Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Rumah sakit itu adalah sebuah fasilitas, sebuah institusi dan sebuah organisasi. Untuk
mengatur sebuah rumah sakit dengan baik maka seseorang harus mendefinisikan dengan tepat,
mengetahui fungsi dan tujuan, mengetahui ruang lingkup serta administrasi yang dijalankan dan
hambatan yang dilalui sebuah rumah sakit. (Tjandra, 2004)
Administrasi rumah sakit adalah suatu proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan , pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber , tatacara, dan kesanggupan yang
tersedia untuk memenuhituntutan terhadap kesehatan, perawatan serta lingkungan yang sehat
dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada
perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat (Azrul, 2010).

Salah satu instansi yang memasarkan jasa kepada konsumen adalah instansi pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan menimbulkan persaingan antar penyedia pelayanan kesehatan
termasuk diantaranya adalah rumah sakit. Dengan adanya persaingan antar rumah sakit yang
semakin tinggi disertai dengan banyaknya pembangunan rumah sakit baru maka rumah sakit
perlu terus mengembangkan diri dengan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dan
memberi kepuasan terhadap konsumen. Salah satunya adalah pelayanan administrasi.

Dalam pencapaian tujuan tersebut, administrasi kesehatan melibatkan banyak pihak,


diantaranya pemerintah, asuransi, apotik, dan rumah sakit. Namun dalam administrasi kesehatan
ini tidak hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat preventif (pencegahan). Proses
administrasi kesehatan di rumah sakit biasanya mencakup hal-hal berikut :
Keuangan rumah sakit, baik dari pasien maupun buat kepentingan rumah sakit.

Kepegawaian.

Penerimaan pasien.

Fasilitas kesehatan buat pasien.

Administrasi umum, seperti ketatausahaan dan pengrasipan.

Pembagian Pelayanan Administrasi

1. Pelayanan Administrasi Pasien RawatJalan


a. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran.

b. Petugas mendaftarkan pasien :

1) Pasien baru

Ø Untuk pasien yang belum punya / tidak membawa KTPP dicatat nomor index (dalam wilayah kerja
: 00.--- dan luar wilayah kerja 90.---), Indek Ibu dalam wilayah kerja 0100, anak ke I 0200, anak ke II
0300 dst, Ibu luar wilayah kerja 0190, anak ke I 0290, anak ke II 0390 dst. nama KK, nama pasien,
alamat pada register nomor index.

Ø Petugas membuatkan KTPK.

Ø Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan.

2) Pasien yang sudah memiliki KTPP :

v Petugas mencarikan Kartu Rawat Jalan sesuai nomor index KTPP untuk pasien yang sudah pernah
berobat / berkunjung.

v Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan sesuai dengan identitas pasien untuk pasien yang belum
pernah berobat / berkunjung.

3) Pasien Askes / Jamkesmas / Jamkesda / Non Maskin :

ü Petugas meminta pasien menunjukkan Kartu Askes /Jamkesmas/Jamkesda/Non Maskin

ü Petugas mencatat nomor Kartu Askes /Jamkesmas/Jamkesda/Non Maskin.

ü Petugas menarik retribusi sesuai Perda bagi pasien dari luar kabupaten.

c. Petugas membawa buku rawat jalan ke tempat tujuan pelayanan yang diinginkan dan petugas
di ruang pelayanan yang dituju memanngil serta menerima pasien dan melaksanakan pelayanan
sesuai protap / standar pelaynan yang berlaku.

d. Petugas Loket mengambil Kartu rawat jalan ke ruang periksa / pelayanan masing-masing
setelah selesai pelayanan dan administrasi di ruang periksa / pelayanan bersangkutan.

e. Petugas Loket menyimpan kembali Kartu Rawat Jalan ke Rak Arsip sesuai dengan nomor
index.

2. Pelayanan Administrasi Rawat Inap


a. Dokter menganjurkan pasien untuk rawat inap.

b. Atas persetujuan pasien/keluarga/penanggungjawab pasien, perawat IGD/POLI memberitahu


receptionist bahwa pasien akan dirawat inap.

c. Perawat mengarahkan keluarga / penanggungjawab pasien untuk mendaftarkan pasien rawat


inap ke receptionis.

d. Untuk pasien yang masuk melalui IGD, receptionist menanyakan Kartu Berobat pasien (untuk
pasien lama) atau mencatat data / identitas pasien dengan lengkap (untuk pasien baru).

1) Pasien Umum

v Receptionist menawarkan tarif jasa Rawat Inap secara jelas kepada pasien.

v Apabila sudah ada kesepakatan dari keluarga / penanggungjawab pasien, maka receptionist
memberikan form “Surat Pernyataan Pembayaran” kepada keluarga / penanggung-jawab pasien
untuk diisi dan ditanda tangani

v Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien berupa
KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya

v Setelah form “Surat Pernyataan Pembayaran“ diisi dan ditanda tangani oleh pasien, berikan form
tersebut ke bagian Rekam Medis untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan
Nomor Rekam Medik dan selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam
Medis ke IGD/POLI yang dituju.

2) Pasien Asuransi

Ø Menanyakan kepemilikan asuransi kesehatan yang dimiliki pasien

Ø Bila pasien masuk pada jam kerja, minta pasien untuk mengambil jaminan yang dikeluarkan oleh
Perusahaan / Asuransi terkait. Bila pasien masuk diluar jam kerja, jaminan diambil keesokan harinya,
pada saat jam kerja.

Ø Meminta lembar jaminan, photo copy kartu asuransi, dan surat rujukan dari Puskesmas (kecuali
kasus emergency) sebagai pelengkap tagihan.

Ø Meminta pasien melengkapi persyaratan lainnya yang berhubungan dengan tagihan asuransi yang
dimiliki.

Ø Bila syarat adiminstrasi belum lengkap, keluarga / penanggung-jawab pasien diberi waktu
maksimal 2x24 jam untuk memenuhi persyaratannya (selama pasien rawat inap). Jika tidak dipenuhi,
pasien dianggap UMUM.

Ø Tentukan dan beritahu keluarga / penanggung-jawab pasien tentang kamar yang akan ditempati
oleh pasien sesuai dengan jatah yang telah ditentukan asuransi yang terkait, dengan
mengelompokan Dewasa ( Pria / Wanita ) dan atau Anak.
Ø Bila pasien meminta untuk naik kelas perawatan (kecuali JAMKESMAS dan JAMKESDA), berikan
“Surat Pernyataan Kesediaan Pembayaran Selisih Biaya” untuk diisi dan ditandatangani oleh
pasien/keluarga pasien.

Ø Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien (khusus
kepada pasien yang minta naik kelas perawatan) berupa KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya.

Ø Setelah form “Surat Pernyataan kesediaan Pembayaran Selisih Biaya“ diisi dan ditanda tangani
oleh keluarga / penanggungjawab pasien (khusus pasien yang minta naik kelas perawatan), berikan
form tersebut ke bagian Rekam Medis.

Ø Seluruh berkas administrasi rawat inap yang telah rampung diberikan ke bagian rekam medik
untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan
selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke IGD/POLI yang dituju.

Ø Petugas Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien dan memberi tanda Rawat Inap.

Ø Receptionist menginformasikan ke bagian rawat inap mengenai kamar yang akan dipergunakan
pasien guna mempersiapkan segala kelengkapan dan fasilitasnya.

Ø Perawat mempersiapkan ruangan pasien baru.

Ø Setelah ruang rawat inap siap, perawat memberitahu receptionist bahwa ruangan telah siap
untuk ditempati.

Ø Receptionist memberitahu perawat POLI/IGD ruangan yang telah dipersiapkan.

Ø Perawat POLI/IGD mengantar pasien ke ruangan rawat inap.

3) Pelayanan Administrasi Gawat Darurat

· Pasien datang di instalasi gawat darurat, sementara keluarga pasien/pengantar

· Pasien mengurus pendaftaran di loket TPPGD. Untuk beberapa kasus tertentu seperti pasien
yang datang dalam keadaan terpapar polutan/kotoran lain, maka pasien akan dibersihkan terlebih
dahulu di ruang dekontaminasi (apabila kondisi umum memungkinkan) baru bisa masuk ruang IGD.

· Perawat IGD melakukan Triase di ruang triase yaitu dengan menerima pasien,melakukan
penilaian cepat tentang keadaan klinis pasien, memutuskan prioritas penanganan pasien
berdasarkan kegawatdaruratan.

· Untuk pasien darurat dilakukan tindakan sesuai kebutuhan, jika diperlukan maka akan
dilakukan pemeriksaan penunjang serta konsultasi oleh dokter spesialis.

· Untuk pasien gawat darurat dilakukan resusitasi dan stabilisasi, jika diperlukan maka akan
dilakukan pemeriksaan penunjang serta konsultasi oleh dokter spesialis. Dan untuk kondisi tertentu,
jika diperlukan pasien juga bisa langsung menuju OK atau ICU untuk perawatan lebih lanjut.

· Setelah selesai keluarga pasien melakukan pengurusan administrasi untuk :

o Pulang

o Rawat inap

 Rujuk ke RS yang lebih tinggi


Daftar pustaka

http://niluh1811.blogspot.com/2016/06/pelayanan-administrasi-rumah-sakit.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai