Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ENERGI LINGKUNGAN DAN EKONOMI

1. ECONOMY RENEWABLE ENERGY


2. ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM
AND ENERGY PROJECTS

Oleh :

KESNI SAVITRI
1710246298

PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
ARTIKEL 1 KEEKONOMIAN ENERGI TERBARUKAN

1. TRANSISI ENERGI
Sejarah transisi energi yaitu yang pada mulanya menggunakan biomass untuk
memasak dan pemanas beralih menggunakan hidropower dan batu bara. Lalu
beralih lagi menggunakan bahan bakar fosil, batubara, minyak dan gas bumi. Dan
pada abad 21 masyarakat mulai membicarakan masalah renewable energy yang
diakibatkan karena bahan bakar fosil yang terbatas dan hanya dibuat selama waktu
geologi. Selain itu daya tahan bahan bakar fosil bisa diperpanang dengan
teknologi ekstraksi yang terbaru, namun dapat memberikan efek perubahan iklim.

2. SUMBER RENEWABLE ENERGY


Renewable energy ketersediaanya tidak terbatas (persediaannya terus menerus
dapat diulang melalui proses alami). Yang termasuk energi terbarukan adalah
energi matahari, energi angin, geotermal, hidropower dan nuklir. Beberapa
perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut :

RENEWABLE KONSUMSI KETERANGAN EFEK NEGATIF


ENERGY ENERGI
Biomass 10% pasokan Berupa potongan  Efek tingkat polusi udara tinggi
energi dunia kayu, chips untuk  Jumlah energi total biomas terbatas dan
dibakar membutuhkan lahan besar untuk produksi tsb
dan berpengaruh terhdap ketersediaan pangan
Nuclear 6% energi  Efek tingkat polusi udara, efek rumah kaca
dunia, 14% rendah
listrik dunia  resiko kecelakaan besar karena penyimpanan
limbah nuklir besar
Hydropower 16% listrik  Efek waduk mengubah ekosistem sungai alami,
global mengubah habitat, dan penyediaan ekosistem
lainnya.
 Penggatian menggunakan tenaga air tanpa
bendungan membutuhkan biaya tinggi
Wind Power >1% energi Membangun  Potensi terbatas
(Onshore) dunia turbin angin  Kekuatan angin bervariasi menurut lokasi dan
kecepatan angin pada momen tertentu
 Kebisingan akibat baling-baling turbin
Kematian burung yang terkena baling turbin
Wind Power >1% energi Lebih kuat dan  Membangun pembangkit tenaga angin offshore
(Offshore) dunia konsisten membutuhkan biaya lebih mahal
dibanding didarat,  Biaya pemeliharaan lebih mahal
Turbin lepas
pantai lebih besar
Geothermal >1% energi  Dapat banyak negara dengan cadangan panas bumi
dunia dioperasikan melimpah seperti Indonesia yang memilikoo 40 %
terus menerus cadangan panas bumi dunia, sumber energi
dan digunakan terbarukan yang telah terbukti bersih ini tidak
dibanyak lokasi dimanfaatkan secara besar-besaran.
Ketersediaan energi terbarukan

Dapat dilihat pada table diatas, prediksi pemasok energi terbesar adalh
wind dan solar. Diasumsikan pasokan energi Wind dan solar adalah 90% dan 10%
dari sumber energi terbarukan lainnya sehingga pembangunan turbin angin pada
2030 adalah 50% total pasokan energi atau sekitar 3.800.000 turbin.

3. EKONOMI RENEWABLE ENERGY


Ketersediaan / Pasokan energi terbarukan tidak dapat disesuaikan
dengan permintaan seperti bahan bakar fosil. Semua tergantung pada keadaan
iklim,musim panas, musim dingin, periode kekeringan dan disetiap daerah
berbeda. Besarnya permintaan listrik setiap saat dirasakan sulit untuk dipenuhi
dengan energi terbarukan tanpa adanya modifikasi.
Beberapa solusi :
1. Keanekaragaman energi merupakan salah satu pendekatan
intermediettency. Energi matahari terkuat di musim panas, sementara
kebanyakan tempat energi angin terkuat di musim dingin. Kombinasi
keduanya menghasilkan pembangkit listrik sepanjang tahun yang
konsisten dibandingkan dengan masing-masing individu.

2. Penyimpanan energi listrik juga menjadi salah satu solusi. Pada siang hari
tenaga matahari menyimpan listrik dengan batrai yang energinya dapat
digunakan pada malam hari.

3. Solusi ketiga adalah energy dan angin digunakan untuk menghasilkan


hydrogen melalui eletrolisis. Hidrogen kemudian bias dibakar untuk
panas/ pembangkit listrik selama masa ketersediaan energy terbarukan
rendah. Biaya dari system ini adalah infrastruktur untuk memproduksi,
menyimpan dan membakar H2.

A. INTENSITAS MODAL
Dibanding dengan bahan bakar fossil, energi terbarukan membutuhkan
investasi modal besar,yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
 Sumber energi matahari dan angin terbarukan memiliki biaya operasi
rendah - setelah fasilitas pembangkit dibuat, hanya ada sedikit biaya
tambahan untuk menghasilkan energi setiap tahunnya. Namun biaya
membangun pembangkit energi terbarukan sangat mahal dan hampir sama
dengan membangun pabrik bahan bakar fosil yang ditambah membeli
bahan bakar yang digunakan selama masa pakainya.

B. POTENSI ENERGI TERBARUKAN


 Meningkatkan efisiensi energi di rumah, bisnis, sekolah, pemerintah, dan
industri yang mengkonsumsi lebih dari 70 persen gas alam dan listrik yang
digunakan di negara ini nmerupakan salah satu cara yang paling konstruktif
dan hemat biaya untuk mengatasi tantangan yang tinggi. harga energi,
keamanan energi dan kemandirian, polusi udara, dan perubahan iklim global
(Rencana Aksi Nasional untuk Efisiensi Energi 2008).

 efisiensi energi berarti mengubah perilaku, seperti mengeringkan pakaian


dengan jemuran, bukan pengering pakaian, atau membiarkan piring di mesin
pencuci piring mengering daripada mengeringkan "panas kering". Potensi
pengelolaan sisi permintaan untuk mengurangi proyeksi pertumbuhan
konsumsi energi adalah signifikan.
C. SUBSIDI ENERGI
Subsidi global untuk bentuk listrik terbarukan berjumlah sekitar $ 30
miliar per tahun, namun tumbuh lebih cepat daripada subsidi lainnya.
Sementara sebagian besar subsidi sektor listrik beralih ke bahan bakar fosil,
Subsidi kilowatt-hour sebenarnya memberi keuntungan harga untuk energi
terbarukan. Dan di sektor transportasi, subsidi minyak global rata-rata sekitar
$ 200 miliar setiap tahun selama periode 2007-2009 (Charles dan Wooders
2011)
4. TRANSISI ENERGI TERBARUKAN
Ada tiga dinamika yang mempengaruhi kecepatan transisi: kenaikan biaya
bahan bakar fosil, penurunan biaya energi terbarukan, dan penerapan kebijakan
untuk mempercepat transisi, termasuk kebijakan yang menginternalisasi
eksternalitas untuk mencerminkan biaya sebenarnya dari fosil fosil.

Seperti ditunjukkan pada Gambar 9, penggunaan tenaga surya dan angin


global telah berkembang dengan pesat, dengan percepatan pertumbuhan dalam
beberapa tahun terakhir. Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh Departemen
Energi A.S., "kapasitas terpasang sistem fotovoltaik global dan AS telah
meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh penurunan harga PV dan
insentif pemerintah. Inisiatif SunShot Departemen Energi A.S. bertujuan untuk
membuat biaya PV kompetitif tanpa insentif dengan mengurangi biaya listrik
yang dihasilkan PV sekitar 75%.

A. KEBIJAKAN TRANSISI ENERGI TERBARUKAN


satu tujuan kebijakan yang disepakati oleh banyak negara terbesar di dunia
adalah menghapus subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien
Selain mengurangi subsidi bahan bakar fosil dan menerapkan pajak Pigovian,
lainnyapilihan kebijakan untuk mendorong transisi ke energi terbarukan meliputi:
1. Penelitian dan pengembangan energi untuk menemukan sumber energi
terbarukan yang memiliki proses dan teknologi efektif.
2. Tarif Feed-in, pembayaran energi terbarukan
3. Subsidi, termasuk ketentuan pajak dan persyaratan pinjaman yang
menguntungkan
4. Target energi terbarukan
5. Peningkatan Efisiensi dan standar perbaikan
ARTIKEL 2 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN PROYEK
ENERGI

EMS atau Sistem manajemen lingkungan merupakan mekanisme manajemen


sistem lingkungan yang bertujuan untuk memahami dan bertanggungjawab terhadap
dampak lingkungan dari kegiatan, memastikan semua operasi meminimalkan dampak
dan mengurangi limbah dan mengurangi biaya operasional. Menurut ISO 14001 Sistem
manajemen lingkungan merupakan sistem pengelolaan terpadu yang telah
terstandarisasi secara internasional yang berkaitan dengan :
 Kebijakan (dan komitmen) lingkungan
 Perencanaan
 Penerapan dan Operasi
 Pemeriksaan dan tindakan koreksi
 Tinjauan manajemen
 Penyempurnaan menerus

ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi internasional untuk sistem manajemen


lingkungan (SML) yang membantu perusahaan Anda mengidentifikasi,
memprioritaskan, dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek
bisnis normal.

Manfaat Mendapatkan Sertifikat ISO 14001 sebagai berikut:

 Meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam penyediaan


lingkungan kerja yang layak dan sehat dan meningkatkan produktivitas pekerja
melalui efisiensi waktu dan biaya.
 Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana dan
terstruktur.
 Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi.
 Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara negatif dengan

Elemen ISO 14001

1. Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh


karyawan dan tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi
kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.

2. Perencanaan

Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan


akses terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi
dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)

3. Implementasi dan Operasi

Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan
yang memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis
sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik,
prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat
yang terdokumentasi.

4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan

Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci
dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur
pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan

5. Tinjauan Ulang Manajemen

Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk


memastikan kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap
perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai