Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun Oleh :

Nama :

NIM :

Tingkat :

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kelancaran bagi kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kebutuhan Nutrisi .Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat
memberikan tambahan ilmu tentang tentang kebutuhan nutrisi bagi kami.

Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta pihak-pihak


yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Mengingat kami masih dalam
tahap pembelajaran, maka kami mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam
pembuatan makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
untuk tugas selanjutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah
pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan
kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk
kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh
kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas

B. Rumusan Masalah
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
2. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
3. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris
4. Makro dan Mikronutrien
5. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
6. Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin
7. Pembentukan Urea
8. Keadaan Kenyang dan Puasa
9. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

C. Tujuan
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan
2. Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi
4. Mengetahu makro dan mikronutrien
5. Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
6. Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin
7. Mengetahui pembentukan urea
8. Mengetahui keadaan kenyang dan puasa
9. Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


Anatomi

SISTEM PENCERNAAN
Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster (Lambung)
5. Usus Halus
 Duodenum ( usus dua belas jari )
 Jejenum ( usus kosong )
 Ileum ( usus penyerapan )
6. Usus Besar
 Colon senden
 Colon transversum
 Colon desenden
 Colon sigmoid
7. Rektum
8. Anus

Organ-organ assesoris / tambahan


1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar ludah
4. Hati
5. Kandung Empedu
6. Pankreas

Fungsi Sistem Pencernaan


1. Menerima nutrient ( proses menelan / ingesti )
2. Menghancurkan nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai
dan memasuki aliran darah ( proses pencernaan / digesti)
3. Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah (proses
penyerapan / absorbsi) sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana
semua proses tersebut dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran
pencernaan.

a. Prose Pencernaan
1. Ingesti
Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses
pengunyahan ).
Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
Menelan makanan (deglutition)
2. Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih
lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi
 Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
 Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan
trypsin
 Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim
lipase dan esterase
3. Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri
asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke
aliran darah atau limfe
4. Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam
bentuk feces.
b. Struktur Sistem Pencernaan
Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. Anus

B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


a. Ingesti
1. Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
2. Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses
pengunyahan ).
3. Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
4. Menelan makanan (deglutition)
b. Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih
lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :
1. Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
2. Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan
trypsin
3. Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim
lipase dan esterase
c. Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri
asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke
aliran darah atau limfe
d. Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam
bentuk feces.
C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
1. Hormon Insulin
Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan
lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak
untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati
dan otot.
2. Hormon Glukagon
Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan
kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-
seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki
reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel
hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan
melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai
glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong
hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon
mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled
untuk glukoneogenesis.

Fungsi
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
 Aktivitas hormon
 glukagon reseptor yang mengika
 Komponen seluler
 ekstraseluler wilayah
 ekstraseluler wilayah
 ruang ekstraseluler
 fraksi larut
 sitoplasma
 membran plasma
 membran plasma
 Proses biologis
 proses metabolisme cadangan energi
 sinyal transduksi
 G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
 G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
 perilaku makan
 proliferasi sel
 negatif pengaturan nafsu makan
 regulasi sekresi insulin
 seluler respon terhadap stimulus glukagon
3. Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang
pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang
disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral
kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon
pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin
merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA
rekombinan.
 Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,
setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan lain dan
cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi dan
arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.Disamping itu asam
amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai
prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang tidak
dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel
dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara
lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam
amino, yang terikar satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam
amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium,
dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di
dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan
lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
· Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2. Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian
pecah dan disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total
berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus
diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein setiap hari.
3. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
4. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan
enzim.Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu
perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
5. Mengatur keseimbangan air.
6. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang
melibatkan protein dan elektrolit.
7. Memelihara netralitas tubuh.
8. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan.
Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau
sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
9. Pembentukan antibodi
10. kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun
dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
11. Mengangkut zat-zat gizi
12. protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari
saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
13. Sumber energi.
14. Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai
sumber energi ini relatif lebih mahal.
15.
D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1. Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya
adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik
adalah lesu.
2. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan
tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur,
dada cekung dan punggung bungkuk.
3. Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot
berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah
penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.
4. Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas
atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas,
bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5. Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal
dan tekanan darah meningkat.
6. Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
7. Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan
kasar, mudah rontok.
8. Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan
warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9. Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit
gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-
pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau
berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan
kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk
kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh
kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas

B. Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya
referensidan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik.
Jakarta: EGC.
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition. LANGE –
McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Jakarta : EGC.
Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih
Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd edition,
The McGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai