Anda di halaman 1dari 2

Bait Roh Allah

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”

(1 Korintus 3:16)

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”

(1 Korintus 6:19)

Melihat kedua ayat di atas, Firman Tuhan jelas menyatakan bahwa:

1. Roh Kudus ada di dalam kita


2. Tubuh kita (segenap keberadaan kita) adalah Bait (rumah) Roh Kudus

Bicara tentang Bait Roh Kudus atau Bait Allah, kita perlu ingat beberapa hal tentang Bait Allah.

1. Bait Allah adalah tempat di mana kehadiran Allah dinyatakan di tengah manusia.
(Imamat 26:11-12)
2. Di Bait Allah ada Penyataan Firman/Kehendak Tuhan.
(Keluaran 25:10-22, Keluaran 28:29-30, Nehemia 8:3-4)
3. Di Bait Allah ada pengampunan dosa (keselamatan).
(Keluaran 29:10-14)
4. Di Bait Allah ada berkat
(Bilangan 6:23-27)
5. Di Bait Allah ada solusi atas permasalahan kehidupan.
(1 Samuel 1:1-20)

Itulah beberapa hal mengenai Bait Allah yang perlu menjadi bagian dalam hidup kita sebagai Bait Roh
Kudus. Jadi, sebagai Bait Allah, kita harus:

1. Menyatakan kehadiran Allah di tengah sesama/lingkungan kita.


2. Memiliki dan menyatakan Firman/kehendak Tuhan (meberitakan Firman, bernubuat, dll).
3. Menjadi sarana terjadinya pengampunan dosa dan keselamatan bagi orang lain, artinya kita
memberitakan Injil sehingga orang lain bisa percaya kepada Tuhan Yesus dan diampuni dosanya
serta diselamatkan.
4. Menjadi saluran berkat, bukan kutuk. Berkat dalam perkataan maupun tindakan dan materi.
5. Menjadi sarana pertolongan Tuhan atas masalah yang dihadapi orang lain di sekitar kita.

Jika 5 hal ini kita perhatikan sungguh-sungguh dan kita nyatakan dalam hidup kita, genaplah apa yang
dikatakan Tuhan Yesus dalam Yohanes 7:8,
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup.”

Itulah wujud nyata kita mengalirkan air hidup sehingga orang-orang disekeliling kita pun menikmati
kesegaran kehidupan dari Roh Kudus yang memancar dari dalam diri kita.

Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengalami itu semua? Kita perlu merenungkan sebuah
pertanyaan:

“Roh Allah milik bait Allah atau bait Allah milik Roh Allah?”

Ini yang sering menjadi persoalan kita. Sudahkah kita menyadari sungguh-sungguh bahwa diri kita – bait
Allah – adalah milik Roh Allah? Tanpa kesadaran akan hal ini, kita tidak akan menempatkan Roh Kudus
pada posisi yang sebenarnya. Dialah Tuan yang mempunyai kita. Dialah Raja yang bertakhta dalam diri
kita.

Untuk menempatkan Roh Kudus sebagai pemilik dan pemimpin hidup kita, perlu penyangkalan diri
(Lukas 9:23, Lukas 14:27). Seringkali kita perlu mengorbankan pikiran, perasaan, dan kemauan pribadi
kita demi mengikuti pikiran, perasaan, dan kemauan Roh Kudus.

Mari kita belajar menjadi bait Allah yang menyenangkan hati Roh Allah! Biarlah kehadiran dan kuasanya
menjadi nyata dalam hidup kita dan kesegaran air hidup dirasakan oleh orang-orang di sekeliling kita!

Anda mungkin juga menyukai