Anda di halaman 1dari 11

M A K A LA H

PENGARUH GLOBALISASI (REVOLUSI


PEMASARAN) TERHADAP KOMODITI BERAS
DI INDONESIA

NAMA `: RICKY DANNY PUTRA

NPM : 134210282

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


Jalan Kaharudin Nasution No.133 Perhentian Marpoyan Telp. (0761)72126. 27127
Fax. (0761) 67483
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Pengaruh Globalisasi

(Revolusi Pemasaran) Terhadap Komoditi Beras di Indonesia.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pekanbaru, Desember 2013

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

A. Landasan Teori.............................................................................................3
1. Pengertian Agribisnis.............................................................................3
2. Globalisasi Agribisnis..............................................................................4

BAB III KESIMPULAN................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................8

2
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi atau perdanganan bebas Indonesia diperkirakan akan menjadi

salah satu target pemasaran beras impor yang menarik. Untuk mengetahui ke

mampuan bersaing beras kita dengan beras impor, maka perlu dilakukan

pengkajian/survey terhadap sebaran mutu beras yang dihasilkan oleh penggilingan

padi dan di pedagang beras di tingkat pasar. Pertanian di Indonesia abat 21 harus

dipandang sebagai suatu sector ekonomi yang sejajar dengan sector lainnya.

Sector ini tidak boleh lagi hanya berperan sebagai aktor pembantu apalagi figuran

bagi pemabangunan nasional seperti selama ini diperlakukan, tetapi harus menjadi

pemeran utama yang sejajar dengan sector industry. Karena itu sector pertanian

harus menjadi sector modern, efisien dan berdaya saing.

B. Rumusan Masalah

Dalam upaya memecahkan berbagai masalah dalam makalah ini, perlu

kiranya masalah diidentifikasi terlebih dahulu agar permasalahan menjadi

jelas. Adapun yang menjadi rumusan dari masalah ini adalah seberapa

pengaruhkah globalisasi atau revolusi pemasaran terhadap komoditas

agribisnis di Indonesia?
3

C. Tujuan Masalah

Sesuai dengan masalah yang akan dibahas, maka tujuan dari penyusunan

masalah ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Untuk memperoleh gambaran tentang dampak yang terjadi akibat

globalisasi komoditas pertanian, khususnya beras.

1.3.2 Mengetahui tentang ciri atau karakter dari globalisasi agribisnis.


BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Agribisnis
Agribisnis merupakan istilah yang baru dikenal sejak awal dekade 1970-an

di Indonesia. Agribisnis adalah kegiatan ekonomi yang berhulu pada dunia

pertanian yang mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan dan

penyaluran sarana produksi sampai pada kegiatan tataniaga produk pertanian

yang dihasilkan oleh usahatani (Downey dan Erickson, 1987 dalam Zakaria,

2002).
Tetapi Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998)

menyatakan bahwa agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan

penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau

keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran

produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan

kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah

kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang

ditunjang oleh kegiatan pertanian yang dimulai dari hulu hingga hilir dan

didukung oleh sarana pendukung yang memadai.

3
4

Sistem Agibisnis

2. Globalisasi Agribisnis

Globalisasi agribisnis adalah perpaduan antara komersialisasi dan

modernsasi teknologi membuat perolehan dan sarana produksi maupun

produk pertanian semakin tergantung pada kondisi pasar luar. Beberapa

manfaat yang dapat diperoleh dengan memasuki pasar global menurut

Simatupang, Pack, Choi, dan Feeder adalah peningkatan volume

pertanian, harga jual produk yang lebih tinggi, harga sarana produk yang

lebih murah, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal investasi,

peningkatan efisiensi akibat realokasi sumber daya dan dorongan

persaingan. Dari definisi ini paling tidak ada dua aspek penting yang
5

harus kita catat. Pertama, keunggulan komparatif (menghasilkan barang

yang lebih murah dari pesaing) tidak menjamin teraihnya keunggulan

kompetitif. Disamping keunggulan kemparatif, keunggulan kompetitif

sangat ditentukan oleh kemampuan untuk memasok produk dengan

atribut (karakter) yang sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini berarti,

bahwa agribisnis dan pembangunan pertanian yang berorientasi pada

peningkatan produksi dan dengan harga yang serendah mungkin (cheap

production oriented) sudah tidak sesuai dengan dinamika pasar mutakhir.

Dalam era globalisasi usaha produksi komoditas pertanian (agribisnis)

haruslah diorientasikan kepada konsumen (consumer oriented

agribusiness).

Kedua, keunggulan kompetitif merupakan hasil interaksi dari tiga

tingkatan pasar yaitu pasar internasional dari produk, pasar domestik dari

produk, dan pasar sarana produksi. Dengan kata lain, keunggulan

kompetitif suatu komoditas pertanian, merupakan hasil resultan dari rantai

agribisnis secara vertikal mulai dari perolehansarana produksi, usaha tani,

pemasaran domestik, dan pemasaran internasional. Oleh karena itu,

koordinasi vertikal petani agribisnis antara-agribisnis hilir sangatlah

diperlukan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Dari berbagai

dinamika yang terdapa pada sistem agribisnis tersebut, penulis tertarik

untuk membahas mengenai dampak atau pengarus dari globalisasi

terhadap salah satu komoditas agribisnis.


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Rendahnya pendapatan petani disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang

tidak tepat, khususnya dalam penyimpangan padi. Sebagian petani ada yang

langsung menjual seluruh hasil panennya dan membeli dalam bentuk beras

atau menyimpan sebagian, sedangkan sebagian lain dijual atau dikonsumsi

sendiri seluruhnya.

Faktor-faktor yang kemungkinan berpengaruh dalam perkembangan

sistem pemasaran beras yang lebih kompleks meliputi meninkatnya

komersialisasi produk, adopsi ilmu dan teknologi yang makin tinggi,

meningkatnya spesialisasi perusahaan dan tenaga kerja, pemisahan secara

geografis produksi dan konsumsi, meningktanya jumlah penduduk dan

urbanisasi, perubahan kebiasaan makan dan daya beli, serta perubahan

mobilitas konsumen, dan peran pemerintah.

Perbedaan yang mendasardalam sistem pemasarana antara negara maju

danberkembang adalah dalam hal keberadaan sistem suplai dalam pertanian,

upah tenaga kerja, tingkat pendapatan konsumen, tingkat urbanisasi, latar

belakang budaya termsuk kebiasaan makan dan sebagainya.

6
7

B. Saran

Perilaku stok berhubungan dengan sistem tataniaga. Secara umum

seharusnya pemasaran beras di Indonesia meliputi petani, komisioner

(broker/calo), tengkulak, pengumpul, luar daerah, penggilingan, pedagang

grosir luar daerah (pedagang antar pulau), pedagang grosir, pedagang ritel,

subdrive Perum Bulog dan perusahaan benih hal ini dimaksudkan agar

menimbulkan saluran tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan

pasar yang berbeda-beda.


8

DAFTAR PUSTAKA

Agusman, 1991. Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani Melalui Identifikasi

saluran Pemasaran Gabah dan Beras. Majalah Pangan, No. 10 Vol III,

Oktober Bulog. Jakarta.

Anjar K, 2009Mata Rantai Pemasaran Beras. Tabloid SINAR TANI. No. 3430.

Sudi M, Yana S, Nur KA, 2005. Dinamika Pola Pemasaran Gabah dan Beras di

Indonesia.Makalah pad Forum penelitian Agro Ekonomi di Bogor, 2

desember 2005. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai