Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH PERENCANAAN DAN EVALUASI


KESEHATAN LINGKUNGAN

“Laporan Perencanaan dan Evaluasi Program Pengembangan


Kinerja Pengelolaan Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup
Kota Probolinggo”

Disusun Oleh :

Anthonius Tomy Hudianto

Semester V/ Reguler B

PRODI S1-KESEHATAN LINGKUNGAN


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widyagama Husada Malang
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam,
namun penggunaan sumberdaya alam yang terus menerus akan merusak
kelestarian alam. Oleh sebab itu banyak bermunculan permasalahan
lingkungan seperti pencemaran maupun kerusakan lingkungan hidup. Air
sungai dan air sumur tidak hanya menjadi keruh tetapi sudah tercemar
oleh zat-zat kimia yang berbahaya, baik bagi kesehatan manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembuangan
limbah industri langsung ke badan sungai maupun limbah domestik yang
cara pengolahannya tidak memenuhi standar teknis. Datangnya musim
hujan, kurang lancarnya drainase, penimbunan sampah menyebabkan
terjadinya bencana banjir maupun penyakit menular yang disebabkan oleh
faktor lingkungan.
Sampah selalu menjadi permasalahan rumit dari persoalan kesehatan
hingga isu sosial yang kerap menimbulkan konflik struktural antara
pemerintah dan rakyat, yang disebabkan kurangnya pemahaman atau cara
pandang masyarakat masih memandang sampah dari sisi negatif padahal
tidak semua sampah yang harus dimusnahkan, melainkan cara pandang
atau pemahaman yang harus dirubah, dimana sampah dilihat sebagai
bahan baku yang potensial. Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
sebagai landasan dan pedoman dari pengelolaan sampah ditekankan
bahwa sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga
pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari
hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku
masyarakat. Bila masalah ini tidak mendapat perlakuan penanganan yang
baik sebagaimana mestinya jelas akan berdampak terhadap pencemaran
lingkungan serta berkurangnya nilai estetika.
Seperti kota lainnya, Kota Probolinggo juga menghadapi banyak
tantangan dalam pengelolaan sampahnya. Perhatian yang tinggi dari
Pemerintah Kota Probolinggo terhadap pengelolaan persampahan, dalam
pelaksanaannya sampai dengan saat ini belum dapat mengejar percepatan
penambahan jumlah penduduk dan beragamnya perkembangan kehidupan
kota. Akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk perkotaan dan
berkembangnya berbagai macam kegiatan ekonomi di Kota Probolinggo
menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang
semakin banyak dan beragam. Peningkatan volume dan jenis sampah
tersebut jika tidak segera diantisipasi dengan perencanaan pengelolaan
sampah yang baik dikhawatirkan akan menimbulkan dampak lingkungan
yang kurang baik, seperti pencemaran, gangguan kesehatan, dan
kebakaran. Umumnya sampah yang dihasilkan untuk daerah perkotaan di
Kota Probolinggo terdiri dari 60% sampah organik dan 40% sampah
anorganik. Sampai saat ini banyak daerah belum memiliki sistem
pengolahan sampah secara terpadu. Sistem pengolahan sampah yang
berjalan selama ini sudah mengolah sampah menjadi pupuk kompos
padat, adanya pengolahan daur ulang sampah dan praktik sanitary landfill
di lokasi TPA.
Sedangkan pengelolaan sampah merupakan sistem yang terkait
dengan dengan banyak pihak, mulai dari penghasil sampah (seperti
rumah tangga, pasar, institusi, industri, dan lain-lain), pengelola
(kontraktor), pembuat peraturan, sektor informal, maupun masyarakat
yang terkena dampak pengelolaan sampah tersebut sehingga
penyelesaiannya pun membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan
keterlibatan semua pihak yang terkait. Guna terselenggaranya pengelolaan
prasarana dan sarana persampahan yang baik dan terencana diperlukan
suatu perencana yang sistematis dan integratif.
Sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya, Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo mempunyai tanggung jawab yang
sangat berat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di daerah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga
kebersihan dan mengelola sampah dilingkungannya. Oleh karena itu
dibutuhkan peran serta aktif dari semua elemen masyarakat dalam
membantu Pemerintah Kota Probolinggo, salah satunya dengan
terbentuknya Bank Sampah yang diharapkan sebagai mitra pendukung
Pemerintah Kota Probolinggo dalam pengelolaan sampah di Kota
Probolinggo.
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam rangka mewujudkan
pelaksanaan kinerja yang akuntabel dan transparan disusunlah Laporan
Perencanaan dan Evaluasi Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota
Probolinggo yang merupakan pertanggungjawaban Kepala Dinas atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan
sasaran kegiatan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai
kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Teridentifikasi program kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo;
2. Teridentifikasi perencanaan Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan khususnya kegiatan Peningkatan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan di Dinas Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo ;
3. Terindentifikasinya pelaksanaan Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan khususnya kegiatan Peningkatan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan di Dinas Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo ;
4. Teridentifikasinya evaluasi kegiatan khususnya Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan khususnya kegiatan Peningkatan
Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PROFIL INSTANSI/ DINAS


Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di
Kota Probolinggo dilaksanakan oleh 2 (dua) unit/sub unit kerja yaitu Sub
Dinas Kebersihan dan Pertamanan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
Probolinggo dengan Kantor Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Namun
pada bulan Agustus 2005 dengan pertimbangan aspek efektifitas dalam hal
administrasi, koordinasi, pengelolaan anggaran dan operasional kegiatan
maka kedua unit/sub unit kerja tersebut dilebur dalam 1 (satu) lembaga
kedinasan baru yaitu Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH)
Kota Probolinggo. Kemudian sejalan dengan upaya restrukturisasi
kelembagaan pemerintah pusat dan daerah maka pada tanggal 1 Juli 2008
Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo (DKLH) berubah
bentuk menjadi Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo (BLH), dasar
perubahan ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kota Probolinggo yang kemudian diperbaharui dengan terbitnya Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota
Probolinggo. Pada perkembangan selanjutnya, dengan diterbitkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
satuan kerja pemerintah daerah yang menjadi leading sektor dalam
menjalankan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup kembali
berubah bentuk kelembagaan menjadi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dasar perubahan ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Probolinggo
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota
Probolinggo berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta
Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 93 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Dalam melaksanakan
tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo dipimpin oleh Kepala
Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah. Tugas Dinas Lingkungan Hidup adalah :
“Membantu Walikota Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang Menjadi
Kewenangan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup.”
Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup Kota
Probolinggo mempunyai fungsi yaitu:
1. Perumusan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup;
2. Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah di bidang lingkungan
hidup;
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang lingkungan hidup;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

C. VISI DAN MISI


Visi
Seiring dengan perkembangan pembangunan di Kota Probolinggo
saat ini, terutama dalam aspek pemanfaatan potensi dan permasalahan
pengelolaan lingkungan, serta untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi
Walikota Probolinggo selama 5 (lima) tahun kedepan (2015-2019), maka
visi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Tahun 2015-2019
adalah:
“Menuju Probolinggo Kota Ramah Lingkungan”

MISI
Dalam upaya mewujudkan visinya, ditetapkan 4 (empat) misi Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pengelolaan Kebersihan Kota yang Berwawasan
Lingkungan ;
2. Meningkatkan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ;
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan Melalui
Pelestarian, Pencegahan & Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup ;
4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Walikota Probolinggo Nomor
93 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo
adalah sebagai berikut :

BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN TARGET SASARAN
Gbr. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kota Probolinggo

1. Bagian Sekretariat (TU)


Tugas Bagian Sekretariat :
Bagian Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.
Fungsi Bagian Sekretariat :
 Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program kerja Dinas;
 Pengelolaan administrasi umum dan perkantoran meliputi
ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepustakaan dan kearsipan;
 Penyediaan sarana dan prasarana kerja serta rumah tangga Dinas;
 Pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas;
 Pelaksanaan koordinasi penyusunan standar operasional prosedur
kerja Dinas;
 Pelaksanaan pembinaan pola hubungan kerja, baik internal maupun
lintas Dinas;
 Pengoordinasian kegiatan kehumasan dan keprotokolan serta
pengelolaan data dan informasi Dinas;
 Pengoordinasian pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja
dan standar kompetensi jabatan pada Dinas;
 Pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas;
 Pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah pada Dinas;
 Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Dinas;
 Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja Dinas;
 Pelaksanaan fungsi dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Sekretariat membawahi tiga sub-bagian yaitu :
 Sub Bagian Tata Usaha ;
 Sub Bagian Program ;
 Sub Bagian Keuangan.

2. Bagian Bidang Tata dan Penaatan Lingkungan (TAPEN)


Tugas Bidang TAPEN :
Bidang Tata dan Penaatan Lingkungan mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan, perumusan, penyusunan, pelaksanaan pengawasan, evaluasi
dan pelaporan dibidang tata dan penataan lingkungan yang meliputi
perencanaan, pengkajian dan analisis lingkungan, pemantauan dan
pengawasan pengelolaan lingkungan hidup, penaatan dan penegakan
hukum lingkungan hidup.
Fungsi Bidang TAPEN :
 Perumusan rencana kerja dibidang tata dan penataan lingkungan
yang meliputi perencanaan, pengkajian dan analisis lingkungan,
pemantauan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup,
penaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup;
 Perumusan kebijakan teknis dibidang tata dan penataan lingkungan
yang meliputi perencanaan, pengkajian dan analisis lingkungan,
pemantauan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup,
penaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup;
 Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan tugas dibidang tata
dan penataan lingkungan yang meliputi perencanaan, pengkajian dan
analisis lingkungan, pemantauan dan pengawasan pengelolaan
lingkungan hidup, penaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup;
 Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan dibidang tata dan penataan lingkungan yang
meliputi perencanaan, pengkajian dan analisis lingkungan,
pemantauan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup,
penaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup;
 Pelaksanaan kajian analisis lingkungan hidup;
 Pemprosesan pemberian rekomendasi/izin dan pelaksanaan penataan
perizinan dibidang lingkungan hidup;
 Pelaksanaan fungsi dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang TAPEN membawahi tiga seksi yaitu :

 Seksi Perencanaan, Pengkajian dan Analisis Dampak Lingkungan


Hidup ;
 Seksi Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan Hidup ;
 Seksi Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.

3. Bidang Penanggulangan dan Penanganan Sampah (P2S)


Tugas Bidang P2S :
Bidang Penanggulangan dan Penanganan Sampah mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan, perumusan, penyusunan, pelaksanaan pengawasan, evaluasi
dan pelaporan di bidang penanggulangan dan penanganan sampah yang
meliputi penanggulangan sampah, mobilisasi dan penanganan sampah
serta pengelolaan tempat pengolahan akhir sampah.
Fungsi Bidang P2S :
 Perumusan rencana kerja di bidang penanggulangan dan penanganan
sampah yang meliputi penanggulangan sampah, mobilisasi dan
penanganan sampah serta pengelolaan tempat pengolahan akhir
sampah;
 Perumusan kebijakan teknis di bidang penanggulangan dan
penanganan sampah yang meliputi penanggulangan sampah,
mobilisasi dan penanganan sampah serta pengelolaan tempat
pengolahan akhir sampah;
 Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan tugas di bidang
penanggulangan dan penanganan sampah yang meliputi
penanggulangan sampah, mobilisasi dan penanganan sampah serta
pengelolaan tempat pengolahan akhir sampah;
 Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang penanggulangan dan penanganan
sampah yang meliputi penanggulangan sampah, mobilisasi dan
penanganan sampah serta pengelolaan tempat pengolahan akhir
sampah;
 Pelaksanaan fungsi dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang P2S membawahi tiga seksi yaitu :
 Seksi Penanggulangan Sampah ;
 Seksi Mobilisasi dan Penanganan Sampah ;
 Seksi Pengelolaan TPA.

4. Bidang Konservasi dan Pertamanan (KSDP)


Tugas Bidang KSDP :
Bidang Konservasi dan Pertamanan mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan,
perumusan, penyusunan, pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan
pelaporan di bidang konservasi dan pertamanan yang meliputi
konservasi lingkungan, pertamanan dan ruang terbuka hijau,
peningkatan kapasitas lingkungan hidup.
Fungsi Bidang KSDP :
 Perumusan rencana kerja di bidang konservasi dan pertamanan yang
meliputi konservasi lingkungan, pertamanan dan ruang terbuka hijau,
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
 Perumusan kebijakan teknis di bidang konservasi dan pertamanan
yang meliputi konservasi lingkungan, pertamanan dan ruang terbuka
hijau, peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
 Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan tugas di bidang
konservasi dan pertamanan yang meliputi konservasi lingkungan,
pertamanan dan ruang terbuka hijau, peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
 Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang konservasi dan pertamanan yang
meliputi konservasi lingkungan, pertamanan dan ruang terbuka hijau,
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
 Pelaksanaan fungsi dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang KSDP membawahi tiga seksi yaitu :
 Seksi Konservasi Lingkungan Hidup ;
 Seksi Pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau ;
 Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup


(P2KLH)
Tugas Bidang P2KLH :
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan, perumusan, penyusunan, pelaksanaan
pengawasan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
pencemaran dan kemitraan lingkungan hidup yang meliputi
pengendalian pencemaran lingkungan hidup, kemitraan lingkungan
hidup, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Fungsi Bidang P2KLH :
 perumusan rencana kerja dibidang pengendalian pencemaran dan
kemitraan lingkungan hidup yang meliputi pengendalian pencemaran
lingkungan hidup, kemitraan lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim;
 perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian pencemaran dan
kemitraan lingkungan hidup yang meliputi pengendalian pencemaran
lingkungan hidup, kemitraan lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim;
 pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan tugas dibidang
pengendalian pencemaran dan kemitraan lingkungan hidup yang
meliputi pengendalian pencemaran lingkungan hidup, kemitraan
lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
 pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan dibidang pengendalian pencemaran dan
kemitraan lingkungan hidup yang meliputi pengendalian pencemaran
lingkungan hidup, kemitraan lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim;
 pelaksanaan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang P2KLH membawahi tiga seksi yaitu :
 Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup ;
 Seksi Kemitraan Lingkungan Hidup ;
 Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim.

