A. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
a. Edema eksteremitas
b. Dispneau
c. Ascites
d. Batuk
e. Kulit lembab dan pucat
Palpasi
a. Takikardi
b. Refluks hepatojugular atau abdominojugular
Perkusi
a. Kardiomegali
b. Hepatomegali
Auskultasi
a. Ronkhi paru
b. Suara gallop S3
B. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Pemeriksaan EKG dapat memberikan informasi yang sangat penting,
meliputi frekuensi debar jantung, irama jantung, sistem konduksi dan kadang
etiologi dari gagal jantung akut (GJA). Kelainan segmen ST, berupa infark
gagal jantung akut (GJA), karena foto thorax dapat membantu dalam
mendiagnosis gagal jantung. Selain itu, foto thorax juga dapat digunakan
untuk menilai derajat kongesti paru, dan untuk mengetahui adanya kelainan
paru dan jantung yang lain seperti efusi pleura, infiltrat atau kardiomegali.
Thoracic Ratio (CTR) yang nilainya melebihi 0,5 pada tampilan posterior
anterior. Pada foto thorax juga akan terlihat adanya gambaran Butterfly
struktural dan fungsional dari jantung yang berkaitan dengan gagal jantung.
pengobatan.
Pencitraan echo atau dopler harus dilakukan evaluasi dan memonitor fungsi
sistolik ventrikel kiri dan kanan secara regional dan global, fungsi diastolik,
infark akut, stroke volume dan tekanan arteri pulmonalis, oleh karena itu
Echo atau dopler dapat diulang sesuai kebutuhan, dan dapat mengganti
Daftar Pustaka
Sudoyo, W. Aru dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edis VI Jilid I.