mahasiswa belum bisa menerapkan prinsip pembangunan untuk


negara dalam diri mereka. Perlu adanya sosialisasi agar segala yang pemikiran
yang ada dapat disosialisasikan. Oleh karena itu, peran dosen sangat penting
dalam memupuk dan mengembangkan potensi mahasiswa untuk menghasilkan
pembangunan dimasa mendatang.

C. KATA PENUTUP

Demikian makalah mengenai “Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan


Bangasa dan Negara”. Terima kasih karena kesediaannya untuk membaca
makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan karena berbagai keterbatasan
kami baik itu berupa pengetahuan maupun bahan referensi, Oleh karena itu
masukan berupa saran dan kritik sangat kami harapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Anymous. 2009. Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Karakter Bangsa.

(Online). (http://www.perpustakaan-ngawi.com/tag/peran-mahasiswa-

dalam-pembangunan-karakter-bangsa, diakses 25 Maret 2018)

 Cahya. 2009. Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah. (Online).

(http://www.mitimahasiswa.com/berita-

29_peran_mahasiswa_dalam_pembangunan_daerah.html, diakses 25

Maret 2018)

 Hanif. 2010. Fungsi dan Peran Mahasiswa. (Online).

(http://www.hanifmuslim.co.cc/2010/12/fungsi-dan-peran-mahasiswa-

dalam.html, diakses 25 Maret 2018

 Junaidi, Wawan. 2010. Contoh Makalah. (Online). (http://wawan-

junaidi.blogspot.com/2010/08/contoh-makalah.html, diakses 25 Maret

2018)

 Reza, Muhammad. 2010. Tiga Peran Strategis Mahasiswa Dalam

Membangun Proyek Kebangkitan Bangsa. (Online).

(http://bemfateta.ipb.ac.id/index.php/artikel-bebas/tiga-peran-strategis-

mahasiswa-dalam-membangun-proyek-kebangkitan-bangsa, diakses 25

Maret 2018)

 Shifa, Mutiara. 2014. Makalah Perencanaan Pembangunan. (Online).

https://www.slideshare.net/muthiara/makalah-perencanaan-pembangunan,

diakses 25 Maret 2018)

14
 Tiesya, Sabrina dkk. 2013. Makalah peranan mahasiswa dalam

pembangunan kesehatan. (Online)

(http://sabrinatiesya.blogspot.co.id/2013/11/makalah-peranan-mahasiswa-

dalam.html, diaskes 25 Maret 2018)

 Wahyu. 2009. Peran StrategisMahasiswa dalam Membangun Mental

Kemandirian Bangsa. (Online).

(http://24wahyu.multiply.com/reviews/item/9, diakses 25 Maret 2018)

15

Anda mungkin juga menyukai