Kevalidan
sebagai sumber belajar peserta didik untuk kelas XI IPA SMA/MA pada materi
kompetensi dasar pada kurikulum 2013 yaitu kompetensi dasar 3.7. yaitu
menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
materi, dan animasi. Semua komponen yang terdapat dalam video pembelajaran,
membuat peserta didik dapat membaca, melihat gambar, video, animasi dan
1993 bahwa seseorang hanya dapat mengingat apa yang dilihat 20%, yang
didengar sebesar 30%, yang didengar dan dilihat sebesar 50%, dan sebesar 80%
dari gabungan yang dilihat, didengar, dan dikerjakan secara simultan. Pencapaian
pelajaran dipadukan secara visual dan verbal karena membantu peserta didik dari
segala usia untuk lebih baik mengelola tujuan pembelajaran dan mencapai
jangka panjang”. Penelitian melihat hasil belajar peserta didik, yang digunakan
Tetapi berdasarkan pengamatan didalam kelas, setiap kali guru bertanya kepada
peserta didik apakah masih ada materi yang masih tidak dipahami, tidak ada
peserta didik yang menyatakan belum atau tidak memahami sub materi yang
wawasan dan pengetahuan mengenai teori dan penerapan materi dalam kehidupan
sehari-hari.
mempengaruhi sikap dan dapat di ulang. Hal ini berarti media video pembelajaran
dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar, fokus terhadap materi,
dapat lebih membuka pikiran, lebih aktif dengan tanggapan dan pertanyaan (lebih
kritis), sehingga suasana pembelajaran kelas lebih menyenangkan dan
(2011) dalam Rebowo (2014), ditemukan bahwa bahan ajar video memiliki
memberikan dampak terhadap topik yang dibahas; dapat diputar ulang. Selain itu,
gerakan mulut dapat direkam dengan video; dapat dimasukkan teknik film lain,
seperti animasi; dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan gerakan; dan
media video pembelajaran adalah menghemat biaya (murah). Hal ini disebabkan
pembelajaran yang dapat diunduh langsung dari internet dan di install langsung ke
dalam komputer.
2. Kepraktisan
video pembelajaran biologi dari dua orang pengamat (observer), 2) hasil analisis
data respon peserta didik terhadap media video pembelajaran, dan 3) hasil analisis
data respon guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata total
keterlaksanaan untuk semua pertemuan yaitu KTR = 4.68, nilai tersebut masuk ke
dalam kategori “terlaksana baik” (4 ≤ KTR < 5). Jadi, setelah dilakukan observasi
respon peserta didik yaitu 84%, nilai tersebut masuk ke dalam kategori “sangat
kuat” (80 % ≤NR ≤ 100 %) dan respon bernilai positif. Selain itu hasil analisis
respon perkriteria peserta didik menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang
merespon sangat positif yaitu 16 orang (67%), peserta didik yang merespon positif
yaitu 6 orang (25%), peserta didik yang merespon kurang positif yaitu 1 orang
(4.17%), dan peserta didik yang merespon tidak positif yaitu 1 orang (4.17%). Hal
ini berarti jumlah peserta didik yang merespon sangat positif dan positif yaitu 22
orang (92%), nilai tersebut masuk ke dalam kategori “sangat kuat” (80 % ≤NR ≤
100 %). Jadi, berdasarkan data-data hasil respon peserta didik baik secara
dinyatakan “praktis” untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dan sebagai
sumber belajar.
guru yaitu 92%. Hal tersebut menunjukkan nilai masuk ke dalam kategori “sangat
kuat” (80 % ≤NR ≤ 100 %) dan respon bernilai positif. Jadi, berdasarkan data-
data hasil respon guru dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran biologi
dinyatakan “praktis” untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dan sebagai
sumber belajar.
peserta didik untuk kelas XI IPA SMA/MA pada materi sistem pencernaan
manusia dirancang dan dikembangkan sepraktis mungkin sehingga dapat menjadi
dapat membuat peserta didik tertarik untuk belajar dan nyaman saat belajar serta
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru mata pelajaran
biologi sehingga pembelajaran lebih terarah dan materi tersampaikan secara utuh.
