Anda di halaman 1dari 43
—— ‘gy =TESTANA ENGINEERING, INC. IMF soil Testings & Research Administration ‘SR.BD-01/HW.06-05/2013. LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH, ANALISIS PONDASI DAN PENURUNAN LANTAI Proyek : Bangunan Gedung E den Office 3 Lanta. Lokasi : Ngoro Industri Persada C1-2, Mojokerto. Relasi : PT. Bambang Djaja, Surabaya. DAFTAR ISI |, INFORMAS! PROYEK Il, PENDEKATAN TEXNIS lll. HASIL-HASIL PENYELIDIKAN TANAH IV. ANALISA PENURUNAN LANTAI GUDANG: V. PONDASI - 1 LAMPIRAN: A.1. Dutch Cone Penetrometer Test 2. Boting Log A. Grain Size Distribution Ad, Strength Test AS. Consolidation Test 6. Documentation ‘A. Bearing Capacity of Pile Foundation Surabaya, 27 Juni 2013. Ir, Agustina Kosasih, MT. Pimpinan Teknik Jt Opak 86, Surabaye, Telp/fax. (031) 5678329 (Hunting) E-mail, testanaongineering@gmeil.com te ‘TESTANA ENGINEERING, INC. oul Soil Testings & Research Administration _ INFORMASI PROYEK jama Proyek + Bangunen Gedung E dan Office 3 Lantai, kas! Ngoro Industri Persada C1-2, Mojokerto. jomberi Tugas : PT. Bambang Djaja, Surabaya. juan dan hasil-hasil — : Memberixan informasi berupa stratifkasi, kekuatan dan kondisi lapisan* enyelicikan taneh bawah lokasi ybs, guna menyediakan data untuk perencanaan pondasi bangunan maupun resiko penurunan lantai gudang. Hasil yang diperoleh adalah berupa paramete* kekuatan tanah yang citujukan kepada pihak? berkepentingan maupun konsullan perencana agar analisa yang dilakukan dapat dilakukan secara seksama dan maksimal. . PENDEKATAN TEKNIS Aktivites di lapangen melipuli pekerjaan-pekerjaan sb. ‘8 ttic sondir, kapasitas penetrometer 2.5 ton, pelaksanaannya sesuai ASTM D-34441 2 titic pemboran dengan kedataman @ 10 m, pelaksanaannya sesuai ASTM D-1452 Pengambilan contoh’ tak terganggu (UDS, fairly undisturbed sampling) Aivitas di laboratorium meliputi pengujian sb : abel 1. Jenis den acuen standar pengujian tanah di laboratorium. Jenie Pengujan ‘Aouan standar Tampian hast Xadat air (moisture content) ASTM D-2216 2. Boring Log Beral jenis (specific gravity) ASTM 0-854 4.2, Boring Log Berat volume basah (bulk density) ASTM D-2937 A.2, Boring Log Batas-batas Atterberg (plastic limit & liquid limit) | ASTM D-4318 42 Boring Leg Analisa ayakan dan hidrometer ASTM D-421 & 0-422 | A. Grain Sizo Distribution ‘rain size distribution and hydrometer) Unconsolidated Undrained test ASTM 0-2650 AA. Strength Test Uncenfined Compression test ASTM 0-2166 AA. Strongih Test Konsalidasi (consolidation) ASTM D-2435 ‘A. Consolidation Test # te ‘TESTANA ENGINEERING, INC. oa Soil Testings & Research Administration Il. HASIL-HASIL PENYELIDIKAN TANAH Letak titi penyelidikan tanah diberikan pada Gambar 1. Dari pengamatan visual di lapangan, elevasi permukaan tanah pada titk-itik uj) Kra-kira lebih tinggi 3m dari elevasi jalan paving di depannya. Lahan Kosong Jalan (Paving) (EL. 0.00) Pabrik Gambar 1. Sketsa letak titik-titik penyelidikan tanah di lokasi proyek. Hesithasil penyelicikan lapangan, e.|.meliput hasil sondir, pemboran, pengamatan sesaat muka air tanah (m.at) pada lubdang pemboran). potongen tanah dan hasil-hasil pengujian laboratorium untuk contoh-contoh tanah terambil disampaixan sebagai berikut. 2 tt> TESTANA ENGINEERING, INC. Call Soil Testings & Research Administration IN.1. Hasil-hasil Sondir Mekanis, Hasil? sondir berupa kompilasi data bacaan manometer di lapangan cisajikan berupa grafk? sondir, yeng memperlinatkan pola perlawanan lapisan? tanah bawah terhadap penetrasi bkonus; dinyatakan dengan qc (tahanan ujung), TCF (umiah hambatan pelekat), fs (gesekan lokal) dan juga FR (rasio gesek), kesemuanya vs kedalaman dan diberikan dalam Lampiran A.1. Untuk memperkirakan stratifikasi lapisan tanan dari hesi-has! pengujian sondir, dapat digunakan sistem klasifikasi yang diusuikan oleh Schmertmann (1878) seperti yeng diperlihatkan oleh Gambar 2a. Profil tahanan ujung (@e. kg/em?) dan rasio gesekan (FR, %) dari hasil-hasil pengujian sondir disajikan pada Gambar 2b. e (kg/em?} F (%) 4 o 0 m0 10 2m 2m 0 2 ° 6 8 0 oop r Bt 1 1 1 a { 2 4 aL 3 Lx 3 3 lls: | mee @ lS 2 re Seer 5 5 Li (halt | . a i ° + of t i a ise 1 =a ‘is et =3 = rane Caian's 2 2 @ w) Gamber 2. (a) Sistem Klasifikas! tanah berdasarkan usulan Schmertmann 1978, (b) Profil tahanan ujung (kg/em*) dan FR (%), dari hasil-hesil pengujian sondir. Berdasarkan hubungan antara oc (kg/cm) dan rasio gesekan (%), diperkirakan lapisan tanah tanah bawah tersusun olen lanau berlempung amat lunek s/d lunak dengan variasi ketebalan antera 1 dan 7m, Penetrasi sondir terhenti saat tercapainya kapasitas penetrometer dengan bacaan manometer 2 250 kg/cm®, ujung konus diperkirakan tertahan oleh lapisan pasir padat 1,2. Hasil-hasil Pemboran dan SPT. Hasil® pemboran disusun di dalam ketak® pemboran (wooden core boxes) untuk keperluan ciskripsi visual laoisan tanah bawah sehingga dapat digambarkan profi tanah penyusun lapisan-iapisan tanah areal lokasi setempat. Kekuatan lapisan tanah pada titix® pemboran dapat dinyatakan dengan ‘N 3 == ‘mm —_—CTESTANA ENGINEERING, INC. -_ Soil Testings & Research Administration value” yang diperoleh dari Uji Penetrasi Standar (SPT) dengan automatic tripped hammer pada kedalaman® tanah dengar val yang dikehendaki. Harga N didefinisikan sebagai jumlah pukulan ‘dengan palu seberat 140 Ibs yang dijatuhkan bebas dengan jarak jatuh 20 inches, untuk memasukken tabung standar (split spoon sampler barrel) sedalam 12 Inches kedalam tanah. Nilei N dihitung sebagai jumlah 2x6 inches pukulan akhir dari 3x6 inches penetrasi (a) (b) Gambar 3. (a) Split Spoon Sampler (b) Pengembilan nilai N-SPT (FHWA, 2001). Hasi? pemboran beserta nilai SPT digambarkan crafis pada boring log dan diberiken dalam lampiran A.2, Tingkat kepadatan/ konsistensi tanah yang dinyataxan oleh nilai SPT dapat mengguneken hubungen yang telah disampaikan oleh Terzaghi and Peck (1948) sbb. : Tabel 2. Hubungan antara Neer dengan tingkat kepadatan/ konsistensi tanah. fz Tanah Berbutir Kasar “Tanah Berbutr Halus Neer (biows/ Kepadaten [Nepr (blows! f) Kensistensi 4 <4 ‘Amat lepas <2 ‘Sangat lunak 2 4-10 Lepas 2-4 Lunok 3a 10-30 Agak padat 4-8 Sedang 4 30-60 Padat 8-15 Kaku 6 > ‘Amat padat 15-30 Amat kak 6 < = >30 Keras Selanjutnya pada Gambar 4 cisajikan profil konsistensi/ kepadatan lapisan fanah bawah yang dinyatakan oleh pengujian penetrasi standard (SPT) untuk masing-masing pemboran, yang digrafikkan terhadap kedalaman, sb: te => _TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Research Administration Nspt, DB-1 Negt , DB-2 ‘aos aot) oe mm oe ow » ao ® iH HH OCS: © 10 Gambar 4, Profil nilai pengujian penetrasi standar (SPT). Hasil pemboran dalam sebanyak 2 titk mengungkapkan lapisan tanah permukaan didominasi lef lanau kelempungan berpasir dengan tingkat konsistensi lunek s/d sedang. Lapisan tanch keras berupa pasir kerikil dijumpai pada variasi kedalaman antara 4.5 m dan 85 m. Diungkapkan pula adanya material cobbles pada lapisan tanah keras. Berdasarkan has pengamatan sesaat setelan pemooran sai tidak djumpei muke air tanah hingga kedelaman akhir pemboran, Untuk keperluan perencanaan yang lebin akurat, dapat cilakukan monitoring muka air tanah secara periodik. 1.3. Perktraan Soil Profile. Uniuk mempermudah mempelajari Kondisi lapisen tanah baweh setempat, dalam laporan ini ‘dikajl perkiraan pelapisan tenah di lokasi setempat yang didasarkan atas hasil-hasil penyelidikan tanah, seperti ditunjukkan pada Gembar berikut 9 2jeys ueBuep Yepn ‘Yemeq Yeue) UNsnKued Uesidejed UeeIDuEd “s LeqUIeD : ¢ = cs daisnogn ¢ 2 Supeaeh e ose inaaaive| e me Ime og (a) G00 (nen 2g LogneKNDY \ON¥avOR w HOLME 108 =2) te me _TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Research Administration 10.4. Hasil-hasil Pengujian di Laboratorium. Untuk memberikan gambaran umum tentang parameter-parameter lapisan tanah bawah di lokasi setempat. telah dilakukan pengujien* di laboratorium terhadap beberapa contoh* tanah tak terganggu (undisturbed), dimana hasil-nasiinya