Anda di halaman 1dari 15

DINAMIKA GERAK

Disusun Oleh Kelompok 5


1. I Putu Putra Apriyanta (1613021035)
2. Putu Dian Hari Melasti (1613021008)
3. Kadek Devy Ariningsih C. (1613021007)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul Dinamika Gerak ini dapat
penulis selesaikan tepat pada waktunya.

Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan


berbagai pihak baik berupa dukungan moril ataupun nonmoril. Melalui
kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari sepenuhmya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak, penulis terima dengan senang hati. Namun dibalik ketidak
sempurnaan makalah ini tersimpan sebuah harapan, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Singaraja, 09 November 2016


Penulis,

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari – hari sering kita jumpai mengenai fenomena –
fenomena menarik yang banyak menggunakan konsep fisika. Seperti ketika kita
bermain rollercoaster, ketika rollercoaster tersebut sampai pada ketinggian
tertentu kenapa rollercoaster tersebut tidak jatuh ke bawah ?Fenomena tersebut
berdasar pada konsep – konsep dalam fisika.

Seperti yang kita ketahui fisika dalam kajiannya membahas mengenai benda –
benda yang terlihat secara kasat mata (makro) dan benda – benda yang tidak
terlihat secara kasat mata (mikro).Cabang khusus yang membahas kajian fisika
secara kasat mata (makro) yaitu Mekanika Klasik.Mekanika terdiri dari dua
cabang yaitu kinematika dan dinamika.Kinematika merupakan tinjauan terhadap
gerakan benda tanpa memperhitungkan penyebab terjadinya gerakan.Sedangkan
dinamika meninjau faktor penyebab terjadinya gerak.Faktor penyebab terjadinya
gerak yaitu Gaya. Pembahasannya mencangkup berbagai konsep, hukum, dan
fakta dalam contoh kasus mengenai gerak yang disebabkan oleh gaya. Kadangkala
benda-benda yang bergerak akan mengalami perubahan kelajuan ataupun
perubahan percepatan yang disebabkan oleh gaya tersebut yang disebut dengan
gaya gesekan. Gaya gesekan ini akan ditemukan dalam setiap kondisi benda yang
bergerak diatas lintasan yang nilai koefisien gesekannya tidak sama dengan nol
atau dapat dikatakan bahwa benda tersebut masih bergerak dalam lintasan yang
memiliki tingkat kekasaran permukaan tertentu. Gaya gesek ini juga ditemui
dalam mengkaji gerak benda yang berada pada lintasan datar maupun lintasan
yang berupa bidang miring. Adapun untuk kedua kondisi tersebut masih dapat
dijumpai dalam berbagai kasus kondisi gerak.

Kejadian sehari – hari juga tidak terlepas dari penggunaan hukum – hukum
Newton tentang gerak yang digunakan dalam perhitungan – perhitungan fisis baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dari suatu kejadian.Hukum Newton bisa
dilihat dalam kejadian-kejadian fisis dari sebuah benda yang berada dalam kondisi
statis ataupun dinamis. Adapun kondisi statis tersebut adalah ketika sebuah benda
tetap berada pada posisinya atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami

3
perubahan posisi. Sedangkan benda berada dalam kondisi dinamis adalah ketika
benda tersebut sudah mengalami perubahan posisi dari kondisi awal ke kondisi
akhir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang disampaikan, adapun rumusan masalah yang


dapat dirumuskan yaitu :

1.2.1 Bagaimanakah konsep gaya sebagai penyebab gerak?


1.2.2 Bagaimanakah konsep massa dan berat ?
1.2.3 Bagaimanakah konsep Hukum Newton tentang gerak?
1.2.4 Bagaimanakah konsep gaya gravitasi?
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan makalah ini
yaitu :
1.3.1 Mengetahui konsep gaya sebagai penyebab gerak.
1.3.2 Mengetahui konsep massa dan berat.
1.3.3 Mengetahui konsep Hukum Newton tentang gerak.
1.3.4 Mengetahui konsep gaya gravitasi

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah :
1.4.1 Bagi Penulis
Manfaat yang penulis dapatkan dari penyusunan makalah ini
adalah memberikan pengalaman dalam mengkaji materi-materi yang
terkait dengan dinamika gerak khususnya tentang konsep gaya, massa dan
berat, penerapan hukum Newton, serta tentang konsep gaya gesekan.
1.4.2 Bagi Pembaca
Manfaat yang bisa pembaca dapatkan adalah memberikan
informasi tentang konsep fisika terkait dengan konsep gaya, massa dan
berat, penerapan hukum Newton, serta tentang konsep gaya gesekan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Gaya Sebagai Penyebab Gerak


2.1.1 Pengertian Gaya

4
Gaya dalam intuisi manusia digambarkan sebagai sebuah tarikan atau
dorongan terhadap sebuah benda. Hal ini sering kita amati dalam kejadian sehari-
hari misalnya ketika kita mendorong meja, yang awalnya meja itu yang tadinya
diam sekarang bisa bergerak, meja itu bisa bergerak karena orang memberikan
sesuatu kekuatan melalui dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan sebagai
gaya.

Namun dalam konsep fisika, pengertian gaya tidak sebatas sebagai tarikan
atau dorongan. Gaya lebih lanjut dinyatakan sebagai sebuah besaran yang akan
memberikan perubahan kecepatan selang waktu tertentu pada sebuah benda yang
memiliki massa tertentu yang tidak sama dengan nol. Artinya bahwa suatu benda
yang memiliki massa tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan
kecepatan selang waktu tertentu atau dikatakan mengalami percepatan apabila
kepada benda tersebut dikerjakan gaya. Namun dalam kondisi tertentu, tidak
semua gaya akan memberikan percepatan. Sebagai contoh, kita bisa saja
mendorong benda-benda yang massanya besar seperti mobil dengan sekuat
tenaga, akan tetapi mobil tersebut tetap dalam posisinya atau tidak bergerak.

2.1.2 Ciri-ciri Gaya


Gaya termasuk kedalam besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar
dan arah. Artinya bahwa dalam mendefinisikan sebuah gaya, kita harus
mengetahui besar gaya itu dan mengetahui arah gaya tersebut bekerja. Sebagai
contoh sebuah balok ditarik dengan sebuah gaya sebesar F dengan arah θ terhadap
horisontal seperti ditunjukkan oleh Gambar 1. Dalam kasus ini, kita bisa
mengamati bahwa selain memiliki nilai, sebuah gaya juga harus dinyatakan
beserta dengan arahnya supaya kita bisa menentukan perhitungan terkait dengan
arah gerak dari gaya tersebut.

5
( Gambar 1. Sebuah balok yang ditarik dengan gaya F pada sudut θ
dari horisontal )
Berdasarkan ilustrasi diatas yang menyatakan bahwa gaya adalah termasuk
besaran vektor, maka perhitungan-perhitungan terkait gaya juga harus dilakukan
dengan perhitungan-perhitungan vektor.

2.1.3 Macam-macam Gaya


Adapun macam-macam gaya yang sering diamati diantaranya :

a. Gaya Berat
Gaya berat dengan lambang w didefinisikan sebagai gaya gravitasi bumi
yang bekerja pada suatu benda. Gaya berat selalu mengarah ke pusat bumi
dimanapun posisi benda ditinjau baik itu berada pada bidang horisontal, vertikal,
ataupun ketika benda berada dalam bidang miring.

b. Gaya Normal

Gaya normal didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh
antara dua permukaan yang bersentuhan secara langsung. Arah gaya normal selalu
tegak lurus bidang sentuh. Rumus :

∑F=0

6
N–w=0
N=w
Jika w adalah gaya berat yang bisa dituliskan:
w = mg
Maka rumus gaya normalnya:
w = mg
Pada bidang miring, rumus gaya normalnya adalah
N = w cos a
N = mg cos a
c. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika permukaan dua benda
bersentuhan langsung secara fisik. Arah gesekan searah dengan permukaan bidang
sentuh dan berlawanan dengan arah kecenderungan gerak. Secara matematis:

fs = µs.N
fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak bersatuan
dan harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤ 1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasa
1. Gaya gesekan yang menguntungkan
o Gaya gesekan antara kaki dan permukaan lantai/jalan
mengakibatkan kita dapat berjalan
o Gaya gesekan antara parasut dengan udara menyebabkan para
penerjun dapat melayang di udara dan jatuh dengan perlahan.
o Sistem rem pada kendaraan untuk memperlambat/memberhentikan
kendaraan.
2. Gaya gesekan yang merugikan

7
o Gaya gesekan antara ban mobil/motor dengan jalan mengakibatkan
ban mobil/motor cepat tipis.
o Alas sandal dan sepatu menjadi tipis karena sering bergesekan
dengan jalan.

2.1.4 Hubungan Antara Gaya dengan Gerak Benda


Seperti yang telah dijelaskan pada sub bagian pengertian gaya, bahwa gaya
akan memberikan perubahan kecepatan sebuah benda. Hal ini menjelaskan bahwa
jika sebuah benda mendapat gaya tertentu maka kemungkinan benda tersebut akan
mengalami perubahan posisi atau bergerak. Lebih lanjut tentang materi ini akan
dibahas pada sub bab terkait dengan hukum Newton.

A. Pengertian Hukum Newton

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.


Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya,
pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum
ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum
oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica,
pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

B. Hukum I Newton
a. Bunyi Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan “
a) Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan

8
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
F=0

C. Hukum II Newton
a. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :

atau F = m.a

Dimana :
F = gaya, Satuannya( N)
m = massa, Satuannya (Kg)
a = Percepatan, Satuannya (ms-2)
b. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika
gaya dan massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan.
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan
yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.

Contoh soal :

9
1. Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi
gaya tertentu dan bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya
yang diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N

D. Hukum III Newton


Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III
Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah
benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa
pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua
benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak
dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa
gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa
dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta
ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya
selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah
kebelakang ( aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan,
sehingga kita berjalan kedepan.

10
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu
mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai
reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan sehingga perahu bergerak
kedepan.
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

A
t
FA = - FB Faksi = - Freaksi
a
u

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengan negativgaya benda B yang bekerja pada benda A ”

E. Perbedan Berat dan Massa


2.2.1 Massa
Massa adalah banyaknya zat yang di kandung oleh benda. Jadi jika benda
itu memiliki atom yang sangat banyak maka benda itu memiliki massa yang lebih
besar. Hukum ke 2 newton mengatakan F = m.a jadi dapat di simpulkan massa
itu merupakan respon yang diberikan dari benda terhadap gaya yang diberikan.
Misalkan saat kita dorong sepeda dan saat kita mendorong mobil kita
dorong dengan gaya yang sama. Yang memiliki percepatan lebih tinggi yang
mana? Tentu saja sepeda karena sepeda itu lebih ringan massanya.
2. Berat
Berat itu adalah gaya gravitasi pada suaru benda. Gaya yang paling umum dalam
pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan gravitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini
dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi
dan mengabaikan resistensi udara sehingga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
itu adalah gaya karena gravitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat
ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama
untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari
hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya gravitasi Fg pada benda bermassa m
sebagai :

Fg = ma

11
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya gravitasi, kita
dapatkan :

w = mg

Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat
menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun
pengukuran g yang teliti di berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak
mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
No. Massa Berat
Massa adalah
Berat adalah gaya
jumlah /
1. tarik bumi terhadap
banyaknya zat itu
benda.
sendiri.
Harganya tidak
Disemua tempat
2. tetap, tergantung dari
harganya tetap
tempat itu.
3. Satuan ( SI ) Kg Satuan Newton ( N )
Merupakan Merupakan besaran
4.
besaran skala vektor
Dapat diukur
dengan neraca Dapat diukur dengan
5.
ohauss dan neraca neraca pegas.
pegas.

Gaya Gravitasi

Pengertian gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik
benda menuju pusat benda tersebut. Jadi kalau gaya gravitasi bumi adalah gaya
tarik yang sebabkan oleh bumi yang arahnya menuju pusat bumi. Jadi penyebab
buah kelapa dan buah mangga jatuh dari pohonnya adalah karena gaya gravitasi
bumi. Bagaimana seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi? Akan berakibat tidak
ada kehidupan di bumi ini.
Besarnya gaya gravitasi bumi bergantung dari ketinggian tempat. Misalnya
di daerah pegunungan dengan daerah di dataran rendah seperti pantai memiliki
gaya gravitasi yang berbeda? Yang manakah yang memiliki gravitasi lebih besar?

12
Tentu yang memiliki ketinggian lebih rendah memiliki gaya gravitasi yang lebih
besar. Dan pada tempat yang tinggi memiliki gaya gravitasi yang lebih kecil
gaya gravitasi berkaitan dengan percapatan gravitasi. Percepatan gravitasi
adalah jarak yang ditempuh suatu benda yang jatuh tiap sekon kuadrat. Besar dari
percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2 dan biasa dibulatkan menjadi 10 m/s2. Gaya
gravitasi saling berkaitan erat dengan gaya berat. Karena berat benda itu sendiri
dipengaruhi oleh gaya gravitasi

Contoh Soal:
1. Sebuah mobil truk yang massanya 10.000 kg bergerak dengan kecepatan
20 m/s. Mobil direm dan dalam waktu 20 sekon mobil tersebut berhenti.
Gaya rem yang bekerja pada mobil tersebut hingga berhenti adalah...

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
 Gaya ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan
perubahan gerak, maka gaya digolongkan sebagai vektor.
 Massa benda selalu sama dimanapun benda itu diletakkan. Tetapi, berat
benda tergantung pada gaya gravitasi, maka berat suatu benda tergantung
pada dimana benda itu berada. Hubungan antara berat dan massa dapat
dinyatakan , w = m.g
 Hukum I Newton:
Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap dalam keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja padanya adalah

nol. Secara matematis :

 Hukum II Newton:
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda
besarnya berbanding lurus dengan gaya tersebut, searah dengan gaya

tersebut, dan berbanding terbalik dengan massanya. Secara matematis :

 Hukum III Newton:


Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut aksi
dan yang lain disebut reaksi, sedemikian sehingga Faksi = Freaksi
 Pengertian gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik
benda menuju pusat benda tersebut

3.2 Saran

14
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Mahasiswa sehendaknya lebih mendalami konsep terkait dengan


mekanika klasik seperti dinamika gerak sederhana.
2. Hendaknya para mahasiswa banyak berlatih dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan teori dinamika gerak.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C. 1998. Fisika Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Halliday-Resnick. 1998. Fisika Jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

http://cobaberbagi.wordpress.com/category/fisika-sehari-hari.html Diakses pada:


22 September 2016

15

Anda mungkin juga menyukai