internet dan dapat dimasukkan ke dalam smartphone sehingga peserta didik dapat
juga tidak terlalu rumit dalam mengoperasikannya karena peserta didik hanya
perlu membuka file video pembelajaran biologi yang telah disediakan. Video
pembelajaran biologi langsung bisa dicopy dengan menggunakan flash disk untuk
penggunaan isi dan efek-efek pada video pembelajaran membuat belajar menjadi
berdasarkan penilaian guru, 100% guru menyatakan bahwa animasi & video yang
mengajar mata pelajaran biologi, materi yang disajikan sesuai dengan urutan
penyajian konsep, dan video pembelajaran biologi ini dapat menjadi salah satu
pengembangan dalam penelitian ini, didapat umpan balik yang positif dari
menyatakan bahwa respon positif peserta didik dan guru terhadap media
didik memahami langkah kerja yang terdapat dalam lembar kerja peserta didik,
ketika dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dengan baik tanpa ada
3. Uji keefektifan
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah (dalam hal ini SMA
menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik SMA kelas XI IPA SMA Gunung
Sari Makassar pada Tabel 4.24, yaitu 100% peserta didik mencapai KKM. Hal ini
sumbe belajar/bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar karena
visualitas yang mana desainnya diperkaya oleh perpaduan teks, gambar, video,
sound penjelasan materi, dan animasi. Semua komponen yang terdapat dalam
peserta didik dapat melibatkan dari satu indra. Berdasarkan hal tersebut, hasil
belajar peserta didik menjadi lebih baik dan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap materi sistem pencernaan manusia sangat baik. Hal ini dikarenakan
beragam dan peserta didik merasa senang ketika bahan ajar yang digunakannya
melihat video pembelajaran, maka dalam belajar peserta didik menggunakan dua
indra sekaligus yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran. Selama ini peserta
didik hanya menggunakan indra pendengarannya saat proses belajar mengajar
lebih tertarik dan dapat menyerap materi yang disampaikan. Hal tersebut sesuai
melalui indera lihat (mata) dan 13% melalui indera dengar (telinga). Adanya
diberikan tes tertulis maka peserta didik dapat mengerjakan tes lebih baik
dikarenakan hasil pemahaman terhadap materi lebih konkrit. Oleh karena itu,
pembelajaran, maka dalam belajar peserta didik menggunakan dua indra sekaligus
yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran. Selama ini peserta didik hanya
yang menampilkan gambar bergerak menjadikan peserta didik lebih tertarik dan
dapat menyerap materi yang disampaikan. Hal tersebut sesuai seperti penjelasan
Dale bahwa pengalaman belajar seseorang, 75% diperoleh melalui indera lihat
(mata) dan 13% melalui indera dengar (telinga). Adanya pengalaman belajar
tersebut menjadikan peserta didik dapat dengan mudah menyerap materi dan
menyimpannya pada otak yang selanjutnya apabila diberikan tes tertulis maka
peserta didik dapat mengerjakan tes lebih baik dikarenakan hasil pemahaman
terhadap materi lebih konkrit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
peserta didik, apalagi jika gambar yang ditampilkan divariasi dengan desain
warna yang menarik sehingga menimbulkan kesan senang pada peserta didik
menunjang proses belajar mengajar. Penjelasan materi oleh guru pada umumnya
peserta didik selama proses belajar mengajar mengakibatkan hasil belajar yang
tidak memuaskan. Begitu banyak peserta didik yang malas membaca karena
peserta didik lebih tertarik pada suatu media yang dipenuhi dengan gambar
begitu banyak. Pengajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
maknanya sehingga akan lebih mudah dipahami oleh para peserta didik.
Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah guru dan peserta didik.
dituntut mengetahui secara tepat posisi pengetahuan peserta didik pada awal
pembelajaran biologi sebagai sumber belajar peserta didik SMA/MA pada materi
sistem pencernaan yang mengacu pada model ADDIE berhasil atau sesuai dengan
yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai kevalidan, kepraktisan, dan
SMA/MA pada materi sistem pencernaan manusia dikatakan valid sehingga dapat
digunakan sebagai sumber belajar peserta didik. Selain itu, video pembelajaran
biologi juga praktis untuk digunakan sebagai sumber belajar. Selain valid dan
praktis, video pembelajaran biologi juga efektif sehingga memiliki peran terhadap
pencapaian hasil belajar peserta didik. Hal tersebut tercermin dalam penelitian ini,
peserta didik mampu mencapai nilai KKM dan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap materi sistem pencernaan manusia termasuk dalam kategori sangat baik.
Meskipun demikian, peneliti menyadari bahwa tidak ada satupun sumber belajar
yang secara sempurna dapat mewadahi semua kebutuhan belajar peserta didik.