6. UPT. Informasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup (UPT. IPLH)


Tugas UPT. IPLH :
UPT. Informasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup di bidang Teknis
Informasi Pendidikan Lingkungan Hidup.
Fungsi UPT. IPLH :
 Penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis,
petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan dengan
bidang informasi pendidikan lingkungan hidup ;
 Penyusunan rencana program dan kegiatan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) ;
 Pelaksanaan kegiatan perencanaan edukasi dan komunikasi
lingkungan ;
 Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pembangunan dan pengembangan Informasi dan pendidikan
lingkungan hidup ;
 Pelaksanaan pembinaan, sosialisasi dan pengembangan kerjasama di
lingkup pendidikan lingkungan ;
 Pelaksanaan pengembangan kurikulum pengelolaan lingkungan ;
 Pelaksanaan pelayanan sistem informasi di bidang lingkungan hidup ;
 Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan taman wisata studi
lingkungan ;
 Pelaksanaan penguatan partisipasi dan peningkatan program kegiatan
pembudidayaan lingkungan ;
 Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan pada UPT. Informasi
Pendidikan Lingkungan Hidup ;
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
UPT. IPLH membawahi satu sub-UPT :
 Sub Bagian Tata Usaha.
7. UPT. Pengolahan Sampah dan Limbah (UPT. PSL)
Tugas UPT. PSL :
UPT. Pengolahan Sampah dan Limbah mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup di bidang Teknis Pengolahan
Sampah Dan Limbah.
Fungsi UPT. PSL :
 Penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis,
petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan dengan
pengolahan sampah dan limbah
 Penyusunan rencana program dan kegiatan Unit Pelaksana Teknis
(UPT)
 Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis operasional
pengelolaan sampah dan limbah;
 Pelaksanaan distribusi hasil produksi pengolahan sampah dan limbah
 Pelaksanaan sosialisasi pengolahan sampah dan limbah;
 Pelaksanaan pengembangan riset dan teknologi pemanfaatan sampah
dan limbah yang berwawasan lingkungan
 Pelaksanaan pembinaan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan sampah dan limbah;
 Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan pada UPT. Pengolahan
Sampah dan Limbah
 Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
UPT. PSL membawahi satu sub-UPT :
 Sub Bagian Tata Usaha.

8. UPT. Laboratorium Lingkungan


Tugas UPT. LAB :
UPT. Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup di bidang Teknis Laboratorium
Lingkungan.
Fungsi UPT. LAB :
 Penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis,
petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan dengan
laboratorium lingkungan
 Penyusunan rencana program dan kegiatan UPT. Labortorium
Lingkungan.
 Penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
laboratorium lingkungan
 Pelaksanaan pemantauan teknis laboratorium lingkungan
 Pelaksanaan pengembangan dan pemantauan uji kualitas air, udara
dan tanah
 Pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait mengenai kegiatan
analisa, pengkajian pemulihan dan pemanfaatan hasil pemantauan
kualitas lingkungan
 Pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas pengujian
 Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian
 Pelaksanaan panduan mutu laboratorium lingkungan sesuai dengan
ISO 17025
 Pelaksanaan Pemantauan kualitas udara ambeian, emisi sumber
bergerak dan sumber tidak bergerak serta pengujian emisi gas buang
dan kebisingan kendaraan bermotor lama
 Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pembangunan dan pengembangan laboratorium lingkungan di daerah
 Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan pada UPT. Laboratorium
Lingkungan
 Penyusunan laporan tentang pengawasan, pengendalian dan
perusakan lingkungan
 pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
UPT. LAB membawahi satu sub-UPT :
 Sub Bagian Tata Usaha.

E. Program Kerja
Secara umum program kerja yang ada pada Dinas Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo pada tahun 2016 adalah mencakup 10 program
yaitu antara lain :
1. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ;
3. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan ;
4. Peningkatan Pengendalian Polusi ;
5. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam ;
6. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH ;
7. Pelayanan Administrasi Perkantoran ;
8. Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur ;
9. Peningkatan Pengemb.Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan ;
10. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan ;
11. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
BAB III
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah


yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut
memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, baik dan sehat. Saat ini pengelolaan persampahan
menghadapi banyak tekanan terutama akibat semakin besarnya timbulan
sampah yang dihasilkan masyarakat baik produsen maupun konsumen.
Hal ini menjadi semakin berat dengan masih dimilikinya paradigma
lama pengelolaan yang mengandalkan kegiatan pengumpulan,
pengangkutan, dan pembuangan yang kesemuanya membutuhkan
anggaran yang semakin besar dari waktu ke waktu; yang bila tidak
tersedia akan menimbulkan banyak masalah operasional seperti sampah
yang tidak terangkut, fasilitas yang tidak memenuhi syarat dan cara
pengoperasian fasilitas yang tidak mengikuti ketentuan teknis.
Pada akhirnya berbagai masalah tersebut akan bermuara pada
rendahnya kuantitas dan kualitas pelayanan dan tidak diindahkannya
perlindungan lingkungan dalam pengelolaan yang bila tidak segera
dilakukan perbaikan akan berdampak buruk terhadap kepercayaan dan
kerjasama masyarakat yang sangat diperlukan untuk menunjang
pelayanan publik yang mensejahterakan masyarakat.
Guna terselenggaranya pengelolaan prasarana dan sarana
persampahan yang baik dan terencana maka diperlukan suatu perencana
yang sistematis dan integratif. Oleh sebab itu Pemerintah Kota Probolinggo
telah merencanakan beberapa program/ kegiatan yang dapat menunjang
terwujudnya kondisi lingkungan yang bersih dan sehat serta menunjang
terwujudnya Kota Probolinggo bebas dari pencemaran akibat sampah salah
satunya melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
yang dapat dirinci bentuk kegiatannya sebagai berikut :
Program Kegiatan Anggaran (Rp) Pelaksana
Pengembangan 1. Penyediaaan 167.552.000 Bidang
Kinerja Prasarana dan Penanggulangan
Pengelolaan Sarana dan Penanganan
Persampahan Pengelolaan Sampah (P2S)
Persampahan
2. Peningkatan 112.000.000 Bidang
Operasional dan Penanggulangan
dan Penanganan
Pemeliharaan
Sampah (P2S)
Prasarana dan
Sarana
Pengelolaan
Persampahan
3. Pengembangan 98.728.000 Bidang
Teknologi Penanggulangan
dan Penanganan
Pengolahan
Sampah (P2S)
Persampahan
4. Peningkatan 134,400,000 Bidang
peran serta Penanggulangan
dan Penanganan
Masyarakat
Sampah (P2S)
Dalam
Pengelolaan
Persampahan

Didalam laporan ini maka akan dibahas secara khusus terkait


dengan kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan
Persampahan yang merupakan bentuk aspek pemberdayaan masyarakat
untuk ikut peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan di Kota
Probolinggo dimana salah satunya melalui pembentukan Bank Sampah di
Kecamatan Mayangan Kelurahan Wiroborang sebanyak 1 unit (target
kinerja) mengingat wilayah Kelurahan Wiroborang merupakan wilayah
yang cukup padat penduduknya dan masyarakatnya antusias terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo
khususnya di bidang lingkungan. Beberapa bentuk kegiatan yang
direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel. Rencana Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Tahun 2016
di Lingkungan RW 12 Kelurahan Wiroborang
No Jenis SubKegiatan Lokasi Waktu Sasaran Anggaran (Rp) Koordinator
Pelaksana
1 Sosialisasi Kegiatan Kelurahan Januari 2016 Kelurahan, 4.000.000 Bidang Penanggulangan
Pengelolaan Wiroborang RW Masyarakat, dan Penanganan
Persampahan 12 TOMA, TOGA, Sampah (P2S)
PKK Kelurahan
Wiroborang RW 12
2 Pembentukan Kelompok/ Kelurahan Pebruari 2016 Masyarakat, 2.000.000 Bidang Penanggulangan
Pengurus Bank Sampah Wiroborang RW 12 TOMA, TOGA, dan Penanganan
PKK Kelurahan Sampah (P2S)
Wiroborang RW 12
3 Peningkatan Capacity Kelurahan Pebruari 2016 Pengurus Bank 5.000.000 Bidang Penanggulangan
Building Pengurus Bank Wiroborang RW 12 Sampah dan Penanganan
Sampah Sampah (P2S)
4 Fasilitasi Sarana dan Kelurahan Maret 2016 Pengurus Bank 25.000.000 Bidang Penanggulangan
Prasarana Bank Sampah Wiroborang RW 12 Sampah dan Penanganan
Sampah (P2S)
5 Pembinaan Pengurus Kelurahan Maret, Juni, Pengurus Bank 5.000.000 Bidang Penanggulangan
Bank Sampah Wiroborang RW 12 September 2016 Sampah dan Penanganan
Sampah (P2S)
6 Monitoring dan evaluasi Kelurahan Juli 2016 dan Pengurus Bank 6.000.000 Bidang Penanggulangan
Wiroborang RW 12 Nopember 2016 Sampah dan Penanganan
Sampah (P2S)
TOTAL ANGGARAN 47.000.000
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Berdasarkan hasil rencana kegiatan yang telah direncanakan selama


1 (satu) tahun oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo maka telah
dilaksanakan beberapa kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan dan tujuan
yang hendak dicapai yaitu antara lain :
1. Sosialisasi Kegiatan Pengelolaan Persampahan
Sosialisasi kegiatan dimaksud telah dilakukan pada tanggal 25 Januari
2016. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
stakeholders terkait dan lapisan masyarakat di Kelurahan Wiroborang
RW 12 terhadap pentingnya pengelolaan kebersihan dan dampak
pencemaran sampah terhadap lingkungan sehingga muncul motivasi
dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat untuk senatiasa
menjaga kebersihan lingkungannya. Selain itu ditanamkan pula
pemahaman kebijakan peningkatan peran serta masyarakat melalui
pembentukan Bank Sampah di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh pihak kelurahan Wiroborang, tokoh
masyarakat, tokoh agama, kader PKK dan posyandu serta masyarakat
setempat sebanyak 100 orang.

2. Pembentukan Kelompok/ Pengurus Bank Sampah


Kegiatan pembentukan Pengurus Bank Sampah ini merupakan
tindaklanjut dari hasil sosialiasi kegiatan Pengelolaan Persampahan
yang dilaksanakan pada tanggal 11 Pebruari 2016. Adapun maksud dan
tujuan dari kegiatan pembentukan pengurus Bank Sampah ini adalah
meningkatkan komitmen masyarakat Kelurahan Wiroborang RW 12
serta meningkatkan pelayanan pengelolaan persampahan melalui
peningkatan peran serta masyarakat. Dari hasil pembentukan Pengurus
Bank Sampah ini maka telah didapatkan hasil bahwa nama Bank
Sampah di Kelurahan Wiroborang RW 12 adalah Bank Sampah Peduli
Lingkungan dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Ketua (Amri)

(Am
Wakil Ketua (Hasanah)

Sekretaris (Faisal) Bendahara (Ida)

Penimbangan Pencatatan Perlengkapan Humas Umum


(Bagus) (Juwariyah) (Ridho) (Indah) (Endang)

Nasabah

3. Peningkatan Capacity Building Pengurus Bank Sampah


Peningkatan Capacity Building dilakukan pada tanggal 15 Pebruari - 17
Pebruari 2016 sebagai bentuk penguatan kelembagaan khususnya bagi
Pengurus Bank Sampah Peduli Lingkungan dalam mengelola
kelembagaan dan operasional Bank Sampah. Selain itu dilakukan
pelatihan pula kepada pengurus bank sampah dalam hal daur ulang
sampah, pemasaran, pembiayaan, teknologi, dan lainnya dalam rangka
mengembangkan usahanya sehingga diharapkan keberadaan Bank
Sampah akan selalu eksis di masyarakat. Didalam pelaksanaan
kegiatan Capacity Building dimaksud mengundang seluruh pengurus
Bank Sampah Peduli Lingkungan dengan trainner dari Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Universitas Pancamarga dan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

4. Fasilitasi Sarana dan Prasarana Bank Sampah


Sebagai bentuk memberikan motivasi dan kepercayaan kepada Bank
Sampah yang telah terbentuk maka Dinas Lingkungan Hidup Kota
Probolinggo memberikan stimulan awal bantuan sarana dan prasarana
Bank Sampah yaitu dengan memberikan alat timbangan, karung, label,
banner, leaflet, etalase dan buku-buku administrasi serta dan mesin
pencacah sampah organik. Sarana dan prasarana tersebut diberikan
kepada pengurus Bank Sampah Peduli Lingkungan yang dihadiri oleh
Lurah Wiroborang, Ketua RW dan Ketua RT 9 Kelurahan Wiroborang
pada tanggal 16 Maret 2016 yang diberikan pada salah satu rumah
pengurus Bank Sampah sebagai lokasi operasional Bank Sampah Peduli
Lingkungan.
5. Pembinaan Pengurus Bank Sampah
Setelah dilakukan pembentukan Pengurus, Capacity Building dan
pemberian sarpras Bank Sampah Peduli Lingkungan maka melalui
Dinas Lingkungan Hidup Bidang Penanggulangan dan Penanganan
Sampah (P2S) Kota Probolinggo memberikan pembinaan secara rutin
kepada Pengurus Bank Sampah Peduli Lingkungan agar pengurus
dapat lebih terampil, mandiri dan mampu dalam melaksanakan
kegiatan operasional Bank Sampah. Kegiatan pembinaan ini dilakukan
secara rutin sebanyak 3 kali dalam 1 tahun dengan memberikan
pengetahuan dan peningkatan kemampuan mulai proses administrasi,
pembuatan pupuk organik, pelatihan inovasi daur ulang sampah
khususnya non-organik misalnya plastik, kertas, kaleng dan botol kaca
serta memberikan motivasi atau semangat kepada pengurus agar
senantiasa mandiri dalam menghadapi berbagai permasalahan yang
dihadapi pada kegiatan Bank Sampah.

6. Monitoring dan evaluasi


Monitoring dan evaluasi ini dilakukan setiap semester sebanyak 2 kali
(tanggal 22 Juli 2016 dan 18 Nopember 2016) dalam 1 tahun untuk
mengetahui kinerja atau hasil kegiatan yang telah dilakukan dimasing-
masing Bank Sampah khususnya Bank Sampah Peduli Lingkungan
berdasarkan pembinaan yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo dengan mengundang seluruh Pengurus Bank
Sampah Peduli Lingkungan serta dinas/ instansi lain seperti Dinas
Koperindag, Dinas Kesehatan dan Kecamatan Mayangan serta
kelurahan Wiroborang. Selanjutnya telah diberikan hasil evaluasi apa
saja terkait kelebihan dan kekurangan dari kegiatan yang telah
dilakukan oleh Bank Sampah Peduli Lingkungan.
Tabel. Pelaksanaan Kegiatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Tahun 2016
di Lingkungan RW 12 Kelurahan Wiroborang
No Jenis SubKegiatan Lokasi Waktu Sasaran Rencana Realisasi Koordinator
Anggaran Anggaran Pelaksana
(Rp)
1 Sosialisasi Kegiatan Kelurahan 25 Januari Kelurahan, 4.000.000 4.000.000 Bidang
Pengelolaan Wiroborang RW 2016 Masyarakat, Penanggulangan dan
Persampahan 12 TOMA, TOGA, Penanganan Sampah
PKK Kelurahan (P2S)
Wiroborang RW
12 sebanyak
100 org
2 Pembentukan Kelurahan 11 Pebruari Masyarakat, 2.000.000 1.500.000 Bidang
Kelompok/ Pengurus Wiroborang RW 2016 TOMA, TOGA, Penanggulangan dan
Bank Sampah 12 PKK Kelurahan Penanganan Sampah
Wiroborang RW (P2S)
12 sebanyak 40
orang
3 Peningkatan Kelurahan 15-17 Pengurus Bank 5.000.000 5.000.000 Bidang
Capacity Building Wiroborang RW Pebruari 2016 Sampah Penanggulangan dan
Pengurus Bank 12 sebanyak 9 org Penanganan Sampah
Sampah (P2S)
4 Fasilitasi Sarana dan Kelurahan 16 Maret 2016 Pengurus Bank 25.000.000 22.000.000 Bidang
Prasarana Bank Wiroborang RW Sampah Penanggulangan dan
Sampah 12 sebanyak 9 org Penanganan Sampah
(P2S)
5 Pembinaan Pengurus Kelurahan 21 Maret, 7 Pengurus Bank 5.000.000 3.500.000 Bidang
Bank Sampah Wiroborang RW Juni, 15 Sampah Penanggulangan dan
12 September sebanyak 9 org Penanganan Sampah
2016 (P2S)
6 Monitoring dan Kelurahan 22 Juli 2016 Pengurus Bank 6.000.000 6.000.000 Bidang
evaluasi Wiroborang RW dan 18 Sampah Penanggulangan dan
12 Nopember sebanyak 9 org Penanganan Sampah
2016 (P2S)
TOTAL ANGGARAN 47.000.000 42.000.000
BAB V
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang


bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau
mengimplementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang guna pengambilan keputusan. Evaluasi program
bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah
dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan
pengambilan keputusan berikutnya.
Berdasarkan hasil kinerja yang telah dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo terhadap Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan yaitu Kegiatan Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Persampahan melalui pembentukan Bank Sampah maka
dihasilkan capaian kinerja sebagai berikut :
A. Capaian Target
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kota Probolinggo maka telah terealisasi pembentukan Bank
Sampah di Kelurahan Wiroborang sebanyak 1 buah yaitu Bank
Sampah Peduli Lingkungan yang didukung dengan pembentukan
pengurusnya. Hal ini disebabkan adanya dukungan dan peran serta
dari masyarakat setempat kepada Pemerintah Kota Probolinggo dalam
memberdayakan masyarakat untuk ikut serta mengelola sampahnya
yang disinergikan dengan Program Adipura dan Kab/ Kota Sehat di
Kota Probolinggo.

B. Capaian Kegiatan
Berdasarkan rencana kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pada
yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo
pada tahun 2016 maka telah terakomodir sebanyak 100% yaitu
sebanyak 6 kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan. Selan itu didalam
pelaksanaannya maka telah melibatkan perwakilan seluruh elemen
masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pihak kelurahan
baik pada saat kegiatan sosialisasi hingga pembentukan Bank Sampah
beserta pembentukan pengurusnya meskipun secara mayoritas
kepengurusannya masih ditetapkan tokoh-tokoh masyarakat seperti
ketua RW, ketua PKK, kader posyandu dan pengurus RT di lingkungan
setempat. Hal ini menjadi potensi dan kendala dalam kegiatan
operasional Bank Sampah Peduli Lingkungan.
Secara potensi maka pengurus yang terpilih adalah orang yang
vokal dan berperan dalam pengambilan keputusan di wilayah
setempat. Namun kendalanya adalah banyaknya tugas akibat pengurus
yang merangkap jabatan maka kegiatan operasional Bank Sampah
Peduli Lingkungan menjadi sedikit terhambat. Oleh sebab itu
diperlukan pembinaan rutin kepada Pengurus Bank Sampah agar
mampu dan mandiri dalam melaksanakan kegiatan operasional baik
secara administrasi, kegiatan daur ulang maupun sosialisasi secara
terus menerus kepada warga setempat untuk sadar dan peduli
terhadap keberadaan Bank Sampah.
Selain itu berdasarkan observasi di lapangan menunjukan bahwa
terdapat perbedaan persepsi antara Bank Sampah Peduli Lingkungan
dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, dimana Bank
Sampah Peduli Lingkungan telah mendapatkan bantuan dari
Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup berupa
sarana dan prasarana. Dalam hal ini bantuan dalam pelaksanaan
program Bank sampah melalui DLH mendapatkan bantuan yang
sifatnya stimulan awal saja untuk menunjang proses pelaksanaan
program tersebut agar berjalan. Namun bantuan tersebut tidak setiap
tahun diberikan tetapi harus dianggarkan terlebih dahulu. Dan
kemudian proses penerimaan bantuan dinilai dengan aktifitas yang
dilaksanakan oleh Bank Sampah tersebut.
Bantuan sarana tersebut berupa alat penunjang operasional Bank
Sampah seperti buku administrasi, label, media informasi, timbangan,
etalase dan mesin pencacah sampah organik.

C. Capaian Efisiensi Penggunaan Sumberdaya


Berdasarkan anggaran APBD Dinas Lingkungan Hidup khususnya
pada kegiatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan
Persampahan Tahun 2016 di Lingkungan RW 12 Kelurahan
Wiroborang telah digunakan besarnya anggaran sebesar
Rp 42.000.000,00 sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efesiensi sebesar 10,63% dari anggaran sebesar
Rp. 47.000.000,00.
Sedangkan berdasarkan dampaknya dari hasil Kegiatan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Melalui Bank Sampah Peduli
Lingkungan di Kelurahan Wiroborang RW 12 maka menghasilkan dampak-
dampak sebagai berikut :
A. Aspek Lingkungan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan bahwa dengan adanya
Bank Sampah Peduli Lingkungan maka lingkungan Kelurahan
Wiroborang RW 12 menjadi semakin bersih sebab sampah - sampah
yang dihasilkan rumah tangga dapat ditampung di bank sampah dan
beberapa dapat dibuat kerajinan. Dampak tersebut terutama
dirasakan oleh para anggota bank sampah, namun belum semua
masyarakat dapat merasakannya mengingat tidak semua orang sadar
akan mengelola sampah.

B. Aspek Sosial
Dengan adanya Bank Sampah Peduli Lingkungan setidaknya sedikit
demi sedikit menyadarkan masyarakat Kelurahan Wiroborang RW 12
tentang mengelola sampah. Selain itu, secara tidak langsung dapat
memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah,
meskipun memang belum semua warga dapat merasakan hal ini.
Masyarakat yang dahulunya kurang berinteraksi antara warga satu
dengan yang lainnya maka adanya Bank Sampah Peduli Lingkungan
yang sering melakukan kegiatan berkumpul dengan anggota dan
pengurus menyebabkan mereka sering berinteraksi dan terjalin
silahturahmi antar anggota maupun pengurus.

C. Aspek Ekonomi
Dengan adanya Bank Sampah Peduli Lingkungan belum memberikan
pengaruh yang terlihat dengan jelas di bidang ekonomi. Bank sampah
masih menjadi pekerjaan sampingan yang hanya digunakan untuk
menumpuk sampah bagi para anggota dan mengelola kembali menjadi
kerajinan bagi mereka yang memiliki keahlian dan kemauan. Sebagian
besar yang telah memiliki keterampilan membuat kerajinanpun
terkadang tidak konsisten dalam menjalankan usaha daur ulang
sampah. Hal ini berimbas pada pendapatan mereka yang tidak
menentu dari hasil pengolahan sampah. Padahal apabila pengolahan
sampah tersebut ditekuni akan sangat memberikan kontribusi
penghasilan yang dapat digunakan untuk menutup kebutuhan
keluarga. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan motivasi untuk terus
semangat dalam menjalankan usaha pengolahan sampah menjadi
kerajinan yang bernilai ekonomi. Selain itu diperlukan kerjasama atau
peningkatan jejaring dengan usaha sejenis atau dunia usaha dalam
memberikan konstribusi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh Bank Sampah Peduli Lingkungan baik dari segi pendanaan,
pemasaran, transfer teknologi dan pengelolaan sampah yang bernilai
tinggi.
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Program Pengembangan


Kinerja Pengelolaan Persampahan yaitu Kegiatan Peran Serta Masyarakat
Dalam Pengelolaan Persampahan maka dapat kita simpulkan bahwa
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Kegiatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan
Persampahan melalui pembentukan Bank Sampah Peduli Lingkungan
yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo pada
tahun 2016 telah terakomodir sebanyak 100% yaitu sebanyak 6
kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan ;
b. Dari segi pengganggaran maka Dinas Lingkungan Hidup telah
melakukan efektifitas dan efisiensi anggaran dimana terdapat selisih
10,63% dari rencana anggaran yang dibiayai ;
c. Secara umum pelaksanaan pembentukan Bank Sampah Peduli
Lingkungan telah berjalan dengan baik karena telah ada partisipasi dari
masyarakat untuk peduli dan memiliki andil dalam pengelolaan sampah
di lingkungannya ;
d. Keberadaan dan terbentuknya Bank Sampah Peduli Lingkungan dapat
membantu Pemerintah Kota Probolinggo dalam mewujudkan lingkungan
yang bersih dan sehat ;
e. Kegiatan sosialisasi dan peningkatan peran serta masyarakat dalam
memperhatikan masalah kebersihan lingkungan serta menjadi anggota
(nasabah) pada Bank Sampah Peduli Lingkungan harus terus
ditingkatkan;
f. Perlunya peningkatan jejaring atau kerjasama dengan pihak lain
misalnya dunia usaha dalam pelibatan dan dukungan pendanaan
terhadap kegiatan Bank Sampah Peduli Lingkungan baik dari segi
pendanaan, pemasaran, transfer teknologi dan pengelolaan sampah
yang bernilai tinggi ;
g. Perlu adanya peran dari Dinas/ instansi terkait dengan produk
kerajinan tangan dan pupuk yang dihasilkan oleh Bank Sampah Peduli
Lingkungan untuk memasarkan produk mereka ke daerah luar dan juga
di Kota Probolinggo.
DAFTAR PUSTAKA

Basriyatna. (2007). Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius

Slamet, J. S. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty

http://blh.probolinggokota.go.id

http://pplp-dinciptakaru.jatengprov.go.id

Pemerintah Kota Probolinggo. 2016. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor


7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
serta Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 93 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Pemerintah Kota
Probolinggo. Probolinggo.

Anda mungkin juga menyukai