Anda di halaman 1dari 2

Nafisah Anas

21040113120054

OJEK ONLINE, SOLUSI FANA TRANSPORTASI

Menurut organisasi IMF, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Permasalahan yang
ada di negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan negara-negara maju, mulai dari
pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang
menunjang pembangunan itu sendiri. Permasalahan tersebut dapat dengan mudah ditemukan di kawasan
perkotaan. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi (UU RI No.26 Tahun 2007). Sebagai pusat pelayanan
dan permukiman, kawasan perkotaan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi serta aktivitas yang
padat sehingga pergerakan di kawasan perkotaan tersebut sangat tinggi, hal ini menyebabkan sistem
transportasi yang ada di perkotaan menjadi sebuah infrastruktur yang vital.
Tingginya aktivitas di perkotaan menyebabkan kebutuhan akan pergerakan lebih tinggi. Untuk
memenuhi kebutuhan pergerakan tersebut, masyarakat tidak bisa terlepas dari kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum untuk mencapai tempat-tempat aktivitas pemenuh kebutuhan, seperti bekerja, sekolah,
rekreasi dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah dan swasta telah menyediakan sistem serta
sarana dan rasarana transportasi, mulai dari pengadaan angkutan umum, pelebaran jalan, penambahan ruas
jalan hingga pengadaan jalan tol. Penyediaan sarana-prasarana transportasi terus dilakukan dikarenakan
semakin meningkatnya aktivitas pelayanan perkotaan dan jumlah penduduk sehingga kebutuhan
pergerakan semakin tinggi, namun jumlah ketersediaan ruang terbatas sehingga muncullah berbagai
permasalahan. Salah satu permasalahannya ialah kemacetan. Kemacetan adalah situasi atau keadaan
tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang
melebihi kapasitas jalan. Kondisi tersebut semakin parah karena disertai dengan munculnya emisi
kendaraan yang dapat menimbulkan gangguan kondisi kesehatan dan penurunan kualitas lingkungan.
Kemacetan tidak hanya berdampak pada buruknya kualitas lingkungan serta besarnya emisi gas
yang dikeluarkan, namun berdampak juga pada lamanya waktu yang dihabiskan di jalan sehingga
menimbulkan dampak psikologis berupa ketidakstabilan emosi dan dampak ekonomis berupa penurunan
tingkat produktifitas kerja. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk melakukan perjalanan maka
semakin menurun pula nilai waktu yang dimiliki seseorang. Berdasarkan hal tersebut maka tidaklah heran
masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi, hal ini dikarenakan kendaraan pribadi
dapat menentukan sendiri rute sesuai tujuannya serta tidak membutuhkan waktu transit sehingga waktu
yang terpakai dalam perjalanan lebih sedikit. Namun, kemacetan yang ada menyebabkan kelelahan
sehingga menurunkan produktifitas orang tersebut, untuk melimpahkan kelelahan tersebut beberapa orang
memilih untuk menggunakan supir pribadi meskipun biaya perjalanan yang dibutuhkan akan lebih tinggi.
Seiring berkembangnya peradaban, perkembangan teknologi dan informasi pun semakin
berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari penggunaan perangkat teknologi dan informasi dalam
kehidupan sehari-hari di hampir semua kalangan dan semua umur, penggunaan teknologi dan informasi
tidak hanya sebagai media bertukar informasi namun menjadi gaya hidup baru dimana masyarakat menjadi
lebih praktis melakukan kegiatan sehari-hari seperti melakukan jual-beli, pembookingan tiket, hotel dan
lainnya secara online yang dapat meminimalisir pergerakan. Penggunaan informasi tersebut semakin
berkembang dikarenakan semakin banyaknya pengguna smartphone yang dapat dengan mudah mengakses
situs-situs maupun applikasi online sehingga banyak perusahaan komersial yang menggunakan applikasi
berbasis smartphone untuk memasarkan produk dan jasa mereka termasuk jasa transportasi. Munculnya
Nafisah Anas
21040113120054

berbagai penyedia jasa transportasi secara online merubah kecenderungan pemilihan moda transportasi
yang ada, masyarakat cenderung lebih suka menggunakan layanan transportasi umum online yang ada
seperti GoJek, Uber dan Grabbike. Tingginya pengguna transportasi umum online yang ada dikarenakan
masyarakat merasa lebih mudah mengakses dimana saja dan kapan saja, lebih praktis karena transportasi
tersebut menjemput sesuai permintaan sehingga penumpang tidak perlu berjalan untuk menggunakannya,
lebih efektifitas waktu karena rute yang dilalui dapat ditentukan sendiri tanpa perlu transit sehingga adanya
peningkatan nilai waktu dan lebih murah dibandingkan transportasi konveksional.
Meskipun penggunaan transportasi umum ojek online dinilai lebih murah, praktis dan hemat waktu,
penggunaan transportasi tersebut bukanlah solusi yang terbaik dalam mengatasi permasalahan transportasi.
Hal ini dikarenakan ojek online bukanlah transportasi massal sehingga jumlah kendaraan dan gas emisi
serta energi yang dikeluarkan berbanding 1:1 dengan jumlah pemunpang, keadaan seperti ini sama halnya
seperti menggunakan kendaraan pribadi namun adanya pelimpahan kelelahan kepada pengendara ojek
online. Namun, hal tersebut dianggap lebih efektif dikarenakan transportasi umum yang ada belum mampu
menyediakan pergerakan sesuai dengan permintaan perjalanan yang ada. Hal ini dikarenakan transportasi
umum yang ada menggunakan prinsip 4 step model dimana adanya anggapan bahwa setiap perjalanan tidak
terkait dengan perjalanan lain yang dilakukan oleh individu karena asumsi perilaku perjalanan sama
(agregat). Hal tersebut tidaklah sesuai dengan kondisi dilapangan dimana perilaku perjalanan tidaklah sama,
adanya keterkaitan perjalanan yang dilakukan oleh individu dan individu lainnya didalam rumah tangga
sehingga permodelan transportasi umum yang ada belum mampu mereprentasikan kondisi di lapangan.
Berdasarkan hal tersebut, solusi yang dibutuhkan ialah adanya penyediaan transportasi umum massal untuk
mengurangi kemacetan, penggunaan energi, serta polusi dan efektifitas waktu yang mempertimbangkan
keterkaitan perjalanan antar anggota keluarga/individu. Rumah tangga secara signifikan mempengaruhi
kegiatan individu dan keputusan perjalanan seseorang, karena umumnya manusia bertindak dalam konteks
rumah tangga dan seringkali hidup dan berbagi sumber daya dengan anggota keluarga yang lain.
Permodelan permintaan perjalanan tersebut berbasis aktivitas yang dimulai dirumah dan berakhir dirumah,
hal tersebut penting diakukan mengingat pola perjalanan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari antar
anggota keluarga memiliki keterkaitan ruang dan waktu

Anda mungkin juga menyukai