Anda di halaman 1dari 7

KARIES GIGI II

Makassar, 03 Februari 2018

LAPORAN TUTORIAL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Modul I
KARIES MEDIA

KELOMPOK 5

TAYA
J11116033

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
I. KATA KUNCI
1. Pada permukaan bukal
2. Kategori D4, S3 S2
3. Lesi berwarna cokelat kehitaman
4. Laki-laki usia 45 tahun
5. Gigi 13, 14, 15, 24, dan 25
6. Keluhan gigi belakang sering masuk makanan

II. PERTANYAAN PENTING


1. Jelaskan jenis lesi pada jaringan gigi dan mekanismenya, serta klasifikasi karies
menurut GV. Black yang sesuai dengan skenario ?
2. Apa yang dimaksud dengan restorasi, tujuan dan jenis-jenisnya ?
3. Apa saja petimbangan dalam memilih jenis dan bahan restorasi yang
digunakan?
4. Apa kelebihan dan kekurangan bahan restorasi yang diguakan ?
5. Apa indikasi dan kontraindikasi bahan yang digunakan ?
6. Bagaimana prosedur kontrol infeksi dalam melakukan perawatan ?
7. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip preparasi ?
8. Apa desainn preparasi yang digunakan pada kasus tersebut ?
9. Apa saja alayang akan digunakan dalam preparasi dan restorasi pasien tersebut?
10. Bagaimana cara pemilihan warna yang tepat pada skenaro tersebut ?
11. Bagaimana cara membedakan jaringan nekrotik dengan dentin skelerotik ?
12. Bagaiaman prosedur pengaplikasian jenis dan bahan restorasi yang digunakan?
13. Apa saja hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengaplikasian restorasi untuk
meminimalisir kegagalan saat restorasi ?
14. Apa yang dimaksud dengan finishing dan teknik finishing yang digunakan
sesuai skenario ?
15. Apa saja dampak yang akan terjadi jika kasus tersebut tidak dilakukan
perawatan ?
5. Apa indikasi dan kontraindikasi bahan yang digunakan ?
Jawaban :

a. Restorasi komposit
Indikasi restorasi komposit, yaitu : 1,2
1) Hilangnya sudut insisal gigi
2) Fraktur gigi anterior
3) Rigunakan pada kries I-VI
4) Restorasi sementara
5) Restorasi Indirect
6) Untuk restorasi ringan sampai sedang dari preparasi kelas I dan II dari semua gigi
7) Restorasi untuk preparasi kelas III, IV, dan V dari semua gigi terutama apabila
estetik penting
8) Restorasi kelas VI preparasi gigi di mana tidak terdapat tekanan oklusal tinggi.
9) Prosedur perbaikan estetik seperti laminasi, veneer, penutupan diastem, dan
modifikasi kontur gigi.
10) Sebagai pit dan fissure sealant
11) Peridontal splinting
12) Untuk memperbaiki fraktur pada ceramic crowns

Kontraindikasi restorasi komposit, yaitu : 1,2,3


1) Isolasi daerah kerja yang sulit
2) Tekanan oklusal yang tinggi
3) Ketika lesi sampai ke permukaan akar
4) Pasien dengan resiko karies tinggi
5) Ketika preparasi mencapai daerah subgingiva
6) Pasien dengan oral hygiene yang buruk
7) Pasien yang alergi atau sensitif terhadap material komposit

b. Restorasi amalgam
Indikas restorasi amalgam, yaitu :
1) Preparasi kleas I dengan intensitas sedang hingga besar.
2) Preparasi kelas II di mana :
a) Tekanan oklusi berat
b) Ekstensi permukaan akar
c) Masalah isolasi.
3) Preparasi kelas v yang mana:
a) estetika tidak menjadi masalah
b) Preparasi pada permukaan akar
4) Preparasi kelas VI
5) Preparasi kelas III ( kadang-kadang ) di mana isolasi sangat sulit.
6) Digunakan sebagai fondasi dalam kasus gigi yang sangat karies saat merencanakan
restorasi
7) Digunakan sebagai restorasi postendodontik
8) Gigi yang tidak memiliki prognosis pulpa, digunakan sebagai jenis restorasi
sementara sebelum penilaian status pulpa gigi.
9) Gigi yang memiliki cups yang retak