ciringkaskan pada Tabel berikut Tabel 3. Sifat fisis dan mekanis contoh-contoh tanah tak terganggu. Fy | OB Ros fatto | & |G | woe | | | 00.50-0%.00 | Lanau berempune, ML| 1.71 267] 41 |1.20|0826| 24 | 42 [024 |oos °°) 260.0800 |Lanau borempung, ML| 1.72 |262| a0 [oes [a525| aa | 18 | 027 [00a se 02.00-02.50 | Lanau berlempung, ML| 1.70 | 252] 33 | 0.97 | 35-26] 0.37 13 | 0.34 | 0.03 04,00-04.60 | Lanau berlempung, ML| 1.75 |263| 27 | 0.91 | 30-24| 023 | - | 0.22|003 Berdasarkan sistem Kiasifikasi USCS, hasil pengujian sifat fisis pade contch taneh tak terganggu mangungkapkan contch tanah terambil dapat ciklasifikasikan sebagai lanau berpiastisitas rendah (ML). Berdasarkan nilai Specific Gravity (Gs) yang diasilkan, material tanah termesuk dalam Kategori tanah inorganik. IV. ANALISA PENURUNAN LANTAI GUDANG Dengan rencana pembsbanan pada lantal Gedung E berkisar 10 tonim* hingga 20 tonim*, dapat menyebabkan pemampatan pada lapisan tanah bawah. Mengingat tidak dijumpainya muke air tanah di lokasi setempat, maka pemampatan yang terjadi diperkirakan aken berlengsung secara segera (immediate settlement). Dalam hal ini, teori konsolidasi (keluarnya air tanah akibat pembebanan) tidak berlaku karena tanah tidak berada dalam kondls| jenuh (unsaturated). Oleh karena itu, perhitungan penurunan dilakukan dengan metode elemen hingga, menggunakan bantuan software Plaxis 2D. 1V.1. Penyebaran Tegangen. Akibat beban kerja di permukaan akan menimbulkan penyebaran tegangan pada tanah bawah, yang dikenal dengan istilah tambehan tegangan (stress increment), karena pada awalnya tanah sudan mengalami tekenan akibat berainya sendiri (tekenan overburden). Salah satu metode untuk menghitung penyebaran tegangan akibat pembebanen diberikan oleh Boussinesq, dimana beban cianggap didukung oleh pyramid yang memiliki kemiringan sisi 2V:1H (lihat Gambar 6) 7 TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Reseerch Administration ——, Gambar 6. Penyeberan tegangan akibat pembebanan dengan metode 2V:1H Dengan pendekatan yang clusulken oleh Boussinesg, maka pertembahan tegangan verlikal (40) pada tiap kecalaman (2) dapat ciformulasikan sbb : © Pondasimemanjang ho.= q. B/ (842) © Pondasi empat persegi panjang Ao.= 4.1.8 /(L+2)(B+2) 1V2. Teori Elastisitas Perhitungan penurunan berdasarkan teori elastisitas dapat dianalisis menggunakan ritai modulus tanah yang diperoleh dari has! pengujian triaxial. Modulus tanah diekspresikan sebagai rasio ~antara tegangan dan regangan seperti yang dillustrasikan pada gambar berikut. 100kPa 7. Penentuan Modulus Secant. 8 G te ‘TESTANA ENGINEERING, INC, Soil Testings & Research Administration Medulus secant diperoleh dari rasio antara setengah nilai tegangan maksimum dengan regangan yang terjedi. Pada software Plaxis, nilai modulus secant yang dimasukkan sebagal inputan merupakan parameter pada saat tegangan Kelling sebesar 1 bar (100kPa). Dengan mengetahui nilai parameter modulus tanah, maka besarnya penurunan yang tetjadi akibat beban kerja sebesar Ao adalah sama dengan hasil perkalian entara beban (Ao) dan tebalnya ‘apisan yang termampatkan (H) Gibagi dengan modulus tanah (E), 1V.3. Immediate Settlement. Analisis dari resiko penurunan dilakukan dengan bantuan softwere PLAXIS 2011, dimana PLAXIS adalah salah satu program geoteknik yang berdasarkan metode elemen hingga sebagai alat bantu untuk melakukan analisis-analisis geotexnik, antara lain : kestabllan lereng/ galian, analisis seepage, enalisis penurunan, dil. Lebih lonjut, stratificasi tanah yang digunakan dalam pemodelan Sambil berdasarkan data tanah terlemah $-3 yang beriokasi di rencana area Gedung E, seperti yang Slustrasiken pada Gambar berikut. Gamber 8. Stratifikasi tanah yang digunakan dalam analisis penurunan. Parameter tanah yang digunakan didasarkan dari korelasi empiris tethadap data sondir dan pemboran dalam serta berdasarkan hasil-hasil uj! laboratorium, dapat dinngkaskan pada tabel di bawah. Mengingat kedalaman pmboran yang terbatas (10 m), meke dalam analisis diasumsikan lapisan tanah 22s hingga kedalaman 20m. ‘abel 4. Parameter tanah dalam analisis penurunan “eer | Kedalaman | Jeris material earSeatt fe aceeen Ee iy 4 0 iNvon’3) |e’ feNint9y |__| ety] | + | 0.0-0.0m |ichayey sit 170 | 170 | 3000 [os0| 24 | to 30:60M | |Sancy sit 175 | 4176 | 10000|030) 5 6.0-20.0m_[fijGravetty sana 200 | 200 | 100,000}025| 20 | 45 9 tt may _ TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Research Administration Berdasarkan hasil anelisis menggunakan bantuan software Plaxis 2011, besamya penurunan segera (short term/ immediate) berkisar 11 cm den 23 om untuk beben lantei 10 m2 dan 20 tim2. Apatila tidak dikehendaki adanya penurunan sama sekali (zero settlement), maka tanah baweh perlu Gllakuken perbaikan tanah atau dengan sistem perkuatan. Pada laporan ini dikaji pula analisis penurunan untuk kondisi dimena pada lantai gudang dilakukan perkuatan dengan menggunakan plat beton dan cerucuk tiang (berukuran 25x25cm atau diameter 30 cm) yang dipasang setian interval 2 m. Dengan adanya cerucuk tieng yang menumpu hingga lapisan tanah keras, beban permukaan akan Gicistribusikan melalui tiang ke lapisan teneh keras, dengan demikian penurunan dapat diminimkan. Dengan cerucuk tiang panjang 6-7 m, besamya penurunan berkisar 1.4 cm dan 2.7 cm untuk beban ‘ental 10 m2 dan 20 vma, (@) Tonpa sistem perkuatan, boban 10 m2, Penurunan maksimum 14 cm. = {(b) Tanpa sistem perkuatan, beban 20 ttm2, Penurunan maksimum 23 cm (c) Dengan perkuatan cerucuk tiang di bawah plat beton, beban 10 ¥m2, Penurunan maksimum 1.4 cm (d) Dengan perkuatan cerucuk tiang di bawah plat beton, beban 20 ¥m2, Ponurunan maksimum 2.7 em Gambar 9. Kontur penurunan tanah berdasarkan metode elemen hingga. 10 te TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Research Administration Besamya penurunan versus Kenaikan beban diberikan pada Gambar berikut untuk Kondisi tenpa dan dengan sistem perkuatan berupa cerucuk tiang di bawah plat beton. Beban (kN/m2) ° 40 80 mo 16920020 ° a a 5 2 g10 : Eis 20 + —=Dergan perkuetan cerucuk tang —__ Tanga perkuatan . i L | Gambar 10. Penurunan maksimum vs beban lantal kerfa. Perlu dwaspadal pengaruh penurunan lantal gudang dapat pula berdampak pada struktur bengunan utama, Karenanya untuk mencegah Kerusaken struktur bangunen gudang, terutema desakan ‘eteral tethadap kolom-kolom bangunan, meke disarankan untuk memisahken struktur lantai deri sloof- stoof ci bawah dinding-dinding sekelling gudang dan membebeskan ruang pada lantai dekat Kolom- xolom/ dinging-dinding gudang dari pembebanen selebar jalur minimum + 2 m, Diharapkan dengan ‘sdanya jarak bebas pembebanan ini, beban lantai gudang maupun penurunan yang terjadi tidak berpengeruh terhadap kolom-kolom struktur gudang. Mengingat bervariasinya tingkat kekuatan lapisan tanah di permukaan, maka disarankan untuk molakukan porbaiken tanah (replacement) sotebal minimum +/. 4 m dengan tujuan untuk mengantisipasi rusaknya lantal gudang (retak/ bergelombang), maka pexerjean urugan di baweh lantal gudeng perlu torjamin kualitas pomadatannya. Untuk mendapatkan tingkat pemadatan yang terjamin, ‘2pis urugan perlu dipadatkan per lapisan 30 cm dengan nilai kadar air optimum, dimana pemeriksaan ‘Sngkat pemadatan dapat dilakukan dengan pengujlan Sandcone ol lapangan. Umumnya pada pengujan Sandcone, syarat rilai Relative Compact ian adalah berkisar 95 %. minimum yang di V. PONDASI Dalam perencanaan pondasi setidaknya harus dipenuhi 2 kriteria penting, yaity kanasitas dukuna il ssi terpasal fa, di bawah setiap kemungkinan beban yang cipikulnya, n tt TESTANA ENGINEERING, INC. Cal ‘Soil Testings & Research Administration cen kestabilannya (a, tethadap pengaruh pengembangan, penurunan konsolidasi, geser, guling, dil) >herus aman dan terjamin, deformasinya masih dalam batas* yang dopst diterime, Untuk mendukung sistem pembebanan yang diperkireken cukup berat, maka sesual dengan pemmintazn pemberi tuges, pada laporan ini dikejikan kapasitas dukung pondasi tiang, bak tiang pracetek maupun tiang bor, berdasarkan data-data penyelicikan tanzh yang mewakili erea bangunan cengan pertimbangan adanya varias! kedalaman lapisan tanah keras. Pada pelaksanaannya, tidak genutup kemungkinan kedalamen lapisan tay th cata da area zi di lokasi provek, Kedalaman tiang diperhitungkan dari elevasi permukaan tanah saat penyelidikan ‘Snalv pemooran berlangsung. Panjang tiang serta kapasitas dukungnya peru dikoreks! blamana ‘e-dopet perubahan level muke tench, misalnya oleh pekerjaan penggalian maupun pangurugan. Berdasarkan data sondir, Kapasitas dukung pondas! tiang diperkirakan dengen menggunakan metode Schmerimann den Nottingham. Berdasarkan data N-SPT, kapasitas dukung pondasi tiang Serkirakan dengan metode L’ decourt (tiang pracetak) dan metode Reese dan Wright (tiang bor) +2sitnasil selengkapnya ciberkan pada Lampiran A.7 dan diringkaskan sbb. + Area Crane Untuk lokasi Crane, kapasitas dukung pondasi lang diperkirakan menggunekan data pemboran DE-4 dan data sondir S-4. : Tabel §. Kapasitas Dukung Win Tekan Pondasi Tiang berdasarkan data DB-1 ‘Tipe Pondasi dee a eraehes Pua in Tekan Tiang Pracetak . Eg 9 20 Tang bor 5 x 9 43 Tabel 6. Kapasitas Dukung Ijin Tekan Pondasi Tiang berdasarkan data S-& | | Diameter | Kecalaman Kepasiias Dukung lin Tekan ape Pout fam jung tang tr) fon! tara} Tieng Proce | 02505 3 2 area | nanao 3 28 230 3 78 240 3 29 Te 250 3 46 260 3 3 2 te ‘TESTANA ENGINEERING, INC. _ Soil Testings & Research Administration + Area Office 3 Lantai Untuk lokasi Office, kapasitas dukung pondasi tiang diperkirakan menggunakan data sondir S-6. Tabel 7. Kapasitas Dukung jin Tekan Pondasi Tieng berdasarkan data $-6 iameter | Kedalaman Kapasiias Dukung fn Tekan eles fem] sung ang {tor tara] 25x25, 3 21 Tieng Pracetal aries 11:90x30_ 3 28 30 3 18 Tiang bor @40 3 28 50 3 41 Catatan : Perlu diwaspadai terutama pada alternatif tang pracetak mengingat adanya varias! ‘kekuaten tanah berdasarkan data S-7. = Area Gedung E Untuk Iokasi Gedung E, kapasitas dukung pondasi tiang diperkirakan menggunakan data bor 22-2 dan data sondir 5-4. Tabol 8. Kapasitas Dukung Ijin Tekan Pondasi Tiang berdasarkan data DB-2 i Diameter | Kedaleman Kapasiias Dukung lin Tekan ere fem) jung tiang [rm] tor! tang) 25x25 6 30 Teng Praetak | 228 8 S 230 o at Tana ben @40 6 31 ‘abel 9. Kapasitas Dukung Wjin Tekan Pondasi Tiang berdasarkan data S-4 Diameter | Kedaleman Kapesitas Dukung in Tekan eee fem) jung tang (rm) [tor tang} 22526 3 2 Tieng Pracetak ae 130%80 3 26 230 3 18 Ting bor 240 3 29 inaan tak_kurat mn,_menging adan 3i_kedalaman keras, dan peri mi -nongolnya tians jan n tak) vang dapat menaakibatk: untuse im pemesanan ir flasi keseluruhan tianc sarankan unt mem: etrabilitas al I. 2 te TESTANA ENGINEERING, INC. "EF —_ sil Testings & Research Administration ‘Mengingat terbatasnya informasi kekuatan lapisan tanah pendukung di bawah kedalaman maksimum sondir, epabila temyata lapisan tersebut hanya merupakan lapisan tipis pasir padat, maka ‘ang jarang dalam peleksanaannya hal tersebut dapat berakibat pada panjang tieng yang tidak mencukup! can selanjutnya berakibat pada tidak tercapainya Kapasitas dukung pondasi tleng. ‘Solenjutnya, pelaksanaan pondasi tiang perlu diperhatikan, antara fain diuraikan sbb : Tiang Pracetsk. ~ Periu menyesuaikan mobiités peralatan berat yang akan dipakai dengan kondisi lokasi proyek, ~ Untuk jokasi kolom-kolom yang berdempetan dengan bangunan eksisting (bila ada) disarankan menggunakan pondesi tiang bor untuk mengantisipasi pecaty retaknya dinding tetangga akibat adanya perpindahan massa tanah dari proses penekanan tiang, - Penyambungan elemen-elemen tiang dan cara pengelasannya herus dilakukan sebaik mungkin agar tieng tidak menyimpen potensi retak dan patah yeng mengundang kegagalen pondasi Tiang Bor (cor di tempat) - Mengingat Kondisi taneh lepisan pendukung yang berbetu-batu serta bervariasi kedalamannya, maka perlu diperhatikan bahwa installasi