Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam
mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam
dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan
teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa
teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola
bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini
manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
polutan atau pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada
pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara
lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi
seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia.
Kita sebagai manusia harus bisa mengatasi dan mencegah bagaimana
mengurangi polutan dan dampaknya bagi lingkungan kita.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun permasalahan – permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) Apa saja faktor yang menyebabkan polutan ini terjadi ?
2) Apa saja macam-macam dari polutan dan bahayanya bagi lingkungan kita?
3) Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya polutan dan
bagaimana cara mengatasinya ?

~i~
1.3.Tujuan

1) Supaya mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan polutan


2) Mengetahui macam-macam dari polutan dan bahayanya bagi lingkungan kita
3) Mengetahi upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi
timbulnya polutan

~i~
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polutan


Polutan adalah suatu zat yang menjadi sebab pencemaran terhadap
lingkungan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Suatu zat atau bahan
dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut
mengalami hal-hal sebagai berikut.
1) Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.
2) Berada pada tempat yang tidak semestinya.
3) Berada pada waktu yang tidak tepat.

2.2.Sifat Polutan
1) Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
2) lingkungan tidak merusak lagi
3) merusak dalam jangka waktu lama.
4) Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
5) dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuhsampai
tingkat yang merusak.

2.3.Tingkat Pencemaran
Menurut WHO ; Tingkat Pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan
waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai
berikut :
a) Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem
lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata
pedih.
b) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di
Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.

~i~
c) Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Misalnya pencemaran nuklir.

2.4.Macam-Macam Polutan
1) Macam-macam Polutan Berdasarkan sifatnya
Polutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a) Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses
alam. Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan
Iain-Iain.
b) Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh
proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk
jangka waktu yang sangat lama. Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu
radioaktif, dan logam toksik.
2) Macam macam polutan Berdasarkan wujudnya
Polutan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:
a) Polutan padat, misalnya kertas, kaleng, besi, logam, plastik, dan Iain-Iain.
b) Polutan cair, misalnya tumpahan minyak, pestisida, detergen, dan
sebagainya.
c) Polutan gas, misalnya CFC, karbon dioksida, karbon monoksida, metana,
dan Iain-Iain.

2.5.Bahaya Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan


Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran

~i~
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Penyebab Pencemaran tanah


Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan
kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

Dampak Pencemaran Tanah


 Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dankarmabat dapat dapat menyebabkan ganguan
pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
 Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1].
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme darimikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat

~i~
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
 Dampak pada pertanian terutama perubahan erivative tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
erivative akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Penanganan
 Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi.
 Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
 Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton

~i~
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung,
karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan
tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah


Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk
saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan,
maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua
sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan
dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik
secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan
sebagai berikut:

Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk
tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi
terjadinya bahan pencemar, antara lain:
 Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara
tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk
mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses
pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis
dengan tanah.

~i~
 Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah
yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur.
 Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
 Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur¬sumur
atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya,
baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang
tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
 Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
 Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

2.6.Bahaya Pencemaran Udara Bagi Lingkungan


Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a) Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b) Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau,
bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah
0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng- ganggu pernapasan. Selain itu, gas
C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga
suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai
efek rumah kaca.

~i~
c) Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu
pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung
sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d) Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng- hasilkan
sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar
matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan
suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam
dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan
benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya,
nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan
jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan,
tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk
hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat
kelainan gen, dan bahkan kematian.
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya
jumlah cm3 polutan per m3 udara.
Klasifikasi Pencemar Udara :
 Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara.
 Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air
akan menghasilkan asam sulfurik. . Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

~i~
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg
memengaruhi;
 Kegiatan manusia
 Transportasi
 Industri
 Pembangkit listrik
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis
bahan bakar
 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
 Sumber alami
 Gunung berapi
 Rawa-rawa
 Kebakaran hutan
 Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
 Sumber-sumber lain
 Transportasi amonia
 Kebocoran tangki klor
 Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
 Uap pelarut organic

2.7.Bahaya Pencemaran Air bagi Lingkungan


Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif
dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya.
Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah
warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat,
uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-
bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan
kanker.
Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat
merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara.
Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat

~i~
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang
mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan.
Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman,
pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat
mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan
hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik
keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
a) Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan
oksigen.
b) Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
c) Pendangkalan dasar perairan.
d) Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
e) Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
f) Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh
hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna
terutama predator.
g) Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.
h) Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.

Upaya yang Harus Dilakukan


Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya
tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah
yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau
tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga
agar tanah tetap bersih misalnya:
a) Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.
b) Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan
atau ekosistem.

~i~
c) Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran.
d) Memperluas gerakan penghijauan.
e) Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
f) Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
g) Melakukan intensifikasi pertanian.

Banyak orang mengatakan ”lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini
berlaku pula pada banjir genangan. Di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat
kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
a) Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu program pemerintah
maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang
menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok
adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-
selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran/drainase
lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan
tersebut.
b) Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang-ruang
terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya.
Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat
memperoleh manfaat seperti berikut:
 Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan
banyak.
 Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-
lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
 Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan-selokan
rumah/talang-talang rumah, air dapat dialirkan kesumur-sumur resapan.
Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga
(air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan

~i~
karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air
limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
 Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-
satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang
permukaan air banjir
 Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara
ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana
secara mendetail.

~i~
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Begitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya ada
satu permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni polusi/polutan.
Polusi merupakan penyebaran zat – zat yang berbahaya dan mengotori udara, air
atau tanah.
Salah satu contoh yang mengotori udara adalah karbon dioksida (CO2),
Karmon monoksida (CO) dan Klorofluorokarbon (CFC) yang sangat berbahaya
dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada satu yang paling
parah dampaknya yakni karbon monoksida
Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang jika
diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang akan
kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus
peduli pada lingkungan dengan cara mengikuti peraturan – peraturan lingkungan
dan etika lingkungan

3.2. Saran
Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan asap
asap kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi dekat pabrik pabrik
yang mengakibatkan polusi udara semakin menyabar.
Adapun solusi yang harus kita lakukan demi mengurangi polusi ini adalah
sebagai berikut:
a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan
yang tidak produktif
b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta
mempertinggi cerobong tersebut
c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan pelindung
d. Merawat mesin – mesin kendaraan, dll.

~i~
DAFTAR PUSTAKA

 http://amalia-sman1gerung.blogspot.com/2012/03/polutan.html(Diakses
pada tanggal 16 Desember 2013)
 http://arwiyo.blogspot.com/2012/01/pengertian-polutan.html(Diakses pada
tanggal 16 Desember 2013)
 http://devimestika.blogspot.com/2009/11/pengertian-polutan-dan-
jenisnya.html(Diakses pada tanggal 16 Desember 2013)
 http://abang-sahar.blogspot.com/2012/11/makalah-polutan.html(Diakses
pada tanggal 16 Desember 2013)

~i~
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata Pelajaran IPA
atas bimbingannya sehingga makalah ini bisa diselesaikan
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Banjarsari, Desember 2013


Penulis,

~i~
MAKALAH

Polutan dan Bahaya Politan


di
Lingkungan Hidup

Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA

Dibuat Oleh :
Dede Inda
Rofikoh. N
Yuni. S
Gina. E

KELAS XI PEMASARAN

SMK MUHAMMADIYAH 1 BANJARSARI


Jl. Pasar Baru Cibadak No. 124 Kecamatan Banjarsari
2013

~i~
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1. Pengertian Polutan ................................................................................... 3
2.2. Sifat Polutan ............................................................................................. 3
2.3. Tingkat Pencemaran ................................................................................ 3
2.4. Macam-Macam Polutan ......................................................................... 4
2.5. Bahaya Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan ......................................... 4
2.6. Bahaya Pencemaran Udara Bagi Lingkungan .......................................... 8
2.7. Bahaya Pencemaran Air Bagi Lingkungan .............................................. 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 14
3.2. Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

~i~

Anda mungkin juga menyukai