Anda di halaman 1dari 6

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL)


PADA VCO (Virgin Coconut Oil) DARI HASIL FERMENTASI
SANTAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
Dedi Nofiandi1, M. Husni Mukhtar1, Melona Siska1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Bakteri
Asam Laktat (BAL) yang terdapat pada VCO hasil fermentasi santan kelapa. Isolasi
BAL pada VCO hasil fermentasi santan kelapa dilakukan dengan menggunakan media
selektif MRSA + CaCO3 yang ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar
koloni BAL. Isolat BAL yang didapat diidentifikasi secara konvensional dan molekular.
Identifikasi konvensional isolat BAL meliputi uji morfologi, uji fisiologis dan uji
biokimia sedangkan identifikasi molekular menggunakan metode polymerase chain
reaction (PCR). Penelitian menunjukkan bahwa VCO hasil fermentasi santan kelapa
mengandung 4 isolat BAL. Karakteristik ke 4 isolat BAL menunjukkan isolat 1 besifat
gram positif (coccus), uji katalase positif dan uji motilitas positif sedangkan isolat 2,3
dan 4 mempunyai kemiripan yang sama yaitu bersifat gram positif (basil) uji katalase
positif dan uji motilitas positif. Hasil elektroforesis ke 4 isolat berukuran 200 bp dan
identifikasi molekular ke 4 isolat yaitu isolat 1 tidak teridentifikasi, dua isolat sama (2
dan 3) yaitu Lactobacillus plantarum sedangkan isolat 4 adalah Lactobacillus
paracasei.
Keywords : Isolasi; Identifikasi; BAL; PCR

1. PENDAHULUAN serta beberapa asam. Santan dan bahan


Indonesia merupakan negara tropis yang lain yang banyak mengandung
memiliki sumber daya alam yang sangat karbohidrat ketika difermentasi dalam
melimpah, termasuk kekayaan alam kondisi aerob atau anaerob akan
berupa keanekaragaman mikroba menghasilkan etanol, asam laktat, asam
diantaranya Bakteri Asam Laktat butirat, aseton, dan hydrogen. Proses
(BAL). BAL terdapat pada fermentasi fermentasi ini akan mengakibatkan
bahan yang banyak mengandung terjadinya perubahan kondisi asam atau
karbohidrat (Mozzi F., 2010) seperti penurunan pH (Karthikeyan dkk.,
pada buah busuk, sayur busuk, susu 2009). Terjadinya penurunan pH
terkontaminasi dan santan yang mengindikasikan terjadinya aktifitas
difermentasi (VCO) dimana menurut mikroba dalam menguraikan
(Suryani, 2014) (Suryani, 2016) dan karbohidrat. Mikroba yang umum
(Luz, 2010) santan termasuk salah satu ditemukan dalam fermentasi adalah
bahan yang mengandung protein dan bakteri, khamir, dan kapang (Abegaz,
karbohidrat yang tinggi sehingga 2007)
terdapat BAL didalamnya bila BAL merupakan salah satu bakteri yang
difermentasi. terdapat pada proses fermentasi
Fermentasi secara teknik menurut karbohidrat. Bakteri ini dapat
Muchtadi dkk.,(2010) adalah suatu memproduksi asam laktat, asam asetat,
proses oksidasi aerob atau anaerob etanol, CO2 dan bakteriosin. Aktifitas
karbohidrat yang menghasilkan alkohol bakteri ini dapat menyebabkan

Page 1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

penurunan pH dimana bakteri patogen pembiakan Artemia salina Leach,


tidak dapat tumbuh pada pH yang aerator, lampu penerangan, aluminium
rendah dan meningkatkan nilai sehat foil, kertas saring, spatel.
terhadap makanan atau minuman yang Bahan-bahan yang digunakan
difermentasi. Selain itu saat ini BAL adalah jahe merah, bawang putih, apel
digunakan untuk pengawetan, merah, madu, air laut, telur udang
fermentasi, memberikan tekstur, dan Artemia salina Leach.
menambah cita rasa makanan atau
minuman (Sumaryati dkk., 2013). Pengambilan Sampel
Secara umum BAL didefinisikan Jahe merah diperoleh dari kebun
sebagai kelompok mikroorganisme daerah Alahan Panjang, Sumatera Barat.
yang heterogen, dimana BAL termasuk Bawang putih diperoleh dari kebun
bakteri Gram positif, tidak daerah Alahan Panjang, Sumatera Barat.
menghasilkan spora, berbentuk bulat Sampel apel merah dibeli di pasar
atau batang, dan katalase negatif. Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat.
Spesies BAL antara lain: Lactobacillus, Madu didapat dari hutan daerah
Lactococcus, Leuconostoc, Pasaman Barat, Sumatera Barat. Telur
Streptococcus, Pediococcus, udang Artemia salina Leach dibeli di
Oenococcus, dan Enterococcus. BAL toko ikan daerah Bukittinggi, Sumatera
adalah non patogen dan diakui sebagai Barat. Telur Artemia salina Leach dibeli
bakteri yang berstatus safe yaitu aman di toko ikan di daerah Bukittinggi. Air
untuk di konsumsi. (Mozzi F., 2010). laut diambil di pantai Padang.
Suryani (2014) telah melakukan isolasi
dan karakterisasi BAL pada VCO, dia Identifikasi Tanaman
mendapatkan 5 macam spesies yaitu Identifikasi tanaman jahe merah
Lactobacillus plantarum, Lactobacillus (Zingiber officinale var. rubrum
thermobacterium, Corineaebacterium Theilade), umbi bawang putih (Allium
bovis, Corineaebacterium xerosis, dan sativum L.) dan buah apel merah (Malus
Microccus luteus, sehingga masih domestica Borkh) dilakukan di
banyak lagi BAL yang belum terisolasi Herbarium Laboratorium Jurusan
dan teridentifikasi. FMIPA Universitas Andalas (UNAND),
Karena masih banyak lagi jenis BAL Padang, Sumatera Barat.
yang belum terisolasi dan teridentifikasi
maka peneliti tertarik untuk melakukan Penetasan Telur Udang Artemia
penelitian lebih lanjut tentang “Isolasi salina Leach
dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Penetasan telur udang Artemia
pada VCO (Virgin Coconut Oil) dari salina Leach dilakukan dalam media
Hasil Fermentasi Santan Kelapa (Cocos tabung 1,5 liter yang dipotong menjadi
nucifera L). 2 bagian. Ambil bagian atas tabung
yang bertutup lalu pasang aerator.
2. METODOLOGI Masukkan air laut secukupnya ke dalam
Alat Dan Bahan tabung kemudian masukkan telur
Alat-alat yang digunakan dalam Artemia. Setelah itu beri penerangan
penelitian adalah juicer, botol, selama 48 jam. 24 jam pertama wadah
timbangan analitik, vial, pipet tetes, penetasan ditutup sekelilingnya dengan
pipet volume, gelas ukur, media aluminium foil, sedangkan bagian

Page 2
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

atasnya dibiarkan terbuka. Untuk 24 ditambah madu. Hal ini bertujuan untuk
jam berikutnya aluminium foil dibuka. mengetahui apakah masing-masing sari
Pada saat ini telur Artemia mulai bahan herbal yang ditambah madu juga
menetas dan akan berubah menjadi
memiliki aktivitas sitotoksik terhadap
larva. 48 jam setelah proses perendaman
telur, larva siap digunakan. larva atau tidak. Sesuai dengan dosis
yang digunakan, ternyata sari jahe
Persiapan Larutan Uji merah dan sari apel merah memiliki
Sebelum pembuatan larutan uji, aktiivitas sitotoksik terhadap larva
dibuat larutan induk dari sari bahan dengan nilai LC50 <1.000 ppm.
herbal dengan konsetrasi 10.000 ppm. Sedangkan sari bawang putih tidak
Dari larutan induk tersebut dibuat
memiliki aktivitas sitotoksik terhadap
larutan uji dengan seri konsentrasi 10,
100 dan 1.000 ppm. larva dengan nilai LC50 >1.000 ppm.
Dari nilai LC50 yang diperoleh baik
Prosedur Skrining Aktivitas Sitotok- untuk campuran ataupun masing-
sik dengan Metode BSLT masingnya, maka dapat dilihat bahwa
Sebanyak 10 ekor larva udang sari jahe merah memiliki nilai LC50
dimasukkan ke dalam masing-masing yang paling kecil. Dimana, semakin
vial yang telah diisi dengan larutan uji
kecil nilai LC50 maka semakin kuat
(10, 100 dan 1.000 ppm). Untuk kontrol
dibuat dengan cara yang sama tetapi aktivitas sitotoksiknya terhadap larva.
tanpa penambahan ekstrak. Campuran Bila dibandingkan dengan nilai LC50
didiamkan pada suhu ruangan selama campuran, maka terjadi peningkatan
24 jam. Setelah itu hitung jumlah larva nilai LC50 dari sari jahe merah atau
yang mati lalu hitung LC50 dengan dengan kata lain terjadi penurunan
analisa probit. Pengujian dilakukan
aktivitas sitotoksik dari sari jahe merah
dengan 3 kali pengulangan.
pada campuran. Hal ini dapat terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN karena adanya interaksi yang tidak
Setelah dilakukan analisa data sinergis atau antagonis antar senyawa
dengan metode probit, diperoleh nilai yang ada pada campuran. Artinya,
LC50 dari campuran sari bahan herbal senyawa lain yang ada pada campuran
(jahe merah, bawang putih, apel merah) dapat menghinhibisi aktivitas sitotoksik
dan madu sebesar 351,56 ppm. Dimana, dari senyawa yang dimiliki sari jahe
nilai LC50 yang <1.000 ppm merah sehingga aktivitas sitotoksik dari
dikategorikan toksik. Artinya, campuran sari jahe merah menurun ketika
ini memiliki aktivitas sitotoksik dicampurkan dengan sari bahan herbal
terhadap larva udang Artemia salina yang lain.
Leach. Jika dibandingkan antar masing-
Selain dilakukan pada campuran masing sari bahan herbal, maka sari
sari bahan herbal dan madu, skrining jahe merah juga yang memiliki nilai
aktivitas sitotoksik juga dilakukan pada LC50 yang paling kecil atau memiliki
masing-masing sari bahan herbal yang aktivitas sitotoksik yang terkuat,

Page 3
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

kemudian diikuti dengan sari apel herbal (jahe merah, bawang putih, apel
merah. Sedangkan sari bawang putih merah) dan madu, sari jehe merah yang
tidak memiliki aktivitas sitotoksik ditambah madu serta sari apel merah
terhadap larva. Hal ini mungkin yang ditambah madu dapat
dikarenakan dosis bawang putih yang dikembangkan menjadi obat antikanker.
digunakan sangat kecil. Dimana, dosis
bawang putih yang paling kecil diantara Tabel 1. Hasil pemeriksaan
dosis semua bahan yang digunakan. skrining aktivitas sitotoksik
Oleh karena itu, tidak dapat dikatakan campuran sari bahan herbal dan
secara mutlak bahwa sari bawang putih madu
tidak memiliki aktivitas sitotoksik
terhadap larva. Hanya saja, pada Jumlah Kematian Larva
penelitian ini, bawang putih tidak Udang tiap Konsentrasi LC50
Sampel (ppm) (ppm)
menunjukkan aktivitas sitotoksik
terhadap larva karena dosisnya yang 1000 100 10
sangat kecil. Campuran 6 2 1
Tingkat kematian larva tidak hanya sari
bahan 6 5 1
dipengaruhi oleh senyawa kimia yang
herbal dan 7 4 0
terdapat pada larutan uji, tapi juga Madu 351,56
dipengaruhi oleh konsentrasi larutan uji Rata-rata 6,333 3,666 0,666
yang digunakan terhadap larva. Bisa %
dilihat pada tabel, tingkat kematian 63,33 36,66 6,66
Kematian
larva berbanding lurus dengan Sari jahe 9 7 4
konsentrasi larutan uji. Dimana, merah 10 3 2
semaikin tinggi konsentrasi larutan uji tambah
madu 5 5 2 79,61
yang digunakan, maka semakin tinggi
Rata-rata 8 5 2,666
pula tingkat kematian larva.
%
Kematian larva yang disebabkan Kematian
80 50 26,66
karena adanya senyawa toksik disebut Sari 5 3 1
juga dengan sitotoksik. Yang mana, bawang
5 3 2
kematian larva ini dianalogikan dengan putih
tambah 1.640,
kematian sel dalam organisme. Apabila 4 2 2
Madu 58
suatu senyawa tumbuhan bersifat toksik
terhadap larva menurut nilai LC50 Rata-rata 4,666 2,666 1,666
dengan metode BSLT, maka senyawa %
46,66 26,66 16,66
Kematian
pada tumbuhan tersebut memiliki
Sari apel 6 5 1
aktivitas sitotoksik dan dapat merah
dikembangkan menjadi obat antikanker 5 3 1
Tambah 398,1
(Meyer et all., 1982). Oleh karena itu, madu 6 4 3 0
dapat dikatakan campuran sari bahan Rata-rata 5,666 4 1,666

Page 4
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

% Effects of Aged Garlic Extract.


56,66 40 16,66
Kematian Journal of Nutrition, (131), 1010–
1015.
3. SIMPULAN Kelly Wolfe, X. W. and R. H. L.
Berdasarkan hasil uji skrining
(2003). Antioxidant Activity of
aktivitas sitotoksik dengan metode Apple Peels. Journal Agric Food
BSLT dapat disimpulkan bahwa Chem, 51, 609–614.
campuran sari bahan herbal (jahe Lastari, D. S. (1998). Mempelajari
merah, bawang putih, apel merah) dan Pengaruh Komponen Bioaktif
madu, campuran sari jahe merah dan Bawang Putih Terhadap Aktifitas
madu serta campuran sari apel merah Sitolitik Sel Llmfosit Manusia
dan madu menunjukkan aktivitas Secara In Wtro. Skripsi, (Fakultas
sitotoksik terhadap larva udang Artemia Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor, Bogor).
salina Leach dengan nilai LC50 masing-
masing sebesar 351,56 ppm, 79,61 ppm, Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam,
J. E., Jacobsen, L. B., Nichols, D.
398,10 ppm.
E., and McLaughlin, J. L. (1982).
Brine Shrimp : A Convenient
Daftar Pustaka General Bioassay for Active Plant
Abubakar, M. B., Abdullah, W, Z., Constituents. Journal of Medicinal
Sulaiman, S. A., and Suen, A. B. Plant, 45(West Lafayette : Plant
(2012). A Review of Molecular Medica), 31–34.
Mechanisms of the Anti-Leukemic https://doi.org/10.1055/s-2007-
Effects of Phenolic Compounds in 971236
Honey. International Journal of Robbins dan Cotran. (2002). Buku Saku
Molecular Sciences, 13, 15054– Dasar Pataologis Penyakit
15073. Robbins & Cotran (7 ed.). Jakarta:
https://doi.org/10.3390/ijms131115 EGC.
054
Rostinawati, T. (2009). Aktivitas
Ahmad, M. (2008). Pengaruh Ekstrak Antibakteri Madu Amber Dan
Jahe Merah (Zingiber officinale Madu Putih Terhadap Bakteri
Rubrum) dan Mahkota Dewa Pseudomonas aeruginosa
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Multiresisten Dan Staphylococcus
Boerl) Terhadap Penghambatan aureus Resisten Metisilin.
Proliferasi Sel Leukimia THP-1 Penelitian Mandiri, (Fakultas
Secara In Vitro. Skripsi, (Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran,
Teknologi Pertanian Institut Jatinangor).
Pertanian Bogor, Bogor).
Samarghandian, S., Samini, F. and
Badan Penelitian dan Pengembangan Taghavi, M. (2014).
Kesehatan. (2013). Riset Antiproliferative and cytotoxic
Kesehatan Dasar 2013. Laporan properties of honey in human
Nasional 2013. https://doi.org/1 prostate cancer cell line ( PC-3 ):
Desember 2013 Possible mechanism of cell growth
Borek, C. (2001). Antioxidant Health inhibition and apoptosis induction.

Page 5
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia 2016 / 2017

African Journal of Pharmacy and


Pharmacology, 8(1), 9–15.
https://doi.org/10.5897/AJPP10.25
0
Tejasari, dan Zakaria, F. R. (2006).
Senyawa Bioaktif Rimpang Jahe
(Zingiber officinale Roscue )
Meningkatkan Respon Sitolitik Sel
NK Terhadap Sel Kanker Darah K-
562 In Vitro. Jurnal teknol. dan
Industri pangan, 7(2), hal. 97-18.
Xiangjiu He and Rui Hai Liu. (2007).
Triterpenoids Isolated from Apple
Peels Have Potent
Antiproliferative Activity and May
Be Partially Responsible for
Apple’s Anticancer Activity.
Journal Agric.FoodChem, 55,
4366–4370.

Page 6

Anda mungkin juga menyukai