Anda di halaman 1dari 20

SELF SUPPORTED METHOD

KELOMPOK 2
OUTLINE

Shrink & Fill Stoping Square Set Stoping

Cut & Fill Stoping Stull Stoping


SHRINK & FILL STOPING
Pada dasarnya mirip dengan sistem shringkage stoping, hanya saja
setelah satu blok antara level satu dengan level lainnya habis
ditambang atau digali, kemudian rongganya diisi dengan filling
material yang dapat berupa pasir, tanah dan broken ore (bijih yang
tidak terpakai/parting). System penyanggaannya juga dapat
menggunakan Rock Bolt (Baut Batuan) yang berfungsi untuk
memperkuat dinding batuan (Wallrock).
Keuntungan Kerugian
• Safety sangat bagus karena menggunakan • Apabila menggunakan sistem
sistem penyanggaan. penyanggaan berupa Rock Bolting
memerlukan biaya yang sangat tinggi.
• Sangat serbaguna dan umum digunakan

• Tiang penyanggaan dapat menahan • Memerlukan biaya yang cukup besar dan
(recovery) dinding batuan biasanya dengan harus cermat apabila akan mengisi filling
menggunakan Rockbolt atau material pengisi material yang dapat memperkuat dinding
seperti pasir dan tanah maupun Broken Ore. batuan.
• Menjaga terhadap beberapa masalah dari • Alat yang digunakan pada proses
limbah buangan (disposal)
penambangan dengan metode Shrink and
• Metode ini digunakan untuk bijih (ore) yang Fill Stoping terbatas. Pada pembuatan
lunak (Swell Factor), biasanya primary ore stope (tempat penambangan)
seperti vein (urat-urat bijih) menggunakan Jackleg Drills.

• Tempat berpijak yang kasar, yang


menyebakan kondisi kerja yang berbahaya

• Produktivitas rendah sampai sedang


(rentang 5 – 10 ton, atau 5 – 9 ton,
Tahapan-Tahapan
1. Pemboran : mesin bor angin, stoper, atau penimbunan dengan
bor perkusi.
2. Peledakkan : ANFO atau slurry, pengisian dengan tangan
(peluru), atau pemuat angin atau pompa (bagian terbesar),
penembakkan secara elektrik atau oleh ledakkan penggabungan
(fusi), ledakan oleh rentetan bench.
3. Perusakan Sekunder: bom dinamit, perubahan bentuk,
pengeboran dan peledakan untuk memecah batu besar; pukulan
palu juga digunakan
4. Pemuatan : arus gravitasi (melewati stope) : pengisi depan –
belakang, pengisi overhead, LHD, sluher, luncuran (dibawah
stope)
5. Penyimpanan/penimbunan: truk, LHD, kereta, daerah alat
pembawa barang-barang
CUT AND FILL STOPING
Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dengan cara
menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi
kembali dengan material lain bekas bukaan tersebut.
Syarat-Syarat
1. Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.
2. Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.
3. Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih
dari 45, dan untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45
4. Endapan bijih keras, tapi batuan induknya lunak.
5. Bentuk endapan bijih tabular.
6. Ukuran endapan 4 – 40 m, tetapi yang umum adalah 10 -12 m
Keuntungan Kerugian
• Termasuk metode yang luwes, • Disamping menambang bijihnya,
karena bisa menambang endapan juga harus mengurus material
yang teratur bentuknya dan tidak pengisi sehingga memerlukan
sulit untuk merubah ke metode banyak karyawan.
yang lain.
• Untuk endapan yang tidak teratur,
• Ventilasi dapat dikurangi, karena maka batuan samping harus sering
bagian yang kosong ditutup dengan digali.
material pengisi
• Ongkos penambangan mahal,
• Penambangan dapat dilakukan di sehingga hanya untuk endapan bijih
beberapa lombong sekaligus. yang bernilai ekonomis tinggi.
SQUARE SET STOPING
Sistem penambangan dengan cara membuat penyangga yang lebih
sistematis, dimana penyangganya berbentuk ruang tiga dimensi.
Penyangga ini memiliki kerangka berupa kubus maupun empat
persegi panjang
Syarat Penerapan
Cara ini cocok untuk endapan:
• Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh
• Kekuatan batuan samping lemah
• Kemiringan endapan >45° yang berbentuk urat bijih
• Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi
• Ukuran endapan minimum 3,5 m
Cara Penambangan
• Umumnya cara ini cocok untuk endapan lunak
• Memakai sitem penggalian yang menyerupai piramid atau rail stoping
• Memakai ukuran kayu penyangga yang standar
Keuntungan Kerugian

• Dapat digunakan untuk menambang • Memakai banyak penyangga kayu


segala macam ukuran dan bentuk sehingga menyebabkan ongkos
endapan bijiih penambangan mahal

• Memungkinkan dilakukan • Sukar diubah ke sistem


penambangan dengan mining penambangan lain
recovery tinggi

• Ventilasi lebih mudah diatur

• Memiliki jaminan terhadap keamanan


tinggi

• Menggunakan alat berat sedikit

• Ongkos pengembangan kecil


STULL STOPING
Stull stoping adalah metode penambangan bawah tanah yang
menggunakan penyangga kayu yang dipasang dari footwall sampai
hanging wall. Penyangga inilah yang disebut Stull.
Macam Macam Penyangga
Pemasangan penyangga ini dapat dilakukan secara sistematis maupun secara tidak
beraturan tergantung dari kondisi batuannya. Dalam sistem penambangan bawah
tanah, penyangga dalam tambang dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Penyangga Alamiah
b. Penyangga Buatan
Syarat Penggunaan Metode Stull Stoping
Dalam mengaplikasikan kegiatan penambangan dengan metode ini terdapat
beberapa syarat yang perlu diperhatikan yaitu :
• Kekuatan bijih lumayan tebal dan kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga.
• Kekuatan batu samping mudah pecah berbongkah-bongkah.
• Kemiringan endapan tidak terlalu berpengaruh.
• Ukuran atau ketebalan endapan berkisar antara 1-3 meter, dimana ketebalannya
masih bisa dicapai oleh penyangga kayu tampa sambungan (timber).
• Kadar bijih harus tinggi. Karena biaya yang dibutuhkan untuk penyangga juga
tinggi.
Cara Penambangan Stull Stoping
• Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.
• Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan
material pengisi sehingga dapat berubah manjadi cut and fill.
• Jika mengalami penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat
dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.
Peralatan pada Metode Penambangan
Stull Stoping
Dalam metode ini peralatan yang digunakan tergantung dari tahapan penambangan tersebut.
Adapun tahapan dalam penambangannya yaitu :

1. Drilling (pengeboran), jenis mesin bor yang digunakan yaitu hand-held pneumatic, precussion
dril, dengan ukuran lubang bor 1.5-2.5 inci. Alat ini digunakan untuk membuat lubang dalam
pengambilan endapan

2. Blasting (peledakan), jenis bahan peledak yang digunakan yaitu Anfo. Fungsi dari peledakan
ini yaitu untuk membuat bukaan di bawah permukaan tempat endapan bijih berada.

3. Loading (pemuatan) alat yang digunakan yaitu scraper ataupun LHD alat ini digunakan untuk
melakukan pemuatan ore yang telah diperoleh dan dibawa ke alat pengankutan.

4. Hauling (pengankutan), untuk pengankutan ore pada metode ini alat yang digunakan yaitu
truck, LHD, dan lain-lain. Alat-alat ini digunakan untuk mengangkut ore yang telah diangkut
dari daerah penambangan ke tempat penyimpanan sementara.
Keuntungan dan Kerugian Metode Stull
Stoping
Keuntungan Kerugian
• Cara penambangan sangat sederhana • Karena memakai penyangga kayu,
karena cara penyanggan ini tidak sulit maka kayu dapat mengalami
sehingga tidak memerlukan banyak pembusukan dan serta menjadi
karyawan yang terampil. penyebab kebakaran.
• Dapat meninggalkan pillar yang
• Pada umumnya sukar untuk
terbuat dari barent rock.
menghindari terjadinya pengotoran.
• Karena luas, penambangannya dapat
dilakukan secara selektif, sehingga • Dapat menyebabkan amblesan atau
perolehan tambangnya tinggi. ambrukankecuali diikuti dengan
pengisian bekas-bekas lombong.
• Memiliki jaminan keamanan yang
cukup baik dibandingkan square
setting atau cut and fill, karena ukuran
endapan bijihnya tipis.
Contoh Penerapan Metode Penambangan
Stull Stoping
Penambangan dengan metode stull stoping ini pernah dilakukan di Burra Mine
yaitu pada daerah Burra, Australia tahun 1847.

Selain itu PT. Aneka Tambang di Cikidang (bijih emas epitermal) juga
melakukan penambangan dengan metode stull doping.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai