Anda di halaman 1dari 2

POTENSI SMK BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SUMATRA SELATAN

Adhan Efendi, M.Pd.


Alumnus FKIP UNSRI
Dosen Politeknik Negeri Subang

Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan (SMK) saat ini menjadi pusat perhatian.
Rasio SMK dan SMU yang tadinya 30:70 berubah menjadi 70:30 menjadi tantangan tersendiri
bagi para pengembang pendidikan. Pembukaan kompetensi keahlian baru di SMK meningkat
dengan sangat signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya jumlah kompetensi
keahlian di SMK di berbagai daerah dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Nurtanto (2016:61) karakteristik daerah merupakan ciri-ciri khusus yang melekat
pada daerah tersebut, menandai pada suatu daerah atau potensi yang diunggulkan dan
membedakan dengan daerah lain. pengembangan SMK selayaknya memperhatikan karakteristik
daerah tersebut agar menjadi efektif dan tepat sasaran. Pemetaan yang dilakukan oleh (Slamet,
2013) menyatakan, pengembangan potensi daerah melalui 6 (enam) koridor ekonomi yang
meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku.
Koridor daerah Sumatera berdasarkan keunggulan dan potensi strategis yaitu sentra produksi dan
pengolahan hasil bumi, serta lumbung energi nasional.

SMK di Sumatera Selatan

Sumatera Selatan menyimpan potensi hasil bumi dan sumber daya energi yang beraneka
ragam, potensi pariwisata, serta memiliki potensi pertanian yang besar namun hal tersebut belum
banyak dirasakan oleh masyarakat secara umum. Program keahlian/jurusan di SMK masih belum
menunjukan kareteristik daerah Sumatera Selatan itu sendiri sehingga potensi yang besar
tersebut belum termanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan data statistik ada 734 SMK yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan yang
didominasi program keahlian Teknik Otomotif dan program keahlian Teknik Mesin. Hal tersebut
menunjukan masih belum termanfaatkannya potensi lokal. Pemerintah khususnya bidang
pendidikan belum jeli dalam melihat peluang agar SMK di Sumatera Selatan ikut dilibatkan
dalam membangun bumi sriwijaya. Melihat data harusnya pemerintah daerah memperbanyak
SMK yang memiliki program keahlian pertambangan, pertanian, kesenian, dan pariwisata. SMK
pertambangan dapat membuka program keahlian (1) teknik perminyakan, (2) geologi
pertambangan, (3) energi terbarukan. Hal ini dikira dapat terus dikembangkan karena di pulau
Jawa, setiap daerah mengembangkan SMK agar dapat sesuai dengan potensi kearifan lokal
daerah tersebut.
SMK program keahlian pertanian terus berkembang di Sumatera Selatan. Sebagai contoh
ada SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sumbawa, SMK Pertanian Negeri 1 Gelumbang,
SMKN Pertanian 2 Tugumulyo dll merupakan contoh SMK yang sesuai dengan potensi lokal
daerah sehingga harus terus dijaga dan dikembangkan. Berikutnya SMK program keahlian
pariwisata juga belum banyak dilirik untuk dikembangkan oleh pemerintah, padahal kota
Palembang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan sering mendapat amanah mengadakan
event tahunan seperti Seminar Nasional, Seminar Internasional, Asian Games, Islamic Solidarity
Games, ICC MAB, dll sehingga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Palembang di mata
internasional. SMK Pariwisata yang memiliki program keahlian perhotelan dan pariwisata,
kuliner, tata kecantikan, dan tata busana sepertinya layak untuk dikembangkan. Ditambah lagi
perlunya SMK Kesenian agar kesenian Tari, budaya, dan lagu daerah terus dapat hidup dan
didengarkan kepada anak cucu nantinya.

Berkembangnya SMK berbasis kearifan lokal diharapkan menjadi acuan pengembangan


pendidikan kejuruan kedepan sehingga dapat mengurangi misconception pengembangan dan
penyelenggaraan sekolah maupun program keahlian yang berkembang disetiap daerah agar dapat
bersaing secara nasional ataupun internasional. Akhirnya selalu ada kesempatan untuk berubah
menjadi lebih baik, dengan pilihan diam atau mencoba untuk melangkah.

Anda mungkin juga menyukai