Konstruksi Bangunan

Ahmad Faza Azmi, S.T., M.T.

PENGAWAS PERENCANA PEMILIK SEBUAH PEKERJAAN
KONSTRUKSI AKAN
MELIBATKAN BEBERAPA
ORANG, YAITU PEMILIK
(OWNER), PERENCANA,
PENGAWAS,
PELAKSANA DAN
PEKERJA

PELAKSANA

PEKERJA PROYEK
DIPERLUKAN BAHASA YANG SAMA AGAR PROYEK DAPAT SESUAI DENGAN TUJUAN YANG
DIINGINKAN, YAITU BAHASA DALAM BENTUK GAMBAR YANG DIPAHAMI OLEH
PROFESIONAL TERKAIT

AGAR AKURAT, GAMBAR HARUS TERUKUR DENGAN TELITI, TERLEBIH PADA PROYEK
YANG BUTUH KE-PRESISI-AN TINGGI
Penggaris Busur & Fleksibel
Penggaris Sejajar & Kurva
Penggaris
Penggaris Sablon
Penggaris Skala
Meja Gambar
Mesin Gambar
Pemakaian Penggaris
Pemakaian Penggaris
Pinsil & Penghapus
Pinsil, Pena, Rapido
Pena & Rapido
Penggunaan Pinsil
Kertas Gambar
Ukuran Kertas
Ukuran Kertas
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 DUK BETON
FINISHING PLAT STAINLESSTEEL BALOK BETON 25/40
1.00 1.50
FINISHING CAT TEKSTUR WARNA CREAM

1.00 1.00

NAT BATU 0.40

FINISHING PLAT STAINLESSTEEL
FOUNTAIN RESERVOIR
FINISHING BATU ANDESIT
DUK BETON
FINISHING BATU PARAS JOGJA BALOK BETON 25/40
4.00 4.00

6.20

11.00 11.00

2.05 JENDELA SUDUT FRAMELESS

3.87 0.50 3.87
PINTU ALUMINIUM
0.40 BALOK GANTUNG 20/30
0.50 DINDING BATA

0.93 0.93

DARI GAMBAR
2.50

1.20 1.20
0.20

MENJADI REALISASI
PROYEK TAMPAK DEPAN POTONGAN A-A
A
6.39
5.39

2.00

TERAS 0.70
0.50

3.00
1.50
POS JAGA

1.90
0.50

0.50
0.73
1.24

DENAH TUGU
A
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
 GAMBAR TAMPAK

B
A

B1

X1

X2

B2
X3

X4

B
X5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DARI GAMBAR
GAMBAR DENAH
MENJADI REALISASI
PROYEK

A B C D E F G H I J K L

GAMBAR POTONGAN
 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK 0.75
0.12

0.40
0.60

3.10
2.70

1.70 2.00 3.00

0.20

4.00
GAZEBO B
DETAIL GAZEBO A
0.75
0.12

0.40
0.60

3.10
2.70

SELASAR
1.50
0.20
1.10

3.00

DETAIL GAZEBO B
0.50
0.30

0.10

0.30
2.50 3.00 4.00

2.50

GAZEBO A
0.20

1.50

DENAH SELASAR DETAIL SELASAR

 DARI GAMBAR
MENJADI REALISASI
PROYEK
PENGERTIAN
GAMBAR
DENAH
1M

Sebuah bangunan Sehingga terlihat

Dipotong 1 meterbagian
dari
ketinggian lantai
ruangnya

GAMBAR DENAH ADALAH

PROYEKSI DARI ARAH ATAS
PADA POTONGAN
BANGUNAN SETINGGI
1 METER DARI LANTAI Selanjutnya gambar dilihat
secara proyektif dari atas
dan diatur skalanya sehingga
dapat dilihat besar ruangnya
PENGERTIAN
GAMBAR
POTONGAN

Sehingga
Dipotong terlihat bagian
secara vertikal
Sebuah bangunan ruang dalamnya dari
pada penampang bidang
tertentu
yang terpotong
dianggap penting

GAMBAR POTONGAN
ADALAH GAMBAR TAMPAK
TERPOTONG PADA GARIS
TERTENTU YANG
DIJELASKAN ATAU Selanjutnya gambar dilihat
DIPOTONG PADA GAMBAR secara proyektif dari
DENAH samping dan diatur skalanya
sehingga dapat dilihat besar
ruangnya
ATURAN DALAM
MEMBERI
UKURAN

DENAH POTONGAN

PENGUKURAN
SISTEM : ‘AS’
• KETEBALAN DINDING UMUMNYA 15 CM DIDAPATKAN = 3.00 M
• PENGUKURAN DINDING YANG HORIZONTAL
DILAKUKAN DENGAN SISTEM ‘AS’
• PENGUKURAN YANG VERTIKAL DARI LANTAI,
DINDING SAMPAI ATAP DILAKUKAN DENGAN PENGUKURAN
SISTEM ‘RONG’ SISTEM : ‘RONG’
DIDAPATKAN = 2.85 M
3.00 M
PENGUKURAN SISTEM : ‘AS’ JUGA DAPAT
DICARI DARI ARAH SISI-SISI YANG SEJENIS
 3.00 1.41 2.12
ATURAN DALAM
MEMBERI
NOTASI

0
2.0
PADA

3.0
1.41

Notasi dinding

0
DENAH
Notasi tangga
KM/WC
- 0.05
2.50

Level lantai

POS JAGA
± 0.00 TERAS

7
1.8
- 0.02
1.00

Ukuran-ukuran DENAH LT.1

SKALA 1 : 50
2.12 2.00 1.12 1.29
LAMBANG
UNTUK GARIS
ARSIR

Pasir Kerikil Batu Belah

Beton Tanpa Tulangan Beton Bertulang Pasangan Batu Kali

Pasangan Batu Bata Pasangan Rapat Air Batu Alam

LAMBANG
UNTUK GARIS
ARSIR
LAMBANG
UNTUK GARIS
ARSIR

Irisan Melintang Balok Kayu Muka Tanah Asli Muka Air

Tanah Liat Baja Bangunan Bata Tahan Api

Profil Lubang Galian Profil Tanah Timbunan

 GARIS TIPIS UNTUK ARSIR-ARSIR NOTASI ATURAN DALAM
MEMBERI
GARIS TIPIS UNTUK BIDANG-BIDANG YANG BERKESAN
LICIN, CONTOH : PLESTERAN NOTASI
GARIS SEDANG UNTUK BIDANG YANG BERKESAN KASAR,
CONTOH : (BATU BATA) DINDING
GARIS TEBAL UNTUK BIDANG YANG BERKESAN SANGAT
KASAR, CONTOH : COR BETON

C
KEMBALI KE DENAH
 ARAH PANAH MENENTUKAN ARAH NAIK
BENTUK PERPOTONGAN DITENTUKAN DENGAN NOTASI ATURAN DALAM
BERGARIS TEBAL
ELEMEN KONSTRUKSI YANG HAMPIR DATAR DITENTUKAN MEMBERI
DENGAN GARIS TIPIS
0

NOTASI
2.0

ELEMEN KONSTRUKSI YANG MEMILIKI KETINGGIAN DITENTUKAN

DENGAN GARIS SETENGAH TEBAL
TANGGA

3.0
0

KEMBALI KE DENAH
 3.0
0
GARIS LANTAI DIBUAT DENGAN SANGAT TIPIS. BENTUK DAN UKURANNYA
MENUNJUKKAN ACUAN UNTUK PELAKSANAAN ATURAN DALAM
LEVEL LANTAI DITULIS DENGAN SISTEM PLUS MINUS, ACUAN NILAI NOL MEMBERI
(+0.00) DILETAKKAN PADA RUANG UTAMA

TIAP PERBEDAAN KETINGGIAN LAINTAI DIBERI GARIS TIPIS

NOTASI
LEVEL
KM/WC
- 0.05 LANTAI

POS JAGA
± 0.00 TERAS
- 0.02
KEMBALI KE DENAH
 ATURAN DALAM
MEMBERI

3.00 1.41
NOTASI
2.12
KETERANGAN
UKURAN

0
2.0

3.0
1.41

0
KM/WC
- 0.05
2.50

KEMBALI KE DENAH
NOTASI TANDA LOKASI
POTONGAN DIJELASKAN DI A ATURAN DALAM
DALAM GAMBAR DENAH, 3.00MULAI 1.41 2.12

DARI DENAH LT. 1, LT.2 DAN MEMBERI

SETERUSNYA HARUS
DITEMPILKAN NOTASI

0
2.0
GARISNYA HARUS TEBAL DAN UNTUK GAMBAR

3.0
1.41

0
BERJENIS DASH-DOT (PUTUS-
PUTUS TITIK) POTONGAN
KM/WC
NOTASI POTONGAN HARUS
- 0.05
MENYENTUH DINDING YANG
2.50

TERPOTONG

ARAH PANAH MENUNJUKKAN DI

SISI BAGIAN BANGUNAN MANA POS JAGA
YANG TERLIHAT ± 0.00 TERAS

7
1.8
- 0.02
1.00

DENAH LT.1
DALAM SATU DENAH, POTONGAN SKALA 1 : 50
DAPAT BERJUMLAH LEBIH
2.12 DARI 2.00 1.12 1.29

SATU, DITANDAI DENGAN ABJAD

MULAI DARI A, B, C DAN A
SETERUSNYA
 ATURAN DALAM
A
3.00 1.41 2.12
MEMBERI
NOTASI

0
UNTUK GAMBAR

2.0
3.0
0
1.41

POTONGAN
2.50

RUANG TIDUR SATPAM

+3.20

7
1.8
1.00

2.12 2.00 1.12 1.29

DENAH LT.2
A SKALA 1 : 50

NOTASI POTONGAN PADA DENAH LT.2

 DINAMAKAN DINAMAKAN
POTONGAN A POTONGAN ATURAN DALAM
3.00
MELINTANG 1.41 MEMANJANG
2.12

MEMBERI
NOTASI

0
2.0
3.0

C
0 UNTUK GAMBAR
1.41

POTONGAN
KM/WC
B - 0.05
B
2.50

POS JAGA
± 0.00 TERAS

7
1.8
- 0.02
1.00

C
DENAH LT.1
SKALA 1 : 50
2.12 2.00 1.12 1.29

A
CONTOH 3 POTONGAN DALAM SATU DENAH
 X1

A
ATURAN DALAM

B2
X2
MEMBERI
NOTASI
X3

C A UNTUK GAMBAR
POTONGAN
A
D

X4

A
X5 B

ALTERNATIF-ALTERNATIF TANDA PANAH UNTUK

1 2 3 4 GAMBAR
5 POTONGAN
6
 A
1.00 1.47 1.47 1.00

BALOK NOK 6/12

GORDING 6/12
3.00 1.41 2.12

+ 8.40
ATURAN DALAM
USUK 5/7
KUDA-KUDA 6/12

MEMBERI

0
PLAFOND TRIPLEKS 3 MM

2 .0
RINGBALK 15/15 (1:2:3)

3 .0
1.41

KONSOL 6/12

0
+ 7.00

+ 6.29
+ 6.09
NOTASI
LISPLANK BETON 1:2:3 UNTUK GAMBAR
2.50

RUANG TIDUR SATPAM DUK BETON 1:2:3

+3.20 BALOK BETON 15/25
FRAME BETON 1:2:3
KACA FRAMELESS 5 MM
POTONGAN

7
1.8
1.00

RAILING TANGGA KAYU

TANGGA BETON
DUK BETON LT. 2
2.12 2.00 1.12 1.29
DENAH+ 3.20
LT.2
A SKALA 1 : 50

A
3.00 1.41 2.12
LUBANG VERTIKAL
TEGEL KERAMIK 30X30
RABAT BETON 1:2:3
PASIR DIPADATKAN + 0.60
0
2.0

PASANGAN BATU ALAM

3.0

TANAH URUG
1.41

± 0.00
- 0.30
- 0.60
TRASRAM 1:3
SLOOF BETON 20/35 (1:2:3) KM/WC
PONDASI BATU KALI 1:5 - 0.05 - 1.30
AANSTAMPENG 15/20 - 1.60
2.50

PASIR DIPADATKAN - 1.75

0.20 0.20
0.30 0.30

0.80 0.80
1.20 POS JAGA 1.20
± 0.00 TERAS
CONTOH APLIKASI
7
1.8

1.50 - 0.02 1.50

1.00

1.41 3.50 1.05

DENAH LT.1
2.12 2.00 1.12 1.29
POTONGAN A-A
SKALA 1 : 50
PENERAPAN TANDA
A
SKALA 1 : 50
POTONGAN
 ATURAN DALAM
MEMBERI
1.00 1.47 1.47 1.00
NOTASI
BALOK NOK 6/12
GORDING 6/12 UNTUK GAMBAR
USUK 5/7 + 8.40
KUDA-KUDA 6/12
PLAFOND TRIPLEKS 3 MM
POTONGAN
RINGBALK 15/15 (1:2:3)
KONSOL 6/12

+ 7.00

+ 6.29
+ 6.09
LISPLANK BETON 1:2:3
DUK BETON 1:2:3
BALOK BETON 15/25
FRAME BETON 1:2:3
KACA FRAMELESS 5 MM

RAILING TANGGA KAYU

TANGGA BETON
DUK BETON LT. 2
+ 3.20
 ATURAN DALAM
MEMBERI
NOTASI
UNTUK GAMBAR
POTONGAN
 ATURAN DALAM
MEMBERI
NOTASI
UNTUK GAMBAR
POTONGAN

SELAIN UNTUK ARSIR NOTASI, GARIS TIPIS BERLAKU UNTUK ELEMEN

BANGUNAN YANG TERLIHAT JAUH
 ATURAN DALAM
MEMBERI
NOTASI
UNTUK GAMBAR
TRASRAM 1:3
SLOOF BETON 20/35 (1:2:3) POTONGAN
PONDASI BATU KALI 1:5
AANSTAMPENG 15/20
PASIR DIPADATKAN

0.20
0.30

0.80
1.20
1.50

1.41
CONTOH MEMBERI 3.50KETENTUAN
KETERANGAN UKURAN DAN
PENGGAMBARAN DETAIL POTONGAN PONDASI BATU KALI
 LUBANG VERTIKAL ATURAN DALAM

TEGEL KERAMIK 30X30 MEMBERI

RABAT BETON 1:2:3 NOTASI
PASIR DIPADATKAN + 0.60 UNTUK GAMBAR
PASANGAN BATU ALAM
TANAH URUG
POTONGAN
± 0.00
- 0.30
- 0.60

- 1.30
- 1.60
- 1.75

0.20
0.30
CONTOH MEMBERI KETERANGAN UKURAN UNTUK MENETAPKAN
KETINGGIAN LANTAI PADA GAMBAR POTONGAN
0.80
 + 6.29
+ 6.09 ATURAN DALAM

LISPLANK BETON 1:2:3

MEMBERI
DUK BETON 1:2:3 NOTASI
BALOK BETON 15/25 UNTUK GAMBAR
FRAME BETON 1:2:3 POTONGAN
KACA FRAMELESS 5 MM

RAILING TANGGA KAYU

TANGGA BETON
DUK BETON LT. 2
+ 3.20

ELEMEN KONSTRUKSI YANG TERPOTONG DIGAMBAR DENGAN GARIS TEBAL,

YANG TIDAK TERPOTONG TETAP BERGARIS TIPIS
1.47 1.47 1.00
ATURAN DALAM
+ 8.40 MEMBERI
NOTASI
UNTUK GAMBAR
+ 7.00
POTONGAN
+ 6.29
+ 6.09
LISPLANK BETON 1:2:3
DUK BETON 1:2:3
BALOK BETON 15/25
FRAME BETON 1:2:3
KACA FRAMELESS 5 MM

RAILING TANGGA KAYU

TANGGA BETON
DUK BETON LT. 2
+ 3.20

CONTOH MEMBERI KETERANGAN UKURAN UNTUK MENETAPKAN

KETINGGIAN LANTAI PADA GAMBAR POTONGAN