Anda di halaman 1dari 2

HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT

Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat adalah kewenangan secara bersama-sama dari seluruh warga
Pengertian masyarakat hukum adat yang mempunyai dan mengatur semua objek hukum agraria yang ada di wilayah
kekuasaan hukum adat.
1. UUD 1945 pasal 18 B ayat 2 hasil amandemen ke-3 dari UUD 1945
2. Pasal 3 UUPA
Regulasi dan Kebijakan 3. PMNA Nomor 5 Tahun 1999
4. Peraturan Menteri Agraria/Tata Ruang dan Kepala BPN No. 9 tahun 2015
5. Peraturan Menteri Agraria/Tata Ruang dan Kepala BPN Nomor 10 Tahun 2016
Asal Tanah/Obyeknya Obyek Hak Ulayat adalah semua tanah dalam wilayah masyarakat hukum adat teritorial yang bersangkutan.

Pemegang Hak Ulayat adalah masyarakt hukum adat. Ada yang teritorial, karena para warganya bertempat
Subjek Hak tinggal di wilayah yang sama, seperti nagari di Minangkabau. Ada pula yang genealogik, yang para warganya
terikat oleh pertalian darah, seperti suku dan kaum.

Hak Ulayat sebagai hubungan hukum konkret, pada asal mulanyadiciptakan oleh nenek moyang atau sesuatu
kekuatan gaib, pada waktu meninggalkan atau menganugerahkan tanah yang bersangkutan kepada orang-
Cara Terjadi/Lahirnya dan
orang yang merupakan kelompok tertentu. Bagi sesuatu masyarakat hukum adat tertentu, Hak Ulayat bisa
Berakhirnya Hak
tercipta karena pemisahan dari masyarakat hukum adat induknya, menjadi masyarakat hukum adat baru yang
mandiri, dengan sebagian wilayah induknya sebagai tanah ulayatnya.
Hak-hak yang berlaku dalam tanah ulayat secara garis besar diberlakukan kedalam dan keluar dan secara
langsung akan melahirkan hak dan kewajiban bagi masyarakat adat. Hak berlaku kedalam meliputi :
1. Masyarakat adat berkewajiban menyediakan serta menempatkan tanah untuk keperluan masyarakat hukum
adat untuk keperluan bersama, misalnya tanah kuburan, Masjid, jalan dan sebagainya.
2. Secara adat, ada kemungkinan masyarakat adat memberikan haknya kepada pihak lain diluar hubungan
kekerabatannya untuk menikmati dan memanfaatkan tanah ulayat, seperti mendirikan rumah, mengambil
hasil hutan atau sungai dan keperluan pencari hidup lainnya.
Berdasarkan hak ulayat pula, suatu masyarakat hukum adat menetapkan serta mengatur hubungan antara
anggota/warga masyarakat hukum dengan tanah yang telah dibuka atau diolahnya.
Hak dan Kewajiban
Hak berlaku keluar meliputi :
Pemegang Hak
1. Berdasarkan hak ulayat ini warga masyarakt hukum adat bertanggung jawab terhadap perilaku
penyelewengan dan pelanggaran yang terjadi pada tanah ulayat mereka
2. Orang luar dan bukan masyarakat adat, yang pada dasarnya tidak mempunyai hak untuk menikmati atau
menarik hasil dari tanah ulayat, yang bersangkutan kecuali dengan izin masyarakat hukum adat tersebut
dengan menyerahkan upeti atau syarat lainnya, sebagai bentuk pengakuan atas kekuasaan dari masyarakat
hukum adat terhadap tanahnya.
3. Hak-hak yang diperoleh orang luar tidak sama dan tidak sekuat hak para warga masyarakat hukum adat itu
sendiri, karena orang luar tidak diperkenankan untuk mewariskan hak-hak yang telah diperolehnya itu,
tidak boleh membeli atau menerima gadai tanah-tanah pertanian dan sebagainya.

Hak Ulayat diakui eksistensinya bagi suatu masyarakat hukum adat tertentu, sepanjang menurut kenyataannya
Sifat/Jangka Waktu Hak
masih ada. Tanah ulayat tidak dapat dipindah-pindahkan kepada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai