Anda di halaman 1dari 79

RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Direktorat Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Magister
Teknologi Biomedis - UI

Disampaikan pada :
Workshop MFK Peralatan Medik & Utilitas di Batam

13 September 2017 Ir. Supardjo, M.Kes (MMR)


Wakil Ketua IACE
POKOK BAHASAN

1
Pendahuluan
2
Standar Nasional Akreditasi Edisi I
3
Rencana Induk & Pengorganisasian MFK
4
Manajemen Teknologi Peralatan Medik
5
Sistem Utilitas Rumah Sakit
6
Penutup

2
PENDAHULUAN

PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

KOMPETENSI
FASKES
AKSES
SUMBER ALAT
PELAYANAN SARANA
PRA
DAYA KESEHATAN AKREDITASI
SISTEM DAN
KESEHATAN SARANA KESEHATAN RUJUKAN
FARMASI MUTU

KEPIMPINAN
KLINIS
KEMAMPUAN TEKNIS
MEDIS

DISTRIBUSI
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penguatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PROGRAM
PENINGKATAN PROGRAM Terwujudnya
AKSES PENINGKATAN Akses Pelayanan
• SARANA MUTU Kesehatan Dasar
PRASARANA • AKREDITASI RS dan Rujukan
• KOMPETENSI SDM • AKREDITASI PKM yang berkualitas
• ALAT KESEHATAN Bagi Masyarakat

9
PERTUMBUHAN RUMAH SAKIT

Perkembangan Jumlah Rumah Sakit di Indonesia


2013 - 2017

TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL


2.228 2.408 2.490 2.601 2.733

(Data per 29 Agustus 2017)


Sumber: RS Online, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
PENGUATAN RS RUJUKAN NASIONAL, PROVINSI, DAN REGIONAL

Pemenuhan Sumber Daya Kesehatan

*Perpres no.4 / 2017


ttg Wajib Kerja Dr.Sp.1 (WKDS)

Pembiayaan

 DAK REGULER
 DAK PENUGASAN
 DAK AFIRMATIF
14 20 110
RS Rujukan RS Rujukan
RS Rujukan Untuk pemenuhan sarana, prasarana dan alkes

Provinsi Regional
Nasional
KONDISI FASKES SAAT INI

PERBANDINGAN PEMENUHAN SARANA PRASARANA DAN ALKES PADA


RS RUJUKAN (NASIONAL, PROVINSI, REGIONAL) DAN NON RUJUKAN
120.00

96.878 94.062
100.00 91.325
85.429 87.317

80.00 75.184
70.1 68.569 67.513
65.047
60.00 SARANA
45.800 43.376
PRASARANA
40.00
ALKES
20.00

.00
RS Rujukan Nasional RS Rujukan Provinsi RS Rujukan Regional Non Rujukan
(14 RS) (20 RS) (110 RS) (530 RS)
PERSENTASE PEMENUHAN SPA RUMAH SAKIT
TAHUN 2016 DAN 2017

TAHUN 2016 TAHUN 2017

26% 30% 14%

58% 29%
43%

69% RS : Pemenuhan SPA > 60% 87% RS : Pemenuhan SPA > 60%
Sumber data : ASPAK Maret 2017
KONDISI FASKES SAAT INI

JUMLAH RUMAH SAKIT DI INDONESIA STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT

AKREDITASI RS NASIONAL

PERDANA

442 450 DASAR


1062 MADYA

UTAMA

PARIPURNA
85 55 30

TOTAL : 1.062 RS TERAKREDITASI


TOTAL : 2.733 RUMAH SAKIT NASIONAL
Sumber: RS Online (Data per 29 Agustus 2017) Sumber: Dit. Mutu Akeditasi Yankes (Data per291A5gustus2017
15
STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT

39% RUMAH SAKIT DI INDONESIA


TERAKREDITASI NASIONAL

TOTAL : 1.062 RS
TERAKREDITASI
STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT

Status Kelulusan RS yang Terakreditasi


1031 RS TERAKREDITASI:
(337 RSUD dari 230 Kab/Kota)
STATUS AKREDITASI RSUD/ TNI/ POLRI/ SWASTA/ YAYASAN/ AKREDITASI RS
2017 KEMENTERIAN LAIN BUMN NASIONAL
PERDANA 144 306 450
DASAR 13 17 30
MADYA 23 32 55
UTAMA 34 51 85
PARIPURNA 221 221 442
TOTAL 435 627 1062
Sumber: KARS (Data per 29 Agustus 2017)
HARAPAN FASILITAS KESEHATAN 2019

Akses dan Mutu

UHC 2019 KOMPETENSI FASKES

Sarana Prasarana Sumber Daya Alat Kesehatan Mutu Sistem


Kesehatan melalui Rujukan
Akreditasi
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I
STANDAR
STANDAR NASIONAL
NASIONAL AKREDITASI
AKREDITASI RS
RS EDISI
EDISI II
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I

STANDAR draft

NASIONAL
AKREDITASI MFK
RUMAH SAKIT
EDISI I
( SNARS EDISI I) MANAJEMEN
FASILITAS dan
KESELAMATAN
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS EDISI I

DRAFT PERUBAHAN
INSTRUMEN AKREDITASI
VERSI KARS

STANDAR EP
LAMA 27 91
BARU 24 97
1 Kepemimpinan dan Perencanaan

2 Keselamatan dan Keamanan

3 Bahan Beracun dan Berbahaya

4 Kesiapan Penanggulangan Bencana

5 Proteksi Kebakaran

6 Peralatan Medis

7 Sistem utilitas/penunjang non medis

8 Monitoring Program

9 Pendidikan staf edit 2 Juli 2017


RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

21
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN

Standar MFK.1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang -
undangan tentang bangunan, perlindungan
kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan fasilitas.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Maksud dan tujuan MFK.1


Di tingkat nasional, pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang -
undangan serta pedoman-pedoman tentang persyaratan bangunan secara
umum dan secara khusus untuk bangunan rumah sakit. Persyaratan tersebut
antara lain termasuk sistem kelistrikan dan sistem keamanan kebakaran serta
sistem gas medis sentral. Selain di tingkat nasional, pemerintah
propinsi/kabupaten/kota ada juga yang mengeluarkan peraturan daerah
mengatur persyaratan bangunan secara umum dan sistem pengamanan
kebakaran. Semua rumah sakit tanpa memperhatikan kelas rumah sakit dan
sumber daya wajib mematuhi peraturan perundang - undangan tersebut yaitu
menyediakan bangunan dan fasilitas yang aman sebagai tanggung jawabnya
kepada pasien, keluarga, pengunjung dan staf/pegawai rumah sakit.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
Direktur rumah sakit dan pimpinan lainnya bertanggung jawab
untuk perundang - undangan dan persyaratan lainnya yang
berlaku bagi fasilitas rumah sakit baik yang merupakan
regulasi di tingkat nasional maupun tingkat daerah
menerapkan persyaratan yang berlaku, termasuk mempunyai
izin dan atau sertifikasi sesuai peraturan perundangan, antara
lain izin-izin tersebut dibawah ini :
a)izin mengenai bangunan
b)izin operasional rumah sakit yang masih berlaku
c)Sertifikat laik fungsi (SLF) bila diperlukan
d)Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
e)izin genset
f)izin radiologi
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

g) sertifikat sistem pengamanan/pemadaman kebakaran


h) sistem kelistrikan
i) izin incinerator (bila ada)
j) izin tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan
beracun (TPS B-3)
k) izin lift (bila ada)
l) izin instalasi petir
m) izin lingkungan

edit 2 Juli 2017 25


RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Merencanakan & membuat anggaran untuk peningkatan


atau penggantian yang diperlukan berdasarkan hasil
pemeriksaan fasilitas atau untuk memenuhi persyaratan
yang berlaku serta menunjukkan pelaksanaan dari
rencana tersebut. (Lihat juga MFK.4.2)

Bila rumah sakit dianggap tidak memenuhi syarat, direktur


rumah sakit yang bertanggung jawab merencanakan dan
memenuhi persyaratan tersebut dalam kurun waktu yang
ditentukan.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
Elemen penilaian MFK 1
1. Direktur rumah sakit dan mereka yang bertanggung jawab
terhadap manajemen fasilitas di rumah sakit, mempunyai
dan memahami peraturan perundang - undangan dan
persyaratan lainnya yang berlaku untuk bangunan dan
fasilitas rumah sakit. (D,W)
2. Direktur rumah sakit menerapkan persyaratan yang berlaku
dan peraturan perundang – undangan. (D, W)
3. Rumah sakit mempunyai izin-izin sebagaimana diuraikan a)
sampai dengan m) di maksud dan tujuan sesuai fasilitas
yang ada di rumah sakit dan sesuai peraturan perundang-
undangan. (D,W)
4. Direktur rumah sakit memastikan rumah sakit memenuhi
kondisi seperti hasil pemeriksaan fasilitas atau catatan
pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas setempat di luar
rumah sakit. (D, W)
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
• Permenkes GOAL
• Pedoman
UUD KESEHATAN No.
36/2009
UUD RUMAH SAKIT
No. 44

RUMAH Kesiapan
Fasilitas
Rumah
SAKIT Sakit Aman

KARS
MFK Peraturan
Instansi
• HOSPITAL HAZARD Terkait
• PLN
• PAM
• Tenaga Kerja
• BPLH, dll
• PU/Tata Kota
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT

BAB V
PERSYARATAN SARANA, PRASARANA DAN
PERALATAN RS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7

(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,


bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
keselamatan dan peralatan
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
Proses Pengembangan dan
Pembangunan Rumah Sakit

ADMINISTRATIF PERENCANAAN PEMBANGUNANOPERASIONL


Proposal Pembanguan Studi Kelayakan SLF

Perizinan – Perizinan Pengawasan Izin


•Status Kepemilikan
MasterPlan/Rencana Induk Operasiona
•Rekomendasi Izin l
Mendirikan AMDAL/ Akreditasi
•Izin UU Gangguan dan UKL/UPL RS
Lingkungan (HO)
PELAKSANAA
•Luas Tanah & Ijin2 lain
Sertifikatnya; PROSES DESAIN N
KONSTRUKSI terkait
•IMB
Rencana & Strategi BANGUNAN Prasarana
FISIK
Rumah Sakit
Desain Peralatan Testing &
Bussines Plan Komissioning
Operasional RS Manajemen Operasional RS
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
MEKANISME PENGAWASAN DAN PERIZINAN DALAM PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
(SESUAI UUBG & PP36)
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

PERSYARATAN SLF

Persyaratan Administrasi, antara lain :


- Surat Tanah
- Izin Menggunakan Bangunan (IMB)
- Rekomendasi Dinas Terkait
- dan lain-lain
Persyaratan Teknis, Antara lain :
- Kesesuaian fungsi
- Persyaratan tata bangunan
- Keselamatan
- Kesehatan
- Kemudahan
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

PENGAWASAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN DALAM


RANGKA PENERBITAN SLF
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
AS BUILD
DWG SLF1 SLF2
SLF3
PROGRESS

IMB

IP STRUKTUR
IZIN PONDASI MENYELURUH

TPT APB ACC

WAKTU

PERENCANAAN PELAKSANAAN UJI COBA PEMANFAATAN

BANGUNAN BARU

BANGUNAN EKSISTING
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Standar MFK.2
Rumah sakit mempunyai program manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan yang
menggambarkan proses pengelolaan risiko
yang dapat terjadi pada pasien, keluarga,
pengunjung dan staf

edit 2 Juli 2017 36


RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Maksud dan tujuan MFK 2


Program manajemen risiko diperlukan untuk mengelola
risiko-risiko di lingkungan pelayanan pasien dan tempat
kerja staf.
Rumah sakit menyusun satu program induk atau
beberapa program terpisah yang meliputi sebagai
berikut:
a) KESELAMATAN DAN KEAMANAN
•KESELAMATAN  sejauh mana bangunan, area dan
peralatan RS tidak menimbulkan bahaya atau risiko
bagi pasien, staf atau pengunjung
•KEAMANAN –> perlindungan terhadap kerugian,
kerusakan, gangguan atau akses atau penggunaan
oleh pihak yang tidak berwenang
37
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

b) BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA –


Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan
lainnya dikendalikan, dan limbah berbahaya ditangani secara aman
c) PENANGGULANGAN BENCANA (EMERGENSI) – Respons pada wabah,
bencana dan keadaan darurat direncanakan dan berjalan efektif.
d) PROTEKSI KEBAKARAN (FIRE SAFETY) – properti dan para penghuni
dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap
e) PERALATAN MEDIS – Pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan
teknologi dengan cara yang aman untuk mengurangi risiko
f) SISTEM PENUNJANG (UTILITAS) – Pemeliharaan sistem listrik, air dan
sistem penunjang lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko
kegagalan operasional.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Program manajemen risiko diatas harus tertulis dan selalu


diperbarui sehingga mencerminkan kondisi lingkungan RS yang
terkini. Terdapat Proses untuk meninjau dan memperbarui program
tersebut
Apabila di dalam rumah sakit terdapat tenant/penyewa lahan
yang tidak terkait dengan pelayanan RS dan berada di dalam
fasilitas pelayanan pasien yang akan di survei (misalnya rumah
makan, kantin, kafe, toko roti, toko suvenir atau toko lainnya), RS
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa tenant/penyewa
lahan tersebut mematuhi program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Dalam menerapkan program manajemen risiko diatas maka


rumah sakit perlu mempunyai regulasi sebagai berikut :
1)Regulasi peninjauan dan pembaharuan program-program
tersebut bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit atau
sekurang-kurangnya setahun sekali
2)Regulasi bahwa tenant/penyewa lahan tersebut wajib
mematuhi semua aspek program manajemen fasilitas yang
teridentifikasi dalam a) sampai d) di maksud dan tujuan
tersebut diatas.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Elemen Penilaian MFK 2


1. Ada program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang dapat
terjadi pada pasien, keluarga, staf dan pengunjung , tertulis, meliputi
risiko yang ada a) sampai f) di maksud dan tujuan yang merupakan satu
program induk atau beberapa program terpisah serta ada regulasi untuk
menerapkan program manajemen meliputi 1) sampai dengan 2) di
maksud dan tujuan (R)
2. Program tersebut masih berlaku dan sudah diterapkan sepenuhnya
(D,W)
3. Ada bukti peninjauan dan pembaharuan program-program tersebut bila
terjadi perubahan dalam lingkungan rumah sakit, atau sekurang-
kurangnya setiap tahun. (D,W)
4. Ada bukti tenant/penyewa lahan di dalam lingkungan rumah sakit sudah
mematuhi semua aspek program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan yang teridentifikasi dalam a) sampai d) di maksud dan tujuan.
(D,W)
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Standar MFK.3
Ada individu atau organisasi yang kompeten yang ditugasi untuk
melakukan pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Maksud Dan Tujuan MFK 3.


