Anda di halaman 1dari 4

LO 1 Menjelaskan trauma tumpul abdomen dan pelvis

ANATOMI
Anatomi dalam dari abdomen meliputi 3 regio:
1. Rongga Peritoneal
Rongga peritoneal dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Rongga Peritoneal Atas Rongga peritoneal atas dilindungi oleh bagian
bawah dari dinding thorax yang mencakup diafragma, hepar, lien, gaster,
dan colon transversum. Bagian ini juga disebut sebagai komponen
thoracoabdominal dari abdomen. Pada saat diafragma naik sampai sela iga
IV pada waktu ekspirasi penuh, setiap terjadi fraktur iga maupun luka tusuk
tembus di bawah garis intermammaria bisa mencederai organ dalam
abdomen.
2) Rongga Peritoneal Bawah Rongga peritoneal bawah berisikan usus halus,
bagian colon ascendens dan colon descendens, colon sigmoid, dan pada
wanita, organ reproduksi internal.
2. Rongga Pelvis
Rongga pelvis, yang dilindungi oleh tulang-tulang pelvis, sebenarnya
merupakan bagian bawah dari rongga intraperitoneal, sekaligus bagian bawah
dari rongga retroperitoneal. Di dalamnya terdapat rectum, vesika urinaria,
pembuluh-pembuluh iliaca, dan pada wanita, organ reproduksi internal.
Sebagaimana halnya bagian torakoabdominal, pemeriksaan organ-organ pelvis
terhalang oleh bagian-bagian tulang di atasnya.
3. Rongga Retroperitoneal
Rongga yang potensial ini adalah rongga yang berada di belakang dinding
peritoneum yang melapisi abdomen. Di dalamnya terdapat aorta abdominalis,
vena cava inferior, sebagian besar dari duodenum, pancreas, ginjal dan ureter,
serta sebagian posterior dari colon ascendens dan colon descendens, dan bagian
rongga pelvis yang retroperitoneal. Cedera pada organ dalam retroperitoneal
sulit dikenali karena daerah ini jauh dari jangkauan pemeriksaan fisik yang
biasa, dan juga cedera di sini pada awalnya tidak akan memperlihatkan tanda
maupun gejala peritonitis. Rongga ini tidak termasuk dalam bagian yang
diperiksa sampelnya.

Proyeksi Letak Organ dalam Abdomen

DEFENISI TRAUMA ABDOMEN

 Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera.
 Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi pada daerah abdomen yang
meliputi daerah retroperitoneal, pelvis dan organ peritroneal.
 Trauma abdomen adalah cedera vicera abdominal yang disebabkan karena luka
penetratif atau trauma tumpul. Akibat dari trauma abdomen dapat berupa
perforasi ataupun perdarahan. Kematian pada trauma abdomen biasanya terjadi
akibat sepsis atau perdarahan.
 Trauma abdomen didefinisikan sebagai trauma yang melibatkan daerah antara
diafragma atas dan panggul bawah (Guilon, 2011).
 Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang
terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau
yang menusuk.

ETIOLOGI

Menurut (Hudak & Gallo, 2001) kecelakaan atau trauma yang terjadi pada
abdomen, umumnya banyak diakibatkan oleh trauma tumpul. Pada kecelakaan
kendaraan bermotor, kecepatan, deselerasi yang tidak terkontrol merupakan
kekuatan yang menyebabkan trauma ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau
benda tumpul lainnya.
Trauma akibat benda tajam umumnya disebabkan oleh luka tembak yang
menyebabkan kerusakan yang besar didalam abdomen. Selain luka tembak, trauma
abdomen dapat juga diakibatkan oleh luka tusuk, akan tetapi luka tusuk sedikit
menyebabkan trauma pada organ internal diabdomen.

TRAUMA TUMPUL
Suatu tumbukan langsung, seperti kontak dengan stang kemudi mobil atau terhimpit
pintu mobil pada waktu kecelakaan, dapat menyebabkan kompresi dan cidera
crushing terhadap organ abdomen dan pelvis. Tumbukan tersebut dapat
menyebabkan rupture organ solid, dengan perdarahan sekunder, kontaminasi isi
organ, disertai peritonitis.
Shearing injuries adalah suatu bentuk crushing injury yang dapat disebabkan oleh
sabuk pengaman yang tidak dipasang dengan benar.
Pasien korban kecelakaan lalu lintas dapat mengalami decelaration injuries,
dimana terdapat perbedaan gerakan organ yang tidak terfiksasi. Contohnya
termasuk laserasi liver dan limfa, keduanya organ yang mobil, tetapi terfiksasi pada
ligament penggantungnya. Bucket handle injuries terhadap usus halus juga
merupakan contoh deceleration injuries.
Pada pasie yang mengalami trauma tumpul, organ yang paling sering terkena adalah
limfa (40%-55%), liver (35%-45%), dan usus halus (5%-10%). Selain itu, terdapat
insidensi hematom retroperitoneal sebanyak 15% dari seluruh pasien yang
menjalani laparotomy untuk trauma tumpul. Meskipun sabuk pengaman dapat
mencegah cedera mayor, sabuk pengaman dapat menyebabkan pola cidera yang
spesifik. (Rotondo MF, 2012)

REFERENSI
American College of Surgeons. 2012. Advanced Trauma Life Support Untuk Dokter
Edisi 9. Jakarta: IKABI
Guilon, F. 2011. Epidemiology of abdominal trauma. in: CTof the Acute Abdomen.
London: Springer

Anda mungkin juga menyukai