Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FASTENER

PENULIS
NAMA-NIM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MANADO
2018
ELEMEN MESIN (SAMBUNGAN)

A. PENGERTIAN
Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak
jauh berbeda dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu menghubungkan antara satu benda dengan lainnya. Sebagaimana
yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali
kerja. Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani
prosesnya. Makanya benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari
berbagai komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan
perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi
sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.
Fungsi sambungan, elemen penyambung sudah pasti akan ikut
mengalami pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban.
Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan
beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harus
diantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat
merusak.

B. MACAM- MACAM SAMBUNGAN


Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum :
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat
dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih
dahulu.Contohnya : sambungan paku keling (riveted joint) dan
sambungan las (welded joint).

2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).


Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat
dibongkarpasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya :
sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dan sambungan pasak (keys
joint).

C. SAMBUNGAN TETAP

1. Sambungan Paku Keling (Riveted Joint)


Jenis sambungan dengan menggunakan paku keling, merupakan
sambungan tetap karena sambungan ini bila dibuka harus merusak paku
kelingnya dan tidak bisa dipasang lagi, kecuali mengganti paku
kelingnya dengan yang baru. Paku keling adalah batang silinder pendek
dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder tengah sebagai badan dan
bagian bawahnya yang berbentuk kerucut terpancung sebagai ekor,
seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor (tail)
dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling
pada posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat
sambungan dan menahan beban kerja yang diterima benda yang
disambung saat berfungsi.
a. Fungsi
Digunakan untuk membuat sambungan permanen antara pelat-pelat,
mulai dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat. Biasanya terbuat
dari bahan baja, kuningan, alumunium atau tembaga sesuai dengan
bahan benda yang disambung..

Berikut klasifikasi kegunaan dari paku keling :


 Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler,
tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ).
 Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan
crane ).
 Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek,
cerobong, pipa-pipa tekanan).
 Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesawat
terbang)

b. Bahan Paku Keling


Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah
alumunium, untuk pemakaian sedang adalah baja klasifikasi IS : 1148 -
1957 dan IS : 1149 - 1957 untuk struktur konstruksi dengan gaya tarik
tinggi. Sedangkan untuk pemakaian berat termasuk yang kedap cairan
dan gas adalah baja klasifikasi IS : 1990 - 1962 seperti pada boiler.

c. Metode Pengelingan
Metode pengelingan (penyambungan paku keling) yang dilakukan
pada umumnya tergantung dari jenis pemakaian. Yakni :
 Pemakaian ringan
 Pemakaian sedang
Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan sambungan. Setelah
pasangan pelat dilobangi dan paku keling dipasangkan pada
lobang, ekor paku dipanaskan dibawah suhu kritis dan ditekan
dengan pukulan palu tangan pada cetakan ekor. Sehingga ekor
tercetak seperti bentuk kepala.

d. Tipe Paku Keling Berdasarkan Bentuk Kepala


Lembaga standarisasi India menetapkan ada beberapa bentuk kepala
paku keling yang dapat digunakan berdasarkan pada jenis
pemakaiannya :
 Kepala bulat/payung
 Kepala rata terbenam 90o
 Kepala panci.
 Kepala rata terbenam 60o
 Kepala jamur
 Kepala bulat terbenam 60o
 Kepala rata terbenam 120o
 Kepala datar

e. Kelebihan Paku Keling


Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las
mempunyai keuntungan yaitu :
 Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
 Pemeriksaannya lebih mudah
 Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari
paku keling tersebut.
2. Sambungan Las
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara
memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau
tanpa bahan pengisi. Sistem sambungan las ini termasuk jenis
sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan,
sambungan las ini sangat banyak digunakan.

a. Macam – macam las


Ada beberapa macam jenis pengelasan yang dilakukan untuk
menyambung logam, yaitu :
 Las resistensi listrik (Tahanan)
Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana
permukaan pelat yang diasambung ditekankan satu sama lain
dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehngga
permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena
adanya resistensi listrik. Sambungan las resistensi listrik
dibagi atas dua kwlompok sambungan yaitu sambungan
tumpang dan sambungan tumpul. Las resistensi sangat baik
digunakan untuk menyambung prelat – pelat tipis

Proses pengelasan dengan las resistensi listrik untuk


penyambungan pelat-pelat tipis yang biasa digunakan terdiri
dari dua jenis yaitu :
1) Las titik (Spot welding)
2) Las Resistansi Rol (rolled resistenci Welding)
 Las busur listrik
 Las Oxy-Asetilin
 Las TIG (Tungsten Inert Gas) / GTAW (Gas
Tungsten Are Welding)
 Las MIG (Metal Inert Gas Welding)/Gas
Metal Arc Welding (GMAW)

b. Kelebihan dan kekurangan sambungan las


Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling
/ Baut :
 Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama
elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih
sempurna).
 Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
 Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih
ringan.
 Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari
berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar
2,5 – 4% dari berat konstruksi.
 Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat
lubanglubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja
siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
 Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak
dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.

