Anda di halaman 1dari 2

STEP 7 Pembahasan

A. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
a. Edema eksteremitas
b. Dispneau
c. Ascites
d. Batuk
e. Kulit lembab dan pucat
Palpasi
a. Takikardi
b. Refluks hepatojugular atau abdominojugular

Perkusi

a. Kardiomegali
b. Hepatomegali

Auskultasi

a. Ronkhi paru
b. Suara gallop S3
B. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Pemeriksaan EKG dapat memberikan informasi yang sangat penting,

meliputi frekuensi debar jantung, irama jantung, sistem konduksi dan kadang

etiologi dari gagal jantung akut (GJA). Kelainan segmen ST, berupa infark

miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) atau depresi segmen ST (Non

STEMI). Gelombang Q pertanda adanya infark transmural sebelumnya.

Adanya hipertropi, bundle branch block, disinkroni elektrikal, interval QT

yang memanjang, disritmia atau perimiokarditis harus diperhatikan. Namun,

hasil pemeriksaan EKG tidak spesifik menunjukkan adanya gagal jantung.


2. Foto Thorax
Foto thorax harus diperiksakan secepat mungkin pada pasien yang diduga

gagal jantung akut (GJA), karena foto thorax dapat membantu dalam

mendiagnosis gagal jantung. Selain itu, foto thorax juga dapat digunakan
untuk menilai derajat kongesti paru, dan untuk mengetahui adanya kelainan

paru dan jantung yang lain seperti efusi pleura, infiltrat atau kardiomegali.

Kardiomegali biasanya ditunjukkan dengan adanya peningkatan Cardio

Thoracic Ratio (CTR) yang nilainya melebihi 0,5 pada tampilan posterior

anterior. Pada foto thorax juga akan terlihat adanya gambaran Butterfly

appearance dan Batwing appearance.


3. Ekokardiografi
Pemeriksaan ini memegang peranan penting untuk evaluasi kelainan

struktural dan fungsional dari jantung yang berkaitan dengan gagal jantung.

Semua pasien gagal jantung direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan

ini. Penemuan dengan ekokardiografi bisa langsung menentukan strategi

pengobatan.
Pencitraan echo atau dopler harus dilakukan evaluasi dan memonitor fungsi

sistolik ventrikel kiri dan kanan secara regional dan global, fungsi diastolik,

struktur dan dungsi valvular, kelainan perikard, kompliaksi mekanis dari

infark akut, stroke volume dan tekanan arteri pulmonalis, oleh karena itu

dengan pemeriksaan ini dokter bisa langsung menentukan strategi pengobatan.

Echo atau dopler dapat diulang sesuai kebutuhan, dan dapat mengganti

pemeriksaan atau monitoring invasif.

Daftar Pustaka
Sudoyo, W. Aru dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edis VI Jilid I.

Jakarta : Interna Publishing

Anda mungkin juga menyukai