Anda di halaman 1dari 8

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DENGAN


RESPONSE TIME PERAWAT DALAM PENANGANAN
PASIEN GAWAT DARURAT DI IGD RSUP
PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Rima Wahyu Aprianti M. Naser


Mulyadi
Reginus T. Malara

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: rimawahyuaprianti@yahoo.com

Abstract: Response Time is a time between from a start of responded request, a


good responded time for patient is <5 menit. Response time >5 minutes or more
would have a bad influence for patient's quality life. The external factors are. The
availability of stretcher, toolls or medicine, and nurse's workload. The aim of this
researh is to know the relationship between external factors and nurse's response
time in caring of emergency room's patient. The sample is collected with 40
purposive sampling which fulfilled inclusion criteria. The research design that
used is survey analitic with cross sectional study and the data is collected with
using observation sheet and questionnaire sheet. The result of this research with
using chi square are (a) there is a relationship between stretcher availability with
nurse's response time, which about p = 0,000, (b) there is a relationship between
tools or medicine availability with nurse's response time, which about p = 0,005,
(c) there is no relationship between workload with nurse's response time, which
about p = 0,653. The conclusion is some of the research hypothesis are accepted
and some of them are rejected. The suggestion for health workers is to follow a
training of emergency caring with the fast and exact response time. The writer
also hopes that the hospital could improve the facilities and resources in
emergency room and adjust the number of nurse and patient.
Key Words : Respone Time, Stretcher, Tools or medicine, nurse's workload.

Abstrak: Response Time merupakan waktu antara dari permulaan suatu


permintaan ditanggapi, waktu tanggap yang baik yaitu <5 menit. Response time
>5 menit akan berdampak buruk bagi kualitas hidup pasien. Dimana faktor
eksternal dapat memepengaruhi response time perawat diantaranya ketersediaan
stretcher, ketersediaan alat atau obat-obatan, dan beban kerja perawat. Tujuan
penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor-faktor eksternal dengan
response time perawat dalam penanganan pasien gawat darurat Sampel diambil
dengan teknik pengambilan purposive sampling yaitu 40 sampel. Desain
Penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross
sectional dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan lembar
kuisioner. Hasil penelitian uji statistic chi square didapatkan (a) terdapat
hubungan ketersediaan stretcher dengan response time perawat dengan p = 0,000,
(b) terdapat hubungan ketersediaan alat atau obat-obatan dengan response time
perawat dengan p = 0,005, (c) tidak ada hubungan beban kerja dengan response
time perawat dengan p = 0,847. Saran untuk tenaga kesehatan agar mengikuti

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

pelatihan gawat darurat tentang response time yang sesuai dan untuk pihak rumah
sakit agar meningkatkan sarana prasarana di IGD, dan menyesuaikan jumlah
perawat dengan pasien.
Kata Kunci: Respone Time, Stretcher, Alat atau obat-obatan, Beban kerja Perawat.

PENDAHULUAN Dimana kedua faktor ini dapat


Instalasi Gawat Darurat dikaji dengan menggunakan enam
(IGD) sebagai gerbang utama variabel pada Diagram Ishikawa
penanganan kasus gawat darurat di oleh Ishikawa (1990), diantaranya
rumah sakit memiliki peranan man, metode, peralatan, bahan,
penting dalam upaya penyelamatan manajemen, dan lingkungan
hidup klien. Dimana IGD rumah (Sanjaya Hariyasa, 2012).
sakit mempunyai tugas Selanjutnya penelitian
menyelenggarakan pelayanan Girsang (2005) tentang faktor-
asuhan medis dan asuhan faktor yang berhubungan dengan
keperawatan sementara, serta waktu tanggap petugas kesehatan
pelayanan pembedahan darurat, menyimpulkan bahwa : (a) 67,5%
bagi pasien yang datang dengan responden menyatakan tugasnya
gawat darurat medis. Pelayanan pada bidang kegawat daruratan
pasien gawat darurat adalah merasakan bebannya lebih berat
pelayanan yang memerlukan dibandingkan petugas di ruang/unit
pelayanan segera, yaitu cepat, tepat kerja yang lain, (b) 80,0%
dan cermat untuk mencegah responden menyatakan fasilitas dan
kematian dan kecacatan (Depkes sarana pendukung yang tersedia
RI, 2006). pada kategori sedang, karena masih
Response time pelayanan ada fasilitas dan peralatan yang
merupakan gabungan dari response seharusnya jumlah dan kualitasnya
time saat pasien tiba didepan pintu belum sesuai standar, (c) 77,5%
rumah sakit sampai mendapat responden menyatakan standar
tanggapan atau respon dari petugas prosedur pelayanan pada kategori
instalasi gawat darurat dengan sedang, karena telah dilakukan
waktu pelayanan yaitu waktu yang orientasi pengenalan tugas dan
di perlukan pasien sampai selesai. lapangan bagi petugas yang baru,
Response time pelayanan dapat di pertemuan reguler antara semua
hitung dengan hitungan menit dan tenaga medik, serta disiplin
sangat dipengaruhi oleh berbagai terhadap waktu kerja.
hal, baik mengenai jumlah tenaga Berdasarkan hasil wawancara
maupun komponen-komponen lain dengan perawat pelaksana. Instalasi
yang mendukung seperti pelayanan Gawat Darurat RSUP Prof. DR. R.
laboratorium, radiologi, farmasi D. Kandou Manado sudah
dan administrasi. Dengan ukuran dikategorikan tipe B. Jumlah
keberhasilan adalah response time perawat di IGD sebanyak 97 orang.
selama 5 menit dan waktu Jumlah kunjungan pasien di IGD
definitive ≤ 2 jam (Basoeki dkk, bulan Juli sampai September 2014
2008). rata-rata tiap bulannya berjumlah
Terdapat dua faktor yang 1400 pasien. Dan berdasarkan hasil
mempengaruhi response time, observasi yang dilakukan, terlihat
faktor internal dan eksternal. banyak kunjungan pasien, perawat

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

yang bertugas kurang, perawat tahu hubungan ketersediaan stretcher


harus mengantar pasien ke ruang dan ketersediaan alat atau obat-
lain yang cukup jauh karena tidak obatan dengan response time perawat
memiliki petugas khusus untuk dan uji Kolmogorov-smirnov untuk
mobilisasi pasien dan kapasitas mengetahui hubungan beban kerja
ruangan yang kurang memadai dengan response time perawat.
serta ketersediaan sarana prasarana,
seperti stretcher yang terkadang HASIL DAN PEMBAHASAN
menyebabkan pasien harus 1. Karakteristik Responden
menunggu lama sebelum Tabel 1 :Distribusi Umur Perawat di
dimobilisasi dan perawat yang IGD RSUP Prof. R. D. Kandou
harus mencari stretcher diruangan Manado
lain. Selain itu terdapat beberapa Umur Perawat n (%)
ruangan di IGD RSUP Prof. DR. R. (Tahun)
17 – 25 8 20
D. Kandou Manado yang masih
26 – 35 24 60
menunggu tebusan resep obat,
seperti selang O2, infuse set, cairan 36 – 45 6 15
infuse, analgesik, dan lainnya untuk 46 – 55 0 0
56 – 65 2 5
melakukan penanganan, sehingga
dapat menimbulkan response time Total 40 100
yang memanjang. Distribusi frekuensi berdasarkan
Dari studi pendahuluan dan variabel umur perawat seperti yang
data di atas, maka penulis tertarik terlihat pada table 1 di atas
untuk melakukan penelitian menunjukan bahwa dari 40
terhadap faktor-faktor eksternal responden yang diteliti sebagian
yang berhubungan dengan response besar responden dengan umur 26 –
time perawat pada penanganan 35 berjumlah 24 orang (60%).
pasien gawat darurat di IGD RSUP
Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Tabel 2: Distribusi Jenis Kelamin
Perawat Di IGD RSUP Prof. DR. R.
METODE PENELITIAN D. Kandou Manado
Penelitian dilaksanakan di IGD Jenis Kelamin N (%)
RSUP Prof DR. R. D. Kandou Perawat
Laki – laki 16 40
Manado.Desain penelitian yang Perempuan 24 60
digunakan adalah survei analitik Total 40 100
dengnan pendektan cross
Sumber : Data Primer, 2015
sectional.Adapun metode Distribusi frekuensi berdasarkan
pengambilan sampel yang dipakai variabel jenis kelamin seperti yang
pada penelitian ini adalah terlihat pada tabel 2 diatas
menggunakan teknik purposive menunjukan bahwa dari 40
sampling, sehingga yang menjadi responden yang diteliti sebagian
sampel yaitu berjumlah 40sampel besar responden berjenis kelamin
yang memenuhi kriteria inklusi.Pada perempuan yaitu 24 orang (60%).
penelitian ini menggunakan lembar
kuisioner dan lembar observasi.
Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji
Pearson Chi Square untuk mencari

3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

2. Analisis Univariat pintu dan hal ini akan mempengaruhi


Tabel 3: Distribusi Frekuensi kondisi pasien dan terlambat
Response Time Perawat Di IGD mendapat penanganan, selain itu
RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado pihak rumah sakit bisa saja mendapat
Response n (%) komplain dari pihak keluarga pasien
Time atau pasien. Ketersediaannya
Cepat 15 37,5
stretchersendiri dipengaruhi oleh
Lambat 25 62,5
beberapa faktor, diantaranya
Total 40 100
kunjungan pasien yang banyak disaat
Sumber : Data Primer, 2015
bersamaan, jumlah stretcher yang
Distribusi frekuensi berdasarkan tidak memadai, dll.
variabelresponse time seperti yang
terlihat pada table 3 di atas Tabel 5: Distribusi Frekuensi
menunjukan bahwa sebagian besar ketersediaan Alat dan Obat-obatan di
response time perawat lambat IGD RSUP Prof.DR.R.D.Kandou
berjumlah 25 orang (62,5%). Manado
Salah satu indikator Alat atau Obat-obatan n (%)
keberhasilan penanggulangan medik Tersedia 18 45
penderita gawat darurat adalah Tidak Tersedia 22 55
kecepatan.Selain itu Response time Total 40 100
perawat sangat mempengaruhi Sumber : Data Primer, 2015
kualitas hidup pasien, baik itu upaya Distribusi frekuensi
penyelamatan nyawa pasien ataupun berdasarkan variabel ketersediaan
pencegahan terjadinya cacat pada alat atau obat-obatan seperti yang
pasien. Sehingga Response time terlihat pada tabel 5 di atas
perawat yang melambat ini akan menunjukan bahwa sebagian besar
berdampak buruk. alat dan obat-obatan tidak tersedia
berjumlah 22 (55%).
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Alat atau obat-obatan
Ketersediaan Stretcher Di IGD merupakan salah satu komponen
RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado yang dibutuhkan dalam penanganan
Stretcher n (%)
pasien. Tidak tersedianya alat atau
Tersedia 18 45
Tidak Tersedia 22 55 obat-obatan saat dibutuhkan akan
Total 40 100
mempengaruhi penanganan terhadap
Sumber : Data Primer, 2015
pasien dan dapat berdampak buruk
Distribusi frekuensi terhadap kondisi pasien karena bisa
berdasarkan variabel ketersediaan menjadikan response time perawat
stretcher seperti yang terlihat pada melambat. Ketersediaan alat atau
tabel 4 di atas menunjukan bahwa obat-obatan dipengaruhi oleh
sebagian besar stretcher tidak beberapa faktor, seperti managemen
tersedia berjumlah 22 (55%). rumah sakit.Dimana pada RSUP
Dimana stretcher ini sangat Prof. DR. R. D. Kandou Manado
dibutuhkan dalam mobilisasi pasien masih terdapat beberapa ruangan di
yang dapat berpengaruh pada IGD yang tidak menyediakan alat
response time perawat. Tidak atau obat-obatan di ruangan sehingga
tersedianya stretcher saat dibutuhkan harus menunggu tebusan obat yang
dapat berdampak buruk, karena ditebus oleh pihak keluarga di apotek
pasien harus menunggu di depan sekitar rumah sakit.

4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Tabel 6: Distribusi Frekuensi Beban 20 orang sedangkan stretcher yang


Kerja Perawat Di IGD RSUP tersedia response time perawat ≤ 5
Prof.DR.R.D.Kandou Manado menit (cepat) berjumlah 13 orang.
Beban Kerja n (%) Berdasarkan hasil uji statistik
Ringan 2 5 chi square, nilai yang diperoleh ialah
Sedang 9 22,5
p<0,05 (p=0,000) ini berarti dapat
Berat 29 72,5 dikatakan hipotesis H1 diterima dan
Total 40 100 H0 ditolak.Hal ini menunjukan
Sumber : Data Primer, 2015 bahwa terdapat hubungan antara
Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan stretcher dengan
variabel beban kerja seperti yang response time perawat di IGD RSUP
terlihat pada tabel 6 di atas Prof.DR.R.D.Kandou Manado
menunjukan bahwa perawat yang Berdasarkan hasil penelitian
mengalami beban kerja ringan sebelumnya yang dilakukan
berjumlah 2 orang (5%), yang Sabriyati dkk. (2012), menyatakan
mengalami beban kerja sedang bahwa faktor yang berhubungan
berjumlah 9 orang (22,5%), dan yang dengan waktu tanggap penanganan
mengalami beban kerja berat kasus di IGD bedah RSUP Dr.
berjumlah 29 orang (72,5%). Wahidin S. adalah ketersediaan
Beban kerja yang berat ini stretcher serta petugas triase, dan
dapat dipengaruhi oleh beberapa IGD Non Bedah yaitu ketersediaan
faktor, diantaranya jumlah perawat stretcher.
yang tidak memadai, jumlah pasien Pada penelitian ini juga di
yang banyak, banyak dan dapat response time perawat yang>
beragamnya pekerjaan yang harus 5 menit cenderung saat tidak
dikerjakan, menuntut keterampilan tersedianya stretcher, hal ini
khusus, dll. menunjukan bahwaketersediaanya
stretcher memiliki pengaruh yang
3. Analisis Bivariat signifikan terhadap response time
Tabel 7. Distribusi Hubungan perawat.
Ketersediaan Stretcher dengan Pada hasil penelitian di dapat
Response Time Perawat di IGD respon time perawat yang masih saja
RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado melambat meski telah tersedia
Stretcher Response Total P
stretcher.Response time perawat
Time
≤5 >5 yang melambat tersebut berjumlah 5
menit menit sampel. Dan di dapat juga 2 dari 40
Tersedia 13 5 18 0,000 sampel yang diteliti response time
Tidak 2 20 22 perawat cepat meski tidak tersedia
Tersedia stretcher saat dibutuhkan.Hal ini
Total 15 25 40
Sumber : Data Primer, 2015
menunjukan bahwa dapat
Distribusi hubungan dipertimbangkan masih terdapat
ketersediaan stretcher dengan faktor-faktor lain yang
response time perawat seperti yang mempengaruhi response time
terlihat pada tabel 7 di atas perawat.Seperti, jumlah pasien yang
menunjukan bahwa dari 40 sampel tinggi disaat bersamaan.
sebagian besar stretcher tidak
tersedia dengan response time
perawat >5 menit (lambat) berjumlah

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Tabel 8. Distribusi Hubungan makanan(6 indikator), obat-obatan (7


Ketersediaan Alat atau Obat-obatan indikator), lingkungan rumah sakit(6
dengan Response Time di IGD RSUP indikator), fasilitas ruang perawatan
Prof.DR.R.D.Kandou Manado (4 indikator) danpelayanan ke luar (5
Alat Response Total P indikator).
atau Time Seperti halnya penelitian
Obat- ≤5 >5
obatan menit menit
tersebut bahwa obat-obatan dan
Tersedia 11 7 18 0,005 fasilitas ruang perawatan akan
Tidak 4 18 22
mempengaruhi kepuasan pasien .Dan
Tersedia dalam penelitian ini menunjukan
Total 15 25 40 bahwa ketersediaanya alat dan obat-
Sumber : Data Primer, 2015 obatan saat dibutuhkan sangat
Distribusi hubungan mempengaruhi response time
ketersediaan alat atau obat-obatan perawat dalam penanganan pasien
dengan response time perawat seperti gawat darurat yang tentu saja akan
terlihat pada tabel 8 diatas berpengaruh juga pada kualitas hidup
menunjukan bahwa dari 40 sampel dan kepuasan pasien.
sebagian besar alat atau obat-obatan Pada hasil penelitian di dapat
tidak tersedia dengan response time beberapa response time perawat
perawat > 5 menit (lambat) masih saja melambat meski telah
berjumlah 18 orang sedangkan alat tersedia alat dan obat-obatan saat
atau obat-obatan yang tersedia dibutuhkan.Reponse time perawat
dengan response time perawat ≤ 5 yang melambat tersebut berjumlah 7
menit (cepat) berjumlah 11 orang. sampel.Dan terdapat pula 4 dari 40
Berdasarkan hasil uji statistik sampel yang diteliti response time
chi square, nilai yang diperoleh ialah perawat yang cepat meski tidak
p<0,05 (p=0,005) ini berarti dapat tersedia alat dan obat-obatan saat
dikatakan H1 diterima dan H0 dibutuhkan.Hal ini menunjukan
ditolak. Hal ini menunjukan bahwa bahwa dapat dipertimbangkan faktor-
terdapat hubungan antara faktor lain yang mempengaruhi
ketersediaan alat atau obat-obatan response time perawat.Seperti,
dengan response time perawat di manajemen rumah sakit.Selain itu
IGD RSUP Prof.DR.R.D.Kandou pada penelitian ini terdapat dimana
Manado. sebagian alat atau obat-obatan
Berdasarkan hasil penelitian tersedia dan tidak tersedia saat
sebelumnya yang dilakukan oleh dibutuhkan pada 1 sampel, namun
Suryawati, Dharminto, Shaluhiyah tetap dikategorikan tidak tersedia.
(2006), menyatakan bahwa Sekitar
68,6% sampai 76,24% pasien merasa Tabel 9. Distribusi Hubungan Beban
puasdengan pelayanan admisi, Kerja Perawat dengan Response
dokter, perawat, makanan, obat- Time di IGD RSUP
obatan,fasilitas kamar dan rumah Prof.DR.R.D.Kandou Manado
sakit umumnya sertapelayanan Beban Response Total P
menjelang keluar. Dari penelitian ini Kerja Time
Perawat ≤5 >5
ditemukan 8dimensi pelayanan menit menit
dengan 52 indikator: pelayanan Ringan 0 2 2 0,847
admisi (6indikator), dokter (9
Sedang 6 3 9
dimensi), perawat (9 indikator),

6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Berat 9 20 29 dengan waktu tanggap perawat gawat


Total 15 25 40 darurat menurut persepsi pasien di
IGD RSU Pandan Arang Boyolali.
Sumber : Data Primer, 2015 Pada penelitian yang dilakukan
Distribusi hubungan beban oleh widodo dan pratiwi (2008) juga
kerja perawat dengan response time menyebutkan bahwa tidak ada
perawat seperti terlihat pada tabel 9 hubungan beban kerja sosial,
menunjukan bahwa dari 40 psikologis, dan total dengan waktu
responden sebagian besar beban tanggap.
kerja perawat berat dengan response Pada penelitian ini kuisioner
time perawat > 5 menit (lambat) yang digunakan memiliki pernyataan
berjumlah 20 orang sedangkan tidak yang lebih banyak mengarah pada
terdapat beban kerja perawat ringan beban kerja psikologis.Dan terdapat
dengan response time perawat ≤ 5 2 responden yang response time
menit. melambat meski mengalami beban
Berdasarkan hasil uji statistik kerja ringan.Dan 9 responden yang
Kolmogorov-Smirnov, nilai yang mengalami beban kerja berat tetapi
diperoleh ialah p>0,05 (p=0,847) ini memiliki response time cepat. Hal ini
berarti dapat dikatakan H1 ditolak menunjukan bahwa dapat
dan H0 diterima. Hal ini menunjukan dipertimbangkan beberapa faktor lain
bahwa tidak ada hubungan antara yang mempengaruhi response time
beban kerja perawat dengan response perawat. Seperti, lama kerja perawat,
time perawat di IGD RSUP usia, tidak seimbangnya jumlah
Prof.DR.R.D.Kandou Manado. perawat dengan pasien, dll
Adapun hasil penelitian yang
dilakukan oleh Widodo dan Pratiwi SIMPULAN
(2008), menyatakan bahwa beban Dari hasil penelitin yang sudah
kerja perawat IGD RSU Pandan dilaksanakan di IGD RSUP Prof.
Arang Boyolali dalam kategori DR. R. D. Kandou Manado, maka
berat.Waktu tanggap perawat gawat dapat disimpulkan bahwa :
darurat menurut persepsi pasien di 1. Response time perawat di IGD
IGD RSU Pandan Arang Boyolali RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
dalam kategori yang sama yaitu Manado sebagian besar dalam
cepat dan lambat, Ada hubungan kategori lambat.
antara beban kerja fisik dengan 2. Ketersediaan stretcher di IGD
waktu tanggap perawat gawat darurat RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
menurut persepsi pasien di IGD RSU Manado sebagian besar tidak
Pandan Arang Boyolali, Tidak ada tersedia saat dibutuhkan.
hubungan antara beban kerja sosial 3. Ketersediaan alat dan obat-
dengan waktu tanggap perawat gawat obatan di IGD RSUP Prof. DR.
darurat menurut persepsi pasien di R. D. Kandou Manado
IGD RSU Pandan Arang Boyolali, sebagian besar tidak tersedia
Tidak ada hubungan antara beban saat dibutuhkan.
kerja psikologis dengan waktu 4. Terdapat hubungan antara
tanggap perawat gawat darurat ketersediaan stretcher dengan
menurut persepsi pasien di IGD RSU response time perawat dalam
Pandan Arang Boyolali, dan Tidak penanganan pasien gawat
ada hubungan antara beban kerja
total (fisik, psikologis, dan sosial)

7
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

darurat di IGD RSUP Prof. Sabriyati dkk. 2012. Faktor-Faktor


DR. R. D. Kandou Manado. yang Berhubungan dengan
5. Terdapat hubungan antara Ketepatan Waktu Tanggap
ketersediaan alat dan obat- Penanganan Kasus pada
obatan dengan response time Respon Time I di Instalasi
perawat dalam penanganan Gawat Darurat Bedah dan
pasien gawat darurat di IGD Non Bedah RSUP dr.
RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Wahidin Sudirohusodo.
Manado. Diakses pada 29 agustus 2014
6. Tidak ada hubungan antara pukul 20.00
beban kerja perawat dengan WITA.http://pasca.unhas.ac.i
response time perawat dalam d/jurnal/files.
penanganan pasien gawat Sanjaya Hariyasa. 2012. Evaluasi
darurat di IGD RSUP Prof. Penerapan Code Green
DR. R. D. Kandou Manado. dalam Mempercepat
Response Time pada Kasus
DAFTAR PUSTAKA Gawat Janin di IGD RSUP
Departemen Kesehatan Republik Sanglah Denpasar. Diakses
Indonesia.2006. Pedoman pada 29 agustus 2014 pukul
Manajemen Sumber Daya 20.05 WITA.http
Manusia (SDM) Kesehatan ://Iib.ui.ac.id.
Dalam Penanggulangan Suryawati, Dharminto, dan
Bencana.Kementrian Shaluliyah. 2006.
Kesehatan : Jakarta. Penyusunan Indikator
Girsang. 2005. Faktor-Faktor yang Kepuasan Pasien Rawat Inap
Berhubungan dengan Waktu Rumah Sakit di Provinsi
Tanggap Petugas Kesehatan. Jawa Tengah.Manajemen
Diakses 9 september 2014 Pelayanan Kesehatan.
pukul 20.05 WITA. Diakses 09 April 2015 pukul
http://usu.ac.id. 21.00 WITA.
Kirana. 2013. Pengaruh Beban Kerja Widodo, Pratiwi. 2007. Hubungan
Kuantitatif dan Kualitatif Beban Kerja dengan Waktu
Terhadap Kinerja Perawat Tanggap Perawat Gawat
dalam Pelayanan Darurat Menurut Persepsi
Kegawatdaruratan di RSUD Pasien di Instalasi Gawat
dr. Djasmen Saragih. Diakses Darurat RSU Pandan Arang
9 september 2014 pukul Boyolali.Diakses 13 maret
19.37 WITA. 2015 pukul 20.56 WITA.
http://repository.usu.ac.id.
Pitaloka, Syamsir, Novliadi. 2010.
Pengaruh Kondisi Kerja dan
Beban Kerja Terhadap Stres
Kerja pada Perawat di Ruang
Rawat Inap RSU Kaban Jahe
Kab.Karo.Diakses 02
november 2014 pukul 10.45
WITA.

Anda mungkin juga menyukai

  • Asuhan Keperawatan Hipertermi Fix
    Asuhan Keperawatan Hipertermi Fix
    Dokumen16 halaman
    Asuhan Keperawatan Hipertermi Fix
    Adewii
    Belum ada peringkat
  • Ukom Gizi
    Ukom Gizi
    Dokumen24 halaman
    Ukom Gizi
    Adewii
    100% (2)
  • Poster HT 2
    Poster HT 2
    Dokumen1 halaman
    Poster HT 2
    Adewii
    Belum ada peringkat
  • LP CKD
    LP CKD
    Dokumen15 halaman
    LP CKD
    Endah Ariastuti
    Belum ada peringkat
  • Woc
    Woc
    Dokumen2 halaman
    Woc
    Adewii
    Belum ada peringkat
  • LP CKD
    LP CKD
    Dokumen20 halaman
    LP CKD
    Adewii
    Belum ada peringkat
  • Cedera Kepala Sedang
    Cedera Kepala Sedang
    Dokumen18 halaman
    Cedera Kepala Sedang
    Nazer Lun
    Belum ada peringkat
  • LP Cos
    LP Cos
    Dokumen16 halaman
    LP Cos
    DanielYanuar Botjah Ngandjoek
    Belum ada peringkat
  • Askep Angina
    Askep Angina
    Dokumen11 halaman
    Askep Angina
    utikdesy
    Belum ada peringkat
  • Askep Angina
    Askep Angina
    Dokumen11 halaman
    Askep Angina
    utikdesy
    Belum ada peringkat