Fungsi dari sistem imun adalah melindungi tubuh dari organisme asing (virus, bakteri,
jamur), sel asing (neoplasma), dan antigen lainya. Suatu zat /senyawa toksik yang
mengganggu sistem imum adalah Imunotoksikan. Terdapat tiga macam imunotoksikan yaitu :
senyawa toksik maupun tanaman obat masih belum jelas, Berbagai metabolit sekunder
al.,2012).
mampu meningkatkan pelepasan IL-12 dan sitokin Th1 lainnya. Imunostimulan dapat
kepekaan terhadap suatu zat tertentu yang terjadi akibat kontak/pemakaian berulang
yang mengakibatkan pembentukan antibodi yang khas terhadap zat asing (antigen)
2. Imunosupresan
Imunosupresan adalah suatu keadaan dimana respon sel-T terhadap antigen menjadi kurang
reaktif. Zat yang termasuk dalam imunosupresan dapat digolongkan menjadi lima kategori:
dietilstilbenstrol, TCDD
Mekanisme terjadinya imunosupresi masih terdapat beberapa teori, antara lain dikatakan
bahwa imunosupresi terjadi karena timbulnya sel-sel T yang bertindak sebagai supresor
karena aktivasi dari sel-sel B poliklonal dapat pula karena sel-sel B yang hyporesponsiveness
atau karena gangguan mekanisme interaksi antara sel-sel B dan selsel T di dalam merespon
3. Autoimun
Sistem imune menghasilkan auto antibodi tehadap antigen endogen, yang merusak
jaringan normal. Seperti anemia hemolitik. Pada penyakit ini terjadi fagositosis terhadap
eritrosit sehingga terjadi hemolisis dan anemia. Senyawa yang dapat mengakibatkan
perkembangan mahkluk hidup adalah senyawa logam berat timbale (Pb). Toksisitas logam
berat timbal (Pb) dapat memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan, semakin lama
pemaparan timbal dan semakin tinggi konsentrasi timbal akan menurunkan laju pertumbuhan.
Timbal (Pb) dalam tubuh dengan konsentrasi yang tinggi akan menghambat aktivitas enzim.
Penghambatan aktivitas enzim akan terjadi melalui pembentukan senyawa antara logam berat
mudah terhalang kerjanya. Hal tersebut disebabkan karena gugus S-H mudah berikatan
dengan ion – ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh, akibat dari ikatan yang terbentuk
antara gugus S-H dan logam berat, daya kerja yang dimiliki oleh enzim menjadi sangat
berkurang atau sama sekali tidak bekerja. Keadaan seperti ini akan merusak sistem
Timbal dalam aliran darah sebagian besar diserap dalam bentuk ikatan dengan
eritrosit. Timbal dapat mengganggu enzim oksidase dan akibatnya menghambat sistem
metabolisme sel. Energi yang dihasilkan dari metabolisme digunakan tubuh untuk aktivitas
tubuhnya dan sisa dari energi tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan. Jika metabolisme
terganggu maka pertumbuhan juga akan terganggu. Selain itu, apabila terpapar saat
bunting, dapat menghambat perkembangan fetus sehingga lahir dengan kondisi cacat
(Palar,2002)
A. Reproduksi Betina
Penelitian yang dilakukan oleh Onley mengungkapkan bahwa toksisitas dari agen-agen
toksik seperti logam berat, pestisida dapat mempengaruhi system reproduksi betina
(GnRH) sehingga kadar FSH dan LH di dalam plasma darah ikut menurun
kelambatan kanalisasi vagina dan mempunyai siklus estrus yang lebih panjang
( Rodriguez et al,1982I )
B. Reproduksi Jantan
Senyawa toksik seperti nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen
sianida, ammonia, akrolein, benzene, dan etanol mempengaruhi pola system reproduksi
proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi bagi pergerakan ekor
spermatozoa. Alat gerak spermatozoa terletak pada bagian ekor spermatozoa yang disusun
oleh aksonema. Aksonema terdiri dari sepasang mikrotubulus sentral dan dikelilingi 9
pasang mikrotubulus di sebelah luarnya. Mikrotubulus luar terdiri atas subfibril A dan
subfibril B yang disusun oleh protein dinein. Protein dinein sangat berguna dalam motilitas
spermatozoa karena mempunyai aktifitas ATP-ase yang dapat menghidrolisis ATP yang
DAFTAR PUSTAKA
E. Purwaningsih, 1996, Morfologi Spermatozoa: Adakah Kaitannya dengan
Kehamilan, Jurnal Kedokteran YARSI, 4(1) ,54-65.
Palar, H. 2002. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta
Rodriguez-Sierra JF, Blaustein JD, Blake CA, Clough RW, Elias KA. A decrease of cytosol
Konsumsi Oksigen dan Respon Hematologi Juvenil Ikan Kerapu Macan. Thesis. Pasca