Kontraindikasi restorasi amalgam, yaitu :


1) Estetika: Penggunaan amalgam dihindari di daerah anterior. Jadi, preparasi kelas
III, IV, V biasanya tidak diindikasikan kecuali dalam kasus tertentu.
2) Preparasi kelas I dan kelas II harus direstorasi dengan komposit dari pada amalgam
karena hasil awal dalam preparasi gigi yang lebih konservatif.

c. Restorasi Glass Ionomer Cement


Indikasi restorasi glass ionomer cement, yaitu :
1) Restorasi gigi permanen
a) Kelas V, Kelas III, preparasi gigi kelas kecil
b) Abrasi / erosi
c) Karies akar .
2) Restorasi gigi sulung
a) Preparasi gigi kelas I sampai kelas VI sediaan gigi
b) Karies rampan dan karies botol susu
3) Luting atau cementing
a) Retorasi logam (Inlay, onlay, crowns)
b) Restorasi nonmetal (inlay dan onlay komposit)
c) Veneers
4) Pelindung di bawah komposit dan amalgam
5) Bonding agent
6) Pengganti dentin
7) Core build up
8) Endodontik
9) Perbaikan resorpsi akar eksternal
10) Perbaikan perforasi.

Kontraindikasi Glass ionomer cement, yaitu :


1) Di daerah tekanan seperti preparasi kelas I, kelas II dan kelas IV
2) Pada pasien xerostomia
3) Dalam mulut dapat menyababkan karena restorasi menjadi buram, rapuh dan fraktur
lebih lama
4) Di daerah yang membutuhkan estetika seperti veneering gigi anterior .

d. Porcelain 4
Indikasi restorasi Porcelain, yaitu :
1) Membutuhkan estetik tinggi
2) Tooth discoloration,malposisi
3) Gigi yang telah dirawat endodonsi dengan pasak dan inti

Kontraindikasi restorasi Porcelain, yaitu :


1) Indeks karies tinggi
2) Distribusi beban di oklusal tidak baik
3) Bruxism.
e. Resin modified glass ionomer cement (RMGIC)3,5,6
Indikasi restorasi Resin modified glass ionomer cement, yaitu:
1) Dapat diaplikasikan pada anak usia 3,5-5,5 tahun
2) Restorasi kelas I, II, dan kelas III gigi sulung yang tidak memerlukan layanan
jangka panjang
3) Restorasi Kelas V pada orang dewasa yang berisiko tinggi terhadap karies
4) RMGIC paling tepat digunakan sebagai liners, bases, dan luting luting.

Kontraindikasi restorasi Resin modified glass ionomer cement, yaitu :


1) RMGIC tidak dianjurkan untuk penggunaan liners, basa, dan agen luting,
DAFTAR PUSTAKA

1. Achmad MH. Buku saku: Karies dan perawatan pulpa pada gigi anak. Jakarta: CV.
Sagung Seto; 2015.hal.193-5.
2. Garg N, Garg A. Textbook of operative dentistry. 2ndEd. New Delhi: Jaypee Brother
Medival Publisher; 2013.p.579
3. Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ. Sturdevant’s Art and science of operative
dentistry. Fifth Edition. Amarica : Elsevier. 2006. p. 503, 506.
4. Fatmawati DWA. Macam-macam restorasi rigid pasca perawatan endodontia. JKG
UNEJ 2011; 8(2):96-102
5. Heymann HO, Swift Jr EJ, Ritter AV. Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry,
6th ed, 2013, Elsevier, St. Louis. p. 220
6. Ningsih DS. Resin modified glass ionomer cement sebagai material alternatif restorasi
untuk gigi sulung. ODONTO Dental Journal.Vol 1.No 2. Desember 2014. h. 48

Anda mungkin juga menyukai