Musdalifah
No. ID dan Nama Wahana: RSAL dr. Azhar Zahir Manokwari
Topik: dyspnea ec bronkopnemonia
Tanggal (kasus) : 15 februari 2018
Nama Pasien : an. D No. RM: 05 65 47
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 6 tahun
Pemeriksaan Fisis
Stasus Generalis: sakit sedang/ Gizi cukup/ sadar
Status Vitalis
BB : 26 kg
Nadi : 121 x/menit, irregular, kuat angkat
Pernafasan : 38 x/menit,
Suhu : 37,8°C
saturasi : 56%
Status lokalis:
Kepala : konjungtiva anemis : +/+
Sklera Ikterus : -/-
Bibir Sianosis :+
Leher : Nyeri Tekan :-
Massa tumor :-
Pembesaran KGB :-
Paru-Paru
Inspeksi : Simetris kiri=kanan
Retraksi intercostal +
Retraksi supraklavicula (+)
Palpasi : MT(-), NT(-), VF kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan = kiri
Auskultasi : BP: vesikulerr, Rh +/+, Wheezing +/-
Cor : dalam batas normal
Abdomen :
Inspeksi: datar, ikut gerak napas
Auskultasi: peristaltik (+) kesan normal
Palpasi: nyeri tekan (-) massa tumor (-)
Perkusi: timpani
Ekstremitas : sianosis (+), akral dingin (+)
Daftar Pustaka
1. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan I.
2. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Depkes.
3. . Pneumonia, Penyebab Kematian Balita Nomor Satu. Diunduh dari :
(http://www.kematian.biz/pdf/article/health/pneumonia-penyebab-kematian-balita-
nomor-satu.pdf
4. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga Press Surabaya
5. Buku Ajar Respirologi Anak. IDAI
6. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Airlangga Press
Surabaya
7. World Health Organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif:
Pasien masuk IGD dengan sesak dialami sejak 3 hari yang lalu. Sebelum masuk rumah
sakit..
Demam (+)
Batuk pilek (+) sejak 1 minggu SMRS
Mual (-), muntah (-)
Lemah (+),
Nyeri kepala (-), pusing (-)
Riwayat sakit yang sama sebelumnya (-)
Riwayat berobat(+) diberi puyer obat batuk dan pilek
Riwayat alergi disangkal
Riwayat atopi dalam keluarga (+) ayah
BAB: belum hari ini
BAK: lancar, warna kuning
2. Obyektif:
Pemeriksaan Fisis
Stasus Generalis: sakit sedang/ Gizi cukup/ sadar
Status Vitalis
BB : 26 kg
Nadi : 121 x/menit, irregular, kuat angkat
Pernafasan : 38 x/menit,
Suhu : 37,8°C
saturasi : 56%
Status lokalis:
Kepala : konjungtiva anemis : +/+
Sklera Ikterus : -/-
Bibir Sianosis :+
Abdomen :
Inspeksi: datar, ikut gerak napas
Auskultasi: peristaltik (+) kesan normal
Palpasi: nyeri tekan (-) massa tumor (-)
Perkusi: timpani
Ekstremitas : sianosis (+), akral dingin (+)
Pneumonia itu sendiri merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh infeksi akut,
biasanya disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan adanya konsolidasi sebagian dari
salah satu atau kedua paru. Sedangkan bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis
merupakan peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyebar membentuk
bercak-bercak infiltrat yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus
terminal. Bronkopneumonia sebagai penyakit yang menimbulkan gangguan pada sistem
pernafasan, merupakan salah satu bentuk pneumonia yang terletak pada alveoli paru.
Bronkopneumonia lebih sering menyerang bayi dan anak kecil. Hal ini dikarenakan respon
imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik. Tercatat bakteri sebagai penyebab
tersering bronkopneumonia pada bayi dan anak adalah Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenzae.
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
Lahir - 20 hari Bakteri : Bakteri :
E.colli Bakteri anaerob
Streptococcus grup B Streptococcus grup D
Listeria monocytogenes Haemophillus influenza
Streptococcus pneumonie
Virus :
CMV
HMV
3 miggu – 3 bulan Bakteri : Bakteri :
Clamydia trachomatis Bordetella pertusis
Streptococcus Haemophillus influenza tipe B
pneumoniae
Virus : Moraxella catharalis
Adenovirus Staphylococcus aureus
Influenza Virus
Parainfluenza 1,2,3 CMV
4 bulan – 5 tahun Bakteri: Bakteri :
Clamydia pneumonia Haemophillus influenza tipe B
Mycoplasma pneumoniae Moraxella catharalis
Streptococcus Staphylococcus aureus
pneumoniae
Virus : Neisseria meningitides
Adenovirus Virus:
Rinovirus Varisela Zoster
Influenza
Parainfluenza
Anak dengan daya tahan terganggu akan menderita bronkopneumonia berulang atau
bahkan bisa anak tersebut tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Selain
faktor imunitas, faktor iatrogen juga memacu timbulnya penyakit ini, misalnya trauma pada
paru, anestesia, pengobatan dengan antibiotika yang tidak sempurna.
Pneumonia dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Asal infeksi
a. Community-acquired pneumonia (CAP)
infeksi parenkim paru yang didapatkan individu yang tidak sedang dalam perawatan di
rumah sakit paling sedikit 14 hari sebelum timbulnya gejala.
b. Hospital-acquired pneumonia (HAP)
infeksi parenkim paru yang didapatkan selama perawatan di rumah sakit yang terjadi
setelah 48 jam perawatan (Depkes : 72 jam) atau karena perawatan di rumah sakit
sebelumnya, dan bukan dalam stadium inkubasi.
2. Lokasi lesi di paru
a. Pneumonia lobaris
b. Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia)
c. Pneumonia interstitialis (Bronchiolitis)
Penderita datang dengan keluhan utama sesak nafas. Dari keluhan ini dapat
dipikirkan adanya kelainan pada paru-paru, jantung, kelainan metabolic seperti asidosis dan
uremia serta adanya kelainan di otak. Dari heteroanamesis tidak didapatkan keluhan BAK
sehingga kemungkinan kelainan metabolic dapat disingkirkan. Dari pemeriksaan fisik tidak
didapatkan penurunan kesadaran sehingga kelainan disentral dapat disingkirkan, selain itu
dari hasil pemeriksaan pada jantung didapatkan dalam batas normal sehingga kelainan pada
jantung dapat disingkirkan. Oleh karena itu dapat dipastikan merupakan kelainan pada
paru.
Dari heteroanamesa didapatkan pasien mengalami batuk serta demam, sehingga
dapat dipikirkan adanya suatu penyakit infeksi. Selain itu, didapatkan ronki basah halus
nyaring dan frekuensi pernapasan meningkat yang khas untuk gejala bronkopneumonia,
sehingga diagnosis bronkopneumonia pada pasien ini dapat ditegakkan.
Diagnosis banding anak yang datang dengan keluhan kesulitan bernafas dan atau
disertai batuk pilek diantaranya yaitu :
Penatalaksanaan
O2 via mask 5-6 lpm
IVFD RLD 18-20 tetes/ menit
Ceftriaxon 650mg/ 12 jam/ IV (skin test)
Gentamicin 65 mg/12 jam/IV
Dexametason 8 mg/ 8 jam/ IV
Nebulizer combivent : bisolvon: nacl
Oral : salbutamol 2x 2mg
Cetrizine 1x1 cth
Konsul dokter anak
PESERTA, PENDAMPING,