Anda di halaman 1dari 10

Laporan Lengkap

EKOLOGI HEWAN

ESTIMASI BESARNYA POPULASI HEWAN

OLEH

NAMA : Widya Ariani

STAMBUK : A 221 15036

KELAS :A

KELOMPOK : I (satu)

ASISTEN : DIRHAM FARID

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
LEMBAR KOREKSI

NAMA : Widya Ariani

STAMBUK : A 221 15036

KELAS : A

ASISTEN : DIRHAM FARID

NO HARI/TANGGAL KETERANGAN PARAF


I. Judul :Estimasi Besarnya Populasi Hewan

II. Waktu dan tempat


Adapun waktu dan tempat diadakannya praktikium ini yaitu :
Hari / tanggal : Jum’at – Minggu /30 – 01 April 2018

Waktu :

Tempat : Dusun Lino Desa Tolongano Kec. Banawa Selatan

Kab.Donggala

III. Tujuan
Adapun tujauan diadakannya parktikum ini yaitu untuk mengetahui ukuran
populasi hewan dengan menggunakan metode CMRR.

IV. Dasar Teori


Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya (Arikunto, 2006).

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua


pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi mempertahankan
ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan populasi lain berfluktuasi cukup
besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang
dirangsang untuk meningkatkan populasi tersebut. Penyelidikan tentang dinamika
populasi, pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian
dalam populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam (Barnum,
1973).
Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat
dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung, yaitu
dengan perkiraan besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan
atau tumbuhan yang dapat dihitung. Misalnya, untuk sampling populasi rumput di
padang rumput dapat digunakan metode kuadrat rumput, untuk hewan-hewan
besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count, sedangkan
untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang atau rumput
dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture mark release recapture
(CMRR) (Candrawan, 1989).

Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan
kematian, juga mempengaruhi struktur umur dan populasi. Suatu populasi dapat
juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula
ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami
suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme,
atau populasi setempat. Kelompok-kelompok yang dapat saling membuahi, satuan
kolektif terkecil populasi hewan atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa
karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada
individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau
kerapatan (Dandung,2010).

Suatu populasi dapat ditafsirkan sebagai suatu kelompok yang sama


spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi
dapat dibagi menjadi deme atau populasi setempat, kelompok-kelompok yang
dapat saling membuahi, satuan kolektif terkecil populasi hewan atau tumbuhan.
Populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak
dapat diterapkan pada individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi
adalah besar populasi atau kerapatan (Soetjipta, 1992).
V. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam peraktikum ini yaitu TIP-X
fungsinya sebagai pemberi tanda belalang yang sudah ditangkap.

VI. Proedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu
menangkap belalang disekitar peta atau didaerah pemetaan yang telah dibuat,
kemudian belalang yang ditangkap di beri tanda dengan tip-x kemudian di lepas
dan di tangkap kembali.Hal ini dilakukan sebanyak dua kali dengan waktu yang
berbeda.

VII. Hasil Pengamatan


Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu :
Hari (Kali) (ni) ( Ri) Jumlah hewan (mi) ( ni.mi)
NO. pengamatan yang diberi
tandah
1 Hari pertama 14 22 10 10 14 x 10=
140
2 Hari ke dua 13 10 7 7 13 x 7=
91
3 jumlah 27 32 17 17 231
Keterangan :
 Jumlah hewan yang tertangkap = ni
 Jumlah hewan yang tertangkap = Ri
 Jumlah total hewan bertanda = mi
 Besarya populasi = N
Analisa data :
N = Σ ( ni . mi) /Σ Ri
231
= 32 = 7,22
VIII. Pembahasan
Populasi terdiri dari banyak individu yang tersebar pada rentangan
goegrafis. Tetapi individu itu tidak selalu tersebar merata. Ada pola penyebaran,
yaitu menggerombol, acak dan tersebar. Pola distribusi ini disebabkan oleh tipe
tingkah laku individu yang berbeda. Disatu pihak, menggerombol sebagai akibat
dari tertariknya individu-individu pada tempat yang sama, apakah karna
lingkungan yang cocok atau tempat berkumpul untuk fungsi sosial. Misalnya
perkawinan, dipihak lain tersebar sebagai interaksi antagonis antar individu.
Dalam hal tidak adanya daya tarik bersama/penyebaran sosial individu-individu
lain dalam populasi. Contoh pertumbuhan potensial populasi manusia yang terdiri
dari banyak wanita umur 15-35 tahun adalah lebih besar pada populasi yang
terdiri dari kebanyakan laki-laki tua/anak-anak. Tingkat pertumbuhan populasi
yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan kematian, juga mempengaruhi struktur
umur dan populasi (Southwood, 1876:75).
Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat
dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung, yaitu
dengan perkiraan besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan
atau tumbuhan yang dapat dihitung. Misalnya, untuk sampling populasi rumput di
padang rumput dapat digunakan metode kuadrat rumput, untuk hewan-hewan
besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count, sedangkan
untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang atau rumput
dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture mark release recapture
(CMRR) (Candrawan, 1989).
Metode Capture Mark Release Recapture (CMRR) mengasumsikan
populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran atau kematian ketika
penelitian dilakukan) dan sampel saling independent (Rachel S.McCrea & Bryon
J.T Morgan, 2015). Metode ini juga mengasumsikan semua anggota populasi
sama-sama mungkin ditandai dan ditangkap kembali, dan hewan diambil secara
acak dan didistribusikan dalam populasi hingga saat penangkapan kembali
(McFarlane, 2003). Teknik ini dilakukan dengan cara menangkap (Capture)
sejumlah sampel pada populasi, menandai (marking) semua sampel yang
tertangkap, melepaskan (release) sampel yang tertangkap pada populasi dan
menangkap kembali (recapture) sampel acak pada populasi, kemudian
menghitung dan menganalisisnya.
Adapun hasil pengamataan yang diperoleh yaitu pada hari pertama
pengamatan jumlah hewan tertangkap (belalang) 14 dan jumlah hewan yang
tertangkap kembali 22dan jumlah hewan yang di beri tanda itu didapatkan
sebanyak 10 atau jumlah total hewan yang di beri tanda itu sebanyak10. Pada hari
kedua jumlah hewan tertangkap (belalang) 13 , dan jumlah hewan yang yang
tertangkap kembali 10 dan jumlah hewan yang bertandah itu 7 atau jumlah total
hewan yang bertandah itu 7. Dalam menghitung besarnya populasi kita memakai
rumus yaitu N = Σ ( ni . mi) /Σ Ri sehingga didapatkan semua jumlahnya 231 di
bahagi dengan 32 sehingga hasil yang didapatkan 7,22.
Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua
pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan
ukuran populasi, yang relative konstan sedangkan pupolasi lain berfluktuasi cukup
besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang
dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang
dinamika populasi, pada hakekatnya dengan keseimbangan antara kelehiran dan
kematian dalam populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam
(Barnum,1973).
Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer
dari populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi. Ketika kita
menanyakan mengapa populasi meningkat atau menurun pada spesies tertentu,
jawabannya adalah karena salah satu dari parameter ini berubah. Apabila natalitas
dan imigrasi meningkat dalam populasi sedangkan emigrasi dan mortalitas
menurun, maka kepadatan populasi akan bertambah. Pertambahan jumlah
organisme kedalam populasi ini disebut laju kepadatan yaitu jumlah organisme
atau individu yang bertambah ke dalam populasi per satuan waktu. Jika N
merupakan simbol untuk jumlah organisme dan t merupakan simbol waktu.Saat
kepadatan populasi meningkat, kompetisi diantara anggota populasi dan
kelangkaan sumberdaya menyebabkan laju kematian meningkat, laju kelahiran
menurun atau keduanya Jika kepadatan populasi turun pada level terendah dan
kemelimpahan sumberdaya kembali meningkat maka kepadatan populasi kembali
meningkat dengan penurunan laju kematian dan peningkatan laju kelahiran atau
kombinasi keduanya.
Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer
dari populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi. Ketika kita
menanyakan mengapa populasi meningkat atau menurun pada spesies tertentu,
jawabannya adalah karena salah satu dari parameter ini berubah. Apabila natalitas
dan imigrasi meningkat dalam populasi sedangkan emigrasi dan mortalitas
menurun, maka kepadatan populasi akan bertambah. Pertambahan jumlah
organisme kedalam populasi ini disebut laju kepadatan yaitu jumlah organisme
atau individu yang bertambah ke dalam populasi per satuan waktu. Jika N
merupakan simbol untuk jumlah organisme dan t merupakan simbol waktu.
IX. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil praktikum ini yaitu
Populasi adalah sekelompokorganisme yang mempunyai spesies sama(takson
tertentu) serta hidup/menempatikawasan tertentu pada waktu tertentu.Dalam
menentukan besarnya populasi suatu hewan maka disini kita menggunakan
metode CMRR yaituTeknik ini dilakukan dengan cara menangkap (Capture)
sejumlah sampel pada populasi, menandai (marking) semua sampel yang
tertangkap, melepaskan (release) sampel yang tertangkap pada populasi dan
menangkap kembali (recapture) sampel acak pada populasi, kemudian
menghitung dan menganalisisnya. Adapun jumlah besarnya populasi hewan yang
kami peroleh pada hewan belalang yaitu dengan rumus yang digunakan N = Σ ( ni
. mi) /Σ Ri sehingga didapatkan 231 di bahagi 32 dan hasilnya 7,22.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Perubahan kepadatan populasi
dipengaruhi oleh empat parameter primer dari populasi yaitu natalitas, mortalitas,
imigrasi dan emigrasi. Ketika kita menanyakan mengapa populasi meningkat atau
menurun pada spesies tertentu, jawabannya adalah karena salah satu dari
parameter ini berubah. Apabila natalitas dan imigrasi meningkat dalam populasi
sedangkan emigrasi dan mortalitas menurun, maka kepadatan populasi akan
bertambah
Daftar Pustaka

Arikunto.(2006).Populasi Hewan .VISVITALIS, Vol. 01 No. 1.43-52.

Barnum.(1973).Penerapan Metode Schnabel Dalam Mengestimasi Jumlah


Anggota Populasi IkanMola-Mola.Universitas Pendidikan Indonesia :
Perpustakaan.upi.edu.

Candrawan.(1989).Simulasi Estimasi Populasi Hewan.Praktikum Ekologi


Umum.1-9.

Dandung.(2010).Dinamika Populasi . [online]. Tersedia :


http://dandungrizal.blogspot.co.i/2010/12/ensymada-dinamika-
populasi_28.html.(diakses 11 april 2018).

Soetjipta.(1992). Kepadatan Populasi Hewan . Bandung : Universitas Padjajaran.

Tim Pembina Mata Kuliah . 2018 . Penuntun praktikum lapangan ekologi hewan.
Universitas Tadulako : Palu

Anda mungkin juga menyukai