Anda di halaman 1dari 12

January 1,

MAKALAH KOLOID
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, berkat rahmat dan
karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah saya yang membahas Sistem
Koloid. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak ibu guru yang
telah membimbing saya dalam menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini saya mengupas sekelumit tentang Sistem Koloid
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada
gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih
jauh dan sempurna. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dan semua pihak maupun bagi pembaca
makalah ini.

1
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan ......................................................................................................4
1.4 Masalah ....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koloid.....................................................................................5
2.2 jenis-jenis Koloid.......................................................................................5
2.3 sifat-sifat Koloid........................................................................................6
2.4 pembuatan system Koloid.........................................................................8
2.5 kegunaan Koloid........................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................11

2
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang
bersifat homogen namun memiiki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1
– l00 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel
terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogeny ini juga
dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).

Koloid mudah dijumpai di mana mana: susu, agar-agar, tinta, sampo,


serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dpat dijumpai sehari-hari.
Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian
tersendiri dalam kimia industry karena kepentingannya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan system koloid?

b. Jelaskan macam-macam system koloid?

c. Bagaimana sifat-sifat koloid?

d Bagaimana proses pembuatan sistem koloid?

e. Apa saja komponen system koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari?

3
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

1.3 Tujuan

a. Agar pembaca dapat mengetahui system koloid.

b. Agar pembaca mengetahui macam-macam system koloid.

c. Agar pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.

d. Agar pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.

e. Agar pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan


kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat

a. Pembaca dapat mengetahui system koloid.

b. Pembaca mengetahui macam- macam system koloid.

c. Pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.

d. Pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.

e. Pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan


kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

4
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

BAB II

. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOLOID

Ada kehidupan sehari-hari ¡ni, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran

dan beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara meratal homogen. Misalnya saja

saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk! tepung susu bercampur secara merata dengan

air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana

partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersilyang dipecah) tersebar secara

merata di dalam zat lain (medium pendispersi! pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar

antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal

dan suatu partikel. Contoh lain dan sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dan

serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem

koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dil.

Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid

adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran

partikel terdispersi berkisar antara I 0 sampai dengan I 0 cm. Besaran partikel yang

terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom,

molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdini atas partikel-partikel

dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih.

Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar senibu molekul S8.

Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin.

Berat molekul dan molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x I0.

2.2 JENIS-JENIS KOLOID

Sistem koloid tersusun dan fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi.

Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan

fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Sol (fase terdispersi padat)

5
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat

Contoh: paduan logam, gelas wama, intan hitam

b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair

Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah hat

e. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas

Contoh: debu di udara, asap pembakaran

2. Emulsi (fase terdispersi cair)

a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat

Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi

b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair


Contoh: susu, mayones, krim tangan

e. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas

Contoh: hairspray dan obat nyamuk

3. BUIH (fase terdispersi gas)

a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat

Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam

b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair

Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun

— Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi

sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

2.3 SIFAT-SIFAT KOLOID

 . EfekTyndall

Efek Tyndall ialah gej ala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.

Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini

ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat

itu disebut efek tyndall.

Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati

(gambar kin) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan

6
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu

terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk

dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya

relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

 . Gerak Brown

Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak

menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka

kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.

Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa

bergerak.

Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di

tempat seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas,

pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu

sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dan segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup

kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu

resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak

zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown

terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown

yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak

ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin

tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel

medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dan partikel-partikel fase terdispersinya

semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak

Brown semakin lambat.


 Absorpsi

Absorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan

partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Absorpsi harus

dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terj adj di dalam suatu partikel).

7
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

Contoh: (j) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii)

Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.

 . Muatan koloid

Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.

 . Koagulasi koloid

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya

koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara

fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan

elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

 . Koloid pelindung

Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dan proses

koagulasi.

 . Dialisis

Dialisis ialah pemisahan koloid dan ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses

dialisis.

 . Elektroforesis

Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan

menggunakan arus listrik.

2.4 PEMBUATAN SSTEM KOLOID

Reaksi dekomposisi rangkap

Misalnya:

— Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan meLalui larutan

As203 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwama kuning terang;

As203 (aq) + 3H2S(g) à As203 (koloid) + 3H20(1)

(Koloid As2S3 bermuatan negatifkarena permukaannya menyerap ion S2-)

— Sol AgCI dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCI encer;

AgNO3 (ag) + HCI(aq) à AgCI (koloid) + HNO3 (aq)

Pemanasan nitrat

8
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

Jika dipanaskan, kebanyakan nitrat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida

logam, nitrogen dioksida berupa asap coklat, dan oksigen.

Sebagai contoh, nitral Golongan 2 yang sederhana seperti magnesium nitrat mengalami

dekomposisi dengan reaksi sebagai berikut:

Pada Golongan 1, ithium nitrat mengalami proses dekomposisi yang sama — menghasilkan

lithium oksida, nitrogen dioksida dan oksigen.

Akan tetapi, nitrat dan unsur selain lithium dalam Golongan I tidak terdekomposisi

sempuma (minimal tidak terdekomposisi pada suhu Bunsen) — menghasilkan logam nitrit dan

oksigen, tapi tidak menghasilkan nitrogen oksida.

Semua nitrat dan natrium sampai cesium terdekomposisi menurut reaksi di atas, satu-satunya

yang membedakan adalah panas yang hams dialami agar reaksi bisa terjadi. Semakin ke

bawah golongan, dekomposisi akan semakin sulit, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi.

Pemanasan karbonat

Jika dipanaskan, kebanyakan karbonat cenderung mengalami dekomposisi membentuk

oksida logam dan karbon dioksida.

Sebagai contoh, karbonat Golongan 2 sederhana seperti kalsium karbonat terdekomposisi

sebagai berikut:

Pada Golongan 1, lithium karbonat mengalami proses dekomposisi yang sama —

menghasilkan lithium oksida dan karbon dioksida.

Karbonat dan unsur-unsur selain lithium pada Golongan 1 tidak terdekomposisi pada suhu

Bunsen, walaupun pada suhu yang lebih tinggi mereka akan terdekomposisi. Suhu

dekomposisi lagi-lagi meningkat semakin ke bawah Golongan.

2.5 KEGUNAAN KOLOID

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan

untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat

stabil untuk produksi dalam skala besar.

Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:

9
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

Jenis industri Contoh aplikasi

Industri makanan Kej u, mentega, susu, saus salad

Industri košmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun

Industri cat Cat

Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen

Industri pertanian Peptisida dan insektisida

Industri farmasi Minyak ikan, pensum untuk suntikan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:


1. Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwama dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air,

keiudian larutan dialirkan melalui sistem koLoid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid

akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat

warna dan gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

2. Penggumpalan Darah

Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka

luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion AI3

3± . . . . . . .

dan Fe Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga

proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.

3. Penjernihan Air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur,

dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya

layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat

dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (A12S04)3Jon Al3 yang

terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid A1(OH)3 yang

bermuatan positif melalui reaksi:

Al3 + 3H20 à Al(OH)3 + 3H

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dan partikel koloid tanah

10
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap

bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema

proses penjernihan air secara Iengkap:

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 . Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui

sistem koloid. Dapat diamati dan samping sifat partikel koloid ini disebut efek

Tyndall.

 . Jika diamati dengan mikroskop ultra temyata partikel koloid senantiasa bergerak

dengan gerak patah-patah yang disebut gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena

tumbukan tak simetris antara molekul medium dengan partikel koloid.

 . Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lampada permukaannya, dan oleh karena luas

permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar.

 . Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid membuat partikel koloid menjadi bermuatan

listrik. Muatan koloid menyebabkan gaya tolak-menolak di antara partikel koloid,

sehingga menjadi stabil (tidak mengalami sedimentasi).

 . Muatan partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforesis, yaitu pergerakan

partikel koloid dalam medan listrik.


 . Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena

berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan

menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang.

 Campuran koloid dapat dipisahkan dan ion-ion atau partikel terlarut lainnya melalul

dialisis.

 . Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan

koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya;

sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat Iemah.

 . Banyak sekali produk industri dalam bentuk koloid, terutama karena dengan bentuk

11
January 1,
MAKALAH KOLOID
2018

koloid, maka zat-zat yang tidak saling melarutkan dapat disajikan homogen secara

makroskopis.

 . Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid, yaitu adsorpsi dan koagulasi. Pada

pengolahan air bersih digunakan tawas (alumunium sulfat), kaporit (klorin)dan kapur.

 . Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan

kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada cara

kondensasi, koloid dibuat dan larutan di mana atom atau molekul mengalami agregasi

(pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid.

 . Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif perm ukaan yang fungsinya

mengelmusikan lemak ke dalam air. .

12

Anda mungkin juga menyukai