Rumah sakit berkewajiban untuk menyediakan fasilitas yang aman,
fungsional, dan fasilitas pendukung untuk pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung. Untuk mencapai tujuan tersebut, fasilitas fisik, peralatan
medis, dan sumber daya lainnya harus dikelola secara efektif.
Secara khusus, rumah sakit harus berupaya untuk:
•Mengurangi dan mengendalikan sumber bahaya dan risiko;
• Menghindari kecelakaan dan cedera
• Memelihara kondisi yang aman.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Manajemen yang efektif mencakup perencanaan multidisiplin, edukasi,


dan pemantauan sebagai berikut:
•Direktur RS merencanakan kebutuhan ruangan, teknologi, peralatan
medis, dan sumber daya lainnya untuk mendukung pelayanan klinis yang
efektif dan aman.
•Seluruh staf diberikan edukasi mengenai fasilitas, cara mengurangi risiko,
cara memantau dan melaporkan yang berisiko dan insiden cedera
•Untuk mengevaluasi sistem-sistem yang penting & mengidentifikasi
perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan, RS dapat menetapkan kriteria atau
indikator kinerja
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Rumah sakit perlu menyusun program manajemen risiko fasilitas /lingkungan


yang membahas pengelolaan risiko lingkungan melalui penyusunan
rencana manajemen fasilitas dan penyediaan ruangan, teknologi,
peralatan medis, dan sumber daya serta melakukan pengawasan terhadap
perencanan dan pelaksanakan program manajemen risiko
fasilitas/lingkungan. Oleh karena itu direktur rumah sakit perlu menetapkan
individu atau organisasi dengan tugas melakukan pengawasan
perencanaan dan pelaksanaan proses untuk mengelola risiko terhadap
fasilitas dan lingkungan tersebut secara berkesinambungan.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
Pengawasan yang dilakukan individu atau organisasi tersebut meliputi:
a)mengawasi semua aspek program manajemen risiko, seperti
pengembangan rencana dan memberikan rekomendasi untuk
ruangan,peralatan medis, teknologi dan sumber daya
b)mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan
berkesinambungan
c)melakukan edukasi staf
d)melakukan pengujian/testing dan pemantauan program
e)secara berkala menilai ulang dan merevisi program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan ;
f)menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit.
g)mengorganisasikan dan mengelola laporan kejadian/insiden,
melakukan analisa dan upaya perbaikan.
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Dalam rangka pengawasan, rumah sakit agar


mengembangkan sistem pelaporan insiden/kejadian/
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit akibat fasilitas dan
lingkungan yang tidak aman. Individu atau organisasi yang
ditunjuk, mengawasi program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan agar mendorong pelaporan insiden, melakukan
analisis dan rencana perbaikan
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK

Elemen penilaian MFK.3


1. Rumah sakit telah menetapkan individu atau organisasi yang
kompeten yang ditugasi mengawasi perencanaan dan penerapan
program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang meliputi a)
sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (R)
2. Rumah sakit mempunyai program pengawasan terhadap
perencanaan dan penerapan manajemen risiko yang disusun oleh
individu atau organisasi yang ditunjuk yang meliputi a) sampai
dengan g) di maksud dan tujuan. (R)
3. Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang ditunjuk sudah
mengikuti pelatihan manajemen risiko rumah sakit. (D,W)
4. Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang ditunjuk tersebut
telah melaksanakan kegiatan yang diatur di a) sampai dengan g) di
maksud dan tujuan. (D,W)
PRESIDENT and
MEDICAL STAFF
CEO
TECHNOLOGY
MANAGEMENT
COMMITTEE
EXEC. VICE PRES
QA COMMITTE
And COO

SAFETY RISK
COMMITTE MANAGER

VP MEDICAL VP SUPPORT

AFFAIRS SERVICES

QUALITI CLINICAL OTHER MATERIALS


OTHER DEPARTEMENTS
ASSURANCE ENGGINERING DEPARTEMENT MANAGEMENT

Aplikasi manajemen teknologi untuk Rumah Sakit type besar


Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan di RS

Loundry

Inspeksi
nosokomia
Logistik Ked.
Rekam Nuklir
Medik
Rawat
Jalan
UGD K3-RS
Ins
Rad.
Perawatan
Workshop Diagnostik
Jenazah
&
Fleet Services Gizi
Pasien
Rehab R.Inap
Medik CSSD

Bedah Perawatan Rad.


Cleansing Sentral Intensif Theraphy
Farmasi

Lab IPAL

FEM

B.E.M
Pengadaan Barang Seleksi & Evaluasi Identifikasi & Peningkatan
Pemasok

Pengendalian Audit Mutu Tinjauan


/ Jasa Supplier Monitoring Berkesinambun
Dokumen internal Manajemen
Sasaran Mutu gan
Hubungan dengan Pemasok Pengendalian Sistem Manajemen
Mutu & Perbaikan
Corporate

Perjanjian Tindakan Pengukuran


Pelayanan Rekam Pengendalian Penanganan Penanganan
Kerjasama dg Perbaikan & kepuasan
Medis catatatan Mutu komplain Ketidaksesuaian
Perusahaan Pencegahan pelanggan

Penerimaan Pasien Pelayanan Medis


Pelayanan Pasien Pelayanan Pasien Pulang
Pendaftaran Pasien Radiotheraphy
Rawat Inap
Rawat Inap

PASIEN
Penerimaan Pembayaran &
PASIEN

Pendaftaran Pasien Pelayanan Pasien Penyelesaian Administrasi


Pelayanan Intensive
Rawat Jalan Rawat Jalan Keuangan

Penerimaan Pasien Pelayanan Rawat Perujukan Ke


Pelayanan Bedah
Rawat Darurat Darurat Organisasi Lain

Pelayanan Pelayanan MCU


Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Rehab Hemodialisa Laboratorium
& Kesehatan
Radiologi Farmasi Gizi Gigi & Mulut
Medis Kerja

Penunjang Medis

Perawatan Perbaikan Kalibrasi & Pengendalian Pengelolaan


Pengendalian Rekrutmen Pengemban
Sarana & Sarana & Verifikasi K3 SDM
Infeksi lingkungan umum &
gan SDM
prasarana Prasarana Peralatan Nosokomial Gedung

Manajemen Sumber Daya

Pelayanan Menyediakan Pengelolaan Parkir &


Pengiriman dlm RS Makanan Keamanan
PROGRAM MENJAMIN MUTU
PELAYANAN RUMAH SAKIT

UTILIZATION RISK QUALITY INFECTION


MANAGEMENT MANAGEMENT ASSURANCE CONTROL

PEMENUHAN @ PENCEGAHAN RESIKO CASE REVIEW


- LAYAK PAKAI - MUTU DAN KELAYAKAN
KEBUTUHAN
- ATURAN-ATURAN YANG ADA PELAYANAN PASIEN
- SARANA/GEDUNG - KOMISI PENGAWASAN
- PRASARANA -K3
- KONTROL ALAT
- ALAT
- PELATIHAN PENILAIAN DAN TEKNISI ALAT
PENGENDALIAN
- PENANGGULANGAN &
PENCEGAHAN KEBAKARAN
INFEKSI
PERLU :
- PENANGANAN MUSIBAH MASAL NOSOKOMIAL
- PROGRAM
- KEGIATAN KONTROL RESIKO

- ANGGARAN - RESIKO MEDIS


- RESIKO MANUSIAWI PEER REVIER
- RESIKO FISIK - PENGKAJIAN ANTAR
PEMELIHARAAN - RESIKO KIMIA DOKTER MENGENAI
- RESIKO BIOLOGIS PELAYANAN PASIEN
- RESIKO TEKNOLOGI
- RESIKO EKSTERNAL
52
STRUKTUR ORGANISASI RS MH. PALEMBANG
RENCANA INDUK & PENGORGANISASIAN MFK
Persiapan dan Kegiatan Tim

• Sosialisasi Program JCI 15 pokja sesuai dengan Standart


Tim • Penyusunan Dokumen JCI
Persiapan (Kebijakan, SPO dan IK)

21 Departemen Medik ( 145 Divisi )


• Review Dokumem 10 Unit Pelayanan Medik Terpadu
• Sosialisasi Kebijakan, 2 Instalasi Medik
Tim Mutu SPO&IK 15 Bidang / Bagian
• Pengawasan saat 12 Unit pelayanan
Implementasi

• Pengumpulan data terkait


Tim indikator medik dan KPI
Manajemen • Analisis data  Dash
Board.
Kinerja
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
MANUFACTURER /
Key Stakeholders ASPAKI
Medical Device Regulations
Global Overview and Guide Principles
World Health Organization

SHARED
VENDOR / RESPONSIBILITY GOVERMENT
PAK COMMUNICATION
PARTICIPATION Kemenkes RI
EDUCATION
RISK/COST
Ditjen Bina Kefarmasian Ditjen Yankes
ASSESSMENT & Alat Kesehatan

Dit. Penilaian Dit. Dit. Mutu & Dit.


Alkes Pengawasan Akreditasi RS Fasyankes
Alkes

USER / RS / ALFAKES PUBLIC/PATIENT


Innovative
technologies

Regulations of
medical devices

Research and
development
based on
needs Approved high
cost Medical
devices Post market surveillance and Adverse event
Approved reporting
Needs
Medical devices
lists Assessments/
Selection
Donations

Installation,
User training
Health Procurement Inventories; and clinical
Technology CMMS, effectiveness
Assessment Maintenance

Decommissioning,
Replacement
Glossary
Policies of Human resources on Medical
medical devices for Medical devices devices
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
Healthcare Technology Life Cycle
ASPAKI
PROVISION
Manufacturing Pendidikan
Kefarmasian &
Alat Kesehatan

Marketing Testing /Penelitian/BPPT


Ditjen Bina

Dit.Bina Produksi
Transfer Development
Distribution Research
Ass. Of Need

De-commissioning
Rumah Sakit

Bina Pelayanan PMSK


Tech. Assessment
Ditjen BUK

Maintenance Maintenance
Evaluation Center
Planning Training
Procurement Operation
ACQUISITION Installation Commissioning UTILIZATION
59
Siklus Pengelolaan Alat Kesehatan
GAKESLAB
PEMERINTAH / REGULATOR PELAKSANAAN
• Perguruan tinggi PENGAWASAN
Research Development
• BPPT Uji Medik
Prototype
• LIPI Dan Uji Teknis
ASPAKI
Bina Produksi
Pabrik
Akreditasi Produsen • ISO 9002-2000
• Direktorat Bina Sertifikasi Produk
• Label dan Kemasan Uji Produk
Produksi dan • Standar produk baru
Distribusi
• Direktorat ALFAKES
Aneka Industri Registrasi produk
Pemasok / Agen /
• KAN Uji kepatuhan
Ijin Edar produk Vendor
Terhadap
• Standar produk
• Jaminan purna jual Standar pabrik
ASPAKNAS
• Tech. Assessment
• Evaluation
• Planning User/Pemakai/ • Uji Penerimaan
• Procurement Rumah Sakit
• Label laik pakai
• Installation •Standar operational
Manajemen Teknologi
•Direktorat Bina •Standar Maintenance • Kajian
• Commissioning
Pelayanan Penunjang •Kalibrasi Penghapusan
• Operation
Peralatan Medik

Medik &Sarkes
• Training
• Maintenance
Masyarakat / Pemakai
• Decommissioning Evaluasi efek60
•Mutu Layanan
• Informasi Pelayanan •Kepuasan pelanggan samping
• Kepuasan pelanggan
OUTPUT
What’s customers need ? 1. Daftar Inventaris peralatan medik
2. Informasi besarnya nilai asset peralatan
medik
3. Informasi kondisi asset peralatan medik
4. Peralatan medik dilengkapi dengan SOP
5. Operator dan teknisi mahir dan
Program Manajemen tersertifikasi
Teknologi Peralatan 6. Kualitas mutu alat sesuai dengan
spesifikasi pabrik
Medik 7. Kondisi alat siap dan laik pakai
8. Mengurangi downtime alat
9. Utilisasi alat optimal
10. Perbaikan peralatan medik yang efektif
11. Alat terkalibrasi
12. Pemenuhan terhadap Standar KARS 2012 /
JCI
Impact

1. Mutu layanan meningkat


2. Akreditasi RS terwujud
3. Keamanan bagi pasien
terpenuhi (Patient Safety
terpenuhi) Outcome
4. Manajemen & Pelaku tindak
medik terlindungi dari mal- Safety
praktek & tuntutan hukum Quality
Cost effectiveness
Program Pemeliharaan Peralatan Medik

Pengadaan Peralatan Medik


Alat baru

Inventaris Peralatan medik

•SOP Label Laik pakai dan


•Training Operator Alat Dipakai Sertifikat Kalibrasi

Pemeliharaan Terencana
Tidak
•Operating Manual Preventive Maintenance
Rusak
•Service Manual
Ya Corrective Routine

Pemeliharaan Tidak Terencana


Tidak Ya
Emergency Breakdown Kalibrasi
Maintenance Maintenance

*)KET:
BIAYA MAINTENANCE 3% – 5%
DARI NILAI ASET Decommissioning
CAKUPAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK DENGAN
STANDAR JCI / MALAYSIAN STANDARD (MS 2058:2009)

Pengadaan Perencanaan
Alat Baru *)KET:
BIAYA MAINTENANCE 8% – 14% DARI NILAI
Pengadaan Peralatan
ASET
Manajemen Uji Penerimaan Awal (3)
Garansi (8)
Label laik Pakai Ukuran Standar Pabrik
Garansi Habis
Sistem Manajemen Asset (7) Mekanisme Untuk menghindari kegagalan/
Kerusakan (4)
Alat dipakai
Proses dalam MenanganiPeralatan yang Berbahaya
& Terkontaminasi (10)
Rusak
Penanganan kecelakaan & Bahayanya Akibat
Kegagalan Peralatan Medik (11)
Breakdown Emergency
Maintenance (2) Maintenance (on Call) (2)
Pelatihan Operator (12)

Troubleshooting Perpustakaan (14)

Koordinasi dengan pelayanan lain (16)


Perbaikan
Uptime (3)

PM (1)
Kajian Penggantian / Korektif rutin (2)
perbaikan (17) QA (6)
Sparepart (13)
Overhoule/upgrade (18)
Kajian Penghapusan (9)

Proses Penghapusan (9) Pengukuran,


Kalibrasi
Kajian Pengadaan
Alat baru (19)
POHON MASALAH HTM
PEMBAHASAN
INPUT PROSES OUTPUT
Tata kelola IPSRS Kajian kebutuhan peralatan kinerja pemantauan
SDM Teknik medik. dan
Elekromedik Perencanaan & pemutahiran data
Dokumen teknik penganggaran inventarisasi
pengelolaan Dukungan pelaksanaan kinerja pemeliharaan
peralatan medik pengadaan preventif
Suku cadang Pelaksanaan penerimaan kinerja perbaikan alat
peralatan medik awal rusak
Ruang kerja IPSRS Inventarisasi peralatan kinerja kalibrasi
Alat kerja IPSRS medik peralatan medik
Sistem Penarikan Pelaksanaan pemeliharaan kinerja pelaksanaan
Kembali produk / Preventif penarikan kembali
peralatan medik Pelaksanaan perbaikan produk/ peralatan medik
Anggaran Biaya pelaksanaan kalibrasi kinerja waktu respon
pelaksanaan penarikan
kembali produk / peralatan
medik
kajian penghapusan
kajian usulan pengadaan alat
baru

UMPAN BALIK
Kesimpulan
Saran
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
Input Proses Hasil
S1. Falsafah dan Perencanaan -Tersusunnya
Tujuan Jumlah/Jenis SOP
Visi, Misi, SWOT, Uji Penerimaan
Pengadaan Almed
awal
Renstra / RAB
-Label Laik Pakai
Uji Penerimaan Jumlah Laporan garansi
S2. Administrasi dan Awal (1) peralatan medik
Pengelolaan
Organisasi, Manajemen Label laik Pakai Ukuran Label Laik Pakai
TUPOKSI, Kinerja, Garansi (8) Standar Pabrik Jumlah alat yang diberi
Uraian kerja label sesuai dengan
Sistem Manajemen Asset (2) standart nomenclature
Garansi Habis
Jumlah/Jenis Modul Alat
S3. Staff dan Pimpinan Pelatihan
Operator (7) yang dilatihkan dan Jumlah
Akuntabilitas Jabatan, Alat Dipakai
operator yang mahir /
Akuntabilitas Penanganan kecelakaan & tersertifikasi
personil, Sertifikasi personil Bahayanya Akibat
Kegagalan Peralatan Medik (12) Jumlah Penanganan
S4. Fasilitas dan Peralatan Kecelakaan & bahayanya
Mekanisme Untuk akibat kegagalan peralatan
1.Sarana : Site office Menghindari kegagalan/
2.Prasarana : medik
Kerusakan (13)
PC Set
Proses dalam Menangani Jumlah kejadian kerusakan
Software : IPM System, selama penggunaan
Peralatan yang Berbahaya
CMMS, HPCS & Terkontaminasi (14)
ATK Rusak Jumlah penanganan
Meubler Tidak peralatan yang
QA (3) mengandung resiko &
Kendaraan Operasional
Ya Korektif Rutin (4) terkontaminasi
3.Peralatan : Overhoule/upgrade (15)
Tools kit Label Laik Pakai
Alat ukur Uptime
Breakdown Maintenance (4) Emergency Jumlah alat yang meningkat
Maintenance (on Call) (4) kemampuannya
S5. Kebijakan dan Prosedur :
SOP, Lembar kerja, Jadwal - Respon time
pemeliharaan Troubleshooting Tidak Pengukuran, Ya -Jumlah datang
Evaluasi, Program Stel, Kalibrasi tepat waktu
pemeliharaan 5, 12, 16 -Jumlah alat yang
bidang Pelayanan Perbaikan Ya diperbaiki
- Waktu perbaikan
Tidak
S6. Pengembangan Staff : - Downtime
Tidak Usia Alat Tercapai
Program pelatihan dan
5 Hari Selesai
Sertifikasi, Program Ya
Pendidikan Kajian Penghapusan (18) Jumlah Kajian
Penghapusan
S7. Evaluasi dan
Pengembangan mutu Jumlah alat yang dihapus
Penghapusan
Evaluasi
Audit Internal, Kajian
Kajian Pengadaan Jumlah kajian pengadaan
Manejemen, RKAP Tahun
Alat baru (19) alat baru
depan
MENCARI STANDAR & REFERENSI
APLIKASI
DARI

