PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur untuk dapat mempertahankan status
kesehatan pada tingkat yang optimal.Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam tubuh.Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama
sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh dan
memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut
cukup, maka jumlah energi yang diharapkan dapat memulihkan status kesehatan
dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi.Selain itu,
orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya. Oleh karena itu, kami membuat makalah yang berjudul “ Konsep
Kebutuhan Istirahat dan Tidur”.
B. Rumusan masalah
1. Apa kegunaan tidur?
2. Apa pengertian istirahat, tidur dan gangguan pola tidur?
3. Apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tidur?
4. Masalah apa yang dapat mempengaruhi istirahat dan tidur?
A. Tujuan
Mampu memahami apa yang dimaksud dengan istirahat dan tidur serta faktor
faktor dan juga masalah dalam kebutuhan istirahat dan tidur.
BAB II
1
PEMBAHASAN
I. LANDASAN TEORI
A. KEGUNAAN TIDUR
b) Memperbaiki ingatan.
Tidur adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali
dengan indra atau rangsangan yang cukup.
a) Umur
2
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan
tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ,
pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan
lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi
degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
b) Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus
penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien
gangguan hipertiroid.
c) Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main
game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk
tidur.
d) Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa
tidur atau mempertahankan tidur.
e) Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan
umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
f) Obat – obatan
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola
dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
h) Aktivitas
3
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan
menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.
a. INSOMNIA
Insomnia bukan berarti sama sekali tidak dapat tidur/kurang tidur, karena
dalam kenyataannya orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama
dari yang mereka perkirakan.
Gejala insomnia sering dapat dibedakan sebagai berikut :
c. Bangun terlalu awal (terminal insomnia) yaitu dapat memulai tidur dengan
normal, namun tidur mudah terputus dan/atau bangun lebih awal dari
waktu biasanya, serta kemudian tidak bisa tidur lagi. Gejala ini sering
muncul dengan bertambahnya usia seseorang atau karena depresi dan lain
sebagainya.
1. Insomnia Primer
2. Insomnia Sekunder
Insomnia jangka pendek merupakan gangguan sulit tidur yang terjadi pada
para penderita sakit fisik (misalnya batuk, rematik dan lain sebagainya) atau
mendapat stress situasional (misalnya kehilangan/kematian orang dekat, pindah
pekerjaan, dll). Biasanya gangguan sulit tidur ini akan dapat sembuh beberapa saat
setelah terjadi adaptasi, pengobatan, ataupun perbaikan suasana tidur. Dalam
kondisi ini, pemakaian obat hipnotik dianjurkan dengan pemberian tidak melebihi
3 minggu (paling baik diberikan selama 1 minggu saja). Pemakaian obat secara
berselang-seling (intermittent), akan lebih aman karena dapat menghindari
terjadinya efek sedasi yang timbul berkaitan dengan akumulasi obat. Penderita
insomnia perlu mengembangkan pola tidur/istirahat yang efektif serta melakukan
latihan / olah raga secara rutin, yaitu dengan cara :
f) Bila tak tidur sampai malam, segera bangun untuk melakukan relaksasi
sampai merasa mengantuk
g) Makan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju, susu dll.
Diduga bahwa “Tryptophan”, yang merupakan suatu asam amino dari protein
yang dicerna dapat membantu agar mudah tidur.
a. HIPERSOMNIA
5
Hipersomnia merupakan kebalikan dari
insomnia. Hipersomnia merupakan kelebihan tidur lebih dari 9 jam di malam
hari. Hipersomniabiasanya berkaitan dengan gangguan psikologis, seperti
depresi atau kegelisahan, kerusakan sistem syaraf sentral dan gangguan ginjal,
hati atau gangguan metabolisme.
b. PARASOMNIA
c. NARKOLEPSI
Apnea saat tidur adalah periode henti napas saat tidur. Gangguan ini
perlu dikaji oleh seorang ahli tidur. Tanda-tanda yang dapat diamati adalah
mengorok, ngantuk berlebihan, dan kadang-kadang insomnia.
BAB III
6
PENUTUP
Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar sehinga perawat harus
mempunyai, kompetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehinga
pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://danumanyut.blogspot.com/2012/04/konsep-kebutuhan-tidur-dan-istirahat.html
http://kharismaputrii.blogspot.com/2013/07/kebutuhan-dasaristirahat-dan-tidur.html
http://dianhusadayeny.blogspot.com/p/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur.html