Kerugian / kelemahan sambungan las :


 Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas
pengelasan. Jika pengelasannya baik maka keuatan
sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak
sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan
membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu
sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya
sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh
yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit
bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi
bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di
Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
 Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

c. Jenis sambungan Las


Terdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk
menyatukan dua bagian benda logam, seperti dapat dilihat dalam
berikut:

Gambar jenis sambungan yang biasa digunakan dalam proses


pengelasan:
 Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang
akan disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan
disambung pada kedua ujungnya;
 Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang
akan disambung membentuk sudut siku-siku dan disambung
pada ujung sudut tersebut;
 Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan
disambung saling menumpang (overlapping) satu sama
lainnya;
 Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus
pada bagian yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik;
 Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke
dua bagian yang akan disambung sejajar, dan sambungan
dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang sejajar
tersebut.
D. SAMBUNGAN TIDAK TETAP
1. Sambungan Ulir (Screw Joined)
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk
mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir
merupakan jenis dari sambungan semi permanent (dapat dibongkar pasang).
Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni Baut (Inggris=Bolt, yakni
yang memiliki ulir di bagian luar) dan Mur (Inggris = Nut , yakni yang
memiliki ulir di bagian dalam).

a. Fungsi Sambungan Ulir


Dilihat dari kontruksi yang memiliki ulir (yang dapat di bongkar pasang)
sambungan ulir memiliki fungsi teknis utama, yaitu:
 Digunakan untuk bagian mesin yang memerlukan sambungan
dan pelepasan tanpa merusak bagian mesin.
 Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau
perawatan.

b. Keuntungan dan Kerugaian Sambungan Ulir


Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki keuntungan dan
kerugian sebagai berikut;

Keuntungan Sambungan Ulir


 Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi.
 Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.
 Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk
beberapa kondisi operasi.
 Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.
Kerugian Sambungan Ulir
 Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak mampu
menahan berbagai kondisi bebas.

c. Bagian-bagian Ulir
a). Major diameter
Diameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam
dari sebuah sekrup. Sekrup dispesifikasikan oleh diameter ini,
juga disebut diameter luar atau diameter nominal.
b). Minor diameter
Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar,
disebut juga sebagai core atau diameter root.
c). Pitch diameter
Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang
berhubungan antara baut dan mur.
d). Pitch
Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. Juga dapat
diartikan jarak yang ditempuh ulir dalam satu kali putaran.

d. Bentuk Ulir
a). British standard whitworth (BSW) threat
Mata Ulir berbentu segitiga. Aplikasi : untuk menahan vibrasi,
aero dan automobil

b). British Association (BA) threat


Mata Ulir berbentuk segitiga dengan puncak tumpul Aplikasi :
Untuk mengulir pekerjaan yang presisi.

c). Square threat


Mata Ulir berbentuk Segiempat. Aplikasi : power transmisi,
machine tools, valves, screw jacks.
d). Acme threat
Mata Ulir berbentuk Trapesium Aplikasi : cutting lathe, brass valves,
bench vices

e). Knuckle threat


Mata Ulir berbentu Bulat. Aplikasi : digunakan untuk tugas berat,
railway carriage couplings, hydrant, dll,

f). Buttress threat


Mata Ulir berbentuk Gergaji Aplikasi : Mentransmisikan daya pada
satu arah, bench vices.

g). Metric threat


Aplikasi : general purpose
e. Tipe Umum Penyambungan Ulir

f. Bentuk Kepala Sekrup/Baut


E. SAMBUNGAN PASAK
Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau
memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga
terjamin tidak berputar pada poros.
Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang
bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang
kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set
screw).

1) Macam-macam pasak
a. Pasak memanjang
Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-
macam yaitu :
i. Pasak benam segi-4 ( Regtangular Sunk Key )

Lebar pasak b = 4d
Tinggi pasak t = 32 b
dimana : d = diameter poros

ii. Pasak bujur sangkar (Square Key)


Bentuknya sama seperti pasak benam segi-4, tetapi lebar dan
tebalnya sama yaitu :
b = t = d/4

iii. Pasak benam sejajar (Parallel Sunk key)


Bentuknya sama seperti di atas, tetapi penggunaannya bila
pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya, maka
pasak tersebut dipasang sejajar.

iv. Pasak Berkepala ( Gib head key )


Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak
balik.
v. Pasak Tembereng ( Woodruff Key )
Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir / daya
tidak terlalu besar.

vi. Pasak Pelana (Saddle key)


Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan
antara naf roda dengan poros.

vii. Tangent key


Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya
dipasang dua buah berimpit.

viii. Pasak bulat (Round keys)


Jenis pasak ini, biasanya digunakan untuk memindahkan
daya relatip kecil.
ix. Pasak gigi (Splines)
Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros
dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta
putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak
balik.

Anda mungkin juga menyukai