MANAJEMEN TEKNOLOGI
PERALATAN MEDIK SESUAI MFK 8
KARS 2012 / JCI

Untuk Mendapat Kesepakatan dan


Mengurangi Multi Tafsir Antara Auditor
Akreditasi RS, Auditi, Manajemen &
Owner / Penentu Kebijakan RS
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
Matrik Standardisasi MFK 8
No. Standar Nomenklatur JCI ANSI/AAMI
EQ56
1. Medical Equipment Management Plan Yes Yes
2. Equipment Selection and Acquisition Yes Yes
3. Inventory Yes Yes
4. Acceptance Testing Yes Yes
5. Inspection & Planned Maintenance Program Yes Yes

6. Repair Program Yes Yes


7. User Support Nil Yes

8. Records Nil Yes


9. Backup Equipments Yes Yes

10. Remove From Service Nil Yes


MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
Matrik Standardisasi MFK 8
No. Standar Nomenklatur JCI ANSI/AAMI
EQ56
11. Equipment Safety Yes Yes
12. Recall Alerts Nil Yes
13. Incident Reports Yes Yes
14. Staffing Yes Yes
15. Staff Qualifications Yes Yes

16. Staff Orientation Yes Yes


17. Staff Education and Training Yes Yes

18. Leadership Yes Yes


19. Communication Yes Yes

20. Performance Improvement Yes Yes


MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK

Matrik Standardisasi MFK 8


No. Standar Nomenklatur JCI ANSI/AAMI
EQ56
21. Space Nil Yes
22. Finance Nil Yes
23. Tools Nil Yes
24. Infection Control Yes Yes
25. Energy Management Yes Yes
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK

DASAR HUKUM

1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah Rl Nomor: 72 Tahun 1998 tentang Persiapan
Keamanan Farmasi dan Peralatan Medis.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan R.l. Nomor:
1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan.
6. JCI Standar untuk Rumah Sakit Edisi 4 & 5.
7. Pedoman-Pedoman Akreditasi RS dari KARS 2012
8. ANSI/AAMI EQ 56.
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK

KEBIJKAN
INTERNAL
RUMAH SAKIT
JCI dan
KARS, EQ
56
ANSI/AAMI UU 44 2009
Pasal 16
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK

Kebijakan internal rumah sakit dapat dibagi menjadi 4 level/tingkatan,


sebagai berikut:

Pada level 1 terdapat Komitmen Manajemen

Pada level 2 terdiri dari berbagai Prosedur/ Metoda


kerja

Pada level 3 terdiri dari berbagai Instruksi Kerja

Pada level 4 terdiri dari berbagai lembar kerja


MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK

DOKUMEN KEBIJAKAN LEVEL 1 KOMITMEN


MANAJEMEN :

 KEBIJAKAN MANAJEMEN ASET & PEMELIHARAAN


PERALATAN MEDIK
 PEDOMAN PENGORGANISASIAN IPSRS
 PEDOMAN PELAYANAN IPSRS
 PEDOMAN PENGELOLAAN IPSRS
 RENCANA AKSI STRATEGIS IPSRS
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
DOKUMEN KEBIJAKAN LEVEL 2 PROSEDUR /
METODE KERJA :

 SOP ALAT DEMO / TRIAL


 SOP EDUKASI PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN
 SOP INVENTARIS
 SOP MONITOERING & EVALUASI
 SOP PEMBAGIAN KERJA
 SOP PEMELIHARAAN KOREKTIF
 SOP PEMINJAMAN ALAT ANTAR SATUAN KERJA
 SOP PENGHITUNGAN UTILITAS ALAT MEDIK
 SOP PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT MEDIK
 SOP PERENCANAAN PENGADAAN
 SOP RECALL ALAT MEDIK
 SOP USULAN KEBUTUHAN ALAT MEDIK
MANAJEMEN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIK
DOKUMEN KEBIJAKAN LEVEL 3 INSTRUKSI
KERJA (IK):

1. IK Pengoperasian Peralatan Medik.


2. IK Pemeliharaan preventif meliputi pemelliharaan
kualitatif dan kuantitatif.
3. IK Penyediaan dan pemasangan sparepart yang
mempunyai usia teknis.
4. IK Perbaikan peralatan medik yang rusak dengan
penggantiain suku cadang.
5. IK Kalibrasi peralatan medik minimal satu kalli
dalam setahun.
STRUKTUR ORGANISASI IPSRS
SESUAI ISO-9001/2008 & JCI
KEPALA IPSRS

SEKRETARIAT

BUILDING SANITATIONS MECHANICAL MEDICAL


MAINTENANCE ELECTRICAL EQUIPMENTS

CL. 6.3 CL. 6.3


CL. 6.3 CL. 6.4
CL. 7.6 CL. 7.6

MFK 4 MFK 9
MFK 5 MFK 8
MFK 7 MFK 10
Terima Kasih… TERIMA KASIH

Ir. Supardjo, M.Kes


Konsultan Manajemen RS &
Medical Equipment Specialist

DDeessiggnn &&LLaayoyouutt: LLydydiiaa OOkkvavaAAnnjeeliaa,, SS.IKKoomm

Anda mungkin juga menyukai