tiang bor untuk menembus lapisan tanah pasir padat berbatu-batu cukup dalam hanya dapet dilakukan oleh beberapa jasa pemboran, namun faktor bigye dapat menjadl lebh mahal. — _Pembuatan lubang bor disarankan menggunakan casing atau altematifnya metode pemboran basah dengan cairan bentorite/ slurry urftuk menghindari Kelongscran dinding-dinding tanah = Penggunaan tremmie amet disarankan untuk menghinderi terjadinya keropos/retak pada tiang, LAMPIRAN tc TESTANA ENGINEERING, INC. = Soll Tesiings & Research Administration, A..4. DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) = Gone resistance, qo (tare) Fiictonrato, FR(%) <= Total cumnmuativeticton, TOF= » 10 (kglem) Ss 4 3 24 o © m 1 m mio 8 6 4 2 Loca feton 8 (kefem®) m_[Project_1 Bengunen Gedurg 8 Office, SLL [PT Master_« Pr. im_|Lseation Noore industh Pereada C12, ‘Sounding No S-1 [Date oftest = 45 Juni 2013. Saoseer Level Unrecorded Majoter. tc TESTANA ENGINEERING. INC. SE ssitesings 2 Research cminisraton 1.2, DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) Local tition, &(kgfeme) | — Cone resstance, ge (kotor Friction ratio, FR (1) == Total cummulaivettction, TOF =x 19 (xgfem) s 4 8 my 4 o m m w m wi s 3 4 2 ° + SS 340 [Projet Bangunan Gedung 6 Office, 94 [GPT Mester + Pr “a Sirtace Level £0.00 __m_ [location » Ngoro ndusth Persada C1-2, [Sounding No: S-2 Soa Water Level: Unrecorded. Mojokert. [Ome oftes 15 tuni2013 eee TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Reseaich Administration te A.1.3. DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) =a Lozal friction, fs (gle) | — Cone sistance, qo(kolom*) Friston ratio, FR (26) == Total cumulative retion, TCF =x 40 |kgiem) 4h a 2 4 0 0 im 0 mo mf 9 6 4 2 < 8 Ssorumaenn 640 im [Polect : Sangunan Gecunge& off, su [CPT Master Pin und Surface Level: £0.00 __m_|Location : Naoro Indust Persada C1-2, [sounding No: $-3. Sound Water Level _| Unrecoded, Mojkerto Date ottest «1S Juni 2013 tt TESTANA ENGINEERING, INC. SE coi tesingss Research tinistation A.1.4, DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) Local fetion fs kglon) | — Cone resistance. qc (hafom) Fretion ato, FR %) == Tolalcummulatne ticion TCE =x10(kelem) 4 Bo & o 8 % 6 2m mp 2s 6 4 i \ 2 6 i Somundsih 26) mm [Pea Garguanceaingea once, sit [oPr Naser _ Pin Ground Surface Level: #000 __m_|Lezaton = Ngero Indusii Persada C12, [SoundinaNo: S-4 na Water Level _ Urvesorded Mojokete [Date oftest__ 17 dani 2078, te= ee. ENGINEERING, INC. ‘Soil Testinge & Research Acministrtion, A.1.5, DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) Loca tition. 15 (kgfeme) | = Coneresistance, qe koto) Fiton ratio, FR (2) = Toial cummulative mstion, TC =x 10 (koiem) 4 30 et 0 0 im wo mm 20 B53 4 2 Meswnea 500 m_ [Project Sanguean Gedung & Office, Ut [CPT Master: Pen eee Leet 000m [location Ngore industi Pereada 1-2, [SoundingNo~ S-5. Se e_ Unvacerde Nojokerto. [Date oftest = 17 Juni 2019 pa” TESTANA ENGINEERING, INC. ym oil Testings & Research Administration, A.1.6. DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) Local friction, f (igiem®’) | — Cone resistance, qe (keler) Friston ratio, FR @%) | == Téalcummulative friction, TO= =x 10 [kgfom) eo ae o © i m wm mo i 6 6 4 2 Teorumdenh 800 mm [Project Bangunan Gedung & Office, 9 [GPT Master : Pm Goound Surface Level +000 __m_|Location » Ngovo Industi Persada C1-2, [Sounding No: S~6 Sana water Level Untecorde. Mojoxert. [Bate oftest 17 Juni 2uv9 te TESTANA ENGINEERING, INC. SE sai-rosings & Resenrch Administrator AA.7. DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) Local tetion,fs(kafem®) | — Cone esstence, gc (ka/om') s 4 8 2) © Total curmutaivetnicion, TOF = x 10 (kgm) 1m 1 Friction rao, FR (%) mo fos 6 4 een 260 m Prec: Banguran Gedung & Office, Ut [GPT Master «Pen Sound Suface Level £0.00 __m [Location » Noro Indust Persada C12 ound Water Level Unvecerded Mojokerto [Sounding No: S-7. Date oftest 7 suri 2078 tc TESTANA ENGINEERING, INC. SE scitesings & Reseach Administration A.1.8, DUTCH CONE PENETROMETER TEST (ASTM D-3441) | triton, ts (gier®) | — Cane resisiance,qc(kafom) Fretionrati, FR (6) =Total cumulative ction, TOF = x 10(kgler) s 4 3 F o © mw 10 mo mm fo 6 6 4 2 RL ; , Ley | A a a ee snd Surface Level ; £0.00 im [Location : Ngoro Industri Persada C1-2, [Sounding No: S-8 cael) (oes eet esiael ar ueioo pouespun pereprosuocun = Bap ‘ei6ue voroM yeuseny) = ¢ un(By Yeea:si WISE] = 9 las = [] ous pereniosuno = a9 aides pearisia Aves = FR peuie;pun peiepiiosu2a = 0 sraues racinsron = 7 puy =% 05 cise auos = % St 0102 ANT = % 02 8104 coe =% 001.0 Bupoque pus | +0 asuap Aiea ‘uidep Wi g'g 1 WO ZLB aiqqe9 utequo9 ‘fei ysiumoig ‘pues ‘Aauaysisuos winpaw 04 yos “fenel6 20es) ‘pues apl OP 208s) ‘ojueBi0U! ‘UMolg ‘Ae}O PUE TIS oa wo oF # S10HaYOS il ‘ISSLNOWLVYLANad CYVONVIS ‘wovor- ETeer) i}g4009 = aL 9507 ONINO"S bv ToueHolOW Z-15 epesied SNPU] OJOBN Noldios3a 110s ¥1¢ e040 uep 3 Bunpe9 ueunBueg “oU| 'ONIUSANIONS VNWLSAL amr } eS one) pon = 98 .un/8y \aBvans vossaiduses peuyuooun = nb {ep ‘aiGue uoroyy ewe) fyyes ayends = $5 (§ soja 301 uogenousd pepusls = 14S unjby vHeciew) yoRauoD = 9 uy = 9030 TESTANA ENGINEERING, INC. ay Soll Teslings & Research Administration. 4.7.1. BEARING CAPACITY OF DRIVEN PILE FOUNDATION Lidecourt Method Ref Practical Piobloms in Soll Mechanics and Foundation Engineering, 2 1 Oliveri and Bernard Cabos by Guy Sanglert, Gil Project: Bangunan Gedung E dan Office Location. : Ngoro Industri Persada C1-2, Mojokerto Borehole, DB-1. [Type Precast Pile @ o Dimension 5 (m) 025 030 ert, 0 () 9 9 Borehole DB op JAverage of three N Values, N 29.00 29.00 Type of Soi Sard Sand K 40 40 118000 | 1180.00 lap (ion) 72.50 104.40 IN average along shaft. Nava 5.50 5.50 Jas (my = (avg /3) +1 2.03 2.83 Js ton = As x qs 25.50 30.60 ‘ oto! (on) = Op + Fs 98.00 196.00 [Qail (ton) = Q 10/3 32.67 45.00 tt TESTANA ENGINEERING, INC. a Soil Testings & Research Administration A.7.2, BEARING CAPACITY OF BOREPILE FOUNDATION Reese and Wright Formula (1977) Project : Bangunan Gedung E dan Office 3 Lantai. Location : Ngoro Industri Persada Cl-2, Mojokerto Borehole, DB-1 BORI TYPE, Ni Depth (n) Soil type Depth (m) Value Nery Qallowable Depth tip Qskin Quitimate (tons) (tons) (tons) Comp: (tons; te TESTANA ENGINEERING, INC. a7 Scil Testings & Research Administration =a SSS A.7.3. BEARING CAPACITY OF DRIVEN PILE FOUNDATION Ldecourt Method Raf PracticslProbloms in Soll Mecharics ard Foundation Engineering, 2 by Guy Sanglerat, Gibet Olvariand Berard Cambou Project angunan Gedung E dan Office Location : Ngoro Industri Persada C1-2, Mojokerto, lorehole, DB-2. [Type _: Precast Pile @ @ Dimension s (m) 0.25 0.30 Dopth, D (m 6 6 Borenoie B2 0B2 lAverage of thee N Values, N 31.60 31.60 Type of Soil Sand Sand K 40 40 lap (Wim) = px k 1260.00 | 1260.00 lQp ton) =A xqp 78.75 113.40 IN average along shaft, N avg 3.00 300 las (um = (Ni aug /) +1 200 200 JQs (ton) 12.00 14.40 tot (on) = Gp + Fe 9075 121.80 [Qall (ton) = Q tot /3 30.25 42.60 e. ‘mm _- TESTANA ENGINEERING, INC. a Soll Testings & Research Administration A.7.4. BEARING CAPACITY OF BOREPILE FOUNDATION Reese and Wright Formula (1977) Project : Bangunan Gedung # dan Office 3 Lantai. Location : Ngoro Industri Persada Cl-2, Mojokerto Borehole, DB-2 Max. PTH BOREHOLE (m) + 10 | SOIL TYPE: 2 No. Ws No Depth (m) Soil type silt sand Dianeter Depth tip eee © Guteinats. «STS om) (n) (tons) (tons) (tons) TS 61. 20.6 93.0 31.0 te TESTANA ENGINEERING, INC. nll ‘Soil Testings & Research Administration A.7.5. BEARING CAPACITY OF PILE FOUNDATION SONPIL Program Komputer untuk Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Berdasarkan Metoda Schmertmaan - Nottinghan Bangunan Gedung & dan Office 3 Lantal Ngoro Industri Persada C1-2, Mojokerto Data Ta 4 ‘A, Nama proyek : Gedung dan Office JENIS PONDASI TIANG : Tiang Pracotak Nana proyek : Gedung dan Office JENIS PONDASI TIANG : Tiang Pracetak PEMAMPANG TIANG : Persagi UKURAN TIANG DALAM METER Sie atau diameter : 0.25 m Panjang total tiang : 3m 1, FARTOR KEAMANAN F.K untuk ujung tiang: 3 F.K untuk selimut tiang: 3 sour DAYA DUKUNG ULTIMATE = 65.9 ton Qujung = 55.5 ton Q salimut = 10.4 ton DAYA DUKUNG IJIN TEXAN = 22.0 ton Wana proyek : Gedung dan Orrico JENIS PONDAST TIANG : Tiang Bor PENAMPANG TIANS : Bulat © ‘UKURAN TIANG DALAM METER Sisi atay diamater : 0.30 m Panjang total tiang : 3m 1. PARTOR KEAMANAN ¥.K untuk wjung tiang: 4 F.K untuk selimut tiang vow 3 DAYA DURUNG ULTIMATE = 66.9 ton Qwjung = 57.1 ton Q aalinut = 9.9 ton DAYA DURUNG IJIN TEKAN = 16 ton Nana proyek : Gedung dan Office UENIS PONDASI TIANS : Tiang Bor PENAMPANG TIANS : Bulat UKURAN TIANG DALAM METER Siei atau diameter : 0.50 m Panjang total tiang : 2m B. FARTOR KEAMANAN PVR untuk wjung tang: ¢ F.K untuk selinut tiang: 3 poppy DAYA DUKONG ULTIMATE = 174.2 ton Qujung = 151 ton Q selimut = 23.2 ton DAYA DUKUNG IJIN TEKAN = 46 ton a ©. PENAMPANG TTANG : Persegi D. UNURAN TIANG DALAM METER Siei atau diameter : 0.30 m Fanjeng total tiang : 3 0 1B. FARTOR REAMAMAN F.K untuk wjung tiang: 3 F.K untuk selinut tiang: 3 DAYA DUKONG ULTIMATE = 85.2 ton f Qujung = 12.6 ton Q selimt = 12.6 ton DAYA DUNUNG IJIN TERAN = 28.4 ton F Nama proyek : Gedung dan office JENIS PONDASI TIANG : Tiang Sor PENAMPANG TIANG : Bulat USURAN TIANG DALAM METER Siai atau diameter : 0.40 = Panjang total tang © 3m BE. PARTOR KRAMANAN F.K untuk wjung tang: @ K untuk selinut tiang: 3 voep DAYA DUKONG ULTIMATE = 110.5 ton Qujung = 96.6 ton © salimst = 14.0 ton DAYA DUKUNG ISIN TRKAN = 29 ton. A. Nama proyek : Gedung dan Office B. JENIS PONDASI TIANG : Tiang Bor (C. PENAMPANG TIANG : Bulat D, UXURAN TIANG DALAM METER Siai ata diameter ; 0.60 2 Panjang total tiang : 3 1. PARTOR KEAMANAN F.K untuk wjung tang: 4 YAK untuk selimut tiang: 3 DAYA DUKUNG ULTIMATE = 244.6 ton Qujung = 217.4 ton Q solimit = 27.2 ton PAYA DUKUNG IJIN TRKAN = 63 ton, te= TESTANA ENGINEERING, INC. a Soil Testings & Research Acministration A.7.6, BEARING CAPACITY OF PILE FOUNDATION SONPIL Program Komputer untuk Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Berdasarkan Matoda Schmertmaan - Nottingham Bangunan Gedung E dan Ofice 3 Lantat Ngoro industri Persada C1-2, Mojokerto Nama proyek : Gedung dan Office JENIS PONDASI TIANG : Tiang Pracetak Nama proyek : Gedung dan Office UJENIS PONDASI TIANG : Tiang Pracatak PENAMPANG TIANG : Persagi PENRMPANG TIANG : Parsegi URURAN TIANG DALAM METER UNURAN TIANG DALAM METER Siei atau diameter : 0.25 Siai atan dianater : 0.20 m Panjang total tiang : 9 3 Penang total tiang : 8 m EB. FAKTOR KEAMANAN E. FAKTOR REAMANAN F.K untuk ujung tiang: 3 #.K untuk wjung thang: 3 F.K untuk selimut tiang: 3 F.K untuk selimst tiang: 3 a B. c. D. DAYA DUKUNG ULTIMATE = 62.3 ton DAYA DUKUNG ULTIMATE = 84.1 ton Qujung = 49.3 ton Qujung = 68.7 ton Q solimit = 13,0 ton Q aelimut = 15.8 ton DATA DUKUNG IgIN TEXAN = 20.8 ton PAYA DUNUNG IJIN TEKAN = 20.4 ton Nama proyek : Gedung dan office JENIS PONDASI TIANG : Tiang For PENAMANG TANG : Bulat UKURAN TIANG DALAM METER Sisi atau diameter : 0.30 8 Siei atau diameter : 0.40 m Panjang total tiang : on Panjang total tiang © 8m E. FARTOR KEAMANAN BR. PARTOR FEAMANAN FAK untuk ujung tlang: 4 F.K untuk ujung tiang: 4 F.K untuk seiimut tiang: 3 F.K untuk selimut tiang: 3 Nama proyek : Gecung dan Orrice RNIS PONDASI TIANG : Tiang Bor PENAMPANG TIANG : Eulat URORAN TIANS DALAM METER pour PAYA DUKUNG ULTIMATE = 66.1 ton DAYA DUKUNG ULTIMATE = 106.4 ton Q wiung = 54 ton Qujung = 90.8 ton Q selimat = 12.1 ton Q selimut = 15.6 ton BAYA DUKUNG IJIN TEKAN = 10 ton Nama proyek : Gadung dan office AYA DUKUNG IJIN TEKAN = 29 ton QENIS PONDASI TIANG ‘aang Bor PENAMPANG TIANG : Bulat \UKURAN TIANG DALAM METER Sisi atau diameter : 0.50 0 Panjang total tiang : 8 . FAKIOR KEAMANAN E.R untuk ujung tieng: 4 F.K untuk selimut tiang: 3 pom> TAYA DUKUNG ULTIMATE = 156.6 ton Qusung = 134.9 ton Q selimst = 21.7 ton BAYA DUKUNG ISIN TEKAN = 41 ton

Anda mungkin juga menyukai