Nomor : 25.001.A/POKJA.RSJ-2.2018
LEMBAR PENETAPAN
DOKUMEN PENGADAAN KONSTRUKSI
SATU FILE/SAMPUL, SISTEM GUGUR
/GABUNGAN LUMPSUMP DAN HARGA SATUAN
Pada hari ini Jumat Tanggal Sembilan Bulan Maret Tahun Dua ribu delapan
belas
(09-03-2018)
bertempat di Kantor Unit Layanan Pengadaan Provinsi Jambi, Kelompok Kerja
Unit Layanan Pengadaan POKJA.RSJ-2.2018 Provinsi Jambi Tahun Anggaran
2018
Nomor : 25.001.A/POKJA.RSJ-2.2018
untuk
Pengadaan
Ditetapkan oleh,
POKJA.RSJ-2.2018
ULP Provinsi Jambi
2 HOLIK HASUNAH, SP
3 KUSNAINI, SE
4 ANDI SAPUTRO
5 JUMADIL, SKM
iii
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
PENGUMUMAN PENGADAAN
NOMOR : 25.002.A/Pokja.RSJ-2.2018
1. Paket Pekerjaan
Nama Pokja : Pokja.RSJ-2.2018
Alamat Pokja : Jalan Kol. Amir Hamzah Depan Kompi
Senapan C Sungai Kambang Kec. Telanaipura
Kota Jambi
Nama paket pekerjaan : Pembuatan Fire Hidran
Lingkup pekerjaan : Sesuai dengan Lembar Data Pemilihan (LDP)
Nilai total HPS : Rp.1.199.300.000,- (Satu milyar seratus
Sembilan puluh sembilan juta tiga ratus ribu
rupiah)
Sumber pendanaan : APBD Pada RSJD Provinsi Jambi
Metode Pengadaan : (Lelang Umum/Pemilihan Langsung
Pascakualifikasi/Prakualifikasi 1 File/II File
Sistem Gugur/Ambang Batas Teknis Sistem
Gugur/Sistem Nilai/ Sistem Umur Ekonomis)
2. Persyaratan Peserta
a. Sesuai dengan Dokumen Pengadaan Nomor : 25.001.A/POKJA.RSJ-
2.2018 Tanggal 09 Maret 2018
3. Pelaksanaan pengadaan
Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses
aplikasi full e-procurement pada alamat website : http://lpse.jambiprov.go.id
A. UMUM
7. Satu Penawaran 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan
satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO
DILARANG menjadi peserta baik secara sendiri
maupun sebagai anggota kemitraan/KSO yang lain
pada paket pekerjaan yang sama
B. DOKUMEN PENGADAAN
c. Penawaran Harga;dan
d. Penawaran Kualifikasi.
15.2 Dalam metode penyampaian penawaran 1 file
(sampul), dokumen Penawaran meliputi:
a. surat penawaran yang didalamnya
sekurangnya mencantumkan:
1) tanggal, bulan, tahun (harus sesuai
ketentuan dokumen pengadaan);
2) masa berlaku penawaran (sesuai LDP pada
dokumen pengadaan); dan
3) total harga penawaran;dan
4) tujuan Surat Penawaran (harus sesuai LDP
pada Dokumen Pengadaan);dan
5) masa pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
LDP;
6) Nama paket pekerjaan sesuai LDP.
b. Jaminan Penawaran asli (untuk paket
pekerjaan di atas Rp.2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah);
c. daftar kuantitas dan harga;
d. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang
namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);
e. surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO);
f. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan;
4) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu
apabila ada);
5) Struktur organisasi pekerjaan (beserta
pembagian kerja sesuai jabatan pada
struktur organisasi;
6) daftar personil inti; dan
7) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
g. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN
(apabila memenuhi syarat untuk diberikan
preferensi harga);
h. RK3K;
i. Data Kualifikasi.
j. Daftar Barang yang di Impor (apabila di
impor)
k. Dokumen lain yang dipersyaratkan:
1) Surat Pernyataan tidak menuntut Ganti
rugi/Bunga maupun sanksi hukum apabila
selama masa pelaksanaan pelelangan dan
masa pelaksanaan pekerjaan, dana terhadap
15
(apabila ada);
e) Struktur organisasi sesuai dengan
pembagian kerja dan jabatan serta
menjelaskan pembagian kerja sesuai
jabatan;
f) daftar personil inti; dan
g) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrak-kan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan).
10) Data kualifikasi (diinputkan melalui form
isian elektronik data kualifikasi).
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam
dan Cara LDP.
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
21. Pakta 21.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
Integritas tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), serta akan mengikuti proses pengadaan
secara bersih, transparan, dan profesional.
21.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada
suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka
peserta telah menandatangani Pakta Integritas,
18
29. Evaluasi 29.1 Dalam hal dokumen penawaran dengan 1 (satu) file
Penawaran (sampul) Sistem Gugur:
29.1.A) Sebelum evaluasi harga, dilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan:
a [Untuk Kontrak Harga Satuan atau
Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan pada bagian Harga Satuan:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga disesuaikan dengan yang
tercantum dalam Dokumen
Pengadaan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil
perkalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan, dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga
satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga
satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang
lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan
pekerjaan dimaksud dianggap nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian
harga satuan dapat mengubah nilai
total harga penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari urutan
peringkat semula.]
b [untuk Kontrak Lump Sum atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
pada bagian Lump Sum:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga (apabila ada) disesuaikan
28
sebagai berikut:
(1) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan, perusahaan asuransi, konsorsium
perusahaan asuransi umum, konsorsium
lembaga atau konsorsium perusahaan
penjaminan, yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan, atau telah
mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) apabila berbentuk
konsorsium;
(2) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal
terakhir pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP; atau
(3) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
(4) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang
dari nilai sebagaimana tercantum dalam LDP;
(5) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
(6) nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang
mengadakan pelelangan;
(7) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
(8) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja, setelah surat pernyataan
wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;
(9) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO;
(10) Kriteria pencairan jaminan penawaran sesuai
dengan persyaratan yaitu:
(a) peserta terlibat KKN (yang dilakukan oleh
badan usaha non kecil);
(b) peserta menarik kembali penawarannya
selama dilaksanakannya pelelangan;
(c) tidak bersedia menambah nilai Jaminan
Pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 harga penawarannya di bawah 80%
HPS;
(d) tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
(e) mengundurkan diri atau gagal tanda tangan
kontrak.
(11) substansi dan keabsahan/ keaslian Jaminan
33
dan Gambar;
e) personil inti yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan;
f) struktur organisasi yang disusun
oleh penawar harus sesuai dengan
personil inti yang dipersyaratkan
sesuai LDP serta menyebutkan dan
menjelaskan tugas kerja masing
masing personil sesuai
penempatan dalam struktur
organisasi;
g) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP dengan ketentuan
sebagai berikut;
(1) sebagian pekerjaan utama
disubkontrakkan kepada
penyedia jasa spesialis;
(2) penawaran di atas Rp.
25.000.000.000,00 (dua puluh
lima miliar rupiah) sampai
dengan Rp. 50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil;
dan/atau
(3) penawaran di atas
Rp.50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil
dan dalam penawarannya
sudah menominasikan sub
penyedia jasa dari lokasi
pekerjaan setempat, kecuali
tidak tersedia sub penyedia jasa
yang dimaksud.
h) sertifikat garansi khususnya untuk
pekerjaan Enginering
Procurement and
Construction/EPC (apabila
36
dipersyaratkan);
i) Penawar melampirkan RK3K
sesuai dengan identifikasi K3
terhadap pelaksanaan pekerjaan,
RK3K memenuhi persyaratanya itu
adanya sasaran dan program K3
yang secara umum
menggambarkan penguasaan
dalam mengendalikan risiko
bahaya K3.
d. [evaluasi teknis dalam sistem gugur
menggunakan sistem ambang batas
terhadap unsur teknis yang dinilai.]
[dalam hal evaluasi teknis dengan sistem
gugur menggunakan ambang batas nilai
teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis
apabila masing-masing unsur maupun
nilai total keseluruhan unsur memenuhi
ambang batas minimal yang ditetapkan
dalam LDP;]
e. Pokja ULP (apabila diperlukan) dapat
meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP ;
f. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-
hal yang kurang jelas atau meragukan,
Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta yang mempunyai kewenangan
dalam pengambilan keputusan yang sesuai
dengan undang-undang dokumen
perusahaan. Dalam klarifikasi peserta
tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
g. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
h. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis maka Pokja
ULP dapat melakukan evaluasi terhadap
penawaran terendah berikutnya (apabila
ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
i. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;
j. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal; dan
k. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus
evaluasi teknis dilanjutkan untuk
dilakukan evaluasi kualifikasi.
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta]
30. [Klarifikasi dan 30.1 [Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
Negosiasi dilakukan dalam hal peserta yang memasukkan
Teknis dan penawaran kurang dari 3 (tiga).
Harga] 30.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
dilakukan bersamaan dengan evaluasi.
30.3 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
dengan ketentuan :
a. dilakukan terhadap 2 (dua) peserta (jika ada)
secara terpisah sampai dengan mendapatkan
harga yang terendah dan dinilai wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan;
b. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga hanya
dilakukan terhadap pekerjaan yang
menggunakan Kontrak Harga Satuan atau
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian harga satuan;
c. klarifikasi dan negosiasi teknis dilakukan
terhadap pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Lumpsum atau Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan pada bagian lumpsum;
d. [untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan, penawaran harga setelah koreksi
aritmatik yang melebihi HPS dinyatakan gugur]
[untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Lump Sum, penawaran yang melebihi nilai HPS
dinyatakan gugur]
[untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan,
penawaran penawaran harga setelah koreksi
aritmatik yang melebihi nilai HPS dinyatakan
gugur]
f. PENETAPAN PEMENANG
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil
peserta/saksi.
g. PENUNJUKAN PEMENANG
38. BAHP, Berita 38.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal terkait
dan proses pemilihan penyedia secara elektronik yang
54
i. JAMINAN PELAKSANAAN
j. PENANDATANGANAN KONTRAK
R. JAMINAN UANG 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 30% (Tiga puluh
MUKA persen)
Keterangan:
Surat pernyataan ini dapat dibuat dalam bentuk satu
surat pernyataan.
Jika tidak dibuat dan diupload maka dinyatakan gugur.
71
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Kepada Yth.:
Pokja RSJ-2.2018 ULP Provinsi Jambi
di
Jambi
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH -1
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal penerbitan Akta]
Notaris ..................[nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada),
yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk melaksanakan dan tidak terbatas
pada hal-hal sebagai berikut:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................20.....
................................. .................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
78
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama
masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
80
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Petunjuk :
Metoda pelaksanaan pekerjaan
[memberikan metoda pelaksanaan yang layak, realistik serta meliputi
tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing - masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan ] .
METODE PELAKSANAAN
Unit Kerja : ……
Sub Unit Kerja : ……
Pekerjaan : ……
Tahun Anggaran : 2018
1 2 3
I PENDAHULUAN Maksud dan tujuan, lokasi, lingkup pekerjaan
II METODE PENYELESAIAN adalah metode/cara kerja yang layak, realistik
PEKERJAAN dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap
pelaksanaan yang sistimatis dari awal sampai
akhir dan dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis berdasarkan sumber daya yang
dimiliki penawar
III PENUTUP
82
Petunjuk :
Dalam menyusun jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui
batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
Bulan
No Uraian Volume Bobot I II III dst
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Progres Rencana
Progres Rencana Komulatif
Realisasi
Realisasi Komulatif
83
DAFTAR PERALATAN
MS/SW
MS/SW
MS/SW
MS/SW
Keterangan
MS : Milik Sendiri
SW : Sewa
84
Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian pekerjaan
yang dilelangkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP]
CONTOH
7
85
2. …..
dst
2. ….. 1. …..
2. …..
dst
dst dst
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan Program
K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
.................................................................................................................................................
...................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundangundangan K3
yang dilaksanakan secara konsisten]
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, KPA memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
Nama perusahaan :
Kegiatan :
Halaman: …./….
87
(contoh pengisian)
URAIAN IDENTIFIKASI SASARAN K3 PENGENDALIA
No PROGRAM SUMBER DAYA
PEKERJAAN BAHAYA PROYEK N RISIKO K3
1 2 3 4 5 6
1 Pekerjaan galian tertimbun Nihil 1.1 Penggunaan 1. Bahan (Turap,peralatan
pada basement Kecelakaan Turap kerja, dll) 2.SDM (diisi
bangunan gedung Fatal dengan jumlah SDM yang
dengan kondisi diperlukan dan kualifikasi
tanah labil 1.2 Menyusun sesuai
1. dengan yang
instruksi kerja………………………………………
……………………………..
DM Menyusun instruksi
kerja
1.3 pengadaan rambu dan
Menggunakan barikade
rambu
1.4 Melakukan 1. Instruktur
pelatihan 2. Materi/Modul
kepada pekerja
….
C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan Program
K3.
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung jawab K3
Emergency/ Kebakaran
P3K
Kedaruratan
C. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, KPA memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
C.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3.
90
Nama perusahaan :
Kegiatan :
Lokasi :
Tanggal dibuat :
Halaman: …./….
PENANGGU
IDENTIF PENILAIAN RISIKO SKALA
URAIAN PENGENDALIA NG JAWAB
No IKASI PRIORIT
PEKERJAAN KEKERA KEPARA TINGKAT N RISIKO K3 (Nama
BAHAYA AS
PAN HAN RISIKO Petugas)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pekerjaan tertimb 3 3 9 (Tinggi) 1 1.1 Penggunaan Pengawas
galian pada un Turap 1.2 lapangan/
basement Menggunakan Quality
bangunan Metode engineer
gedung Pemancangan
dengan 1.3 Menyusun
kondisi instruksi kerja
tanah labil pekerjaan
galian 1.4
Menggunakan
rambu
peringatan dan
dst
91
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
98
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
102
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
104
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh
rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
SURAT PERNYATAAN
Apabila dalam dokumen anggaran yang telah disahkan (DPA APBD Tahun Anggaran
2018) dananya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia yang akan mengakibatkan
dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan tersebut, maka proses
pengadaan yang telah dilakukan batal demi hukum dan peserta pelelangan tidak
dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
…………….,
……………………….2018
PT./CV. …………..
Materai 6000
Ttd, Cap
Perusahaan
(Nama lengkap)
(Jabatan)
106
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat
yang dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan,
lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan
Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari
setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
L. Modal Kerja
108
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
M. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
109
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
110
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
111
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk
penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.
19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan,
Pelaksanaan dan unsur pengawasan, harus sudah
Kontrak menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.
24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Kerja Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan
lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
124
dilaksanakan.
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
dan/atau
e. keadaan kahar.]
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK
Kontrak atau pihak Penyedia.
40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh PPK Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan
dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan,
tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh PPK;
132
41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
Penyedia memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi
kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak.
43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
lainnya pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau
Kekayaan klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak
Intelektual Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
139
Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
pekerjaan.
60.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang
sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka
sampai dengan tanggal penyerahan pertama
pekerjaan (PHO).
60.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus).
60.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai dengan ketentuan kontrak.
64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
dan/atau harus sesuai dengan yang tercantum dalam
142
65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
145
70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
Harga (Untuk akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
Kontrak Harga peraturan yang berlaku.
Satuan atau 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Kontrak Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua
Gabungan Lump belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13
Sum dan Harga (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
146
G. PENGAWASAN MUTU
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta
menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau
Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________ _________
Telepon :__________ _________
Website :__________ _________
Faksimili :__________ _________
e-mail :__________
Pemeliharaan (bulan/tahun)
[jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar __% (________ per seratus)
dari Nilai Kontrak
Pekerjaan
Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut: __________
T. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah:
__________________
W. LAINNYA
(Apabila Ada)
154
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
Keterangan
Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
156
Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan
dan Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan
harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan
harga satuan tidak boleh diubah.
157
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
159
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
160
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
161
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
3. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
4. ____________ [APIP K/L/D/I]
5. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
163
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
168
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
172
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
REKAPITULASI
I PEKERJAAN PERSIAPAN -
JUMLAH -
PPN 10% -
JUMLAH + PPN -
DIBULATKAN -
PENAWAR,
….(NAMA PERUSAHAAN)…
…(NAMA JELAS) ….
..(JABATAN)..
BILL OF QUANTITY (BQ)
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
PROVINSI : JAMBI
TAHUN : 2018
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Penyiapan Lokasi 1.00 Ls - -
2 Pengukuran 1.00 Ls - -
3 Sewa Gudang bahan/material 12.00 M2 - -
4 Pembuatan papan nama proyek/banner 1.00 Bh - -
5 Mobilisasi & Demobilisasi 1.00 Ls - -
6 Pelatihan dan Comisioning 1.00 Ls - -
JUMLAH I -
JUMLAH II -
b PEMIPAAN
1 Pemipaan instlasasi Pipa Hydrant
dia 4" 6.00 m' - -
dia 6" (Pipa Header) 3.50 m' - -
2 Pas. Reducer, Elbow Flance dan alat penyambung pipa
Klem peralatan bantu, fitting, Dop dll 1.00 lot - -
3 Pekerjaan suport dudukan pipa 1.00 ls - -
4 Pengadaan Pondasi dudukan Pilar Hydrant dan bak kontrol 2.00 bh - -
5 Check Valve dia 4 " untuk seames Conection 2.00 bh - -
6 Gate Valve dia 4 " untuk pilar hidrant 2.00 bh - -
JUMLAH III -
JUMLAH IV -
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible
NOMOR MATA PEMBAYARAN : IV.1
SATUAN MATA PEMBAYARAN : UNIT
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2018
I. UPAH
1 Pemasangan Pompa Unit 1.0000 - -
2 Pemasangan Panel dan Perlengkapan Unit 1.0000 - -
II. BAHAN
1 Pompa Submersible Q = 5 l/d Head = 60 m Unit 1.0000 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Mandor L.04 OH 0.0563 - -
2 Pekerja L.01 OH 0.5630 - -
II. BAHAN
III. PERALATAN
1
ANALISA HARGA SATUAN
I. UPAH
1 Mandor L.04 OH 0.0330 - -
2 Pekerja L.01 OH 0.3300 - -
II. BAHAN
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Mandor L.04 OH 0.0400 - -
2 Pekerja L.01 OH 0.4000 - -
II. BAHAN
1 Pasir Urug M.03 M3 1.2000 - -
III. PERALATAN
2
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : PLESTERAN 1 PC : 3 PS
NOMOR MATA PEMBAYARAN : III.2.4
SATUAN MATA PEMBAYARAN : M2
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2018
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0150 - -
2 Tukang L.02 OH 0.1500 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0300 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.3000 - -
II. BAHAN
1 Pasir M.31 M3 0.0160 - -
2 Semen M.01 Zak 0.1168 - -
III. PERALATAN
3
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : BETON COR K-175
NOMOR MATA PEMBAYARAN :
SATUAN MATA PEMBAYARAN : M3
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2018
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0400 - -
2 Tukang L.02 OH 0.4000 - -
3 Mandor L.04 OH 0.2400 - -
4 Pekerja L.01 OH 4.8000 - -
II. BAHAN
1 Semen (PC) 50 Kg M.31 Kg 5.9700 - -
2 Pasir Beton M.01 M3 0.4800 - -
3 Kerikil M.07 M3 0.9600 - -
III. PERALATAN
1 Concrete Mixer Unit/Hari 0.2000 - -
2 Concrete Vibrator Unit/Hari 0.2000 - -
I. UPAH
1 Tukang L.02 OH 0.0070 - -
2 Mandor L.04 OH 0.0007 - -
3 Pekerja L.01 OH 0.0070 - -
4 Kepala Tukang L.03 OH 0.0007 - -
II. BAHAN
1 Besi Beton M.34 Kg 1.0500 - -
2 Kawat Beton M.36 Kg 0.0150 - -
III. PERALATAN
4
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : BEKISTING
NOMOR MATA PEMBAYARAN :
SATUAN MATA PEMBAYARAN : M2
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2018
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0250 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2500 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0500 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.5000 - -
II. BAHAN
1 Kayu Bekisting M.109 M3 0.0135 - -
2 Paku M.38 Kg 0.2500 - -
3 Multiplek 12 mm M.111 Lbr 0.2450 - -
III. PERALATAN
I. BAHAN
1 Beton Cor K-175 M3 1.0000 - -
2 Pembesian Kg 110.0000 - -
3 Bekisting M2 5.0000 - -
5
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : Pengecatan Tembok
NOMOR MATA PEMBAYARAN : III.4.3
SATUAN MATA PEMBAYARAN : M2
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2017
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0200 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2000 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0100 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.1700 - -
II. BAHAN
1 Cat Tembok M.74 Kg 0.2700 - -
2 Plamour M.180 Kg 0.0800 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0200 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2000 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0300 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.6000 - -
II. BAHAN
1 Batu Bata BH 70.0000 - -
2 Pasir M.31 M3 0.0800 - -
3 Semen M.01 Zak 0.8700 - -
III. PERALATAN
6
ANALISA HARGA SATUAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0008 - -
2 Tukang L.02 OH 0.0750 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0003 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.0500 - -
II. BAHAN
1 Cat Kayu Kg 0.2600 - -
2 Thinner Kg 0.0300 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.3000 - -
2 Tukang L.02 OH 3.0000 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0500 - -
4 Pekerja L.01 OH 1.0000 - -
II. BAHAN
1 Kayu Papan Kelas II M3 0.0400 - -
2 Lem Kayu Kg 0.5000 - -
III. PERALATAN
7
ANALISA HARGA SATUAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
PEKERJAAN : PEMBUATAN FIRE HIDRAN
LOKASI : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAMBI
JENIS PEKERJAAN : PEMASANGAN ROSTER
NOMOR MATA PEMBAYARAN :
SATUAN MATA PEMBAYARAN : M2
HARGA SATUAN PEMBAYARAN : Rp -
TAHUN ANGGARAN : 2018
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0100 - -
2 Tukang L.02 OH 0.1000 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0150 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.3000 - -
II. BAHAN
1 Roster Bh 30.0000 - -
2 Semen Zak 0.2800 - -
3 Pasir M3 0.0350 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0350 - -
2 Tukang L.02 OH 0.3500 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0350 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.7000 - -
II. BAHAN
1 Pasir M3 0.0450 - -
2 Semen Zak 0.2080 - -
3 Keramik M2 1.0600 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0180 - -
2 Tukang L.02 OH 0.1800 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0054 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.1080 - -
II. BAHAN
1 Pipa 6" Schedule 40 M' 1.2000 - -
2 Perlengkapan 35% Set 1.0000 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0225 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2250 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0068 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.1350 - -
II. BAHAN
1 Pipa 4" Schedule 40 M' 1.2000 - -
2 Perlengkapan 35% Set 1.0000 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0225 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2250 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0068 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.1350 - -
II. BAHAN
1 Pipa 4" Schedule 40 M' 1.2000 - -
2 Perlengkapan 35% Set 1.0000 - -
III. PERALATAN
I. UPAH
1 Kepala Tukang L.03 OH 0.0225 - -
2 Tukang L.02 OH 0.2250 - -
3 Mandor L.04 OH 0.0068 - -
4 Pekerja L.01 OH 0.1350 - -
II. BAHAN
1 Pipa 4" Schedule 40 M' 1.2000 - -
2 Perlengkapan 35% Set 1.0000 - -
III. PERALATAN
HARGA
NO URAIAN KODE SATUAN
Rp.
I UPAH
1 Kepala Tukang L 03 OH 0.00
2 Tukang L 02 OH 0.00
3 Mandor L 04 OH 0.00
4 Pekerja L 01 OH 0.00
5 Operator L 05 OH 0.00
PEKERJAAN
PEMBUATAN FIRE HIDRAN
a. Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
b. Selama pelaksanaan spesifikasi ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai
prosedure yang diberlakukan Pengawas.
c. Peraturan-peraturan berikut ini merupakan acuan dalam rangka perancangan
maupun pelaksanaan Instalasi Fire Hydrant
1. PERATURAN-PERATURAN
a) Perda Pemda setempat
b) Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
c) Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
PEKERJAAN TANAH.
1. RUANG LINGKUP.
Semua pekerjaan tanah yang diperlukan dalam pelaksanaan, walaupun tidak disebutkan
dengan jelas dalam Uraian dan Syarat - Syarat ini harus juga dilaksanakan oleh Kontraktor
dengan baik sesuai dengan gambar atau petunjuk yang diberikan oleh Direksi.
Pekerjaan tanah yang harus dilaksanakan pada garis besarnya meliputi :
a. Pembersihan Lapangan.
b. Pekerjaan Galian.
c. Pekerjaan Penimbunan.
d. Pekerjaan Pemadatan.
e. Pekerjaan Pembuangan Tanah Sisa Galian.
Sedangkan peralatan yang umum diperlukan untuk pekerjaan tanah meliputi :
a. Skop, tanduk-tanduk untuk tanah keras/berbatu.
b. Pompa-pompa air pada tempat yang berair.
c. Penumbuk untuk memadatkan tanah (alat mekanis ataupun manual).
2. PEMBERSIHAN LAPANGAN.
Tempat pekerjaan harus bersih dari rintangan-rintangan, sedangkan pohon-pohon atau pagar
hidup tidak boleh ditebang atau disingkirkan kecuali bila berada di dalam batas penggalian. Bila
disebabkan oleh sesuatu hal Kontraktor harus mengadakan penebangan, maka Kontraktor
harus meminta izin/petunjuk dulu dari Direksi. Semua biaya yang berhubungan dengan pasal
ini menjadi tanggungan Kontraktor.
6. PENIMBUNAN KEMBALI.
a. Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batu, sampah, atau bahan-bahan lain yang
menurut Direksi tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
b. Kontraktor dapat menimbun kembali dengan bahan bekas galian, dengan catatan bekas
galian yang banyak mengandung batu tidak boleh digunakan. Bahan bekas galian yang
dapat dipakai adalah lempung pasir yang bebas dari kotoran dan disetujui Direksi.
c. Dari kedalaman 20-40 cm di atas pipa hingga permukaan, galian ditimbun dengan tanah
bekas galian yang bebas batu-batu dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui
kemudian dipadatkan dengan pemadat untuk mencegah menurunnya permukaan setelah
selesainya pekerjaan penimbunan.
8. PENYINGKIRAN DAN PERBAIKAN PENGERASAN JALAN (RECONDITIONING).
Kontraktor harus menyingkirkan pengerasan permukaan jalan untuk galian pipa, memasang
gate valve, street box atau konstruksi lainnya. Semua kerusakan jalan, akibat pekerjaan
pemasangan pipa tersebut, harus dikembalikan atau diperbaiki kembali menjadi seperti semula
dengan biaya dari Kontraktor. Biaya untuk ini harus dimasukkan dalam penawaran dengan
satuan lumpsum.
9. PEMBUANGAN TANAH SISA.
Tanah sisa galian yang tidak terpakai hatus diangkut dan dibuang terutama disekitar tempat-
tempat pekerjaan. Tanah ini harus diratakan baik-baik sehingga tidak mengganggu aliran air
atau menimbulkan gangguan-gangguan lain disekitarnya.
Pasal 3
PEKERJAAN BETON BERTULANG PRAKTIS / TAK BERTULANG.
1. Yang dimaksud dengan beton bertulang praktis adalah bagian-bagian konstruksi beton yang
berfungsi sebagai penguat-penguat yang kekuatan beton dan penulangannya tidak dihitung
secara khusus. Kekuatan minimum beton ini harus dapat mencapai kelas K175. Penulangan
untuk kolom dan balok diperhitungkan dengan luas penampang minimum sebesar A = 1% dari
luas penampang kolom atau balok dan mengikuti petunjuk penulangan yang tercantum dalam
PBI 1971 NI-2.
2. Pada umumnya beton bertulang praktis digunakan untuk sloof, kolom penguat tembok
bangunan tidak bertingkat dan digunakan dan balok atau plat dengan bentang lebih kecil dari
1,50 m. Meskipun demikian persyaratan bahan adalah sama dengan yang tercantum pada
Pasal 4.
3. Pada bagian konstruksi yang menahan beban yang berat, kolom-kolom yang berdiri sendiri dan
balok-balok yang menggantung dengan bentang lebih dari 2,00 m penulangan dan penampang
beton diperhitungkan secara sederhana, jadi pelaksanaannya harus dianggap sebagai bagian
struktur meskipun dimensinya lebih kecil.
4. Beton ini dilaksanakan untuk :
=. Bagian konstruksi yang memerlukan penguat dari bangunan Rumah Pompa, bendung, talud
dan lain-lainnya
=. Plat penutup manhole dan bagian konstruksi yang tidak terendam air dengan penulangan
khusus seperti yang tercantum pada gambar.
5. Campuran Beton :
Dasar campuran adalah K175. Yaitu terdiri dari 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian
kerikil dalam volumenya yang ditakar dengan kotak takaran yang ukurannya adalah adalah
seperti di bawah ini :
18,5
50 40
Pasal 4
1. Pekerjaan beton bertulang dengan campuran adukan 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3
bagian kerikil dalam volumenya, untuk mencapai kelas beton K 175, dilaksanakan untuk :
a. Dinding dan Lantai Saringan Pasir Lambat .
b. Dinding dan Lantai Bak Penangkap, Penampung, Reservoir dan semua Bak Air lainnya.
2. Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak tercantum dalam RKS
ini, dipakai peraturan yang termuat dalam PBI 1971 sebagai syarat, dan berlaku sepenuhnya..
3. Bahan :
a. Pasir .
- Pasir (Agregat halus) tidak boleh mengandung bahan organis, kotoran, debu, tanah dan
lumpur.
- Pasir terdiri dari butir-butiran tajam dan keras, kekal tidak pecah atau hancur oleh cuaca.
- Agregat halus harus terdiri dari butiran dengan ukuran sbb:
0,25 mm - 1 mm minimum = 80 – 95 % berat.
= Batu Pecah (agregat kasar) harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori.
= Paling sedikit tiga sisi batu merupakan sisi pecahan. Kerikil bulat idak boleh dicampurkan
= Agregat kasar tidak boleh mengandung kotoran dan lumpur. Apabila terdapat kotoran dan
lumpur harus dicuci dengan menyemprotnya dengan air bertekanan minimum 2
atmosfer.
= Butir agregat kasar adalah sbb:
= Baja beton yang digunakan adalah baja polos U24 sesuai PBI 1971 NI 2.
= Ukuran yang terdapat pada gambar adalah ukuran teknis. Ukuran yang berlaku di pasar
atau yang tertera dalam nota pembelian tidak boleh digunakan sebagai pedoman
pengadaan bahan ini.
= Bahan semen disesuaikan dengan rekomendasi Pemerintah yang resmi, yaitu Portland
Cement Type I yang sesuai dengan kondisi iklim setempat.
= Penggunaan merek dagang yang kurang lazim harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi berdasar Laporan Hasil Pengujian Sample Rencana Campuran (Mix Design)
4. Campuran Beton :
a. Dasar campuran adalah K175 (beton kedap air) dengan semen ± 398 kg/m 3 beton. Yaitu
terdiri dari 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil dalam volumenya yang
ditakar dengan kotak takaran yang ukurannya adalah sebagai berikut :
18,5
50 37
Dimensi semua bagian beton tertera pada gambar bestek/detail. Gambar detail adalah gambar
yang menentukan pelaksanaan. Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran pada gambar,
Kontraktor diwajibkan menanyakan perbedaan tersebut pada Direksi. Keputusan ada ditangan
Direksi dan dinyatakan secara tertulis. Keputusan ini dilampirkan dalam laporan
harian/mingguan.
6. Besar diameter besi tulangan harus sesuai dengan ketentuan dalam gambar. Ukuran yang
dicantumkan dalam gambar adalah ukuran teknis, yaitu ukuran riil diameter besi itu yang
diukur menggunakan jangka sorong (schuifmaat) di lapangan. Jika suatu diameter tidak
terdapat dipasaran, Kontraktor diwajibkan membicarakan/konsultasi terlebih dahulu dengan
Direksi. Perubahan dimensi besi tulangan ini harus dilakukan berdasar perhitungan yang dapat
dipertanggung-jawabkan dan disampaikan secara tertulis. Ukuran yang ditentukan gambar
adalah ukuran minimum.
7. Seluruh pekerjaan bekisting menggunakan kayu klas III. Untuk mendapatkan hasil cetakan yang
memenuhi syarat, pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli. Khusus untuk
kolom, tinggi bekisting minimum 2.00 sampai dengan maximum 2.50 m.
8. Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar pada waktu mengecor tidak ada air
semen yang lolos. Sebelum mulai mengecor, bagian dari bekisting harus disiram air dan
dibersihkan dari kotoran dan bagian konstruksi yang bersambungan disiram dengan air semen
kental.
9. Dalam pengecoran harus dibantu dengan Mixer dan Vibrator agar hasil pengecoran menjadi
padat dan merata. Dalam melakukan vibrasi ini ujung penggetar tidak boleh mengenai tulangan
hingga mengurangi daya rekat beton dengan baja tulangan. PBI 1971 - N2 berlaku sepenuhnya.
10. Apabila hasil pengecoran ternyata sangat jelek dan tidak dapat ditoleransi maka Kontraktor
diwajibkan membongkar seluruh hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat dan melakukan
pengecoran kembali sesuai dengan mutu yang disyaratkan atas tanggungan biaya Kontraktor
sendiri. Baik dan jeleknya hasil pengecorn secara visual dapat dilihat dari keroposnya kolom
dan balok-balok atau dari pengujian di lapangan yang tercantum pada Pasal ini ayat 20.
11. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada saat hujan yang dapat melarutkan air semen dan
merusak mutu beton yang direncanakan. Pada kondisi seperti ini pengecoran harus dihentikan.
12. Pada saat hujan, hasil pengecoran pada hari dan jam-jam yang pertama harus terlindung dari
hujan dengan memasang tenda terpal atau plastik, terutama pada pengecoran lantai dan
balok-balok.
13. Dalam kondisi normal, pengecoran tidak boleh dihentikan dengan alasan apapun. Oleh sebab
itu Kontraktor diwajibkan mempersiapkan pekejaan pengecoran ini sebaik-baiknya terutama
pengadaan semen. Apabila terpaksa, pengecoran dapat dihentikan di tempat-tempat yang
aman dan terencana. Penghentian pengecoran yang terpaksa ini tempatnya harus disetujui
Direksi. Selang pengecoran tidak boleh lebih dari 24 jam.
14. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton mengalami periode pengerasan sebagaimana
diatur PBI 1971, dan sementara itu penyiraman beton harus selalu dilakukan. Pembongkaran
untuk balok-balok, dinding dan lantai dapat dilakukan paling cepat 21 hari setelah pengecoran
atau sesuai rekomendasi Laboratorium.
15. Pengujian Mutu Beton di Lapangan.
Untuk melakukan kontrol terhadap mutu pekerjaan, 7 hari setelah pengecoran dilakukan,
Konsultan Pengawas bersama Direksi dan Kontraktor harus melakukan pengujian mutu beton
dengan menggunakan alat Hammer Test terutama terhadap kolom-kolom , balok-balok dan
lantai. Pengujian pada kolom dilakukan dengan terlebih dahulu membongkar cetakan (mal)
pada hari ke 7 (tujuh), pada balok dan lantai dilakukan dari atas (bagian yang terbuka). Apabila
ternyata hasil pengecoran tidak memenuhi syarat dan kesalahan tidak dapat ditoleransi, maka
beton hasil kerja tersebut harus dibongkar. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati agar
pembesian yang sudah terpasang tidak rusak dan dapat dipakai kembali. Agar hal di atas tidak
terjadi, Kontraktor harus mecampur pasir, kerikil dan semen dangan perbandingan sesuai mix
design (trial mix)
16. Persiapan Pengecoran Lanjutan.
Kolom, balok, dinding dan lantai yang akan dilanjutkan pengecorannya pada tahap
berikutnya, harus dipersiapkan dengan mengadakan stek beton dan tulangan sesuai petunjuk
Direksi
Pasal 5
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI
Pompa fire Hydrant merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pompa pembantu jockey
pump, pompa utama penggerak electric dan pompa utama penggerak engine.
a. Jockey Pump
Type pompa : Centrifugal multi stage pump
Kapasitas : 56 L/men.
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : 3.0 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Variable Speed Drived
Jumlah : 1 (satu) unit.
Lengkap dengan panel kontrol Jockey Pump
3.FIGHTING FIXTURES
a. Hydrant Pillar
- Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya.
- Hydrant Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints atau cat ICI, (jenis exterior
coating)
b. Fire Hydrant Box
- Box terbuat dari plat dengan tebal + 2 mm.
- Dimensi box : lihat gambar perencana.
- Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi
tulisan Hydrant dengan warna merah.
- Panjang fire hose tidak kurang dari 30 M' mudah digulung, tahan terhadap tekanan
dan penyambungan dengan sistem quick coupling.
- Nozzle variable (zet spray) diameter 65 mm semua dalam keadaan baru dan fabricated.
- Fire hose dari jenis black rubber lined yang memenuhi standard BS 6391.
c. Seamese Connection
- Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang.
- Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai
dudukan.
- Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan jalan laluan mobil agar
mudah untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
- Seamese Connection harus sesuai standard DPK, untuk penggunaan system coupling.
Pasal 6
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
2. INSTALASI PEMIPAAN
a. Sistem Penyambungan Pipa
Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm ke
bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm ke atas
dengan maximum dua batang pipa serta pada belokan minimal 5 kali diameter pipa
dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya (long elbow).
Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa
pada pipa lurus.
Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.
b. Penumpu Pipa
Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang kokoh
(rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan gerakan.
Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak lebih
dari 2,5 m.
c. Pemasangan Fixtures dan Fitting
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada sambungan pipa
(tee, elbow, valve ) dan sebagainya.
Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi). Perletakan engsel
disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk dibuka/tutup.
Pasal 7
SYARAT-SYARAT PENERIMAAN
1. M A T E R I A L
a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru (New
Product), bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap
kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dan dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda
tangani berita acara penerimaan barang.
c. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan/beban Kontraktor.
2. CONTOH BARANG
a. Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan kepada Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari pemilik proyek/Pengawas/Perencana sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b. Contoh barang dimasukkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diturunkannya SPK untuk diperiksa Pemilik/Perencana dan Pengawas.
c. Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik proyek/Pengawas/ Perencana
harus disimpan di Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi pemasangan di lapangan. Bila
bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan
bahan-bahan atas biaya Pemborong. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah
dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh Pengawas/ Perencana, maka Pemborong
harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga)
hari, harus sudah tidak ada di lapangan (site).
3. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN
a. Sebelum dipasang fixtures-fixtures dari seluruh sistem distribusi, installasi pemipaan air
harus diuji dengan tekanan 20 kg/cm2, tanpa mengalami kebocoran dalam waktu
minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan
dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.
b. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong/ Kontraktor. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Pengawas dan wakil dari pemilik proyek/Perencana, selanjutnya apabila telah
diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
c. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Perencana/Pengawas dan Ahli serta pihak-
pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan
hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
4. PEMBERSIHAN LAPANGAN
a. Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan oleh
Pemborong.
b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
5. P E N G E C A T A N
a. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi
dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis
yang dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipa-pipa
yang terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.
b. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada
setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa pada
shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
c. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
d. Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing - masing instalasi
Plumbing dan Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik / Pengawas.
6. SURAT KETERANGAN
Pemborong harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam
Kebakaran Daerah yang menunjukkan bahwa Sistem tersebut dapat dipergunakan dan
berfungsi dengan baik.
Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material - material import.
Pasal 8
SYARAT-SYARAT OPERASIONAL
a. Pelayanan hydrant diluar/di dalam bangunan menggunakan satu set pompa yang terdiri
dari jockey pump, electric hydrant pump dan diesel hydrant pump.
b. Pengaturan kerja pompa dilakukan secara automatic dengan pressure switch pump
Control, control valve serta panel-panel pengoperasian.
Semua ketentuan-ketentuan unit pompa beserta perlengkapannya harus mengikuti
NFPA 20 standard.
Pasal 9
SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN
1. SYARAT UMUM
a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-
gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin
terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik
proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.
b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual,
Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting
Instruction.
c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada
Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam
ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.
d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya
kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
e. Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-peralatan utama
kepada Pemberi Tugas.
2. MATERI PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala
terhadap seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap :
- Fungsi dan mekanisme kerja kontrol
- Mekanisme kerja panel-panel kontrol
b. Pemeriksaan terhadap: Battery Charger, penggerak engine, minyak pelumas sistem pompa
dan sistem engine
c. Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa penggerak elektrik dan diesel
d. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
e. Pembersihan tangki bahan bakar
f. Penggantian minyak pelumas.
3. PETUNJUK PEMELIHARAAN
a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku
Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama (pompa, motor, diesel,
panel listrik, panel kontrol, dll.) dan Instalasi serta daftar material/ komponen yang
memerlukan penggantian secara berkala.
Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan
bagus.
Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan berkala
yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku
secara umum.
b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan
ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan
(harian, mingguan, bulanan dan tahunan).
c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-
masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk
Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku
tersebut ditanggung oleh Pemborong
Apa yang dimaksud dengan Siamese Connection, Nozzle, Hose Reel, Hydrant Pilar, Hydrant Box ?
Siamese Connection adalah merupakan masukan ( inlet ) bercabang dua yang berfungsi untuk
memasukkan air kedalam jaringan sistem hydrant apabila pompa kebakaran mengalami kerusakan atau
air didalam reservoir telah habis.
Nozzle adalah salah satu komponen hydrant untuk memancarkan air atau bahan pemadam api
kimia lainnya.
Hose Reel adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan air pada bagian ujungnya selalu
terpasang nozzle secara tetap dihubungkan secara permanen dengan sumber air bertekanan.
Hydrant pilar adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang membutuhkan pasokan air dan
dipasang di luar bangunan. Hydrant ini biasanya digunakan oleh mobil Pemadam Kebakaran untuk
mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil. Jadi hydrant pilar ini diletakkan di sepanjang jalan
akses mobil Pemadam Kebakaran.
Hydrant box adalah hydrant yang dipasangkan dengan box yang mempunyai dua kategori yaitu
indoor dan outdorr.
pompa yang digunakan dalam Instalasi Hydrant System dan apa fungsi masing – masing ?
Pompa Jockey
Pompa Jockey berfungsi untuk mempertahankan tekanan statis didalam jaringan sistem hydrant. Pada
saat terjadi pengeluaran kecil sejumlah air didalam jaringan pompa jockey ini akan bekerja guna
mengembalikan tekanan keposisi semula. Karenanya sekaligus pompa jockey juga akan berfungsi untuk
memantau kebocoran - kebocoran pada jaringan sistem hydrant. Operasi kerja pompa jockey
didisain untuk hidup ( start ) secara otomatis pada saat salah satu katup pengeluaran dibuka atau terjadi
kebocoran pada jaringan dan akan berhenti bekerja ( stop ) secara otomatis pada saat katup bukaan
ditutup.
Pompa Utama
Pompa utama ini berfungsi sebagai penggerak utama bekerjanya sistem hydrant. Pompa Utama akan
bekerja setelah kapasitas maksimal pompa jockey terlampaui. Operasi kerja pompa utama didisain
untuk hidup ( start ) secara otomatis dan berhenti bekerja ( stop ) secara manual, melalui tombol reset
pada panel pompa kebakaran.
Pompa Cadangan
Pompa cadangan berfungsi sebagai penggerak cadangan dari sistem hydrant, yang titik start bekerjanya
setelah pompa utama. Pompa ini meskipun berfungsi sebagai cadangan, namun tetap dalam kondisi
“siaga operasi”. Dalam kondisi seperti ini pompa cadangan akan bekerja secara otomatis pada saat
kapasitas maksimal pompa utama terlampaui, mengalami kerusakan atau pada saat sumber daya utama (
PLN ) padam. Sama halnya dengan pompa utama, operasi kerja pompa cadangan didisain untuk hidup (
start ) secara otomatis dan berhenti bekerja ( stop ) secara manual.