Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

DI SMKN 3 MAKASSAR

Disusun Oleh :

NAMA : Reski Ainun Bahri


NIM : 1521041001
KELAS : 02

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


HASIL OBSERVASI

A. Waktu dan Tempat Observasi

Hari / Tanggal : Rabu / 21 Februari 2018


Pukul : 09.30 – 11.00 WITA
Tempat Observasi : Bengkel Teknik Bangunan SMKN 3 Makassar

B. Objek Observasi

Guru : Kamrullah Ali, S.Pd., ST.


Siswa : 20 Siswa kelas XII Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton
Mata Pelajaran : Ilmu Ukur Tanah

C. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Modul Ilmu Ukur Tanah karangan Tri Pancayana, S.pd dan
Drs.Djahiring
Alat : Papan Tulis dan Spidol

D. Sarana Pembelajaran

 Perabot
1. Meja dan kursi
2. Lemari tempat menyimpan peralatan dan bahan praktek
 Peralatan
1. Waterpass 8. Cangkul
2. Roll meter 9. Ayakan
3. Sendok spesi 10. Gergaji
4. Selang 11. Ember
5. Siku-siku besi 12. Batu bata
6. Palu 13. Dll.
7. Sekop
E. Model Pembelajaran

Guru menggunakan model pembelajaran Direct Learning atau model


pembelajaran langsung. Dimana guru mengajar dengan bertatap muka
langsung dengan siswanya untuk mengajarkan tentang pengukuran poligon
tertutup dengan cara polar.

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dan


metode pembelajaran praktek.

G. Pendekatan Pembelajaran

Guru menggunakan pendekatan individual, yaitu guru berusaha


memahami karakter atau watak dari setiap siswa. Dengan menggunakan
pendekatan ini, guru dan siswa bisa lebih bersahabat. Hal tersebut diharapkan
agar siswa bias merasa nyaman mengikuti proses pembelajaran.

H. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses


pembelajaran. Lingkungan belajar yang kondusif akan lebih mudah untuk
tercapainya tujuan pembelajaran. Di SMKN 3 Makassar ini lingkungan
belajar untuk siswa sudah cukup kondusif.Namun, yang saya persoalkan
adalah letak dari bengkel teknik bangunan ini berada tepat di samping
mushollah. Dimana suara-suara bising dari bengkel teknik bangunan ini dapat
menggangu proses beribadah orang lain, maupun sebaliknya suara dari
mushollah bias menggangu proses belajar mengajar di bengkel teknik
bangunan tersebut.

I. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

 Membuka pelajaran
Guru memasuki bengkel teknik bangunan dan menyapa dengan salam
dan kemudian mengabsen kehadiran siswanya
 Apresiasi
Guru kemudian mulai memotivasi siswanya dan mengulang kembali
sedikit materi pembelajaran sebelumnya.Disini guru menanyakan
tentang materi sebelumnya dan sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi tersebut diselingi dengan candaan agar siswanya bisa rileks
dalam menerima materi pembelajaran selanjutnya.

b. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi pembelajaran


Setelah membahas soal pada materi sebelumnya, guru mulai
menjelaskan materi tentang “pengukuran poligon tertutup dengan cara
polar”.Disini guru mulai menjelaskan tentang langkah kerja
pengukuran poligon dengan cara polar di lapangan.
 Guru melakukan Tanya jawab
Proses Tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan saat guru
menjelaskan dan saat guru selesai menjelaskan. Para siswa bertanya
tentang tata cara pengukuran poligon tertutup dengan cara polar di
lapangan dan cara pengambilan data jarak,beda tinggi, dan luas area
yang akan diukur.
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
Setelah proses tanya jawab selesai, guru mulai membagi siswa dalam
beberapa kelompok untuk praktek pengukuran di lapangan. Dimana
setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa.Guru membagi kelompok
siswa berdasarkan absen.

c. Kegiatan Akhir

 Menyimpulkan materi pembelajaran


Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan meteri
pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan menginfokan
jadwal untuk praktek di lapangan.Kemudian guru menutup pertemuan
di kelas dengan mengucapkan salam dan meninggalkan bengkel teknik
bangunan tersebut.
J. Aktifitas Siswa

Aktifitas siswa pada awal pembelajaran sangat gaduh, karena ada


beberapa siswa yang belum memakai baju praktek dan beberapa siswa lainnya
datang terlambat.Namun setelah guru berikan sedikit teguran, proses
pembelajaran bisa dimulai dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik.Setelah setengah pembelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa
bermain dengan handphone mereka, sehingga mereka diberikan teguran
diselingi dengan candaan agar semua siswa tidak jenuh dan kembali fokus ke
proses pembelajaran.

Beberapa siswa mulai bertanya tentang langkah kerja pengukuran


poligon tertutup dengan cara polar di lapangan dan langsung di respon oleh
guru.Disaat pembagian kelompok, suasana kelas menjadi gaduh kembali.
Karena mereka ingin membentuk kelompok mereka sendiri, namun guru
memilih untuk berlaku adil dengan membagi kelompok mereka berdasarkan
absen dan memberikan pengertian kepada siswanya.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari observasi yang saya lakukan di SMKN 3 Makassar pada mata


pelajaran Ilmu Ukur Tanah kelas XII, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
pembelajaran berjalan dengan optimal dan kondusif. Guru mata pelajaran
Ilmu Ukur Tanah tersebut menggunakan model pembelajaran langsung
sehingga dapat berintraksi dengan siswa. Guru tersebut juga menggunakan
metode ceramah dan metode pembelajaran praktek. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan individual.Gurupun mempersilahkan siswanya
untuk bertanya agar mereka bisa lebih paham dengan materi tersebut.Dari
semua ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan dan karakter guru
sangatlah besar bagi proses pembelajaran di kelas.

B. Saran

Seorang guru bisa menjadi suri tauladan bagi kita, terutama bagi peserta
didiknya. Kompetensi dasar yang dimiliki oleh guru akan berdampak terhadap
proses pembelajaran.Oleh kerena itu, seorang guru harus memiliki kompetensi
yang unggul untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.Peserta didik
merupakan partner guru dalam proses pembelajaran.Jadi, kerja sama antara
guru dan peserta didik sangatlah dibutuhkan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai